Anda di halaman 1dari 6

1.

Anggi novita
KELOMPOK 1 GANJIL : 2. Astri setianingsih
3. Desita purnama sari
4. Nova fitriyanti
5. Mikha cristin avrillia
6. Jeri miranda
7. Nayola putri lestari
PMCT (PREVERATION OF MOTHER
THO CHILD TRANSFORMATION)
PMTCT bukan sekedar program pelayanan individual. PMTCT adalah sebuah paket
pelayanan kesehatan masyarakat secara komprehensif. Dengan demikian FOKUS
PMTCT tidak hanya wanita (Ibu) dengan HIV positif tetapi juga suami (pasangan)
yang HIV negatif atau status HIVnya tidak diketahui.
Ibu Hamil Salah satu target Millennium Development Goals (MDG) kesehatan ibu
dan anak adalah menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu,
dan mencegah penyebaran HIV/AIDS pada tahun 2015. Sementara sesuai hasil
pertemuan United Nation General Assembly Special Session on HIV/AIDS
(UNGASS) tahun 2007, dicapai komitmen untuk menurunkan bayi yang terinfeksi
HIV/AIDS (20% pada tahun 2005 dan 50% sampai dengan tahun 2010), serta
menjamin 80% ibu hamil yang berkunjung ke pelayanan antenatal care (ANC) untuk
mendapat konseling dan pelayanan pencegahan HIV/AIDS (Philippe, 2009).
Prevention Mother to Child Transmission Menurut Depkes RI (2008), Prevention
Mother to Child Transmission (PMTCT) atau Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke
Anak (PPIA), merupakan program pemerintah untuk mencegah penularan virus
HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dikandungnya. Program tersebut mencegah
terjadinya penularan pada perempuan usia produktif, kehamilan dengan HIV positif,
penularan dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya. Prevalensi kasus AIDS lebih
besar karena merupakan kewajiban untuk melaporkan kasus kematian karena AIDS,
tetapi kasus HIV cenderung untuk tidak dilaporkan. Kecenderungan tidak
melaporkan ini secara tidak langsung menunjukkan masih besarnya stigma terhadap
HIV/AIDS di masyarakat. Seperti fenomena gunung es, kasus HIV yang ada di
masyarakat kemungkinan jauh lebih besar daripada yang dilaporkan.
Keberhasilan pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi sangat bergantung
dari keterlibatan berbagai pihak, peran aktif dari tenaga kesehatan dalam
memberikan pendidikan dan informasi mengenai penyakit HIV/AIDS kepada ibu
dan keluarga tidaklah cukup tetapi harus ditambah dengan peran aktif dan dukungan
keluarga kepada ibu HIV yang akan bertindak sebagai motivator dalam
melaksanakan pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayinya.
Menurut WHO (2009), kecenderungan infeksi HIV pada perempuan dan anak
meningkat, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk mencegah penularan HIV dari
ibu hamil ke bayi antara lain dengan program PMTCT. Program PMTCT dapat
dilaksanakan pada perempuan usia produktif, melibatkan para remaja pranikah dengan
jalan menyebarkan informasi tentang HIV/AIDS, meningkatkan kesadaran perempuan
tentang bagaimana cara menghindari penularan HIV/AIDS dan infeksi menular
seksual (IMS), menjelaskan manfaat dari konseling dan tes HIV/AIDS secara sukarela,
melibatkan kelompok yang beresiko, petugas lapangan, kader PKK, dan bidan.
Sementara menurut WHO (2010) beberapa tujuan diterapkannya program pencegahan
penularan HIV dari ibu ke bayi, antara lain:
Mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
infeksi HIV pada bayi ditularkan dari ibu. Diperlukan upaya intervensi dini yang baik,
mudah dan mampu laksana guna menekan proses penularan tersebut;Mengurangi
dampak epidemi HIV terhadap Ibu dan Bayi. Dampak akhir dari epidemi HIV berupa
berkurangnya kemampuan produksi dan peningkatan beban biaya hidup yang harus
ditanggung oleh ODHA dan masyarakat Indonesia dimasa mendatang karena
morbiditas dan mortalitas terhadap ibu dan bayi.
Sedangkan program PMTCT pada ibu hamil di Indonesia, menjadi kebijakan resmi
pemerintah. Kebijakan ini menurut Depkes RI (2005) mencakup hal-hal penting dalan tiap
langkah intervensi program diantaranya dengan integrasi program, konseling dan testing HIV
sukarela, pemberian obat ARV, persalinan yang aman, serta pemberian makanan bayi.
Langkah dini paling efektif untuk mencegah terjadinya penularan HIV pada bayi adalah
mencegah perempuan usia reproduktif tertular HIV, dengan mencegah perempuan muda di
usia reproduktif, ibu hamil dan penangana bumil agar tidak terinfeksi HIV.

Namun ada beberapa aspek yang masih kurang baik dalam pelaksanaan PMTCT terutama
follow up bagi ibu yang negatif HIV dan home visit yang perlu perhatian khusus dari
pemegang kebijakan program.

dikutip dari :
• WHO. 2010. PMTCT Strategic Vission 2010-2015: Prevention of Mother to child Transmission of HIV To Reach The UNGASS And
Millenium Development Goals; WHO. 2009. Priority Interventions; HIV/AIDS Prevention, Treatment and Care in The Health Sector;
Depkes RI. 2008.
• Modul Pelatihan. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (Prevention Mother to Child Transmission; Philippe, M. 2009. Improving
mother’s acces to PMTCT program in West Africa: a public health perspective. Social Science and Medicine.)
• Jurnal Kesehatan vokasional
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai