ABSTRAK
Pelayanan PMTCT semakin menjadi perhatian dikarenakan epidemi HIV/AIDS di Indonesia meningkat
dengan cepat. Infeksi HIV dapat berdampak kepada ibu dan bayi. Dampak infeksi HIV terhadap ibu
antara lain: timbulnya stigma sosial, diskriminasi, morbiditas dan mortalitas maternal. Sebagian besar
infeksi HIV pada bayi disebabkan penularan dari ibu, hanya sebagian kecil yang terjadi karena proses
transfusi. Kecenderungan Infeksi HIV pada Perempuan dan Anak Meningkat oleh karenanya diperlukan
berbagai upaya untuk mencegah infeksi HIV pada perempuan, serta mencegah penularan HIV dari ibu
hamil ke bayi yaitu PMTCT (Prevention of Mother to Child HIV Transmission). Dengan intervensi yang
baik maka risiko penularan HIV dari ibu ke bayi sebesar 25 hingga 45% bisa ditekan menjadi kurang dari
2%. Intervensi tersebut meliputi 4 konsep dasar: (1) Mengurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif,
(2) Menurunkan viral load serendah-rendahnya, (3) Meminimalkan paparan janin/bayi terhadap darah dan
cairan tubuh ibu HIV positif, dan (4) Mengoptimalkan kesehatan dari ibu dengan HIV positif.
ABSTRAC
Service of PMTCT progressively become attention because of epidemic of HIV/AIDS in Indonesia mount
swiftly. Infection of HIV can affect to baby and mother. Infection impact of HIV to mother for example:
incidence of social stigma, discrimination, and morbiditas of mortalitas maternal. Most infection of HIV
at baby caused by infection of mother, only some of small that happened because transfusion process.
Tendency of Infection of HIV at woman and child mount for the reason needed various effort to prevent
infection of HIV at woman, and also prevent infection of HIV of pregnant mother to baby that is PMTCT
(Prevention Prevention of Mother to Child HIV Transmission). With good intervention hence risk
infection of HIV of mother to baby equal to 25 till 45% can be depressed to become less than 2%. The
intervention cover 4 elementary concept: (1) Lessening the amount of pregnant mother with positive HIV,
(2) Degrading rock bottom load viral, (3) Minimization fetus presentation/ baby to mother body dilution
and blood of HIV positive, and (4) is Optimal [of] health of mother with positive HIV
35. Stadi 36. Bila tidak tersedia tes CD4 37. Bila tersedia tes CD 4
um
klinis
menu
rut
WHO
38. 1 39. Tidak diobati untuk 40. Obati jika hitung sel CD 4 < 20
kepentingan ibu saat sel/mm3 (rekomendasi tingkat A
41. 2 ini(rekomendasi
42. Tidak diobati tingkat A-III)
(rekomendasi III)
44. 3 45. tingkat A-III)
Obati (rekomendasi tingkat A- 46. Obati jika hitung sel CD 4< 35
III) sel/mm3 (rekomendasi tingkat A
III)
47. 4 48. Obati (rekomendasi tingkat A- 49. Obati tanpa memperhatikan hitun
III) CD 4 ((rekomendasi tingkat A-III)
50.
51. Tabel 2 : Pemberian obat antiretroviral dalam program PMTCT ditujukan
pada situasi klinik
52. 53. Situasi Klinis 54. Rekomendasi Pengobatan (Rejimen untuk
N Ibu)
55. 56. Odha dengan indikasi ART dan AZT (d4T) + 3TC + NVP (hindari EFV)
1 kemungkinan hamil atau sedang Hindari EFV pada trimester pertama
hamil Jika mungkin hindari ARV sesudah trimest
57. pertama
58.
59. 60. Odha sedang menggunakan Lanjutkan rejimen (ganti dengan NVP at
2 ART dan kemudian hamil golongan PI jika sedang menggunakan EFV p
61. atrimester I)
Lanjutkan dgn ARV yg sama selama dan sesud
persalinan
62.
63. 64. Odha hamil dan belum ada 65. AZT mulai 28 minggu + NVP dosis tungg
3 indikasi ART pada awal persalinan
66. Alternatif
Hanya AZT mulai 28 minggu
AZT + 3TC mulai 36 minggu, selama persalina
1 minggu sesudah persalinan
NVP dosis tunggal pada awal persalinan
67. 68. Odha hamil dengan indikasi 70. AZT mulai 28 minggu + NVP dosis tungg
4 ART, tetapi belum pada awal persalinan
menggunakan ARV 71. Alternatif
69. Hanya AZT mulai 28 minggu
AZT + 3TC mulai 36 minggu, selama persalina
1 minggu sesudah persalinan
NVP dosis tunggal pada awal persalinan
72.
73. 74. Odha hamil dengan tuberkulosis 76. OAT yg sesuai tetap diberikan
5 aktif 77. Rejimen untuk ibu
75. 78. Bila pengobatan mulai trimester III:
AZT (d4T) + 3TC + EFV
Bila belum akan menggunakan ARV:
79. disesuaikan dengan skenario 3
80.
81. 82. Bumil dalam masa persalinan 85. Tawarkan konseling dan testing dalam ma
6 dan tidak diketahui status HIV persalinan; atau konseling dan testing setela
83. persalinan (ikuti skenario 8)
84. 86. Jika hasil tes positif maka dapat diberikan :
NVP dosis tunggal
Bila persalinan sudah terjadi maka iku
skenario 8; atau
AZT + 3TC pada saat persalinan dilanjutk
1 minggu setelah persalinan
87. 88. Odha datang pada masa NVP dosis tunggal ditambah
7 persalinan dan belum mendapat AZT + 3TC pada saat persalin
ART dilanjutkan 1 minggu setelah persalinan
89.
90. IV.4 Persalinan yang aman Bayi terpapar darah dan
91. Tujuan persalinan yang aman lendir ibu di jalan lahir.
bagi ibu dengan HIV adalah : Bayi mungkin juga terinfeksi
Tidak terjadi penularan HIV : karena menelan darah
o ke janin/bayi ataupun lendir ibu.
o ke tim penolong (medis 93.
dan non medis) 94. IV.5 Pilihan asupan bagi
o ke pasien lainnya bayi yang lahir dari ibu
Kondisi ibu baik sesudah dengan HIV positif.
melahirkan 95. 1. Ibu dengan status HIV
Efektif dan efisien negatif atau status HIV tak
diketahui
92. Sebagian besar penularan ASI eksklusif untuk usia 6
HIV dari ibu ke bayi terjadi bulan pertama
pada saat persalinan. Hal ini Makanan padat yang aman,
terjadi akibat : sesuai, dan ASI diteruskan
Tekanan pada plasenta hingga 2 tahun.
meningkat menyebabkan Dorong ibu untuk relaktasi
terjadinya sedikit bila ibu belum menyusui.
percampuran antara darah ibu 96. 2. Ibu dengan status HIV
dan darah bayi. positif
Lebih sering terjadi jika Tersedia
plasenta meradang atau pengganti ASI yang
terinfeksi. memenuhi syarat AFASS
(affordable, feasible,
acceptable, sustainable, Manajemen laktasi yang baik
safe). (pelekatan dan posisi menyusui
Bila kondisi yang benar serta semau
AFASS tidak terpenuhi, bayi/tidak dijadwal) untuk
maka dapat dipertimbangkan mencegah mastitis. Usahakan
pemberian ASI eksklusif proses menyusui sedini mungkin
yang jangka pemberiannya begitu bayi lahir untuk mencegah
singkat atau alternatif ASI teknik pelekatan yang salah
lainnya, yaitu: sehingga puting ibu lecet.
o Pasteurisasi/memanaskan ASI perah Hanya bagi ibu dengan hitung
ibu. CD4 tinggi
o Mencari Ibu Susu Ibu tidak boleh menyusui bila
(perempuan lain untuk terdapat luka/lecet pada puting,
menyusui bayinya) yang karena akan menyebabkan HIV
telah dibuktikan HIV masuk ke tubuh bayi. .
negatif. 100. Teknik menyusui
97. yang benar, ibu harus
98. Pemberian ASI bagi bayi dari diajarkan teknik menyusui
ibu dengan HIV positif . Ibu yang benar untuk
dengan HIV positif dapat menghindarkan terjadinya
memilih menyusui bayinya mastitis dan lecet pada
bila: payudara. Teknik menyusui
Pengganti ASI tidak dapat terdiri dari posisi menyusui,
memenuhi syarat AFASS. dan cara pelekatan bayi pada
Kondisi sosial ekonominya tidak payudara. Untuk
memungkinkan untuk mencari menghindari lecet puting,
Ibu Susu atau memanaskan ASI dianjurkan menggunakan
perahnya sendiri. pelindung putting (nipple
Memahami teknik menyusui shield). Posisi Menyusuin
yang benar untuk menghindarkan yang benar sebagai berikut
peradangan payudara (mastitis) ini:
dan lecet pada puting yang dapat 1. Kepala dan badan bayi
mempertinggi resiko bayi tertular berada dalam satu garis lurus.
HIV. 2. Wajah bayi harus menghadap
99. Cara Menyusui yang payudara dengan hidung
dianggap aman : berhadapan dengan puting.
ASI eksklusif selama 6 bulan 3. Ibu harus memeluk badan
pertama atau hingga tercapainya bayi dekat dengan badannya.
AFASS. 4. Jika bayi baru lahir, ibu harus
menyangga seluruh badan
Jangka waktu laktasi singkat 6
bayi - bukan hanya kepala
bulan dengan penghentian cepat
dan bahu.
Safe sex practices selama laktasi
101.
untuk mencegah infeksi atau re-
102.
infeksi
103. Daftar pustaka
104.
1. Depkes RI. 2008. Modul Selective Perinatal Transmission
Pelatihan Pencegahan Penularan of Human Immunodeficiency
dari Ibu ke Bayi Virus, Type 1 Escape Variants.
2. Chris W. Green. Seri Buku Kecil, Journal of Virologi,
HIV, Kehamilan dan Kesehatan 2006;80(13):6525-33.
Perempuan. Yayasan Spiritia, Juli 10. Xueling Wu, Adam B. Parast, et
2005 al. Nautralization Escape Variants
3. Catherine Peckham, Diana Gibb. of Human Imunodeficiency Virus
Mother-to-child Transmission of Type 1 Are Transmitted from
the Human Immunodeficiency Mother to Infant. Journal of
Virus. New England Journal of Virology, 2006;80(2):835-44.
Medicine 1995;333(5):298-302 11. Ibou Thyor, Shahin Lockman, et
4. Grace C. John, Joan Kreiss. al. Breastfeeding Plus Infant
Mother-to-child Transmission of Zidovudine Prophylaxix for 6
Human Immunodeficiency Virus Months vs Formula Feeding Plus
Type 1. Epidemiologic Reviews Infant Zidovudine for 1 month to
1996;18(2):149-157 Reduce Mother to Child HIV
5. Joseph P. Mc.Gowan, Sanjiv S. Transmission in Bostwana,
Syah. Prevention of Perinatal 2006;296(7):794-805.
HIV Transmission During 12. Patricia M. Gracia, Leslie A.
Pregnancy. Journal of Kalish, Jane Pitt, et al. Maternal
Antimicrobial Chemotherapy, Levels of Plasma Human
2000;46:657-68 Immunodefisiency Virus Type 1
6. Richard Stiehm. Newborn RNA and The Risk of Perinatal
Factors in Maternal-Infant Transmission. N Engl J Med
Transmission of Padiatrie HIV 1999;341:394-402.
Infection. Journal of Nutrition 13. Homira Behbahani, Edwina
1998;22:3166 Popek, Patricia Garcia, et al. Up-
7. Ruth E. Dickover, Eileen M., et regulation of CCR5 Expression
al. Perinatal Transmission of in the Placenta Is Associated with
Major, Minor, and Multiple Human Immunodeficiency Virus-
Maternal Human 1 Vertical Transmission.
Immunodeficiency Virus Type 1 American Journal of Pathology
Variants In Utero and 2000;157(6):1811-7
Intrapartum. Journal of Virology, 14. Abhishek Gulati, Philip M. Gerk.
2001;75(5):2194-203 Role of Placental ATP-Binding
8. Rajesh Ramakrishnan, Roshni Cassette (ABC) Transporter in
Mehta, et al. Characterization of Antiretroviral Therapy During
HIV-1 envelope gp41 genetic Pregnancy. J Pharm Sci,
diversity and functional domains 2009;98(7):2317-35.
following perinatal transmission. 15. Faye A., Pomprasert S., Mary J-
Journal of Retrovirology, Y. Characterization of the main
2006;3:42. placenta cytokine profiles from
9. Ruth E. Dickover, Eileen M., et HIV-1 infected pregnant women
al. Role of Maternal Autologous treated with anti-retroviral drugs
Neutralizing Antibody in
in France. Journal Compilation, Journal of Clinical
2007;149:430-9. Investigations,2001;107(3):287-
16. Usha K. Sharma, Jorge Trujillo, 94.
Hai Feng Song. A Novel Factor 21. WHO. In: HIV AND INFANT
Produced by Placental Cells with FEEDING, Principles and
Activity Against HIV-1. The recommendations for infant
Journal of Immunilogy, feeding in the context of HIV and
1998;161:6406-12. a summary of evidence,2010.
17. Depkes RI. In: Pedoman 105.
Nasional Terapi Antiretroviral, 106.
dengan panduan tatalaksana 107.
klinis infeksi HIV pada orang 108.
dewasa dan remaja, 2009. ed II . 109.
18. WHO. In: Antiretroviral Drugs 110.
for Treating Pregnant Women and 111.
Preventing HIV Infection in 112.
Infants, Rekomendations for a 113.
public health approach, 2010. 114.
19. Vera Bongertz. Vertical Human 115.
Immunodeficiency Virus Type 1- 116.
HIV-1-Transmission. A Review. 117.
Mem Inst Oswaldo Cruz, Rio de 118.
Jainero, 2001;96(1):1-14. 119.
120.
20. Stephen A. Spector. Motherto-
infant transmission of HIV-1; The 121.
placenta Fights Back. The
122.