Handout FI Teacher
Handout FI Teacher
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
3. ACTUATOR GROUP
Adalah komponen yang berfungsi
Melakukan kerja sesuai perintah
ECU.
2. CONTROL GROUP
Adalah komponen yang
berfungsi mendeteksi kondisi
Mesin yang diperoleh dari signal
sensor. Selanjutnya mengirim
signal ke ACTUATOR GROUP
1. SENSOR GROUP
Adalah komponen yang bertugas mengirim signal
Ke ECU (Engine Control Unit).
SENSOR GROUP ECU ACTUATOR GROUP
Fuel Pump
Temp. Sensor
ECU
Injector
Fuel Hose
Fuel Pump
Kabel Throttle
F.ID System
(Fast Idle Solenoid) MAQS
(Modulated Air Quantity Sensor)
28 mm
Ke Intake Manifold
FUNGSI:
Menambah aliran udara ke throttle body pada saat mesin masih dingin, sehingga bahan bakar
yang disuplai dari injector bertambah mesin mudah untuk dihidupkan.
KEUNTUNGAN:
Menghidupkan mesin ketika masih dingin lebih mudah.
ECU mengatur arus ke solenoid coil .
hole
panas
5V
Solenoid
Coil ON 1~5V
1~5V
Valve
tertutup
KONDISI PANAS
hole
dingin
Solenoid
Coil OFF
Valve
terbuka
KONDISI DINGIN
By pass Screw
FID
hole
By pass Screw
FUNGSI:
Untuk menyetel putaran idling.
Intake Air Temp. Sensor
PERHATIAN:
DILARANG melepas atau mengendorkan baut MAQS dari Throttle Body.
Thermistor
FUNGSI:
Memantau temperatur udara yang masuk ke throttle body
KEUNTUNGAN:
Respon mesin lebih baik, konsumsi bahan bakar lebih efisien, kemampuan starter lebih
mudah
Thermistor ECU memberikan tegangan 5 V ke Intake Air
Temperature Sensor.
Thermistor
5V
1~5V
PERHATIAN:
DILARANG menjatuhkan Intake Air Temperature Sensor karena dapat merusak
thermistor.
MAQS
FUNGSI: KEUNTUNGAN:
Memantau besarnya bukaan gas. - Respon mesin, akselerasi dan
kemampuan start sangat baik.
- Konsumsi bahan bakar efisien.
- Sesuai dengan standar emisi EU2
ECU memberikan tegangan 5 V ke TPS
Variable
Resistor
0,68 ~ 4,5 V
5V
Throttle Contact
Shaft Brush
Hybrid IC
Diaphragm
MAQS
KEUNTUNGAN:
- Atomisasi bahan bakar sangat baik
- Respon mesin, akselerasi dan
FUNGSI: kemampuan start sangat baik.
Untuk mengetahui tekanan udara - Konsumsi bahan bakar efisien.
pemasukan. - Sesuai dengan standar emisi EU2
Hybrid IC ECU memberikan tegangan 5 V ke Intake Air
Pressure Sensor.
Diaphragm
4.200
Output voltage (V)
13.322 119.990
Pressure (Kpa)
Main Switch ON
12 V
Hybrid IC
Diaphragm
1 ~ 4,2 V 12 V
5V
Detect Section
FUNGSI:
Memberikan signal listrik kepada ECU, supaya ECU dapat mendeteksi sudut crank & putaran mesin dengan
akurat. Selanjutnya ECU dapat mengatur durasi injeksi bahan bakar & waktu pengapian bersama-sama masukan
dari signal TPS dan Air Intake Pressure sensor.
KEUNTUNGAN:
- Respon mesin, akselerasi dan kemampuan start sangat baik.
- Konsumsi bahan bakar efisien.
- Sesuai dengan standar emisi EU2
- Ketika Pick Up Coil dilewati “gigi” pick up rotor
setiap sudut 30o,arus AC terkirim ke ECU.
- Pada sudut 60o, terjadi jeda signal listrik yang
dikirim ke ECU (suplai listrik terhenti sesaat).
- Sehingga ECU dapat memantau setiap posisi
Crank Shaft dengan akurat.
Main Switch ON
DC
12 V 12 V
AC
FUNGSI:
- Memberikan signal kepada ECU. Kemudian ECU menghitung jumlah bahan bakar
yang akan diinjeksi dengan akurat.
- Memberikan signal kepada ECU. Kemudian ECU mengatur penyalaan kipas
pendingin.
KEUNTUNGAN:
- Respon mesin, akselerasi dan kemampuan start sangat baik.
- Konsumsi bahan bakar efisien.
- Sesuai dengan standar emisi EU2
- Pendinginan mesin lebih baik.
ECU memberikan tegangan 5 V ke Coolant
Housing Connector Temperature Sensor
Solenoid
Coil ON 1~5V
Valve
tertutup
PERHATIAN:
DILARANG menjatuhkan Coolant Temperature Sensor karena dapat merusak thermistor
FUNGSI:
Memberikan signal ke ECU untuk mematikan sistem Fuel Injection pada waktu sepeda
motor terjatuh.
KEUNTUNGAN:
- Apabila sepeda motor terjatuh (miring lebih dari sudut 65o ), sekalipun bahan bakar
tidak tumpah (seperti pada sistem karburator), mesin akan mati.
-Keamanan berkendara lebih terjamin.
ECU memberikan tegangan 5 V ke Lean Angle
Sensor.
4V
4V
Sudut Output
Sudut Output
Hall element
4V 4V
Sudut Output Sudut Output
12 V
5V
1V (tegak)
Float
4V
Hall element Kemiringan > 650
Durasi Injeksi
Durasi Pengapian
PERHATIAN:
Pemasangan Lean Angle Sensor harus horizontal dan tidak boleh terbalik.
FUNGSI:
- ECU memonitor dan menganalisa informasi dari tiap sensor dan mengirimkan
perintah ke beberapa komponen agar bekerja sesuai dengan berbagai kondisi
pengendaraan.
- ECU menyimpan data di dalam ROM.
Battery memberikan tegangan listrik sebesar 12V ke
ECU.
Fuel Pump
Temp. Sensor
Pump Casing
Signal dari Fuel Pump Relay memutar DC
Impeller
Pump Motor Impeller berputar.
Section Pump cover
Inlet
Pump Casing
Impeller
Impeller Groove
Inlet Outlet
Fuel Hose (selang bensin), selain berfungsi untuk mengalirkan bensin, juga berfungsi sebagai
Pulsating Damper (penahan getaran) supaya tidak terjadi efek getar pada bahan bakar.
PERHATIAN:
DILARANG mengganti Fuel Hose (selang bensin) yang tidak genuine.
Injector
KEUNTUNGAN:
FUNGSI: - Atomisasi bahan bakar sangat baik
- Mengkabutkan bahan bakar. - Respon mesin, akselerasi dan
- Menyemprotkan bahan bakar dengan kemampuan start sangat baik.
jumlah dan waktu yang akurat. - Konsumsi bahan bakar efisien.
Kapasitas: 125 cc/min - Sesuai dengan standar emisi EU2
Dari Fuel Pump
Stopper
Flange
Core & Needle tertarik ke atas
Solenoid coil
Lift
core
Needle Valve
ECU pada motor ini dilengkapi dengan kemampuan “SELF DIAGNOSIS”, yaitu
kemampuan untuk memeriksa fungsi dan kerja sensor pada sistem injection.
Apabila ECU mendeteksi ada kerusakan pada sensor, maka ECU akan melakukan :
- Pengalihan kerja ke kondisi cadangan/pengganti agar motor masih dapat
berfungsi (hanya kerusakan tertentu)
- Memberikan peringatan ke pengendara melalui kedipan lampu indikator mesin.
15 10 + 1 +1 +1 +1 + 1
Berarti :
Lampu menyala selama 1 detik sebanyak 1 kali, kemudian diterusakan menyala selama
0,5 detik sebanyak 5 kali.
atau sesuai ilustrasi dibawah :
Lampu menyala
Seterusnya
akan berulang
Lampu mati
1 1,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
detik
Apabila kerusakan lebih dari satu maka lampu akan menginformasikan kerusakan
secara berturut-turut
Untuk kode kerusakan lainnya dapat dilihat pada tabel kode kedipan lampu indikator
mesin dibawah :
BANYAKNYA KEDIPAN LAMPU
KODE
GANGGUAN / KERUSAKAN PADA Menyala selama Menyala selama
KERUSAKAN
1 detik + 0,5 detik
12 crankshaft position sensor 1 kali 2 kali
1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / suhu mesin & kode kerusakan.
2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)
3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
Melepas & Menyambung
*Main SW harus pada posisi off ketika menghubungkan dan melepas
Signal connector
Lampu
ECU Peringatan
Lampu
ECU Peringatan
Battery
Fungsi FI Diagnostic Tool
1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Suhu Mesin & kode
kerusakan.
2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)
3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
1. MODE NORMAL (Langkah Pertama)
*Anda dapat memeriksa kecepatan mesin / suhu dan
kode kerusakan bila masalah terdeteksi oleh sistem
1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG
stop SW ke “ON”
2) Lepaskan the self diag signal
connector (unit side) dan sambungkan 1200rpm 123 ℃
FI diag tool.
3) Putar main SW ke “ON” dan hidupkan
mesin.
4) Anda dapat memeriksa kecepatan dan
suhu mesin seperti gambar di kanan.
*Bila kerusakan terdeteksi di sistem,
kode kerusakan muncul seperti
gambar di bawah
1200rpm 123
℃ S/D: 12
Kode Kerusakan
NO. KODE KODE
GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB
KERUSAKAN DIAG
-Short pada wiring harness
-Crankshaft position sensor rusak.
Tidak ada signal normal yang diterima dari Crank Shaft -Pick up rotor tidak berfungsi.
S/D 12 -
Position Sensor.
-ECU tidak berfungsi.
-Sensor tidak terpasang sempurna.
-Short pada wiring sub lead.
-Short pada wiring harness.
S/D 13 Terdeteksi short pada Intake Air Pressure Sensor. D03
-Intake Air Sensor rusak.
-ECU tidak berfungsi.
Kerusakan pada saluran Intake Air Pressure Sensor. -Selang Intake Air Pressure Sensor terlepas, tersumbat, kaku, atau
S/D 14 -Selang terlepas terjepit. D03
-Selang tersumbat -ECU tidak berfungsi.
S/D 46 Power Supply ke sistem tidak normal. - Sistem Charging tidak berfungsi. -
2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)
3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
2. MODE DIAGNOSA (Langkah kedua)
*Anda dapat memeriksa nilai aktual dari masing-masing
sensor / riwayat kode kerusakan dan kontrol actuator untuk
testing
1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG stop SW
ke “ON”.
2) Lepaskan the self diag signal connector (unit
side) dan sambungkan FI diag tool.
3) Ketika menekan tombol “MODE” , putar main D09 : 12.8V
SW ke “ON”.
4) Tekan tombol “UP” untuk memilih mode
“DIAG”.
5) Setelah memilih “DIAG”, tekan tombol
“MODE”.
Ketika tombol ”MODE” ditekan, mengaktifkan relay Kipas Periksa bunyi putaran kipas
D51 Kipas radiator radiator sebanyak 5 kali dengan interval 5 detik dan lampu sebanyak 5 kali dengan
peringatan menyala. menekan tombol “MODE”
2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)
3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
3. MODE PENYETELAN CO (Langkah Ketiga)
*Anda dapat menyetel volume CO