Anda di halaman 1dari 62

Mengubah Bahan Bakar cair menjadi

Carburetor gas berdasarkan perbedaan tekanan,


kemudian disuplai ke ruang bakar.

Mengubah Bahan Bakar cair menjadi


Fuel Injection gas berdasarkan tekanan yang tinggi,
kemudian disuplai ke ruang bakar.
CARBURETOR FUEL INJECTION
Perbandingan udara-bahan Perbandingan udara-bahan
bakar hanya dapat diubah bakar sesuai kondisi mesin &
pada saat setting awal. cuaca.

Perlu perubahan setting di KONTROL


Emisi buang lebih baik.
setiap kondisi. PERBANDINGAN
CAMPURAN
Apabila settingan awal tidak
Pada waktu deselerasi, sistem
sesuai, perlu alat tambahan
FI dapat menghentikan bahan
(Pompa akselerasi, coasting
bakar, sehingga hemat.
enricher, TPS).

Perlu Perawatan. PERAWATAN Bebas Perawatan.


KONTROL EMISI GAS BUANG LEBIH BAIK

EFISIENSI PEMBAKARAN LEBIH TINGGI


FUEL
INJECTION
BIAYA PERAWATAN LEBIH MURAH

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
3. ACTUATOR GROUP
Adalah komponen yang berfungsi
Melakukan kerja sesuai perintah
ECU.

2. CONTROL GROUP
Adalah komponen yang
berfungsi mendeteksi kondisi
Mesin yang diperoleh dari signal
sensor. Selanjutnya mengirim
signal ke ACTUATOR GROUP

1. SENSOR GROUP
Adalah komponen yang bertugas mengirim signal
Ke ECU (Engine Control Unit).
SENSOR GROUP ECU ACTUATOR GROUP

Crank Sensor FID

Fuel Pump
Temp. Sensor

MAQS Sensor Injector

Lean Sensor Ignition


Crank Position Thermo Sensor
MAQS & FID Lean Angle
Sensor Sensor

ECU
Injector

Fuel Hose
Fuel Pump
Kabel Throttle

Dari Air Filter

F.ID System
(Fast Idle Solenoid) MAQS
(Modulated Air Quantity Sensor)

28 mm

Ke Intake Manifold
FUNGSI:
Menambah aliran udara ke throttle body pada saat mesin masih dingin, sehingga bahan bakar
yang disuplai dari injector bertambah  mesin mudah untuk dihidupkan.

KEUNTUNGAN:
Menghidupkan mesin ketika masih dingin lebih mudah.
ECU mengatur arus ke solenoid coil .

Apabila ada signal dari ECU  Valve tertutup 


udara tidak mengalir melalui hole  Putaran Idle
normal.

Apabila tidak ada signal dari ECU  Valve terbuka 


udara mengalir melalui hole.  Putaran Idle naik.
Main Switch ON
12 V
Ke Intake Dari Air Filter

hole
panas
5V
Solenoid
Coil ON 1~5V
1~5V
Valve
tertutup

KONDISI PANAS

Ke Intake Dari Air Filter

hole

dingin
Solenoid
Coil OFF
Valve
terbuka

KONDISI DINGIN
By pass Screw

Ke Intake Dari Air Filter

FID
hole

By pass Screw

FUNGSI:
Untuk menyetel putaran idling.
Intake Air Temp. Sensor

Throttle Position Sensor

Intake Air Pressure


Sensor

PERHATIAN:
DILARANG melepas atau mengendorkan baut MAQS dari Throttle Body.
Thermistor

FUNGSI:
Memantau temperatur udara yang masuk ke throttle body

KEUNTUNGAN:
Respon mesin lebih baik, konsumsi bahan bakar lebih efisien, kemampuan starter lebih
mudah
Thermistor ECU memberikan tegangan 5 V ke Intake Air
Temperature Sensor.

Thermally Sensitive Resistor (NTC -Thermistor)


pada Sensor mendeteksi suhu udara intake.

Intake Air Temperature Sensor, memberikan tegangan


balik sesuai perubahan dari tahanan Thermistor.
Main Switch ON
12 V

Thermistor
5V

1~5V

PERHATIAN:
DILARANG menjatuhkan Intake Air Temperature Sensor karena dapat merusak
thermistor.
MAQS

FUNGSI: KEUNTUNGAN:
Memantau besarnya bukaan gas. - Respon mesin, akselerasi dan
kemampuan start sangat baik.
- Konsumsi bahan bakar efisien.
- Sesuai dengan standar emisi EU2
ECU memberikan tegangan 5 V ke TPS

- TPS memberikan tegangan balik berupa signal


Variable
Resistor analog ke ECU sesuai perubahan posisi
Contact Brush pada Variable Resistor.
- Volt output TPS: 0,68 V  throttle tertutup.
4,5 V  throttle terbuka.
Throttle Shaft pada TPS berputar maksimal : 110o
Throttle Contact
Shaft Brush ECU menggunakan signal dari TPS : 95 o
Main Switch ON
12 V

Variable
Resistor

0,68 ~ 4,5 V

5V

Throttle Contact
Shaft Brush
Hybrid IC

Diaphragm

MAQS
KEUNTUNGAN:
- Atomisasi bahan bakar sangat baik
- Respon mesin, akselerasi dan
FUNGSI: kemampuan start sangat baik.
Untuk mengetahui tekanan udara - Konsumsi bahan bakar efisien.
pemasukan. - Sesuai dengan standar emisi EU2
Hybrid IC ECU memberikan tegangan 5 V ke Intake Air
Pressure Sensor.
Diaphragm

Intake Air Pressure Sensor memberikan tegangan


balik ke ECU, sesuai perubahan tekanan udara
Detect Section intake.

4.200
Output voltage (V)

- Pergerakan Diaphragm pada Silicon Chip


(karena perubahan tekanan udara) mengubah
signal dari voltage rendah menjadi tinggi.
1.000
- ECU dapat menghitung tekanan aktual.

13.322 119.990
Pressure (Kpa)
Main Switch ON
12 V

Hybrid IC
Diaphragm
1 ~ 4,2 V 12 V

5V

Detect Section
FUNGSI:
Memberikan signal listrik kepada ECU, supaya ECU dapat mendeteksi sudut crank & putaran mesin dengan
akurat. Selanjutnya ECU dapat mengatur durasi injeksi bahan bakar & waktu pengapian bersama-sama masukan
dari signal TPS dan Air Intake Pressure sensor.
KEUNTUNGAN:
- Respon mesin, akselerasi dan kemampuan start sangat baik.
- Konsumsi bahan bakar efisien.
- Sesuai dengan standar emisi EU2
- Ketika Pick Up Coil dilewati “gigi” pick up rotor
setiap sudut 30o,arus AC terkirim ke ECU.
- Pada sudut 60o, terjadi jeda signal listrik yang
dikirim ke ECU (suplai listrik terhenti sesaat).
- Sehingga ECU dapat memantau setiap posisi
Crank Shaft dengan akurat.
Main Switch ON

DC
12 V 12 V
AC
FUNGSI:
- Memberikan signal kepada ECU. Kemudian ECU menghitung jumlah bahan bakar
yang akan diinjeksi dengan akurat.
- Memberikan signal kepada ECU. Kemudian ECU mengatur penyalaan kipas
pendingin.
KEUNTUNGAN:
- Respon mesin, akselerasi dan kemampuan start sangat baik.
- Konsumsi bahan bakar efisien.
- Sesuai dengan standar emisi EU2
- Pendinginan mesin lebih baik.
ECU memberikan tegangan 5 V ke Coolant
Housing Connector Temperature Sensor

Thermistor Thermally Sensitive Resistor (NTC -Thermistor)


pada Sensor mendeteksi suhu air coolant.

Coolant Temperature Sensor memberikan tegangan


balik sesuai perubahan dari tahanan Thermistor.
Main Switch ON
12 V
Ke Intake Dari Air Filter Thermistor
5V
hole
1~5V

Solenoid
Coil ON 1~5V
Valve
tertutup

KONDISI PANAS 12 V (95 0C)

PERHATIAN:
DILARANG menjatuhkan Coolant Temperature Sensor karena dapat merusak thermistor
FUNGSI:
Memberikan signal ke ECU untuk mematikan sistem Fuel Injection pada waktu sepeda
motor terjatuh.

KEUNTUNGAN:
- Apabila sepeda motor terjatuh (miring lebih dari sudut 65o ), sekalipun bahan bakar
tidak tumpah (seperti pada sistem karburator), mesin akan mati.
-Keamanan berkendara lebih terjamin.
ECU memberikan tegangan 5 V ke Lean Angle
Sensor.

4V
4V
Sudut Output
Sudut Output

Lean Angle Sensor memberikan tegangan balik


sebesar 1 V ke ECU ketika sepeda motor berdiri
Float tegak.

Hall element

- Ketika sepeda motor mencapai kemiringan 65 o,


Lean Angle Sensor memberikan signal 4V.
- ECU mematikan main relay dari sistem FI
Main Switch ON
12 V

4V 4V
Sudut Output Sudut Output
12 V
5V

1V (tegak)
Float
4V
Hall element Kemiringan > 650

Durasi Injeksi

Durasi Pengapian

PERHATIAN:
Pemasangan Lean Angle Sensor harus horizontal dan tidak boleh terbalik.
FUNGSI:
- ECU memonitor dan menganalisa informasi dari tiap sensor dan mengirimkan
perintah ke beberapa komponen agar bekerja sesuai dengan berbagai kondisi
pengendaraan.
- ECU menyimpan data di dalam ROM.
Battery memberikan tegangan listrik sebesar 12V ke
ECU.

ECU memberikan tegangan listrik sebesar 5V ke


seonsor-sensor.

Sensor-sensor memberikan tegangan balik sesuai


perubahan yang terdeteksi.
ECU FID
Crank Sensor

Fuel Pump
Temp. Sensor

MAQS Sensor Injector

Lean Sensor Ignition


Fuel tank
FUNGSI:
Mensuplai bahan bakar bertekanan ke
Injector. KEUNTUNGAN:
- 250 Kpa - Respon mesin, akselerasi dan
- 290 Kpa : tekanan konstan ke Injector kemampuan start sangat baik.
(+ Tekanan negative intake 40 Kpa). - Konsumsi bahan bakar efisien.
- Sesuai dengan standar emisi EU2.
Outlet
Check Valve Signal dari ECU mengaktifkan Fuel Pump
Relay.

DC Motor Relief Valve


Section

Pump Casing
Signal dari Fuel Pump Relay memutar DC
Impeller
Pump Motor  Impeller berputar.
Section Pump cover

Inlet
Pump Casing
Impeller
Impeller Groove

Bensin terhisap melalui Inlet dan tertekan


ke Outlet, melalui Check Valve.

Inlet Outlet
Fuel Hose (selang bensin), selain berfungsi untuk mengalirkan bensin, juga berfungsi sebagai
Pulsating Damper (penahan getaran) supaya tidak terjadi efek getar pada bahan bakar.

- Membuka & menutupnya Injector menimbulkan


Tanpa Pulsation Damper getaran pada aliran bahan bakar.
- Getaran yang besar mempengaruhi volume
injeksi.

Dengan Pulsation Damper

PERHATIAN:
DILARANG mengganti Fuel Hose (selang bensin) yang tidak genuine.
Injector

KEUNTUNGAN:
FUNGSI: - Atomisasi bahan bakar sangat baik
- Mengkabutkan bahan bakar. - Respon mesin, akselerasi dan
- Menyemprotkan bahan bakar dengan kemampuan start sangat baik.
jumlah dan waktu yang akurat. - Konsumsi bahan bakar efisien.
Kapasitas: 125 cc/min - Sesuai dengan standar emisi EU2
Dari Fuel Pump

ECU mengirim signal ke Solenoid Coil


Ke ECU

Stopper

Flange
Core & Needle tertarik ke atas
Solenoid coil
Lift
core

Needle Valve

- Needle valve bergerak membuka penuh sampai


Ball
Flange needle menyentuh Stopper.
Plate Valve seat - Bahan bakar keluar dalam bentuk kabut.
SELF DIAGNOSIS

ECU pada motor ini dilengkapi dengan kemampuan “SELF DIAGNOSIS”, yaitu
kemampuan untuk memeriksa fungsi dan kerja sensor pada sistem injection.

Apabila ECU mendeteksi ada kerusakan pada sensor, maka ECU akan melakukan :
- Pengalihan kerja ke kondisi cadangan/pengganti agar motor masih dapat
berfungsi (hanya kerusakan tertentu)
- Memberikan peringatan ke pengendara melalui kedipan lampu indikator mesin.

Lampu indikator mesin


Setiap sensor yang mengalami kerusakan memiliki kode kerusakan tertentu dan lampu
indikator akan berkedip sesuai kode kerusakan tersebut. Lampu akan berkedip sesuai
aturan :
- Untuk kode kerusakan 10 dan kelipatannya, lampu akan menyala selama 1 detik
- Untuk kode kerusakan 1 dan kelipatannya, lampu akan menyala selama 0,5 detik
Contoh:
Kerusakan pada Throttle Position Sensor memiliki kode kerusakan 15, sehingga lampu
akan berkedip :

15  10 + 1 +1 +1 +1 + 1

Berarti :
Lampu menyala selama 1 detik sebanyak 1 kali, kemudian diterusakan menyala selama
0,5 detik sebanyak 5 kali.
atau sesuai ilustrasi dibawah :
Lampu menyala
Seterusnya
akan berulang

Lampu mati

1 1,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
detik

Apabila kerusakan lebih dari satu maka lampu akan menginformasikan kerusakan
secara berturut-turut

Untuk kode kerusakan lainnya dapat dilihat pada tabel kode kedipan lampu indikator
mesin dibawah :
BANYAKNYA KEDIPAN LAMPU
KODE
GANGGUAN / KERUSAKAN PADA Menyala selama Menyala selama
KERUSAKAN
1 detik + 0,5 detik
12 crankshaft position sensor 1 kali 2 kali

13 Intake Air pressure sensor 1 kali 3 kali

14 Saluran intake air pressure sensor 1 kali 4 kali

15 Throttle Position Sensor 1 kali 5 kali

16 Throttle position sensor macet 1 kali 6 kali

21 Coolant temperature sensor 2 kali 1 kali

22 Intake air temperature sensor 2 kali 2 kali

30 Sepeda motor terjatuh 3 kali -

33 Primary Ignition coil 3 kali 3 kali

39 Sistem kelistrikan fuel injector 3 kali 9 kali

41 Lean angle sensor 4 kali 1 kali


Proses pembacaan atau penulisan pada
44 4 kali 4 kali
EEPROM
46 Aliran listrik ke sistem FI tidak normal 4 kali 6 kali

50 Kerusakan pada memori ECU. 5 kali -


Fungsi FI Diagnostic Tool

1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / suhu mesin & kode kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
Melepas & Menyambung
*Main SW harus pada posisi off ketika menghubungkan dan melepas
Signal connector
Lampu
ECU Peringatan

Lampu
ECU Peringatan

Battery
Fungsi FI Diagnostic Tool
1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Suhu Mesin & kode
kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
1. MODE NORMAL (Langkah Pertama)
*Anda dapat memeriksa kecepatan mesin / suhu dan
kode kerusakan bila masalah terdeteksi oleh sistem
1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG
stop SW ke “ON”
2) Lepaskan the self diag signal
connector (unit side) dan sambungkan   1200rpm   123 ℃
FI diag tool.
3) Putar main SW ke “ON” dan hidupkan
mesin.
4) Anda dapat memeriksa kecepatan dan
suhu mesin seperti gambar di kanan.
*Bila kerusakan terdeteksi di sistem,
kode kerusakan muncul seperti
gambar di bawah

  1200rpm   123
℃  S/D: 12
Kode Kerusakan
NO. KODE KODE
GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB
KERUSAKAN DIAG
-Short pada wiring harness
-Crankshaft position sensor rusak.
Tidak ada signal normal yang diterima dari Crank Shaft -Pick up rotor tidak berfungsi.
S/D 12 -
Position Sensor.
-ECU tidak berfungsi.
-Sensor tidak terpasang sempurna.
-Short pada wiring sub lead.
-Short pada wiring harness.
S/D 13 Terdeteksi short pada Intake Air Pressure Sensor. D03
-Intake Air Sensor rusak.
-ECU tidak berfungsi.

Kerusakan pada saluran Intake Air Pressure Sensor. -Selang Intake Air Pressure Sensor terlepas, tersumbat, kaku, atau
S/D 14 -Selang terlepas terjepit. D03
-Selang tersumbat -ECU tidak berfungsi.

-Short pada wiring harness


-Throttle Position Sensor rusak.
S/D 15 Terdeteksi short pada Throttle Position Sensor. D01
-ECU tidak berfungsi.
-Sensor tidak terpasang sempurna
-TPS macet..
S/D 16 Throttle position sensor macet. D01
-ECU tidak berfungsi.
-Short pada wiring harness
-Intake Coolant Temperature Sensor rusak.
S/D 21 Terdeteksi short pada Coolant Temperature Sensor D06
-ECU tidak berfungsi.
-Sensor tidak terpasang sempurna
-Short pada wiring harness
-Intake Air Temperature Sensor rusak.
S/D 22 Terdeteksi short pada Intake Air Temperature Sensor. D05
-ECU tidak berfungsi.
-Sensor tidak terpasang sempurna
Kode Kerusakan
NO. KODE
GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB KODE DIAG
KERUSAKAN
-Terjatuh.
S/D 30 Sepeda motor “terjatuh” D08
-ECU tidak berfungsi.

-Short pada wiring harness.


-Ignition Coil tidak berfungsi.
S/D 33 Terdeteksi short pada Primary Lead Ignition Coil. -ECU tidak berfungsi. D30
-Komponen pada Ignition Cut off circuit tidak berfungsi.

-Short pada wiring harness.


S/D 39 Terdeteksi short pada Fuel Injector. -Fuel Injector rusaki. D36
-ECU tidak berfungsi.

-Short pada wiring harness.


S/D 41 Terdeteksi short pada lean angle cut-off switch. -Lean angle cut-off switch rusaki. D08
-ECU tidak berfungsi.

ECU tidak berfungsi. (Nilai penyetelan CO, sandi kode


register, dan angka yang terbaca ketika throttle valve
Terdeteksi error ketika membaca dan menulis pada
S/D 44 tertutup penuh tidak tertulis dengan sempurna atau D60
EEPROM.
pembacaan dari internal memory.

S/D 46 Power Supply ke sistem tidak normal. - Sistem Charging tidak berfungsi. -

- ECU tidak berfungsi. (Program & Data pada internal


Kerusakan pada memori ECU. Ketika kerusakn ini memory tidak tertulis atau terbaca dengan sempurna.
S/D 50 terdeteksi, Kode angka kerusakan mungkin tidak -
muncul pada meter.
Fungsi FI Diagnostic Tool
1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Suhu Mesin & kode
kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
2. MODE DIAGNOSA (Langkah kedua)
*Anda dapat memeriksa nilai aktual dari masing-masing
sensor / riwayat kode kerusakan dan kontrol actuator untuk
testing
1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG stop SW
ke “ON”.
2) Lepaskan the self diag signal connector (unit
side) dan sambungkan FI diag tool.
3) Ketika menekan tombol “MODE” , putar main D09 : 12.8V
SW ke “ON”.
4) Tekan tombol “UP” untuk memilih mode
“DIAG”.
5) Setelah memilih “DIAG”, tekan tombol
“MODE”.

6) Pilih Diag code untuk memeriksa nilai


aktual / kode kerusakan dan kontrol
Diag code
actuators dengan menekan tombol “UP” dan
“ DOWN”.
Diag code
KODE
ITEM URAIAN TINDAKAN DATA YANG TERTERA
DIAG
Sudut throttle Menunjukkan sudut bukaan throttle
D01 Tertutup penuh 12 ~ 20
Terbuka penuh 97 ~ 107
Menampilkan tekanan udara intake. Bandingkan dengan angka yang
D03 Tekanan Udara Intake
tertera pada FI diag tool.
- Periksa tekanan di dalam intake manifold.
Menampilkan suhu udara intake. Bandingkan dengan angka yang
D05 Suhu Udara Intake
tertera pada FI diag tool.
- Periksa suhu di dalam air cleaner case.
Menampilkan suhu coolant. Bandingkan dengan angka yang
D06 Suhu Coolant
tertera pada FI diag tool.
- Periksa suhu mesin.
Range : 0,4 ~ 1,4 V
D08 Lean Angle Cut off Switch Menampilkan angka Lean Angle Cut off Switch.
Overturn : 3,8 ~ 4,2 V
Voltage Fuel System 0~18,7 V
D09 (Voltage Battery)
Menampilkan Voltage Fuel System (Voltage Battery)
Normal sekitar 12 V
Ketika tombol “MODE” ditekan, Ignition Coil ‘berbunyi’ 5 Periksa bunyi 5 kali dari letikan
D30 Ignition Coil kali/detik dan lampu peringatan menyala. api dengan menekan tombol
- Hubungkan Ignition Checker. “MODE”.
Periksa bunyi 5 kali dari fuel
Ketika tombol ”MODE” ditekan, Fuel Injector ‘berbunyi’ 5
D36 Fuel Injector
kali/detik dan lampu peringatan menyala.
injector dengan menekan tombol
“MODE”
Diag code
KODE
ITEM URAIAN TINDAKAN DATA YANG TERTERA
DIAG

Ketika tombol ”MODE” ditekan, mengaktifkan relay Kipas Periksa bunyi putaran kipas
D51 Kipas radiator radiator sebanyak 5 kali dengan interval 5 detik dan lampu sebanyak 5 kali dengan
peringatan menyala. menekan tombol “MODE”

Periksa bunyi 5 kali dari FID


Ketika tombol “MODE” ditekan, FID ‘berbunyi’ 5 kali/detik dan
D54 FID (Fast Idle Solenoid)
lampu peringatan menyala.
dengan menekan tombol
“MODE”.
- Mengirimkan bagian data yang tidak normal pada
E2PROM yang terdeteksi sebagai kode kerusakan 44. Angka pengaturan 01 CO
Kode kerusakan terdeteksi.
D60 - Bila terdeteksi banyak bagian yang tidak berfungsi,
E2PROM muncul. Angka (00) muncul, apabila
muncul beragam kode tiap 2 detik, dan proses ini semuanya berfungsi baik.
berulang.
- Menampilkan kode sejarah ketidak-fungsian pada self
diagnosis (yaitu: sebuah kode ketidak-fungsian yang 12 ~ 50
Kode Riwayat terjadi 1 kali dan yang sudah dikoreksi). Angka (00) muncul, apabila
D61 - Bila terdeteksi banyak bagian yang tidak berfungsi,
Ketidak-fungsian muncul. tidak ada riwayat kerusakan
muncul beragam kode tiap 2 detik, dan proses ini yang tersimpan
berulang.
Diag code
KODE
ITEM URAIAN TINDAKAN DATA YANG TERTERA
DIAG
- Menampilkan total nomor kode yang terdeteksi melalui 00 ~ 14
Penghapusan Riwayat self diagnosis dan kode kerusakan yang lama. Angka (00) muncul, apabila
D62 Ketidak-fungsian - Hanya menghapus kode riwayat ketika tombol “MODE” tidak ada riwayat kerusakan
ditekan. yang tersimpan.

D70 Angka Kontrol - Menampilkan Nomor kontrol program. 00 ~ 254


Fungsi FI Diagnostic Tool
1. MODE NORMAL
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Suhu Mesin & kode
kerusakan.

2. MODE DIAGNOSA
Menampilkan nilai aktual & kode riwayat kerusakan /
Kontrol Actuator (Ignition coil, Injector,FID)

3. MODE PENYETELAN CO
Menampilkan putaran mesin (rpm) / Penyetelan CO
3. MODE PENYETELAN CO (Langkah Ketiga)
*Anda dapat menyetel volume CO

1) Putar main SW ke “OFF” dan set EG stop


SW ke “ON”.
2) Lepaskan self diag signal connector (unit
side) dan sambungkan FI diag tool. 1380 rpm
3) Ketika menekan tombol “MODE”, putar main C1 :
SW ke “ON”.
-2
4) Tekan tombol “UP” untuk memilih mode
“CO”.
5) Setelah memilih “CO”, tekan tombol
“MODE”.
6) Hidupkan mesin.
7) Anda dapat menyetel CO dengan menekan
tombol “UP” dan “DOWN”.
*Range Penyetelan: DARI +30 SAMPAI - 30 step Total 60 step
1 step / sekitar 0.05cc bahan bakar bertambah / berkurang

Anda mungkin juga menyukai