Kelompok 6 - Penyediaan Rumah Layak Huni Di Perkotaan
Kelompok 6 - Penyediaan Rumah Layak Huni Di Perkotaan
Arsitektur Visionaris
Fenomenologi Ekstrapolasi
Rusunawa merupakan singkatan dari rumah susun sederhana sewa. Rusunawa adalah
bangunan bertingkat yang dibangun oleh pemerintah dalam satu lingkungan tempat
hunian dan disewakan kepada keluarga kurang mampu dengan cara pembayaran per
bulan. Rusunawa merupakan satuan-satuan hunian yang digunakan secara terpisah,
status penguasaanya sewa, dan fungsi utama sebagai hunian.
Pembangunan Rusunawa saat ini adalah program pemerintah yang dilaksanakan oleh
Departemen Pekerjaan Umum untuk mengatasi kawasan kumuh perkotaan
Tujuan
Tujuan & ● Tujuan didirikannya rusunawa, ialah agar terkendalinya laju
pembangunan rumah-rumah biasa yang memakan banyak lahan
Sasaran ● Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama
bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan menengan
kebawah, yang menjamin kepastian hukum dalam pemanfaatannya.
● Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah didaerah perkotaan
dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan
menciptakan lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan
seimbang.
Sasaran
● Masyarakat yang terkena langsung proyek peremajaan dan
pembangunan
● Masyarakat sekitar yang berada dalam lingkup kumuh yang segera
akan dibebaskan
● Target jual ditujukan pada masyarakat berpenghasilan menengah
kebawah, dengan penghasilan antara Rp. 600.000 sampai Rp.
1.500.000
Kriteria Rusunawa
a. Dekat dengan tempat kerja
b. Memiliki tingkat interaksi yang tinggi antar warga Rusunawa, untuk mengakomodasi ini dengan
pembuatan koridor di setiap lantai dengan lebar 20% luas keseluruhan masing-masing lantai,
dan dibutuhkan ruang bersama di setiap lantai.
c. Luas hunian dapat menggunakan luas hunian tempat asal sebagai luas minimum atau bisa juga
menggunakan standar luas pusdiklat 7,2 m2/orang atau standar Kepmen 9m2/orang
d. Penghawaan rusunawa harus memiliki bukaan permanen yang cukup besar mengarah ke ruang
terbuka atau teras. Bukaan permanen udara paling sedikit adalah 5% dari luas lantai
serusunawa. Kemudian luas jendela paling sedikit 15% dari luas lantai serusunawa
e. Biaya sewa rendah, untuk setiap keluarga maksimal sekitar ⅓ bagian dari pendapatan per bulan
f. Terdapat prasarana untuk kemudahan penghuni, Hal ini meliputi jalan, air minum yang
disediakan per unit atau lantai, air bersih, sarana pengolahan air limbah seperti spetic tank dan
sumur resapan, pembuangan sampah, dan jaringan listirk dengan pasokan standar minimal 450
VA per hunian
● tipe 18, 21, 24 m2 : 1 kamar tidur, ruang tamu/keluarga, kamar mandi, dapur/pantry
● tipe 30, 36, 42, 50 m2 : 2 kamar tidur, ruang tamu/keluarga, ruang makan, kamar mandi,
dapur/pantry
Kelengkapan Rusunawa
● Jaringan air bersih yang memenuhi persyaratan mengenai perpipaan dan
perlengkapannya.
● Jaringan air listrik yang memenuhi persyaratan mengenai kabel dan perlengkapannya.
● Jaringan air gas yang memenuhi persyaratan beserta kelengkapannya.
● Saluran pembuangan air hujan yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas dan
pemasangan.
● Saluran pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas dan
pemasangan.
● Saluran dan atau tempat pembuangan sampah yang memenuhi persyaratan terahadap
kebersihan, kesehatan dan kemudahan.
Sumber: Rerifki, AR. dkk. (2017). Evaluasi Kebijakan Rusunawa Dalam Mengatasi Permukiman Kumuh di Kota
Malang. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 6 No. 2., 24-28. Diakses 8 September 2021.
Kondisi Rusunawa Gunung
Sari, Surabaya
Dapat disimpulkan bahwa sarana,
prasarana dan fasilitas dalam kondisi
yang kurang baik. Meskipun dilakukan
perbaikan tetapi perbaikan yang
dilakukan tidak maksimal sehingga
permasalahan yang sama timbul kembali.
Respon pengelola yang kurang tanggap
juga menyebabkan kualitas rusun yang
kurang layak
Sumber: Kusumaningsih, Suci. dkk. (2019).Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat Terhadap Rusunawa Brujul. Jurnal Perencanaan Wilayah dan
Kota, Vol. 1 No. 1, 14-23. Diakses 12 September 2021.
Preferensi Masyarakat Terhadap Rusunawa
Dari realita yang sudah ada, dapat kita simpulkan, bahwa adanya
berbagai ketidakpuasan dalam terselenggaranya program rusun:
Selain itu, pemeliharaan gedung dinilai masih bermasalah. Dana pemeliharaan rusunawa berasal dari
subsidi pemerintah dan bukan dari penyewa, namun penyewa masih sering mengeluhkan lambarnya
perbaikan fasilitas di rusunawa. Tak jarang penyewa menunggak dalam membayar sewa.
Sumber:
https://properti.kompas.com/read/2018/07/25/131356421/rusunawa-solusi-atau-masalah-baru-bagi-jakarta?page=all,
diakses 8 Spetember 2021
Identifikasi Masalah
Dari penjabaran isu sebelumnya, kami berpendapat bahwa terdapat beberapa
permasalahan Rusunawa di daerah urban
Sarana dan Prasarana rusunawa yang belum memadai menjadi permasalahan utama,
karena dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat yang tinggal di rusunawa.
Kualitas hidup yang rendah menjadi salah satu alasan masyarakat enggan pindah ke
rusunawa. Pada akhirnya tingkat okupansi dan kepuasan tinggal di rusunawa yang
rendah menyebabkan keseluruhan kebijakan rusunawa yang disusun pemerintah
menjadi tidak maksimal.