Anda di halaman 1dari 5

ISSN:2655-1586

Perancangan Rusunawa di Banda Aceh dengan Pendekatan Arsitektur Tropis


T. Luthfi Dhiya Ulhaq1, Dyah Erti Idawati2, Safwan2
1
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
2
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Email: didawati@unsyiah.ac.id

Abstract
The province of Aceh experiences a fairly rapid growth every year, causing the need for housing to
increase. However, the limited availability of land causes land prices to be very high, so that low-income people
generally live in housing with poor building materials. Due to the limited land available, the Rusunawa concept
can be a solution to housing problems. The building is designed by considering the function of the building,
including users, user activities, space requirements, space organization, zoning, space program and building
technical requirements that are able to meet the needs of its occupants, especially for low-income communities.
The design of this Rusunawa uses the theme of Tropical Architecture which is manifested in the form of layouts,
building facades and site utilization to create a comfortable residential area for its residents.

Keywords: Rusunawa, Banda Aceh, Tropical Architecture

Abstrak
Provinsi Aceh mengalami pertumbuhan yang relatif pesat setiap tahunnya, sehingga menyebabkan
kebutuhan untuk perumahan semakin meningkat. Namun ketersediaan lahan yang terbatas menyebabkan harga
tanah sangat tinggi, sehingga masyarakat berpenghasilan rendah umumnya tinggal di perumahan dengan bahan
bangunan yang tidak baik. Karena keterbatasan lahan yang tersedia, konsep Rusunawa bisa menjadi solusi
permasalahan perumahan. Bangunan dirancang dengan mempertimbangkan fungsi bangunan, termasuk
pengguna, aktivitas pengguna, kebutuhan ruang, organisasi ruang, zonasi, program ruang dan persyaratan
teknis bangunan yang mampu memenuhi kebutuhan penghuninya, terutama untuk masyarakat berpenghasilan
rendah. Perancangan Rusunawa ini menggunakan tema Arsitektur Tropis yang diwujudkan dalam bentuk
layout, fasad bangunan dan pemanfaatan tapak untuk menciptakan kawasan hunian yang nyaman bagi
penghuninya.

Kata kunci: Rusunawa, Banda Aceh, Arsitektur Tropis

1. Pendahuluan Tahun
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Provinsi Aceh mengalami pertumbuhan yang Banda Aceh Aceh
relatif pesat setiap tahunnya, sehingga menyebabkan 2015 250303 5001953
kebutuhan untuk perumahan semakin meningkat. 2016 254904 5096248
Namun ketersediaan lahan yang terbatas 2017 259913 5189466
menyebabkan harga tanah sangat tinggi, sehingga 2018 265111 5281314
masyarakat berpenghasilan rendah umumnya tinggal 2019 270321 5371532
di perumahan dengan bahan bangunan yang tidak Sumber: https://aceh.bps.go.id/[1]
baik. Karena keterbatasan lahan yang tersedia, Pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya
konsep Rusunawa bisa menjadi solusi permasalahan kebutuhan hunian, tetapi keterbatasan lahan menjadi
perumahan. Bangunan dirancang dengan kendalanya. Hal ini berdampak dengan harga lahan
mempertimbangkan fungsi bangunan, termasuk meningkat yang menyebabkan masyarakat
pengguna, aktivitas pengguna, kebutuhan ruang, berpenghasilan rendah sulit untuk memiliki rumah.
organisasi ruang, zonasi, program ruang dan Kota Banda Aceh memiliki strategi dan
persyaratan teknis bangunan yang mampu kebijakan bidang perumahan dan pemukiman yang
memenuhi kebutuhan penghuninya, terutama untuk ada di dalam Kepetusan Menteri Kimpraswil
masyarakat berpenghasilan rendah. Perancangan No.217/KPTS/M/2002, tentang Kebijakan dan
Rusunawa ini menggunakan tema Arsitektur Tropis Strategi Nasioanl Perumahan dan Permukiman
yang diwujudkan dalam bentuk layout, fasad (KSNPP). Salah satu isinya yaitu mewujudkan
bangunan dan pemanfaatan tapak untuk menciptakan pemukiman yang aman dan sehat, serta
kawasan hunian yang nyaman bagi penghuninya. berkelanjutandalam mendukung produktivitas dan
kemandirian masyarakat.[2] Karena keterbatasan
lahan yang tersedia, maka konsep rusunawa dapat
menjadi alternatif pemecahan permasalahan
perumahan. Kota Banda Aceh sendiri sudah tersedia
Tabel 1 Data Jumlah Penduduk (Jiwa) Provinsi Aceh

108
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 108-112
ISSN:2655-1586

Rusunawa, yaitu Rusunawa di Keudah dan ruang terbuka, meminimalisir lingkungan kumuh,
Rusunawa di Peulanggahan. dan menyediakan hunian yang layak bagi
Pada tahun 2021 lalu, menurut data dari bagian masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah Susun
pengelola Rusunawa Keudah, ketersediaan unit yang memiliki beberapa jenis dalam Undang-Undang RI
ada pada Rusunawa Keudah maupun pada No.20 Tahun 2011, yaitu:
Rusunawa Peulanggahan sudah penuh. Oleh sebab a. Rumah Susun Umum merupakan
itu diperlukannya perancangan Rusunawa yang baru perumahan yang ditujukan untuk memenuhi
di Banda Aceh agar dapat dimanfaatkan oleh kebutuhan rumah masyarakat
masyarakat, terutama bagi yang berpenghasilan berpenghasilan rendah.
rendah. Permasalahan yang timbul berdasarkan latar b. Rumah Susun Khusus merupakan rumah
belakang sehingga membutuhkan perancangan susun yang dirancang untuk memenuhi
terhadap Rusunawa di Banda Aceh, antara lain: kebutuhan masyarakat/orang-orang
a. Bagaimana merancang perumahan dengan tertentu.
biaya terjangkau dan layak huni untuk c. Rumah Susun Negara adalah perumahan
masyarakat, terutama yang berpenghasilan milik negara yang digunakan untuk tempat
rendah. tinggal, sarana penunjang keluarga, dan
b. Kurangnya kelengkapan fasilitas dan untuk menunjang pegawai negeri atau
lingkungan perumahan yang nyaman bagi pegawai negeri sipil dalam melaksanakan
masyarakat yang berpenghasilan rendah. tugasnya.
c. Ketersediaan lahan di Banda Aceh semakin d. Rumah Susun Komersial yaitu adalah
berkurang. perumahan terorganisir dan dirancang
Maksud dari Perancangan Rusunawa di Banda Aceh untuk keuntungan.[4]
adalah menyediakan peluang untuk masyarakat, Berdasarkan klasifikasi kepemilikannya, rumah
khususnya yang berekonomi rendah untuk dapat susun dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
menempati hunian yang layak huni dengan harga a. Rusun yang dijual (Rusunami), merupakan
terjangkau. Adapun tujuan Perancangan Rusunawa unit satuan hunian dapat menjadi milik
di Banda Aceh sebagai berikut: penghuni sepenuhnya dengan tanda
a. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk sertifikat hak milik.
perumahan yang layak huni dengan harga b. Rusun yang disewakan (Rusunawa), yaitu
terjangkau, khususnya untuk masyarakat unit satuan hunian yang hanya untuk
berpenghasilan rendah. disewakan. Penghuni dapat menyewa untuk
b. Menciptakan lingkungan perumahan yang beberapa tahun, setelah masa sewa telah
layak huni dengan kelengkapan fasilitas habis penghuni dapat memperpanjang sewa
yang dapat memenuhi kebutuhan atau tidak. Sistem pembayaran rusunawa
masyarakat. bias dibayar perbulan atau pertahun sesuai
c. Meningkatkan daya guna lahan di daerah dengan perjanjian.
perkotaan untuk menciptakan permukiman c. Rumah susun jual-beli, yaitu rumah susun
vertikal yang aman dan nyaman bagi yang biasanya berada pada peremajaan
masyarakat. pemukiman kumuh. Pemilik unit hunian
yang lama akan mengganti rugi unit yang
2. Tinjauan Teori satu, dua atau lebih unit satuan hunian
Berdasarkan Permen PU No 05 Tahun 2007 sesuai dengan tanahnya. Itu juga masih
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rusun diberikan subsidi dari pemerintah.
Bertingkat Tinggi, Rusunawa merupakan hunian d. Rumah susun sewa beli yaitu rumah susun
bertingkat yang dirancang untuk masyarakat yang yang penghuninya bisa membeli dengan
berpendapatan menengah kebawah dan masyarakat membayar sewa bulanan hingga sejumlah
yang berpendapatan rendah, dengan status sewa, dengan harga jual.
dibangun menggunakan dana APBN atau APBD.[3] e. Rumah susun beli cicil yaitu rumah susun
Pengelolaan Rumah Susun dalam UU Nomor 20 yang penghuninya dapat membeli dan dapat
Tahun 2011 bertujuan untuk menyediakan juga mencicil perbulan sampai lunas.
perumahan yang terjangkau dan layak unt Pembangunan Rumah Susun bertingkat tinggi wajib
masyarakat yang berpenghasilan rendah, memenuhi kriteria perencanaan umum sebagai
meningkatkan efektivitas dan efisiensi ruang dan berikut:
lahan, serta menyediakan lahan untuk ruang terbuka a. Rumah Susun wajib memenuhi persyaratan
hijau dan meminimalisir permukiman kumuh.[4] fungsional, terjangkau, efisien dan
Pembangunan Rusunawa berdasarkan aspek sederhana, serta dapat meningkatkan
ekonomi, sosial dan lingkungan dapat memenuhi kualitas lingkungan dan meningkatkan
kebutuhan hidup kawasan padat penduduk, produktivitas tenaga kerja penghuninya.
sementara lahan yang tersedia terbatas, b. Kreativitas dalam desain tidak menitik
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan beratkan pada kemewahan material, namun
lahan, memanfaatkan sisa lahan untuk penghijauan pada kemampuan untuk menyublimkan

109
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 108-112
ISSN:2655-1586

fungsi teknis dan sosial bangunan serta dan lift tersedia untuk bangunan rusun
mencerminkan keharmonisan bangunan dengan ketinggian lebih dari 5 lantai.
dan sekitarnya.
Menurut Tri Harso Karyono dalam Jurnal
c. Biaya operasi dan pemeliharaan gedung
Arsitektur Permukiman Tropis Berkelanjutan Di
diminimalkan sepanjang umur gedung.
Indonesia (2008: 2), menyatakan bahwa bentuk
d. Desain rumah disusun sedemikian rupa agar
arsitektur tropis lebih ditujukan untuk memecahkan
dapat diimplementasikan dalam waktu
masalah-masalah yang dibawa oleh iklim tropis,
singkat, diselesaikan dan dioperasikan
seperti panas matahari, suhu tinggi, hujan,
sesegera mungkin.
kelembaban tinggi dan sebagainya. Arsitektur dapat
Kriteria khusus untuk perencanaan bangunan rumah berupa pola, gaya, atau warna apa pun. Namun,
susun adalah: dalam kondisi tertentu, konstruksi bangunan dapat
a. Rumah susun yang direncanakan harus mengubah kondisi iklim luar yang tidak
mempertimbangkan identitas dan kondisi menguntungkan menjadi kondisi yang ramah
lokal dalam bentuk arsitektur bangunan. manusia. Kriterianya adalah fluktuasi suhu
b. Menghindari bentuk denah yang ruangan, fluktuasi kelembaban, intensitas cahaya,
menyebabkan bangunan melengkung, maka aliran atau kecepatan udara, apakah ada hujan yang
masa konstruksinya adalah simetri ganda. masuk ke dalam gedung, dan apakah terik matahari
c. Memasang dilatasi pada denah yang terlalu mengganggu penghuni gedung.[5]
Panjang. Arsitektur Tropis merupakan gaya arsitektur yang
d. Lantai pertama digunakan untuk fasilitas dinilai sesuai dan cocok dengan wilayah tropis.
sosial, fasilitas ekonomi dan fasilitas Gaya ini mempunyai ciri-ciri khas yang menjadikan
umum, termasuk ruang unit bisnis, ruang gaya arsitektur ini terlihat identik dan menjadi
administrasi dan fasilitas lainnya. pilihan yang baik untuk hunian yang nyaman:
e. Lantai 2 ke atas digunakan sebagai hunian. a. Mempunyai atap yang tinggi dengan
Setiap unit terdiri dari 1 ruang keluarga, 2 kemiringan lebih dari 30 derajat. Ruang di
kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, dan bawah atap dapat berfungsi meredam panas
ruang cuci pakaian. dalam bangunan.
f. Luas sirkulasi utilitas dan ruang bersama b. Memiliki teritisan atap yang lebar untuk
maksimum 30% dari total luas bangunan. meminimalisir efek tampias dari hujan yang
g. Denah rumah susun wajib fungsional serta disertai angin, juga untuk menghalau sinar
efektif supaya sedapat mungkin bisa jadi matahari secara langsung yang masuk ke
tidak memakai balok anak, serta dapat dalam bangunan.
penuhi persyaratan penghawaan serta c. Memiliki lubang ventilasi udara secara
pencahayaan yang baik. silang yang menjadikan suhu di dalam
Selain persyaratan umum dan khusus, perancangan bangunan bisa tetap nyaman.
rumah susun perlu memenuhi syarat teknis sebagai d. Bentuk rumah panggung menjadi ciri utama
berikut: untuk mengantisipasi bencana alam seperti
a. Bangunan harus memenuhi standar banjir dan ancaman dari binatang buas
persyaratan penghawaan, pencahayaan, e. Desainn arsitektur tropis umumnya
suara dan bau. memakai material yang sumbernya bisa
b. Fungsi utama rumah susun yaitu sebagai didapatkan di alam atau lingkungan
tempat tinggal dan melayani penghuninya. sekitarnya.
c. Daya tahan struktur bangunan minimal 50 f. Terdapat banyak bukaan pada bangunan
tahun dan daya tahan bahan nonstruktural baik jendela atau lubang-lubang angin yang
minimal 20 tahun. dapat memaksimalkan aliran udara dan
d. Railing di lantai 2 keatas harus minimal 120 system pencahayaan alami.
cm Selama penyelamatan jika terjadi
kebakaran, salah satu dinding kaca harus 3. Metode Perancangan
bisa pecah. Metode yang digunakan dalam pengembangan
e. Struktur dapat menahan beban bergerak konsep pada perancangan ini bersifat deskriptif
minimal 200 kg/ cm2. kuantitatif dan kualitatif dengan mengumpulkan data
f. Rusun wajib dilengkapi dengan transportasi primer, yang didapat dari melakukan studi lapangan
bangunan, pintu serta tangga darurat dan observasi (survey), dan data sekunder yang
kebakaran, perlengkapan serta sistem alarm didapat melalui studi literature dan studi banding.
kebakaran, perlengkapan pemadam
kebakaran, penangkal petir, jaringan air
bersih, saluran pembuangan limbah, tempat
sampah, jaringan listrik, generator, dan
jaringan perlengkapan komunikasi. 3.1 Studi literatur
g. Tersedia transportasi dalam bangunan
seperti tangga, lift atau eskalator. Eskalator

110
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 108-112
ISSN:2655-1586

Melakukan tinjauan pustaka untuk memperoleh a. Peratuan setempat


landasan teori, standar perencanaan dan b. Kelengkapan fasilitas sekitar tapak,
perancangan. (memiliki 4 fasilitas niaga, 5 fasilitas
pendidikan berbagai tingkat, dasilitas
3.2 Studi banding Kesehatan RSIA Cempaka Az-Zahra,
Untuk memunculkan wawasan dan ide baru memiliki 3 fasilitas peribadatan yang
mengenai objek rancangan yang sudah ada, berdekatan, dan ketersedian fasilitas umum.
3.3 Studi lapangan c. Potensi tapak, (tapak berada dikawasan
Dilakukan observasi pada site terpilih untuk permukiman dan perumahan, untuk akses
mendapatkan data kondisi lokasi dan tapak objek sangat mudah diakses oleh kendaraan
perancangan. umum maupun oleh kendaraan pribadi,
karena tapak berada pada jalan arteri utama,
4. Lokasi Perancangan yaitu Jl. Syiah Kuala, tapak dilengkapi
Berikut deskripsi umum mengenai penjelasan dengan sarana utilitas yang baik, karena
objek perancangan ini: pada Jl. Syah Kuala sudah memiliki saluran
Nama Objek : Rusunawa drainase, jaringan telepon, jaringan listrik
Tema : Arsitektur Tropis dan saluran air bersih, sarana utilitas
Ststus Objek : Fiktif tersebut disalurkan pada tapak dan
Fungsi Objek : Sebagai hunian yang disewakan dimanfaatkan dengan optimal.
Luas Lahan : ± 13.144 m2
Lokasi Objek : Jl. Syiah Kuala, Lamdingin, 5. Konsep dan Hasil Perancangan
Kecamatan Kuta Alam, Kota Site terdiri dari 4 massa bangunan yang dibagi
Banda Aceh, Aceh menjadi 3 blok bangunan hunian dan 1 mushola. 3
KDB Maksimum : 60% Blok bangunan terdiri dari blok a, blok b serta bllok
KLB Maksimum : 1,2 c. Blok a merupakan bangunan hunian type 27 dan
GSB Minimum : 10 m kantor pengelola, Blok B dan C merupakan
Ttinggi Bangunan : Maksimum 4 lantai bangunan hunian type 36.
Peruntukan Lahan: Kawasan Permukimann /
Perumahan.[6]

Gambar 1 Lokasi Tapak


Sumber: https://www.google.co.id/maps/[7]
Lokasi tapak berada di Jl. Syiah Kuala, Lamdingin, Gambar 2 Site Plan
Banda Aceh. Tapak pada lokasi ini merupakan lahan Untuk penzoningan bangunan di kelompokkan
kosong yang dipenuhi dengan semak-semak dan berdasarkan aktivitas dan fungsi yang ada di dalam
sebagiannya rawa. Permukaan tapak cenderung datar site.
pada dasarnnya dan tidak berkontur, tetapi pada
permukaan tanahnya gembur dan sebagian kecilnya
rawa dengan batasan-batasan pada lahan tapak
sebagai berikut:
a. Bagian Utara : Perumahan,
Fasilitas
Pendidikan, dan
Niaga
b. Bagian Timur : Jl. Syiah Kuala,
Fasilitas
Pendidikan, Niaga, Gambar 3 Taman
dan Umum Penerapan fasad bangunan rumah susun sederhana
c. Bagian Barat : Perumahan ini adalah menggunakan teritisan di sekeliling
d. Bagian Selatan : Perumahan dan jendela kamar utama dengan material beton yang
Fasilitas Niaga berfungsi sebagai penghalang radiasi panas
matahari dan air hujan secara langsung.
Alasan pemilihan lokasi tapak ini adalah sebagai Pada bagian balkon menggunakan secondary skin
berikut: berupa besi hollow yang disusun secara vertical

111
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 108-112
ISSN:2655-1586

berfungsi untuk menghalau sinar matahari secara yaitu golongan berpenghasilan rendah yang
langsung dan menyalurkan udara sejuk ke dalam kemungkinan tidak menggunakan AC. Bangunan
ruangan serta menciptakan aksen unik untuk mmenggunakan sistem cross ventilation yang
hunian Terdapat lapangan badminton dan tempat menimbulkan adanya pertukaran dan perputaran
bermain anak di area komunal space yang udara semaksimal mungkin. Cross ventilation
digunakan untuk melakukan kegiatan olahraga dan masuk melalui balkon, dan kemudian menerus
bermain oleh penghuni dan bersifat publik. Pada melalui ruangan dan keluar menuju koridor.
area komunal space juga terdapat vegetasi yang
rimbun disekitarnya untuk menciptakan suasana 6. Kesimpulan
teduh dan sejuk saat berada di area terbuka Perancangan Rusunawa dengan menerapkan
tema arsitektur tropis ini diharapkan bertujuan untuk
memberikan solusi dan kemudahan bagi masyarakat,
terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan
rendah untuk mendapatkan tempat tinggal yang
aman dan nyaman serta diharapkan memiliki
lingkungan yang lebih rapi dan tertata.
Perancangan rusunawa ini diharapkan untuk
dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalahan
ketersediaan lahan yang semakin berkurang dengan
pemanfaatan lahan secara efektif dan menjadikan
lokasi tempat terbangunnya rusunawa agar lebih
Gambar 4 Komunal Space Pada Site teratur, serta menjadi solusi untuk mencegah
timbulnya permasalahan yang lain seperti adanya
kawasan kumuh dengan memberikan kesempatan
masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk
mendapatkan dan menempati tempat tinggal layak
dengan harga terjangkau.

Daftar Pustaka
[1] Badan Pusat Statistik Aceh. 2021. Jumlah
Penduduk (Jiwa) Provinsi Aceh di:
https://aceh.bps.go.id Diakses pada 21
Agusutus 2021
Gambar 5 Lapangan Badminton [2] Kepmen Kimpraswil No.217/KPTS/M/2002,
Untuk bagian fasad pada tangga bangunan tentang Kebijakan dan Strategi Nasioanl
menggunakan roster beton atau lubang angin yang Perumahan dan Permukiman (KSNPP)
berfungsi agar udara tetap masuk ke dalam [3] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05
bangunan melalui celah-celah roster. Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Bertingkat Tinggi
[4] Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Rumah Susun
[5] Karyono, T.H. (2008), Arsitektur Permukiman
Tropis Berkelanjutan, Prosidings Seminar
Nasional Arsitektur, Jurusan Arsitektur,
Universitas Budi Luhur, Jakarta, 8 April 2008
[6] Pemerintah Kota Banda Aceh. 2009. Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh 2009-
2029
[7] Google Maps. 2021. Gp. Lamdingin. Di akses
Gambar 6 Fasad Bangunan pada 18 November 2021
Penggunaan roster beton pada bangunan dapat
memberikan dampak positif terhadap lingkungan
dengan memaksimalkan cahaya alami, udara dan
angin serta menghemat energi. Untuk menciptakan
kenyaman pengguna didalam ruangan unit hunian,
perlu diperhatikan hal-hal yang dapat
meningkatkan kenyamanan pengguna dengan
adanya penerapan konsep ruang dalam, berupa
ventilasi silang yang menjadi penghawaan alami
pada unit hunian dikarenakan pengguna hunian

112
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.4, November 2022, hal 108-112

Anda mungkin juga menyukai