Anda di halaman 1dari 5

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kota

Bandung

Latar Belakang

Pesatnya pembangunan perkotaan memunculkan masalah baru, salah satunya munculnya


kawasan atau permukiman kumuh. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya kepadatan penduduk,
rendahnya daya dukung lahan, tingginya kepadatan bangunan yang berakibat pada mahalnya harga
lahan sehingga lahan di perkotaan menjadi terbatas. Keterbatasan Lahan tersebut berefek pada
munculnya permukiman kumuh serta penurunan kualitas kesehatan dan kualitas lingkungan.
Berdasarkan masalah tersebut, rendahnya kualitas infrastruktur khusunya dari sisi hunian, maka
pemerintah perlu menyediakan hunian yang layak dalam menyiasati tumbuhnya permukiman
kumuh yang lebih luas. Oleh karena itu salah satu kebijakan yang dapat dilakukan dalam mengatasi
masalah tersebut adalah dengan membangun Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang
diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat yang khususnya dari
kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Pengelolaan rumah susun sederhana sewa diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat No.14/ PERMEN/ M/ 2007 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana
Sewa. Seharusnya dalam pelaksanaan pengelolaannya, rusunawa dikelola oleh pemerintah daerah
setempat dimana rusunawa tersebut berada, karena dengan otonomi daerah setiap kota atau
kabupaten yang berbeda diharapkan pemerintah setempat dapat bertanggung jawab dan berperan
dalam pembangunan.

Kota Bandung yang memiliki jumlah penduduk 2.481.469 pada tahun 2015 dan kepadatan
penduduk 14.832/ km2 membuat pemerintah perlu mencari alternatif dalam mencari solusi untuk
pemenuhan kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat. Pembangunan hunian vertical seperti
rusunawa dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat di Kota
Bandung khususnya bagi warga yang tinggal di kawasan kumuh dan bagi masyarakat yang
berpenghasilan rendah. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2015 Kota Bandung telah membangun
rusunawa di beberapa tempat seperti Rusunawa Cingised, Rusunawa Sadang Serang, Rusunawa
Industri Dalam, dan Rusunawa Rancacili yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah
dan masyarakat yang direlokasi dari kawasan kumuh. Meskipun keberadaan beberapa rusunawa
yang dibangun di tanah Pemerintah Kota Bandung, namun aset bangunannya merupakan milik
pemerintah pusat. Dengan adanya hal tersebut, membuat ketidakjelasan pengelolaan terhadap
rusunawa sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan banyak masalah. Ketidakjelasan
pengelolaan tersebut menimbulkan banyak masalah seperti rusaknya sarana dan prasarana di
rusunawa dan Pemerintah Kota Bandung kehilangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Masalah sarana dan prasarana yang muncul pada kondisi rusunawa di Kota Bandung saat ini
meliputi kebutuhan air bersih, kebutuhan listrik, kebutuhan fasilitas kesehatan, fasilitas
peribadatan, sarana untuk kegiatan ekonomi, dan ruang berkumpul warga.

Permasalahan dalam pengelolaan perlu diperhatikan dan ditangani dengan tepat, karena
dengan pengelolaan yang baik akan meningkatkan dan mengoptimalkan hunian rusunawa yang
sehat, aman dan nyaman.

Perumusan Masalah

LANGKAH KETERANGAN
Topik : Pengelolaan Saya ingin menulis tentang : Pengelolaan sarana dan prasarana
Rusunawa ( Rumah Susun di Rusunawa
Sederhana Sewa)
Pertanyaan Karena saya ingin mencoba menunjukkan :
Persoalan Terbengkalainya pengelolaan sarana dan prasarana
di rusunawa
Jawaban Untuk menjelaskan bagaimana pengelolaan sarana dan
prasarana yang tepat bagi rusunawa
DAFTAR PUSTAKA

Marbun, Chris Robert, Nieke Nindyaputri dkk. 2012. Buku Rusunawa. Jakarta : Direktorat
Pengembangan Permukiman dan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

PERMEN No 14 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa.

SK Walikota Nomor 648/Kep.455-Distarcip/2010 tentang penetapan lokasi lingkungan


perumahan dan permukiman kumuh di Kota Bandung.

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun.


PL-372

PERMASALAHAN PERENCANAAN

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN


SEDERHANA SEWA DI KOTA BANDUNG

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Permasalahan Perencanaan

Nama : Vini Aditya Sari

NRP : 24-2014-049

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2017

Anda mungkin juga menyukai