Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KOTAKUMATI : KOTA TANPA KUMUH DENGAN MASARAKAT YANG


BERPARTISIPASI

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

DISUSUN OLEH :
HERMAN 08211540003041 ANGKATAN 2015
TRI OKTA ARGARINI 08211640000034 ANGKATAN 2016
RIFQI ASSHIDDIQIE RINALDI 08211740000069 ANGKATAN 2017

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KOTAKUMATI : KOTA TANPA KUMUH DENGAN MASARAKAT YANG


BERPARTISIPASI

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

DISUSUN OLEH :
HERMAN 08211540003041 ANGKATAN 2015
TRI OKTA ARGARINI 08211640000034 ANGKATAN 2016
RIFQI ASSHIDDIQIE RINALDI 08211740000069 ANGKATAN 2017

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

ii
DAFTAR ISI
Halaman sampul ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1. PENDUHULAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................... 2
1.5 Manfaat .......................................................................................................... 2
1.6.1 Manfaat Teoritis...................................................................................... 2
1.6.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Pengertian permukiman kumuh .................................................................... 3
2.2 karakteristik permukiman kumuh.................................................................. 3
2.3 Bentuk dn tingkat partisipasi masyarakat ...................................................... 4
2.5 Sintesa Pustaka .............................................................................................. 5
BAB 3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 7
3.1 Tahapan Penelitian ........................................................................................ 7
3.2 Indikator Pencapaian ..................................................................................... 7
3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis ....................................................... 8
3.4 Rencana Publikasi ......................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
Lampiran 2 ............................................................................................................ 10

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 SIntesa Pustaka ...................................................................................... 5
Tabel 3. 1 Indikator Capaian ................................................................................... 6
Tabel 4. 1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ...................................................... 7
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan Program Setelah Proposal Didanai ............................. 8

iii
1

BAB 1. PENDUHULAN
1.1 Latar Belakang
Permukiman kumuh adalah lingkungan hunian yang memiliki kondisi
tidak layak huni, lingkungan ini memiliki ciri berupa ketidaksesuaian pada
penggunaan lahannya dengan peruntukan yang telah ditetapkan dalam tata ruang,
selain itu terdapat jumlah kepadatan bangunan yang tinggi tanpa diimbangi
dengan pelayanan infrastruktur yang memadai sehingga membahayakan
keberlangsungan hidup dalam hal kesehatan dan penghidupan dari penghasilan
masyarakatnya (Budiharjo,1997). Menurut Avelar et al (2008), permukiman
kumuh memiliki karakteristik dengan kepadatan bangunan yang tinggi namun
pada ukuran bangunan biasanya sangat kecil dan tidak jarang komponen
bangunan atap yang hampir sama dengan dinding, serta letak lingkungan yang
sering berada pada lokasi permukiman yang rawan mengalami banjir. Sedangkan
menurut UN Habitat (2008), karakteristik permukiman kumuh terdiri dari
kawasan permukiman yang memiliki keterbatasan dalam akses air bersih, tidak
terdapat pemenuhan akses terhadap sanitasi dan infrastruktur lain, tidak layaknya
kualitas rumah, bangunan dengan kepadatan yang tinggi, dan adanya
ketidakamanan status kepemilikan lahan dan rumah.
Surabaya sebagai kota kedua terbesar di Indonesia memiliki luasan
wilayah sebesar 326,81 km2 dan membagi wilayah administrasinya menjadi 31
kecamatan dan 163 kelurahan (Surabaya dalam angka, 2017). Sebagaimana
menurut data yang terdapat pada SK Walikota No. 188.45/143/436.1.2/2015
tentang kawasan prioritas peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kota
Surabaya telah ditetapkan ada sebanyak 26 kelurahan dengan luasan sebesar
145,89 Ha yang masih terletak dalam kategori lingkungan permukiman kumuh.
Berdasarkan perogram KOTAKU yang telah menjadi program berjalan
dalam bidang pengentasan lingkungan permukima kumuh. Sebelumnya sudah
diketahui bahwa terdapat beberapa kawasan yang termasuk pada wilayah kumuh
dan menjadi wilayah prioritas dalam program penangan kawasan permukiman
kumuh dikota Surabaya, salah satu dari wilayah prioritas tersebut terletak pada
kelurahan wonokusumo kecamatan Semampir. kelurahan Wonokusumo
merupakan salah satu kelurahan yang memiliki jumlah penduduk paling tinggi
kedua di kota Surabaya, dengan kepadatan penduduk yang begitu tingi kelurahan
namun kurag memiliki rasa tanggung jawab dalam mengelola lingkungan
menjadikan kawasan hunian mereka terlihat sebagai pemandangan lingkungan
permukiman yang sangat kumuh.
Dengan demikian sangat dibutuhkan sebuah arahan pengentasan
permukiman kumuh yang berbasis masyarakat, sehingga Pembahasan dalam
penelitian ini difokuskan pada permukiman kumuh di kelurahan Wonokusumo
kecamatan Semampir Kota Surabaya, penelitian ini cukup penting dilakukan
sebagai upaya pengentasan permukiman kumuh dengan melibatkan partisipasi
masyarakat.
2

1.2 Rumusan Masalah


Permukiman kumuh sampai saat ini masih belum dapat ditangani secara
permanen dikota surabaya sebagaimana yang masih terdapat di kelurahan
wonokusumo. Berdasarkan fakta yang terdapat dikota Surabaya keberadaan dari
permukiman kumuh bisa saja bertambah luas dan melebar kesegala arah. Oleh
sebab itu sangat penting akan adanya upaya mengenai pengentasan lingkungan
permukiman kumuh yang diproleh dari bebrapa cara yang efektif. Oleh sebab itu
akan diurmuskan yang manjadi permasalahan dalam pembahasan adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat yang terdapat dalam
program pengentasan permukiman kumuh di kelurahan Wonokusumo
kecamatan Semampir Surabaya ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan tingkat
partisipasi masyarakat dalam pengentasan lingkungan permukiman kumuh yang
terdapat pada kelurahan Wonokusumo kecamapatan Semampir Surabaya
1.4 Luaran yang Diharapkan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan output berupa arahan
pengentasan permukiman kumuh di kelurahan Wonokusumo kecamatan
Semampir Surabaya. Luaran yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini adalah
sebuah artikel ilmiah yang membahas output penelitian ini untuk peningkatan
kualitas permukiman.
1.5 Manfaat
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu
perencanaan wilayah pada bidang peningkatan kualitas permukiman. Selain itu,
hasil dari penelitian ini dapat dijadikan saran untuk penelitian selanjutnya terkait
upaya pengentasan permukiman kumuh.
1.6.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi Pemerintah
kota Surabaya dalam menentukan kebijakan/program pengentasan permukiman
kumuh yang berbasis masyarakat.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian permukiman kumuh
Pyermukiman kumuh merupakan sebuah lingkungan tempat tinggal
dipermukiman yang mengalami densifikasi dan penurunan kualitas permukiman,
biasanya ditandai dengan bangunannya yang padat sehingga tidak layak huni
(Yunus, 2012). Permukiman kumuh juga sering diidentikkan dengan kondisi
hunian yang bentuknya tidak teratur dan tidak tertata serta tidak terstruktur yang
dapat dilihat dari bentuk fisik lingkungannya, biasanya sering mengalami ganguan
sehingga mengalami gangguan fungsi. Pada lingkungan ini bahkan bisa saja tidak
tersedianya fisik bangunan sebagai pelayanan yang umum dan juga tidak adanya
sarana prasarana permukiman yang baik (Judohusodo, 1991).
Berdasarkan direktorat tata kota dan daerah, Direktorat Jendral Cipta
Karya, Departemen Pekerjaan Umum (DTKTD, 1993/1994) yang mengatakan
bahwa ciri - ciri untuk permukiman kumuh adalah :
1. Perumahan yang padat dan tidak teratur
2. Tingkat kepadatan penduduk tinggi
3. Fasilitas dan sarana lingkungan tidak memadai
4. Tingkat kepadatan bangunannya tinggi
5. Sebagian besar penghuni berpenghasilan tidak tetap
6. Tingkat pendapatan rata – rata rendah
7. Tingkat pendidikan rata – rata rendah
8. Tingkat pengangguran tinggi
9. Tingkat kerawanan sosial dan kriminalitas tinggi
10. Masyarakat terdiri dari berbagai golongan dan etnis

2.2 karakteristik permukiman kumuh


Menurut Suparlan (1984), permukiman kumuh dapat dikenali dengan ciri
sebagi berikut :
1. Kondisi fasilitas umum yang kurang memadai dan minim
2. Sebagian besar dari penghuni permukiman adalah bekerja pada sektor
informal
3. Kondisi rumah hunian dan permukiman memberikan gambaran
penghuninya yang kurang mampu atau hidup dalam kemiskinan
4. Tingkat frekuensi dan kepadatan bangunan tinggi pada penggunaan ruang
yang ada dipermukiman mencerminkan kesemerawutan dan
ketidakberdayaan ekonomi
5. Permukiman kumuh berupa satuan komuniti yang hidup secara tersendiri
dengan batasan kebudayaan dan sosial yang jelas, dimana dapat
digambarkan sebagai wujudnya dalam :
- Sebuah komuniti tunggal yang berada di tanah milik negara, sehingga
huniannya dapat digolongkan pada hunian liar
4

- Sebuah komuniti tunggal yang merupakan bagian dari sebuah rukun


tetangga dan rukun warga atau sebagai sebuah kelurahan bukan hunian
liar
6. Penghuni permukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak bersifat
homogen, warganya memiliki mata pencaharian dan tingkat kepadatan
yang beranekaragam, begitu juga dngan asal usulnya. Sehingga pada
masyarakat permukiman kumuh juga terdapat pelapisan sosial berdasarkan
tingkat ekonomi mereka yang berbeda-beda.

2.3 Bentuk dn tingkat partisipasi masyarakat


Menurut Pasaribu dan Simanjuntak (1986), yang dimaksud partisipasi
ialah macamnya sumbangan yang dapat diberikan orang atau kelompok yang
berpartisipasi.
Bentuk – bentuk partisipasi menurut Kelth Davis dalam Sutami (2009),
partisipasi dalam meliputi beberapa hal yaitu partisipasi dalam bentuk ide dan
pikiran, tenaga, keahlian, barang, dan uang. Dengan demikian partisipasi dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa
2. sumbangan spontan yang dapat berbentuk uang dan juga barang
3. penyumbangan lapangan kerja (proyek) yang didirikan melalui
pembiayaan pihak ketiga
4. sumbangan dalam bentuk kerja
5. aksi massa
6. melakukan pembangunan dikalangan keluarga
7. membentuk proyek masyarakat yang bersifat otonom
8. mendirikan proyek yang berdiri dan dibiayai masyarakat
Menurut Arstein (1969, dalam sutami, 2009), tolak ukur penilaian tingkat
partisipasi masyarakat terhadap program yang dilakukan pemerintah dapat dilihat
dalam delapan golongan dan tipologi masyarakat. Kedelapan golongan dan
tipologi tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel dibawah :
5

Tabel 2. 1Tipologi pasrtisipasi masyarakat

no Tingkat partisipasi Tingkat


kekuasaan
1 Manipulasi Tidak ada peran
2 Therapy serta
3 Pemberian informasi Tokenisme
4 Konsultasi
5 Perujukan
6 Kemitraan Tingkat
7 Pelimpahan kekuasaan kekuasaan
8 Kontrol masyarakat masyarakat
Sumber : Arstein (1969, dalam sutami, 2009)
2.5 Sintesa Pustaka
Seleksi variabel merupakan tahapan dari penelitian yang bertujuan untuk
menentukan hal-hal apa yang akan diketahui dalam penelitian ini. Variabel-
variabel diseleksi dari tinjauan pustaka dan ditambahkan dengan komparasi
variabel penelitian terkait yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan
hasil tinjauan pustaka tersebut, diperoleh sintesa pustaka sebagai berikut.
Tabel 2. 2 SIntesa Pustaka
No Sintesa teori indikator variabel
1. Karakteristik Sarana Kondisi
permukiman dan prasarana air
kumuh prasarana bersih
Kondisi
prasarana
drainase
Kondisi
prasarana
persampahan
Kondisi sarana
sanitasi
Kondisi jalan
Fisik Kondisi material
bangunan bangunan
Kondisi
kepadatan
bangunan
Jarak antar
bangunan
lokasi Tingkat rawan
bencana
6

No Sintesa teori indikator variabel


2. Bentuk fisik tenaga
partisipasi pemikiran
masyarakat Non fisik uang
barang
2. Tingkat Tingkat Manipulasi
partisipasi partisipasi Therapy
masyarakat Pemberian
informasi
Konsultasi
Perujukan
Kemitraan
Pelimpahan
kekuasaan
Kontrol
masyarakat
Sumber : Hasil Sintesa Pustaka Penulis, 2018
7

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang sistematis dan terstruktur.
Adapun tahap-tahap penelitian dipaparkan dalam skema berikut.

Mendapatkan arahan pengentasan permukiman kumuh


Tinjauan
Tahap persiapan pustaka
Sintesa pustaka

Anasis purposive
Menentukan variabel permukiman kumuh dan
sampling
partisipasi
Tahap
analisis Anasis stakeholder
Penentuan stakeholders
Anaslisys skoring
Menilai bobot masing-masing bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat

Kesimpulan Anasis
Arahan pengentasan permukiman kumuh deskritif
`

3.2 Indikator Pencapaian


Adapun indikator capaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Indikator Capaian
Sasaran Indikator Capaian
Mengidentifikasi karakteristik permukiman Teridentifikasinya karakteristik
kumuh di kelurahan Wonokusumo kecamatan permukiman kumuh di kelurahan
Semampir kota Surabaya Wonokusumo kecamatan Semampir
kota Surabaya
Menganalisa bentuk partisipasi masyarakat Mendapatkan bentu – bentuk partisipasi
dalam program pengentasan permukiman masyarakat yang terdapat dalam
kumuh dikelurahan wonokusumo kecamatan program pengentasan permukiman
semampir surabaya kumuh di kelurahan Wonokusumo
kecamatan Semampir kota Surabaya
Menganalisa hubungan antara karkteristik Mendapatkan pola hubungan antara
dengan bentuk partisipasi masyarakat yang ada karateristik dan bentuk partisipasi
di kelurahan Wonokusumo mayarakat dalam program pengentasan
permukiman kumuh di kelurahan
Wonokusumo kecamatan Semampir
kota Surabaya
Sumber: Analisa Penulis, 2018
8

3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis


Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
beberapa metode – metode yaitu survey primer dan survey sekunder. Sedangkan teknik
analisa yang digunakan didalam penelitian ini yaitu:
Tabel 3. 2 Metode dan Teknik Analisa Data
Sasaran Teknik Analisis Hasil
Mengidentifikasi karakteristik Analisis deskriptif Teridentifikasinya karakteristik
permukiman kumuh di kelurahan kuantitatif melalui permukiman kumuh di kelurahan
Wonokusumo kecamatan (observasi dan Wonokusumo kecamatan
Semampir kota Surabaya penyebaran Semampir Surabaya
kuesioner)
Menganalisa bentuk partisipasi Analisis Bentuk partisipasi masyarakat
masyarakat dalam program stakeholder dan dalam program pengentasan
pengentasan permukiman kumuh analisis isi (content permukiman kumuh di kelurahan
dikelurahan wonokusumo analysis) Wonokusumo yang pernah
kecamatan semampir surabaya terlaksana

Menganalisa tingkat partisipasi Analisis skoring/ Tingkat partisipasi masyarakat


masyarakat dalam program pembobotan dalam berbagai tahap program
pengentasan permukiman kumuh pengentasan permukiman kumuh
dikelurahan wonokusumo di kelurahan Wonokusumo yang
kecamatan semampir surabaya pernah terlaksana

Sumber: Analisa Peneliti, 2018

3.4 Rencana Publikasi


Karya penelitian ini akan dipublikasikan ke jurnal tingkat nasional. Untuk itu,
karya ini akan diseminarkan di beberapa forum seminar tingkat nasional dan konferensi
tingkat internasional.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Adapun anggaran dana dari program ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang diperlukan 6.500.000,00
2 Perjalanan 1.500.000,00
3 Bahan habis pakai 900.000,00
4 Lain-lain 1.650.000,00
JUMLAH TOTAL 10.550.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Adapun tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel jadwal kegiatan
penelitian sebagai berikut.
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan Program Setelah Proposal Didanai
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Survey

2. Survey
Instansional dan
Survey Lapangan
3. Analisis
karakteristik
permukiamn
kumuh
4. Analisis
stakeholder dan
content analysis
5. Perumusan arahan
6. Penyusunan
Laporan
Penelitian
10

DAFTAR PUSTAKA
Barbara, P.B dan Ema Umilia. 2014. Clustering
Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota Surabaya. JURNAL TEKNIK
POMITS, Vol. 3, No. 2.
Muhammad, B.A dan Haryo Sulistyarso. 2016. Arahan
Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Kecamatan Kenjeran dengan
Pendekatan Eco-Settlements. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2.
Holil, S. (1980), Partisipasi Sosial dalam Usaha
kesejahteraan Sosial. Bandung
Wardana, N.H. 2015. Arahan Penataan Kawasan
Permukiman Kumuh Dikelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Surabaya :
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Undang-undang no 11 tahun 2011, tentang perumahan dan permukiman
Budiharjo, Eko. 2009.Perumahan dan Permukiamn di Indonesia. PT. Alumni.
Bandung.
Judohusodo, S. (1991). Rumah Untuk Seluruh Rakyat.
Jakarta : INKOPPOL, Unit Percetakan Bharakerta.
Prasetyo, Adi. (2009). Karakteristik Permukiman Kumuh
di Kampung Kerajaan Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arstein, Sherry R.1969. Aladder of citizen participation. JAIP, Vol. 35, No. 4,
July 1969, PP. 216-224.
11

Lampiran
Lampiran 1. Biodata ketua, anggota dan dosen pendamping
1.1 Biodata ketua
12

1.2 Biodata anggota 1


13

1.3 Biodata anggota 2


14

1.4 Biodata dosen pembimbing


15
16

Lampiran 2. Justifikasi anggaran

No. Justifikasi pemakaian Jumlah Satuan Harga Jumlah (Rp)


Satuan
(Rp)

1. PERLENGKAPAN YANG
DIPERLUKAN
Peta Administrasi pembagian 16 Buah 70.000,00 1.120.000,00
survey

SUB TOTAL 1 1.120.000,00


2. PERJALANAN
Transportasi surveyor x 3
Orang 3
Minggu 500.000,00 1.500.000,00

Komunikasi surveyor x 3 3 Minggu 100.000,00 600.000,00


Orang
- Paket internet

Konsumsi surveyor x 3 3 Minggu 500.000,00 1.500.000.00


orang pagi, siang dan malam

Fotocopy administrasi dan 16 eks 20.000,00 320.000,00


surat perijinan
SUB TOTAL 2 3.920.000,00
3 BAHAN HABIS PAKAI
Biaya pencarian sumber- 16 Minggu 200.000 3.200.000,00
sumber referensi dan data
primer/sekunder (pralatan
untuk interview stake holders
kunci)
SUB TOTAL 3 3.200.000,00
4 LAIN-LAIN
Seminar nasional dan
17

- Biaya pendaftaran 1 Kali 600.000,00 600.000,00


pemakalah tim (per
orang)
- Biaya publikasi 1 Kali 600.000,00 600.000,00
jurnal
Transportasi pemakalah x 3
1 Kali 1.110.000,00 1.110.000,00
orang
SUB TOTAL 4 2.310.000,00
TOTAL 10.550.000,00
18

Lampiran 3. Susunan organisasi penelitian


Program Bidang Ilmu Alokasi Waktu
No. Nama/NRP Uraian Tugas
Studi
(jam/minggu)
1 Herman Perencanaan Perumahan 8 jam/minggu a. Mengkoordinasi tim.
Wilayah dan dan b. Bertanggungjawab
Kota permukiman terhadap pelaksanaan
program
c. Mengkonsultasikan
segala permasalahan
dengan semua
anggota.
d. Koordinasi dalam hal
pembimbingan
dengan dosen
pembimbing
e. Menganalisis dengan
teknik analis
stakeholders dan
analisis isi
f. Menyusun arahan
pengentasan
permukiman kumuh
berbasis partisipasi
masyarakat
dikelurahan
Wonokusumo
kecamatan Semampir
Surabaya
2 Tri Okta Perencanaan Perumahan 8 jam/minggu a. Membantu
Argarini Wilayah dan dan pelaksanaan setiap
Kota permukiman kegiatan dalam
program
b. Bertanggungjawab
terhadap ketua
pelaksana
c. Mengkonsultasikan
program dengan
dosen pembimbing
d. Menganaliss
stakeholders
e. Menyusun arahan
pengentasan
permukiman kumuh
berbasis partisipasi
masyarakat
19

dikelurahan
Wonokusumo
kecamatan Semampir
Surabaya

3 Rifqi Perencanaan Perumahan 8 jam/minggu a. Membantu


Asshiddiqie Wilayah dan dan pelaksanaan setiap
Rinaldi Kota permukiman kegiatan dalam
program
b. Bertanggungjawab
terhadap ketua
pelaksana.
c. Mengkonsultasikan
program dengan
dosen pembimbing
d. Bertanggung jawb
dalam melakukan
crosstab
e. Menyusun arahan
pengentasan
permukiman kumuh
berbasis partisipasi
masyarakat
dikelurahan
Wonokusumo
kecamatan Semampir
Surabaya
20

Lampiran 4. Surata Pernyataan Ketua penelitian

Anda mungkin juga menyukai