Kerjasama :
PT. KUNINGAN ECO FOREST (PUSPITA CIPTA GROUP)
dan
Salah satu yang termasuk di dalam rencana pembangunan dari Puspita Group
adalah adalah mengembangkan suatu kawasan taman hutan pribadi )eco forest)
dan rencana masterplan dan bangunan yang dapat menjadi representasi seni,
budaya, kehidupan sosial, dan pariwisata di eco forest milik pribadi
(perusahaan).
Kerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia dipilih karena Ikatan Arsitek
Indonesia memiliki standar penyelenggaraan sayembara arsitektur yang telah
disusun selama beberapa tahun dan selalu diperbaharui. Dengan peraturan
(KAK) ini, penyelenggaraan sayembara arsitektur diharapkan dapat
memberikan hasil yang maksimal bagi para pemilik (owner) atau pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dalam menemukan gagasan/desain arsitektur
yang paling sesuai dengan kebutuhan fungsi bangunannya. IAI-Badan
Sayembara Arsitektur yang dikhususkan untuk membantu memberikan
kontribusi kepada penyelenggaraan kegiatan ini.
Dalam kegiatan ini, IAI akan berkolaborasi dengan IAI Jawa Barat dalam
menjalankan kegiatannya.
03
KERANGKA
ACUAN
KERJA (KAK)
Kabupaten Kuningan terletak pada titik koordinat 108,23° - 108,47° Bujur Timur dan
6,47° - 7,12° Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat
6,45° - 7,50° Lintang Selatan dan 105,20 - 108,40 Bujur Timur.
Dilihat dari posisi geografisnya terletak di bagian timur Jawa Barat berada pada
lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah Priangan
Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan Bandung -
Majalengka dengan Jawa Tengah. Secara administratif berbatasan dengan:
Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Provinsi Jawa Tengah)
Kuningan merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di bagian timur Jawa Barat,
berada di lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah
Priangan Timur, dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan
Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah.
Selain obyek wisata alam, seperti pendakian Gunung Ciremai, Sungai Cipanis, dan
mata air Cibulan, Kuningan mencoba menawarkan obyek wisata sejarah yang
dipadukan dengan daya tarik alam dan kulinernya. Kuningan memiliki obyek wisata
Gedung Naskah Linggarjati yang memiliki nilai historis tinggi. Gedung Naskah
Linggarjati menjadi salah satu tonggak sejarah Indonesia. Setelah perundingan
dengan Belanda digelar di gedung tersebut, Indonesia melakukan rangkaian
perundingan lanjutan dengan Belanda, mulai dari Perundingan Renville, dan
akhirnya Konferensi Meja Bundar di Denhaag. Namun, rangkaian perjanjian untuk
memperoleh pengakuan kemerdekaan itu awalnya di Kuningan atau Linggarjati.
Sayangnya tidak semua orang tahu mengenai hal itu.
- Jumlah Hotel Bintang (III, II, I dan Non Bintang) : total 35 hotel dengan
jumlah kamar 1.193 kamar dan 1.506 bed.
- Cottage, Villas, Wisma dan Home Stay : total 12 dengan 281 kamar dan 350
bed
Daerah Palutungan (dan Waduk Dharma) merupakan wisata alam yang berada di
kaki Gunung Ceremai, tepatnya berada pada ketinggian 1.100 mdpl. Di kawasan ini
terdapat bumi perkemahan, yang juga menjadi titik awal para pendaki yang ingin
melakukan pendakian menuju puncak Ciremai.
Nama Palutungan sendiri diambil dari lutung, nama satwa sejenis kera, yang dahulu
banyak ditemukan di sekitar kaki Gunung Ceremai. Objek wisata alam Palutungan
tidak hanya menawarkan keindahan alam saja, tetapi juga sudah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas liburan, seperti penyewaan tenda dan permainan Flying Fox serta
wisata alam dan buatan lainnya.
1. Wisatawan (tourist)
adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal paling sedikit
dua puluh empat jam, akan tetapi tidak lebih dari dua belas (12) bulan di
tempat yang dikunjungi dengan maksud kunjungan antara lain :
2. Pelancong (Excursionist)
adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal kurang dari dua
puluh empat jam di tempat yang dikunjungi (termasuk cruise passenger yaitu
setiap pengunjung yang tiba di suatu negara dengan kapal atau kereta api,
dimana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara
tersebut).
1. Usaha Akomodasi
2. Hotel berbintang
4. Penginapan Remaja
5. Pondok wisata
6. Perkemahan
7. Akomodasi lainnya
adalah hasil bagi jumlah tenaga kerja pada usaha akomodasi (sesuai dengan
klasifikasi) dengan jumlah usaha akomodasi (yang termasuk ke dalam
klasifikasi/kelompok tersebut).
adalah hasil bagi jumlah tenaga kerja pada usaha akomodasi dengan jumlah
kamar usaha akomodasi (sesuai dengan klasifikasi)
adalah rata-rata tamu yang datang dan menginap di hotel akomodasi per
harinya, dihitung berdasarkan tamu yang datang dan menginap selama tahun
tersebut.
Maksud dan Tujuan :
04 VILLA PALUTUNGAN :
MAKSUD Di Indonesia, PT. Puspita Cipta yang merupakan bagian dari Puspita Group
DAN (perusahaan yang berbasis di kota Kuningan Jawa Barat, dengan core bisnis di :
TUJUAN distribusi energi, transportasi energi, konstruksi, property ), berkeinginan untuk
menyelenggarakan kegiatan pemenuhan tempat wisata/ sarana akomodasi wisata,
yaitu : Bangunan Resort Hotel di daerah hutan perkotaan.
Lokasinya berada tidak jauh dari Pusat Kota Kuningan (samping Bank BJB –
Kuningan) yang pada saat beroperasi akan dikaitkan dengan area wisata yang elah
dimiliki di daerah Palutungan. Dimana area wisata di daerah Palutungan yang sudah
dimiliki oleh group Puspita berdekatan dengan destinasi wisata Rumah Gadang bin
Hasan dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Ciremai.
Lokasi dengan luas total sekitar 45.000 m2 di Palutungan. Saat ini di lokasi sudah
terdapat beberapa bangunan dan infrastruktur yang sedang dibangun :
- Jalan makadam untuk ke lokasi dan area paling bawah (lembah yang
berbatasan dengan Taman Nasional dan View Gunung Ciremai)
- Pembuangan air hujan dan air kotor berupa saluran air terbuka dan tertutup
- Helipad
- Coffe Shop (dan dapur)
- Musholla
- Restauran 2 lantai
- Kantor
- Villa Pribadi
- Rencana Sky Walk
- Rencana Restauran Khusus
Untuk aktivitas saat ini, sudah banyak menerima tamu/ kunjungan dari saudara dan
teman. Dengan melihat potensi yang ada, daerah Palutungan akan dikembangkan
menjadi area destinasi wisata dan akomodasinya. Masterplan perencanaan sudah
dimiliki. Melihat perkembangan wisata di daerah Kuningan secara keseluruhan,
Puspita Group akan berencana mendirikan Bangunan Resort Hotel di Kota Kuningan
untuk mensinergikan kegiatan wisata
Untuk aktivitas saat ini, sudah banyak menerima tamu/ kunjungan dari saudara dan
teman. Dengan melihat potensi yang ada, daerah Palutungan akan dikembangkan
menjadi area destinasi wisata dan akomodasinya. Masterplan perencanaan sudah
dimiliki. Melihat perkembangan wisata di daerah Kuningan secara keseluruhan,
Puspita Group akan berencana mendirikan Bangunan Resort Hotel di Kota Kuningan
untuk mensinergikan kegiatan wisata
Hutan kota milik Puspita Group, merupakan hutan kota yang belum dikembangkan
menjadi area komersial seperti yang direncanakan dalam masterplannya.
- Hotel
- Convention Center
- Masjid
- Mini zoo
- Taman
- Konservasi Hutan
Ide gagasan bangunan yang didesain, diharapkan sejalan dengan visi dan misi,
rencana perusahaan yang berorientasi pada : bangunan yang mudah dikerjakan,
dengan material yang mudah didapat, menyatu dengan alam, kesehatan,
kenyamanan, berwawasan lingkungan, ecoindustry, green building dan
meningkatkan kenyamanan dan kebutuhan untuk layanan wisata.
Bangunan resort hotel yang dirancang menggunakan tema “echo modern ethnic in
architecture” dimana, pembentukan desain bangunannya (elemen pembentuknya)
melibatkan : bangunan hijau, material local, menyatu dengan alam (kawasan hutan
kota), efek pencahayaan baik alami maupun buatan sehingga “cahaya dan bayangan “
dapat memperkaya desain yang modern ethnic.
Area Lokasi Sayembara (Cigembang) saat ini dan Kurang Lebih Batas Lahan
Gambar Ukur dan Topografi Lokasi Lahan Sayembara
Sayembara ini merupakan Sayembara Gagasan Ide yang akan dibangun (terbangun),
sumbangsih Puspita Group untuk kemajuan Arsitektur di Indonesia, disamping itu
juga sebagai keperluan pengembangan bisnis Puspita Cipta Group.
Lokasi :
Tentang Lokasi :
Area yang dimiliki oleh pemrakarsa adalah di daerah Cigombang merupakan salah
satu area di perkotaan Kuningan yang masih berupa hutan kota, yang dapat dilalui
melalui 2 jalan, yaitu Jalan Siliwangi dan Jalan Ir. Soekarno. Area ini sudah di desain
dengan adanya masterplan Kawasan, dengan tagline “eco forest”. Eco forest
mempunya berbagai kegiatan, yaitu : area hotel dan pendukungnya, area shopping
fores, mini zoo dan pertokoan yang berbatasan dengan jalan Siliwangi.
Sayembara ini berlokasi di pusat kota Kuningan, yaitu di daerah hutan kota (milik
pribadi, dengan luas total 7 Ha).
Bentuk lahan (lihat peta) berikut :
Urutan Bangunan : Café Kopi, Masjid, Garden Party dan Kolam Renang Umum,
Ball Room, Hotel (dan Kolam Renang Hotel) – Restauran- Villa
KDB : 30%
KLB : 1,5
KDH : 60%
GSB :-
GSS :-
Hutan yang akan ditebang seminimal mungkin untuk area tapak hotel, sirkulasi
dan parkir terbatas.
Bangunan Terpisah :
Pengertian hotel secara umum adalah tempat menginap. Jadi, resor pun
termasuk hotel karena berfungsi sebagai tempat menginap para tamu.
Namun, resor memiliki klasifikasi khusus yang membedakannya dengan
hotel. “Resor itu sebetulnya juga hotel, karena pengertian hotel itu tempat
menginap
Hal mendasar yang membedakan hotel dan resor adalah faktor lokasi.
Hotel, kata dia, biasanya berada di kawasan perkotaan. Sedangkan, resor
terletak di sebuah kawasan wisata, misalnya pantai, pegunungan, dataran
tinggi, dan danau. “Resor itu biasanya terletak di kawasan yang jauh dari
kota. Misalnya, mereka terletak di satu kawasan wisata, jadi mereka
disebut resor sebenarnya,” terangnya.
Dikutip dari USA Today, ada beberapa kategori untuk hotel dan resor.
Pertama, hotel dan resor keluarga (family hotels and resorts). Biasanya,
hotel dan resor keluarga memiliki kamar yang lebih besar, tempat tidur
tambahan, dan kolam renang. Resor keluarga umumnya berafiliasi dengan
taman hiburan, seperti Disney dan Universal.
Kedua, beach and vacation resorts. Sesuai namanya, resor ini umumnya
berada di kawasan pantai. Selain itu, tipe beach and vacation resorts
menyediakan fasilitas liburan yang lebih lengkap dibandingkan hotel di
tengah kota. Misalnya, lapangan golf, fasilitas olahraga air, hiburan, dan
restoran di area outdoor. Ketiga, holiday condo resorts. Pada umumnya,
resor tipe ini berupa apartemen kondominium yang dimiliki oleh
perorangan. Selanjutanya, kondominium tersebut disewakan kepada para
tamu. Masing-masing kondominium memiliki dekorasi berbeda, tetapi
pemilik harus memenuhi standar layanan hotel tertentu. Karena berupa
resor, maka kondominium tersebut tentunya berada di kawasan wisata,
biasanya di pantai. Adapula sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati para
tamu, seperti kolam renang, gym, spa, dan restoran.
Tidak ada aturan khusus mengenai jumlah kamar di hotel dan resor. Ada
juga ditemui penginapan-penginapan kecil dengan jumlah kamar lebih
sedikit dibandingkan hotel di kawasan wisata.
Convention Center :
Definisi Convention Center Konvensi atau convention merupakan
kegiatan pertemuan yang dihadiri oleh suatu kelompok dengan tujuan
untuk bertukar pikiran, pandangan, mendapatkan informasi terbaru,
membahas rencana serta fakta untuk kepentingan bersama (Lawson, 1981,
hal. 2). Center berasal dari bahasa Inggris, yang dalam bahasa Indonesia
berarti pusat. “Center is a place for particular activity”, yang berarti
tempat untuk aktivitas tertentu atau kegiatan khusus (Oxford University
Press, 2016). Center juga dapat diartikan sebagai pusat aktivitas yang
menjadi tempat tujuan yang menarik bagi banyak orang. Jadi, convention
center dapat diartikan sebagai pusat/wadah aktivitas kegiatan pertemuan
yang dihadiri oleh suatu kelompok untuk kepentingan bersama.
Convention center ini juga memungkinkan untuk digunakan dalam skala
12-15 orang.
2. Konsep Arsitektur Kawasan; Konteks bangunan dengan Kawasan Wisata Alam (Eco
Forest Cigombang) agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan
kawasan khususnya masterplan Kawasan (oleh Bapak Budi Faisal). Karena terletak di
zona hutan, bangunan harus dirancang dengan memikirkan kesatuan elemen dengan
lingkungan sekitarnya.
4. Berwawasan Seni dan Budaya Lokal; Merepresentasikan elemen seni dan budaya
lokal serta rancangannya mampu memfasilitasi showcase seni dan budaya local
(ethnic).
6. Kesinambungan;
7. Ekspresi Bangunan
➢ Ekspresi Modern Ethnic Resort Hotel dan fasilitas pendukung yang memperhatikan
beberapa pertimbangan sebagai berikut :
o mepresentasikan bangunan di kawasan hutan, menyatu dengan hutan saat ini dan
masa depan kawasan (apabila sudah lengkap terbangun)
8. Harga Konstruksi
Modern Ethnic Resort Hotel yang didesain maksimum dengan harga pelaksanaan di 2022-2023
adalah Rp.7.000.000,- s/d Rp.8.000.000,-/ m2 (bangunan : konstruksi, arsitektur, mekanikal,
elektrikal).
Luas bangunan total dan luar ruang menjadi kunci dari harga bangunan. Dengan ber patokan
kepada jumlah kamar akan di dapat seable area, sehingga tidak terlalu berlebih dalam luasan.
Perencanaan dan Pemahaman dan kelengkapan sesuai KAK dan peraturan yang berlaku
Perancangan –
✓ konsep modern ethnic resort hotel: integrasi antara komponen dalam kawasan
65%
wisata eco forest/ hutan alam, keterkaitan kawasan/urban/ perencanaan urban
(karena lokasi ada di pusat kota), transportasi umum dan ruang public, taman
dan lainnya sekitar lokasi)
✓ design yang modern ethnic inovatif, memperhatikan kawasan, tata letak yang
efisien, dan kenyamanan penikmat/ pengguna
✓ Integrasi dengan kawasan sekitar dan ruang luar serta pengolahan taman dan
lahan
Elemen-elemen Orientasi rancangan melalui pendekatan lingkungan kawasan wisata eco forest,
berwawasan hijau antisipasi COVID 19 serta lingkungan tropis di ketinggian 500-700 mdpl
– 15%
Kepekaan rancangan hotel, ball room terhadap energi, air, limbah, dan gas rumah
kaca (CO2), apabila diperluas dengan rancangan ME
Ekspresi Menarik bagi penikmat, pengunjung, pemakai terkait ethnic modern resort yang
Rancangan – 20% mewadahi aktifitas hotel dan sebagai icon penanda kawasan
1. Peserta Sayembara
3. Persyaratan penilaian :
6-7 (enam s/d maksimum tujuh) panel karya dalam ukuran A2 disusun
secara potrait. Peserta harus memperhatikan dan mempertimbangkan jenis
dan ukuran Font
o agar dapat terbaca jika panel A2 diperkecil
menjadi ukuran A4. Catatan : usahakan hanya
6 panel maksimum.
o File panel karya dalam format .jpg/.jpeg;
besaran file maksimum 1 MB per file/panel
dan PDF yang sudah disatukan jadi satu (6
panel jadi 1)
o Layout mengikuti format penyajian dan tidak
diperkenankan mencantumkan identitas
apapun pada panel, kecuali nomor peserta,
judul karya dan lembar halaman (dapat
menggugurkan kepesertaan)
o Penamaan file per halaman adalah menurut
urutan nomor lembar, dimulai dari gambar
konsep-konsep, siteplan dst.
Contoh :
Konsep Makro : Panel_01.jpeg
Konsep Mikro : Panel_02.jpeg
Gambar Situasi : Panel_03.jpeg
Gambar/ Foto : terbangun
nantinya
Dan seterusnya
II. Menyertakan data dengan Hi – Resolution gambar – gambar tersebut kedalam CD-R
(pada saat menjadi nominator) untuk keperluan dokumentasi Penyelenggara dalam
bentuk format .jpeg dan pdf per halaman gambar.
III. Daftar Gambar; daftar gambar–gambar (skala gambar bebas namun terukur,
IV. diwajibkan menggunakan skala batang).
Ketentuan mengenai format panel karya dan urutannya adalah sebagai berikut :
o 2 (Dua) Panel Konsep ukuran A2 terdiri dari konsep-Konsep yang memuat :
V. 4-5 (Empat sampai Lima) panel prarencana ukuran A2 terdiri dari Gambar-gambar
dan atau skematik desain dengan skala sesuai proporsi yang memuat perencanaan
dan perancangan :
SUSUNAN JURI I :
14
JADWAL
SAYEMBARA
1-23 Pebruari 2022
1 Persiapan Pendaftaran
4 Maret 2022
3 Penjelasan Pekerjaan dan (lanjut-Tinjauan Lokasi (Penjelasan Lapangan)
12 April 2022
4 Batas Pemasukan Karya (online jam 23.59)
Peserta
15 1. Sayembara ini terbuka bagi Anggota IAI yang memiliki kompetensi dalam
bidang arsitektur dan ber-STRA/ ber-Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA)
PENGATURAN
(minimal) Madya IAI yang masih berlaku;
PESERTA,
2. Peserta dapat terdiri atas perseorangan, kelompok (Tim) maksimum 5
TATA CARA
orang termasuk ketua kelompok (dalam kelompok boleh berkolaborasi)
PENDAFTA-
RAN, 3. Bagi peserta perorangan dan ketua kelompok wajib memiliki keanggotaan
PENJELASAN IAI, SKA Arsitektur IAI/STRA dan NPWP.
DAN 4. Bagi peserta yang kelompok, Ketua Kelompok wajib memiliki SKA IAI
PEMASUKAN Madya/ STRA Madya yang masih berlaku dan NPWP yang berlaku.
Kemudian peserta disarankan (boleh berkolaborasi) untuk bekerja
sama/berkolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya (ahli struktur, ahli ME,
seniman, ahli urban, pariwisata, sejarah, dsb) dalam mengikuti sayembara
ini;
5. Anggota kelompok diperbolehkan datang dari disiplin non arsitektur
(sarjana arsitektur, sarjana seni, seniman, sejarah, landscape, grafis, urban
dan lain sebagainya)
6. Setiap Peserta/Kelompok boleh mengirimkan proposal/karya lebih dari 1
(satu) alternatif namun dalam pendaftaran yang berbeda.
7. Bagi para Pemenang, proposal/karya yang diserahkan/diikut sayembarakan
harus asli dan bukan dari hasil plagiasi baik secara keseluruhan maupun
sebagian dari hasil karya orang lain
8. Pemenang Penghargaan 1 wajib melanjutkan pengembangan desain hasil
karya sayembaranya dalam bentuk terukur.
9. Pemenang sayembara atau yang dipilih karyanya akan ditetapkan
sebagai arsitek pemenang sayembara yang mempunyai otoritas desain
dalam pengembangan desain.
10. Pada tahap selanjutnya pemenang sayembara (atau yang akan ditunjuk)
diminta memberikan penjelasan desain kepada Konsultan DED, kecuali
dinyatakan lain dalam Perikatan/perjanjian yang dibuat antara
Pemenang Penghargaan 1 dan Pemrakarsa.
11. Seluruh peserta yang memasukan proposal/karya berhak mendapatkan
sertifikat sayembara.
12. Keputusan Panitia Penyelenggara adalah mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat serta tidak diadakan korespondensi terhadap penetapan
pemenang sayembara.
13. Korespondensi melalui surel oleh peserta hanya diperkenankan untuk
menanyakan kejelasan teknis dan dalam batas waktu tertentu. Semua
surel yang masuk akan di informasikan ulang melalui website IAI/
email sayembara sehingga seluruh pendaftar yang tidak mempunyai/
mengirimkan pertanyaan dapat mempunyai informasi yang sama.
14. Pendaftaran Dan Pengambilan Dokumen Sayembara (link akan
diberikan kemudian): mohon dipantau di sosmed (IG, FB,
Twitter, EAG)
c. Persyaratan penilaian :
a. Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;
b. Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan format
penyajiansayembara;
c. Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
STATUS MATERI 2. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku
DAN PEMENANG secara umum dan secara hukum di lingkungan Pemerintah RI, sejauh
SAYEMBARA
tidak melanggar Kode Etik dan Kaidah Tata Laku IAI.
a. Konsep Rancangan
1) Prarancangan/Skematik Desain
Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan
dapat memenuhi persyaratan program perancangan (apabila ada), arsitek
menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam
gambar-gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-
diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan
luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan
waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis
maupun gambar-gambar.
PEMRAKARSA 2. Penyelenggara
DAN
Badan Penghargaan dan Sayembara Karya Ikatan Arsitek
PENYELENGGARA
Indonesia
Alamat : Gedung Jakarta Design Center- lantai 7.
Jl.Gatot Subroto, Kav. 53, Jakarta 10260
Telepon : 021-
Fax : 021-
Hal-hal lain yang belum jelas dan tercantum dalam KAK dan lampiran-
18 lampirannya, akan ditetapkan kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.