Anda di halaman 1dari 44

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SAYEMBARA DESAIN TERBANGUN

MODERN ETHNIC RESORT HOTEL KUNINGAN JAWA BARAT

REVISI 2 (09 MARET 2022)

Kerjasama :
PT. KUNINGAN ECO FOREST (PUSPITA CIPTA GROUP)

dan

Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)


Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Barat
Dominasi penduduk perkotaan (urban population) terhadap jumlah penduduk
01 di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Worldometers mencatat pada 2019
jumlah penduduk perkotaan di Indonesia sebanyak 150,9 juta jiwa atau 55,8%
LATAR dari total penduduk Indonesia yang sebesar 270,6 juta jiwa. Dominasi tersebut
meningkat 0,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar 147,6 juta jiwa atau
BELAKANG
55,1% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 267,7 juta jiwa.

Worldometers juga memproyeksikan, selama lima tahun mendatang jumlah


penduduk perkotaan di Indonesia semakin meningkat. Pada 2020, penduduk
perkotaan diproyeksikan sebanyak 154,2 juta jiwa atau 56,4% dari total
penduduk Indonesia yang sebesar 273,5 juta jiwa. Angka tersebut meningkat
pada 2025 hingga mencapai 170,4 juta jiwa atau 59,3% dari total penduduk
Indonesia yang sebesar 287 juta jiwa. (sumber : databoks, diunduh Maret
2020).
Saat ini, 55% penduduk dunia tinggal di area urban. Angkanya bakal
meningkat menjadi 68% pada 2050.

Kota metropolitan dengan banyak kepentingan ekonomi terjalin dengan kota di


sekitarnya (hiterland/ sub urban), sehingga berpengaruh pada gaya hidup dan
cara tinggal penduduknya. Dengan meningkatnya tingkat ekonomi dan
keamanan suatu daerah/bangsa, kebutuhan akan wisata/ pariwisata diluar
kebutuhan pokok manusia juga ikut berkembang.

Hal tersebut di atas tentunya memerlukan dukungan persiapan pembangunan


yang tidak sedikit. Perlu pembenahan massif dari mulai prasarana dan sarana
kota, destinasi wisata, amenitis wisata, serta kesiapan keberdayaan masyarakat
sebagai pengguna dan pelaku itu sendiri.

Salah satu yang termasuk di dalam rencana pembangunan dari Puspita Group
adalah adalah mengembangkan suatu kawasan taman hutan pribadi )eco forest)
dan rencana masterplan dan bangunan yang dapat menjadi representasi seni,
budaya, kehidupan sosial, dan pariwisata di eco forest milik pribadi
(perusahaan).

Kerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia dipilih karena Ikatan Arsitek
Indonesia memiliki standar penyelenggaraan sayembara arsitektur yang telah
disusun selama beberapa tahun dan selalu diperbaharui. Dengan peraturan
(KAK) ini, penyelenggaraan sayembara arsitektur diharapkan dapat
memberikan hasil yang maksimal bagi para pemilik (owner) atau pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dalam menemukan gagasan/desain arsitektur
yang paling sesuai dengan kebutuhan fungsi bangunannya. IAI-Badan
Sayembara Arsitektur yang dikhususkan untuk membantu memberikan
kontribusi kepada penyelenggaraan kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini, IAI akan berkolaborasi dengan IAI Jawa Barat dalam
menjalankan kegiatannya.

Adapun peraturan dan perundang-undangan yang mendasari Sayembara


02 Perancangan adalah dan tidak terbatas pada hal berikut :

1. Undang-undang No. 6/2017 tentang Arsitek


DASAR
2. Undang-undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, beserta turunan
HUKUM Peraturannya.

3. Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung


4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2021. Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017
tentang Arsitek
6. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2000 tentang penyelenggaraan
Jasa Konstruksi
7. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2021. Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
8. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2000 tentang penyelenggaraan
Jasa Konstruksi
9. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
10. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tanggal 1


Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

12. Masterplan Kawasan Eco Forest Kuningan Puspita Group

13. Standar Nasional Indonesia (SNI);


14. Standar Industri Indonesia (SII);
15. Peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini;
16. Ketentuan ijin masuk lokasi proyek;
17. Peraturan, Standar dan Spesifikasi lain yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pariwisata atau Kementerian lain yang relevan;
18. Standard-standard lain yang relevan dengan jenis pekerjaan
19. Pedoman Hubungan Kerja Arsitek dengan Pengguna Jasa Ikatan
Arsitek Indonesia
20. Pedoman Pelaksanaan Sayembara Ikatan Arsitek Indonesia
21. PKS IAI dan Puspita Group

03
KERANGKA
ACUAN
KERJA (KAK)

PERTUMBUHAN PARIWISATA INDONESIA :


Kabupaten Kuningan :

Kabupaten Kuningan terletak pada titik koordinat 108,23° - 108,47° Bujur Timur dan
6,47° - 7,12° Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat
6,45° - 7,50° Lintang Selatan dan 105,20 - 108,40 Bujur Timur.

Dilihat dari posisi geografisnya terletak di bagian timur Jawa Barat berada pada
lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah Priangan
Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan Bandung -
Majalengka dengan Jawa Tengah. Secara administratif berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon

Sebelah Timur : Kabupaten Brebes ( Provinsi Jawa Tengah)

Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Provinsi Jawa Tengah)

Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka


Kabupaten Kuningan terdiri atas 32 Kecamatan, 15 Kelurahan dan 361 Desa.

Pariwisata Kabupaten Kuningan :

Kuningan merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di bagian timur Jawa Barat,
berada di lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah
Priangan Timur, dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan
Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah.

Kabupaten Kuningan memiliki panorama keindahan alam yang dikelilingi danau,


curug, dan berbagai wisata air yang menyenangkan. Suasana kotanya yang tenang
dan alam yang indah tentunya menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan akhir
pekan.

- banyak (ratusan) destinasi wisata alam. Lokasinya yang berdekatan dengan


Gunung Ciremai, membuat Kuningan memiliki kondisi alam yang sangat
memukau.

- destinasi buatan (berbasis air dan non air)

- destinasi budaya dan sejarah

Selain obyek wisata alam, seperti pendakian Gunung Ciremai, Sungai Cipanis, dan
mata air Cibulan, Kuningan mencoba menawarkan obyek wisata sejarah yang
dipadukan dengan daya tarik alam dan kulinernya. Kuningan memiliki obyek wisata
Gedung Naskah Linggarjati yang memiliki nilai historis tinggi. Gedung Naskah
Linggarjati menjadi salah satu tonggak sejarah Indonesia. Setelah perundingan
dengan Belanda digelar di gedung tersebut, Indonesia melakukan rangkaian
perundingan lanjutan dengan Belanda, mulai dari Perundingan Renville, dan
akhirnya Konferensi Meja Bundar di Denhaag. Namun, rangkaian perjanjian untuk
memperoleh pengakuan kemerdekaan itu awalnya di Kuningan atau Linggarjati.
Sayangnya tidak semua orang tahu mengenai hal itu.

Potensi Wisata dan Akomodasi Kuningan :

Hotel Bintang dan Non Bintang : (data Dinas Pariwisata 2020)

- Jumlah Hotel Bintang (III, II, I dan Non Bintang) : total 35 hotel dengan
jumlah kamar 1.193 kamar dan 1.506 bed.
- Cottage, Villas, Wisma dan Home Stay : total 12 dengan 281 kamar dan 350
bed

Beberapa Destinasi Wisata Unggulan

1. Objek Wisata Cibulan


2. Telaga Biru Cicerem
3. Curug Putri Palutungan
4. Kebun Raya Kuningan
5. Sukageuri View
6. Curug Landung
7. Sangkan Resort Aqua Park
8. Taman Nasional Gunung Ciremai
9. Telaga Remis
10. Wisata Bukit Panembongan
11. Woodland Kuningan
12. Bumi Pelangi Jalaksana

Daerah Palutungan (dan Waduk Dharma) merupakan wisata alam yang berada di
kaki Gunung Ceremai, tepatnya berada pada ketinggian 1.100 mdpl. Di kawasan ini
terdapat bumi perkemahan, yang juga menjadi titik awal para pendaki yang ingin
melakukan pendakian menuju puncak Ciremai.

Nama Palutungan sendiri diambil dari lutung, nama satwa sejenis kera, yang dahulu
banyak ditemukan di sekitar kaki Gunung Ceremai. Objek wisata alam Palutungan
tidak hanya menawarkan keindahan alam saja, tetapi juga sudah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas liburan, seperti penyewaan tenda dan permainan Flying Fox serta
wisata alam dan buatan lainnya.

Peta : Posisi Kota Kuningan dari Kota Cirebon


Peta Situasi Kuningan dan Destinasi Wisata Alam

Posisi Sekitar Daerah Palutungan : 1.100 mdpl

Hutan Kota Cigembang Puspita Group Kuningan (Kota Kuningan)

Konsep dan Definisi Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara


Definisi wisatawan mancanegara sesuai dengan rekomendasi United Nation World
Tourism Organization (UNWTO) adalah setiap orang yang mengunjungi suatu
negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa
bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya
kunjungan tersebut tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Definisi ini mencakup dua
kategori tamu mancanegara, yaitu

1. Wisatawan (tourist)

adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal paling sedikit
dua puluh empat jam, akan tetapi tidak lebih dari dua belas (12) bulan di
tempat yang dikunjungi dengan maksud kunjungan antara lain :

a. berlibur, rekreasi dan olahraga

b. bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri


pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar,
dan keagamaan

2. Pelancong (Excursionist)

adalah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal kurang dari dua
puluh empat jam di tempat yang dikunjungi (termasuk cruise passenger yaitu
setiap pengunjung yang tiba di suatu negara dengan kapal atau kereta api,
dimana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara
tersebut).

Konsep dan Definisi Statistik Hotel dan Akomodasi Lainnya di Indonesia

1. Usaha Akomodasi

adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian


bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat menginap,
makan, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan
pembayaran.

2. Hotel berbintang

adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan


yang disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat menginap, makan,
serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran dan
telah memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang seperti yang telah
ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda). Ciri khusus dari hotel
adalah mempunyai restoran yang berada di bawah manajemen hotel tersebut.

3. Hotel non bintang

adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan


yang disediakan secara khusus, dimana setiap orang dapat menginap, makan,
serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran dan
belum memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang tetapi telah memenuhi
kriteria sebagai hotel melati yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Daerah
(Diparda).

4. Penginapan Remaja

adalah usaha jasa pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi


dalam rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas
pengetahuan/pengalaman.

5. Pondok wisata

adalah usaha jasa pelayanan penginapan bagi umum yang dilakukan


perorangan dengan menggunakan sebagian atau seluruh dari tempat
tinggalnya (dengan pembayaran harian).

6. Perkemahan

adalah usaha penyediaan tempat penginapan di alam terbuka dengan


menggunakan tenda atau kereta gandengan bawaan sendiri sebagai tempat
penginapan, termasuk juga caravan.

7. Akomodasi lainnya

adalah usaha penyediaan tempat penginapan yang tidak termasuk kriteria di


atas seperti wisma, losmen, dll.

8. Rata-rata Tenaga Kerja Per Usaha

adalah hasil bagi jumlah tenaga kerja pada usaha akomodasi (sesuai dengan
klasifikasi) dengan jumlah usaha akomodasi (yang termasuk ke dalam
klasifikasi/kelompok tersebut).

9. Rata-rata Tenaga Kerja Per Kamar

adalah hasil bagi jumlah tenaga kerja pada usaha akomodasi dengan jumlah
kamar usaha akomodasi (sesuai dengan klasifikasi)

10. Rata-rata Tamu Per Hari

adalah rata-rata tamu yang datang dan menginap di hotel akomodasi per
harinya, dihitung berdasarkan tamu yang datang dan menginap selama tahun
tersebut.
Maksud dan Tujuan :
04 VILLA PALUTUNGAN :

MAKSUD Di Indonesia, PT. Puspita Cipta yang merupakan bagian dari Puspita Group
DAN (perusahaan yang berbasis di kota Kuningan Jawa Barat, dengan core bisnis di :
TUJUAN distribusi energi, transportasi energi, konstruksi, property ), berkeinginan untuk
menyelenggarakan kegiatan pemenuhan tempat wisata/ sarana akomodasi wisata,
yaitu : Bangunan Resort Hotel di daerah hutan perkotaan.

Lokasinya berada tidak jauh dari Pusat Kota Kuningan (samping Bank BJB –
Kuningan) yang pada saat beroperasi akan dikaitkan dengan area wisata yang elah
dimiliki di daerah Palutungan. Dimana area wisata di daerah Palutungan yang sudah
dimiliki oleh group Puspita berdekatan dengan destinasi wisata Rumah Gadang bin
Hasan dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Ciremai.

Lokasi dengan luas total sekitar 45.000 m2 di Palutungan. Saat ini di lokasi sudah
terdapat beberapa bangunan dan infrastruktur yang sedang dibangun :

- Jalan makadam untuk ke lokasi dan area paling bawah (lembah yang
berbatasan dengan Taman Nasional dan View Gunung Ciremai)
- Pembuangan air hujan dan air kotor berupa saluran air terbuka dan tertutup
- Helipad
- Coffe Shop (dan dapur)
- Musholla
- Restauran 2 lantai
- Kantor
- Villa Pribadi
- Rencana Sky Walk
- Rencana Restauran Khusus

Untuk aktivitas saat ini, sudah banyak menerima tamu/ kunjungan dari saudara dan
teman. Dengan melihat potensi yang ada, daerah Palutungan akan dikembangkan
menjadi area destinasi wisata dan akomodasinya. Masterplan perencanaan sudah
dimiliki. Melihat perkembangan wisata di daerah Kuningan secara keseluruhan,
Puspita Group akan berencana mendirikan Bangunan Resort Hotel di Kota Kuningan
untuk mensinergikan kegiatan wisata
Untuk aktivitas saat ini, sudah banyak menerima tamu/ kunjungan dari saudara dan
teman. Dengan melihat potensi yang ada, daerah Palutungan akan dikembangkan
menjadi area destinasi wisata dan akomodasinya. Masterplan perencanaan sudah
dimiliki. Melihat perkembangan wisata di daerah Kuningan secara keseluruhan,
Puspita Group akan berencana mendirikan Bangunan Resort Hotel di Kota Kuningan
untuk mensinergikan kegiatan wisata

TAMAN HUTAN KOTA CIGOMBANG (Eco Forest)

Hutan kota milik Puspita Group, merupakan hutan kota yang belum dikembangkan
menjadi area komersial seperti yang direncanakan dalam masterplannya.

Masterplan meliputi bangunan dan untuk menunjang aktifitas wisata di area


Palutungan, yaitu :

- Hotel

- Convention Center

- Masjid

- Mall eco forest

- Mini zoo

- Taman

- Konservasi Hutan

- Sarana Olah Raga

Dengan sejarah operasional di Indonesia, Puspita Group bermaksud memberikan


sumbangsih untuk kepentingan kemajuan arsitektur di Indonesia dan masyarakat
secara umum, khususnya yang bergerak dalam bidang profesi arsitek. Rencananya,
Puspita Group mengadakan Sayembara Desain “Modern Ethnic Resort Hotel”

Ide gagasan bangunan yang didesain, diharapkan sejalan dengan visi dan misi,
rencana perusahaan yang berorientasi pada : bangunan yang mudah dikerjakan,
dengan material yang mudah didapat, menyatu dengan alam, kesehatan,
kenyamanan, berwawasan lingkungan, ecoindustry, green building dan
meningkatkan kenyamanan dan kebutuhan untuk layanan wisata.

Bangunan resort hotel yang dirancang menggunakan tema “echo modern ethnic in
architecture” dimana, pembentukan desain bangunannya (elemen pembentuknya)
melibatkan : bangunan hijau, material local, menyatu dengan alam (kawasan hutan
kota), efek pencahayaan baik alami maupun buatan sehingga “cahaya dan bayangan “
dapat memperkaya desain yang modern ethnic.

Area Lokasi Sayembara (Cigembang) saat ini

Area Lokasi Sayembara (Cigembang) saat ini dan Kurang Lebih Batas Lahan
Gambar Ukur dan Topografi Lokasi Lahan Sayembara

Masterplan oleh : Ir. Budi Faisal, M.A.UD, MLA, Ph.D.


Nama Sayembara : SAYEMBARA DESAIN TERBANGUN–
05 MODERN ETHNIC RESORT HOTEL KUNINGAN
DAERAH Lokasi sayembara : Jalan Siliwangi Kabupaten Kuningan
PEREN- Pemrakarsa : Puspita Cipta Group
CANAAN
PETA LOKASI :

Sayembara ini merupakan Sayembara Gagasan Ide yang akan dibangun (terbangun),
sumbangsih Puspita Group untuk kemajuan Arsitektur di Indonesia, disamping itu
juga sebagai keperluan pengembangan bisnis Puspita Cipta Group.

Puspita Cipta dengan core bisinis : energi, kontraktor dan property

Lokasi :

Tentang Lokasi :

Area yang dimiliki oleh pemrakarsa adalah di daerah Cigombang merupakan salah
satu area di perkotaan Kuningan yang masih berupa hutan kota, yang dapat dilalui
melalui 2 jalan, yaitu Jalan Siliwangi dan Jalan Ir. Soekarno. Area ini sudah di desain
dengan adanya masterplan Kawasan, dengan tagline “eco forest”. Eco forest
mempunya berbagai kegiatan, yaitu : area hotel dan pendukungnya, area shopping
fores, mini zoo dan pertokoan yang berbatasan dengan jalan Siliwangi.

Sayembara ini berlokasi di pusat kota Kuningan, yaitu di daerah hutan kota (milik
pribadi, dengan luas total 7 Ha).
Bentuk lahan (lihat peta) berikut :

Masterplan oleh : Ir. Budi Faisal, M.A.UD, MLA, Ph.D.


Gambar : Area Perencanaan Sayembara

Urutan Bangunan : Café Kopi, Masjid, Garden Party dan Kolam Renang Umum,
Ball Room, Hotel (dan Kolam Renang Hotel) – Restauran- Villa

Area Perencanaan Sayembara (Garis Merah)

Area Sayembara dengan Aturan :

Luas Total Area : +/- 2,5 Ha

KDB : 30%

KLB : 1,5
KDH : 60%

GSB :-

GSS :-

Maksimal : Jumlah Lantai Hotel 5 (diinginkan oleh pemilik/ Puspita Group


ketinggian hotel 5 (lima) lantai/ wajib 5 lantai, Masjid 2 lantai, Ball Room
(Convention) 2 lantai.

Hutan yang akan ditebang seminimal mungkin untuk area tapak hotel, sirkulasi
dan parkir terbatas.

Jumlah Room : Maksimum 99

Type Unit : Singel Bed, Double, Family

Model : Standar, Deluxe

Top Floor : Roof Top

Program Ruang dalam Kawasan Perencanaan Hotel Resort:

- 99 Kamar dan 5-7 Cottage


- Office : Kantor Depan, Executive, Marketing, Akuntan/ Keuangan
- Foyer, Receptionis, Lobby-Lounge
- Restauran, Coffe Shop
- Banquet, Ruang Rapat.
- Bak Sampah, Gudang umum, house keeping,
- Laundry (hanya ruang penerimaan linen/ pakaian kotor dan penerimaan
pakaian bersih/ aktifitas laundry di luar area hotel)
- Kantor teknis (maintenance divisi), tempat kerja (MEP), perabotan-tanaman
- Staff hotel, rg. Control, kamar personel, rg. Ganti/ locker, dll
- Rg. Genset, rg mekanikal/ elektrikal, rg. Control, dll (yang dianggap perlu)
- Fasilitas Publik :
= kolam renang (hanya tamu hotel) bagian dari hotel langsung,
= kolam renang umum dan fasilitasnya (tamu luar hanya berenang/
berenang
dan menikmati lingkungan/ restaurant)-berdekatan Garden Party (lihat
ketentuan bangunan terpisah)
= lapangan tennis ball, balcony, lounge, gym (indoor/ outdoor), spa,
basketball courts, thematic court yards, jogging track sepanjang 1,8-2,0
km-boleh keliling area yang 2,5 Ha (sampai ke area Villa dan sebaiknya
loop (berputar/ Kembali menyatu), mini golf, main restaurant, cafe,
public
toilet (outdoor/ indoor) dan fasilitas lainnya.
- Fasilitas Pendukung :
= Pintu keluar masuk hotel dan Ball room bisa jadi satu, kemudian
pencapaian dan parkirnya bisa dipisah antara parkir hotel dan parkir
Ball Room (atau pintu masuk dan keluar ball room dan hotel terpisah,
diserahkan ke peserta)
= Parkir diusahakan minimal dan tetap memperhatikan kawasan hijau
(grassblock/ rumput gajah/ rumput jepang dan tanaman peneduh)
= apabila memungkinkan parkir di desain agak jauh dari hotel, hotel
hanya untuk istirahat dan resort, parkir tidak menjadi kesatuan
dengan parkir Ball Room ataupun dengan mobil listrik (antar jemput
ke area hotel)
= Parkir Ball Room dapat di desain di area masterplan lainnya, area ball
room hanya parkir service/ loading unloading atau parkir khusus
= per 50 m2/ 1 park (mobil)
= per 200 m2/ 1 bus sedang
= sepeda motor
= sepeda

Bangunan Terpisah :

- Restauran Utama (terpisah dari Hotel/ bangunan sendiri), termasuk dapur


utama, staff dapur, gudang FB : yang dapat menampung tamu hotel saat
sarapan pagi, perhatikan sirkulasi kendaraan service dan posisi bak sampah,
ruang gas untuk masak. Pertimbangan luasan dapat menampung tamu hotel
saat breakfast.
- Ballroom/ Function Hall/ Konferensi Room beserta pendukungnya
merupakan bangunan terpisah, bangunan utama 1 lantai dengan langit-
langit/ plafond sesuai typology bangunan +/- 30 x 30 mtr, bangunan
pendukung/ service luasannya disesuaikan boleh 2 lantai (area kamar ganti,
toilet, gudang, ruang rapat yang dapat disewa-sewakan, dan lain-lain)
- Bangunan Masjid 2 lantai (juga diperuntukkan untuk masyarakat luar yang
akan Jumatan), dan area sekitar Masjid dengan bangunan utama +/- 12 x 12
m2 s/d 15 x 15 m2. Lantai dasar untuk sholat, lantai atas untuk : Sebagian
sholat, ruang pengelola, penginapan mushafir, itikaf, perpustakaan
(bangunan Masjid ada dilingkungan hotel, tetapi diusahakan tetap privat
dan mungkin dapat “disembunyikan” dengan area pepohonan. Sehingga
tetap merupakan area yang tenang/ dan privat :
- Café Taman/ Café Coffe : café ini memanfaatkan hutan yang ada tidak
menebang pohon
- Villa/ Cottage : berjumlah antara 4 s/d 6 villa. Usulan jumlah kamar untuk
setiap villa ditentukan oleh peserta : 1 kamar dan 2 kamar, Villa ada pada
posisi paling bawah dari kontur Tapak dan masih mempunyai view ke area
bawahnya lagi (pepohonan yang rimbun), diharapkan tidak saling
“menganggu” antar bangunan villa. Sistem reservasi dapat menyatu dengan
hotel dan parkir menyatu dengan hotel, pengunjung villa dapat diantar
dengan mobil listrik. Kawasan villa tentunya akan lebih privasi dari hotel
dapat dibatasi dengan pagar alama (tiumbuhan) walau sekelilingnya dapat
juga digunakan sebagai area jogging track
- Coffe Kopi : memanfaatkan hutan yang ada (tidak ditebang), di sela-sela
hutan terdapat coffe kopi.
- Garden party : merupakan taman yang dapat disewa kan untuk keperluan
privat (ulang tahun, pesta kebun, pernikahan out door) yang pencapaian
tersendiri dan tantangannya berbatasan dengan Masjid. Garden Party ini
juga dapat disatukan secara konsep dengan Kolam renang Umum
- Kolam Renang Umum merupakan bangunan kolam renang yang dapat
digunakan pengunjung dari luar yang hanya berenang dengan membayar.
Area kebutuhan ruang disesuaikan dengan besaran kolam renang yang akan
di desain (hall, ticketing, locker, bilas, toilet, gudang dll) gambarannya
seperti club house di perumahan dan dapat berinteraksi dengan garden
party.
- Laundry (catatan tidak ada laundry di hotel, yang ada ruang untuk
menerima laundry dan distribusi laundry)
Resort Hotel :
06 Resort Hotel Merupakan hotel yang dibangun di tempat wisata, tujuan
PUSTAKA jenis hotel ini yaitu sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata.

Pengertian hotel secara umum adalah tempat menginap. Jadi, resor pun
termasuk hotel karena berfungsi sebagai tempat menginap para tamu.
Namun, resor memiliki klasifikasi khusus yang membedakannya dengan
hotel. “Resor itu sebetulnya juga hotel, karena pengertian hotel itu tempat
menginap

Hal mendasar yang membedakan hotel dan resor adalah faktor lokasi.
Hotel, kata dia, biasanya berada di kawasan perkotaan. Sedangkan, resor
terletak di sebuah kawasan wisata, misalnya pantai, pegunungan, dataran
tinggi, dan danau. “Resor itu biasanya terletak di kawasan yang jauh dari
kota. Misalnya, mereka terletak di satu kawasan wisata, jadi mereka
disebut resor sebenarnya,” terangnya.

Hotel-hotel yang berada di kawasan Pantai Pangandaran, Jawa Barat,


dapat disebut sebagai resor. Pasalnya, hotel-hotel tersebut berada jauh dari
pusat kota, serta terletak di kawasan wisata. Oleh sebab itu, ada juga
pengelola yang kerap menyebut usahanya hotel dan resor.

Dikutip dari USA Today, ada beberapa kategori untuk hotel dan resor.
Pertama, hotel dan resor keluarga (family hotels and resorts). Biasanya,
hotel dan resor keluarga memiliki kamar yang lebih besar, tempat tidur
tambahan, dan kolam renang. Resor keluarga umumnya berafiliasi dengan
taman hiburan, seperti Disney dan Universal.

Kedua, beach and vacation resorts. Sesuai namanya, resor ini umumnya
berada di kawasan pantai. Selain itu, tipe beach and vacation resorts
menyediakan fasilitas liburan yang lebih lengkap dibandingkan hotel di
tengah kota. Misalnya, lapangan golf, fasilitas olahraga air, hiburan, dan
restoran di area outdoor. Ketiga, holiday condo resorts. Pada umumnya,
resor tipe ini berupa apartemen kondominium yang dimiliki oleh
perorangan. Selanjutanya, kondominium tersebut disewakan kepada para
tamu. Masing-masing kondominium memiliki dekorasi berbeda, tetapi
pemilik harus memenuhi standar layanan hotel tertentu. Karena berupa
resor, maka kondominium tersebut tentunya berada di kawasan wisata,
biasanya di pantai. Adapula sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati para
tamu, seperti kolam renang, gym, spa, dan restoran.
Tidak ada aturan khusus mengenai jumlah kamar di hotel dan resor. Ada
juga ditemui penginapan-penginapan kecil dengan jumlah kamar lebih
sedikit dibandingkan hotel di kawasan wisata.

Lazimnya resor memiliki jumlah kamar yang banyak, setara dengan


jumlah kamar hotel di perkotaan. Jadi, penginapan dengan jumlah kamar
lebih sedikit di kawasan wisata tersebut merupakan losmen, bukan resor.
“Memang lebih lazim kalau suatu hotel dikatakatan resor, biasanya
mereka memiliki jumlah kamar yang cukup banyak. Kalau misalnya
losmen tidak disebut resor karena mereka kecil (jumlah kamar sedikit),
biasanya hotel lumayan besar di satu kawasan wisata itu disebut resor,”
jelasnya.

Baik hotel maupun resor sama-sama memiliki fasilitas layanan dasar, di


antaranya tempat tidur, kamar mandi, dan restoran. Mengutip
Kompas.com, Senin (20/12/2021), pada umumnya hotel melayani tamu
atau pelanggan yang bepergian untuk waktu yang lebih singkat. Hotel
memiliki fasilitas dasar dan fasilitas tambahan, seperti kolam renang, area
olahraga, restoran, dan taman. Sementara itu, resor berfokus pada
penyediaan kemewahan dan kenyamanan bagi para tamu. Fasilitasnya
tentu lebih banyak.

Hal tersebut karena resor berada di kawasan wisata yang umumnya


memiliki lahan lebih luas. Tak hanya itu, resor menawarkan pemandangan
alam bagi pengunjung yang biasanya tidak tersedia di hotel di pusat kota.
Misalnya, fasilitas taman yang luas, taman bermain, area golf, kolam
renang, dan area bersantai dengan panorama alam. Intinya, fasilitas
tersebut membuat tamu nyaman menginap dengan durasi lebih lama.
Kendati demikian, beberapa hotel juga berfungsi ganda sebagai resor,
sehingga disebut hotel dan resor. Kategori ini tentunya memiliki fasilitas
yang lebih lengkap dibandingkan hotel di kawasan kota.

Tapak Sayembara Bangunan Resort Hotel dalam Sayembara ini sangat


mendukung resort, dengan catatan :

- Area tapak berkontur, dengan perbedaan kontur hingga 5-6


mtr
- Area tapak hutan
- Area tapak suasana alam yang masih alami

Convention Center :
Definisi Convention Center Konvensi atau convention merupakan
kegiatan pertemuan yang dihadiri oleh suatu kelompok dengan tujuan
untuk bertukar pikiran, pandangan, mendapatkan informasi terbaru,
membahas rencana serta fakta untuk kepentingan bersama (Lawson, 1981,
hal. 2). Center berasal dari bahasa Inggris, yang dalam bahasa Indonesia
berarti pusat. “Center is a place for particular activity”, yang berarti
tempat untuk aktivitas tertentu atau kegiatan khusus (Oxford University
Press, 2016). Center juga dapat diartikan sebagai pusat aktivitas yang
menjadi tempat tujuan yang menarik bagi banyak orang. Jadi, convention
center dapat diartikan sebagai pusat/wadah aktivitas kegiatan pertemuan
yang dihadiri oleh suatu kelompok untuk kepentingan bersama.
Convention center ini juga memungkinkan untuk digunakan dalam skala
12-15 orang.

Tampak dari jalan/ conblock : Area Coffe Kopi dan


Masjid
Desain diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan desain yang terbagi sebagai
berikut :

1. Bangunan Modern Ethnic Resort; merupakan konsep di mana bangunan hotel


dirancang memiliki peran penting sebagai penanda (sign) walaupun dalam hutan kota-
ditengarai merupakan bangunan tertinggi di lokasi Kuningan dan satu-satunya Hotel
dengan Bangunan Ball Room/ Convention Roo/ Center, representasi, dan ikon sebuah
tempat, lingkungan, kota, kawasan. Kehadirannya memberi identitas sehingga tempat
tersebut mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat atau lingkungannya, dan
kehadirannya mendorong popularitas kawasan yang direpresentasikan. Skala bangunan
relatif besar berbanding bangunan lain dalam kawasan yang lebih luas, modern dan
ethnic (diharapkan unsur ethnic tidak terlalu menonjol 40-45%), konsep bangunan
(arsitektur) modern 55% memiliki bentuk menyatu dengan alam, memiliki unsur
kekuatan bangunan yang tinggi (5 lantai), dan berlokasi pada tempat yang strategis
Kawasan eco park/ eco forest.

2. Konsep Arsitektur Kawasan; Konteks bangunan dengan Kawasan Wisata Alam (Eco
Forest Cigombang) agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan
kawasan khususnya masterplan Kawasan (oleh Bapak Budi Faisal). Karena terletak di
zona hutan, bangunan harus dirancang dengan memikirkan kesatuan elemen dengan
lingkungan sekitarnya.

3. Berwawasan Lingkungan; rancangan dipertimbangkan agar dalam proses


pembangunannya dapat secara kontinyu ditopang oleh sumber daya alam yang selalu
tersedia dan cukup, mutu lingkungan yang baik, serta bertahan dalam waktu cukup
lama. Melestarikan sistem-sistem penunjang kehidupan, melestarikan keanekaragaman
hayati, dan menjamin penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

4. Berwawasan Seni dan Budaya Lokal; Merepresentasikan elemen seni dan budaya
lokal serta rancangannya mampu memfasilitasi showcase seni dan budaya local
(ethnic).

5. Berteknologi; hasil rancangan dipertimbangkan agar dapat mengimplementasikan


teknologi dari mulai proses pembangunan, operasional, serta pemeliharaannya.

6. Kesinambungan;

➢ desain arsitektur modern ethnic resort hotel diharapkan mengakomodir kesinambungan


dan keserasian dengan lingkungan sekitar kawasan wisata hutan kota dan
perkembangan area wisata saat ini dan future beberapa tahun ke depan

7. Ekspresi Bangunan
➢ Ekspresi Modern Ethnic Resort Hotel dan fasilitas pendukung yang memperhatikan
beberapa pertimbangan sebagai berikut :

o bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada

o mepresentasikan bangunan di kawasan hutan, menyatu dengan hutan saat ini dan
masa depan kawasan (apabila sudah lengkap terbangun)

o modern ethnic, inovatif, bekarakter kuat, progresif dan adatatif terhadap


perkembangan kawasan kedepan.

o skalatif (skala kawasan) dimana tetap memperhatikan penikmat bangunan

o memperhatikan nilai – nilai sejarah dan budaya lokal kawasan yang


berupa hutan

o memperlihatkan keterkaitan antar fungsi dan juga kawasan sekitar


secara arsitektural.

o green building; merupakan upaya untuk mendukung praktik


berkelanjutan yang ramah lingkuangan di kawasan

o memperhatikan penggunaan material (alam : kayu, bambu, batu) yang


memudahkan dalam pemeliharaan dan ketahanan terhadap iklim
setempat, khususnya kawasan pariwisata eco forest serta penggunaan
material “low embodied energy” dan “low embodied carbon”

o rancangan mempertimbangkan kemudahaan pelaksanaan melalui


metode pelaksanaan konstruksi terutama bangunan hotel (system
modular) yang menggunakan energi yang rendah dalam proses
konstruksinya.
o optimum reliability; dengan memperhatikan durable design details,
praktis dan mudah dalam pemeliharaan.

8. Harga Konstruksi

Modern Ethnic Resort Hotel yang didesain maksimum dengan harga pelaksanaan di 2022-2023
adalah Rp.7.000.000,- s/d Rp.8.000.000,-/ m2 (bangunan : konstruksi, arsitektur, mekanikal,
elektrikal).

Luas bangunan total dan luar ruang menjadi kunci dari harga bangunan. Dengan ber patokan
kepada jumlah kamar akan di dapat seable area, sehingga tidak terlalu berlebih dalam luasan.
Perencanaan dan Pemahaman dan kelengkapan sesuai KAK dan peraturan yang berlaku
Perancangan –
✓ konsep modern ethnic resort hotel: integrasi antara komponen dalam kawasan
65%
wisata eco forest/ hutan alam, keterkaitan kawasan/urban/ perencanaan urban
(karena lokasi ada di pusat kota), transportasi umum dan ruang public, taman
dan lainnya sekitar lokasi)

✓ lokasi pada area yang ditunjukkan (lihat masterplan), dan dipertimbangakn


posisi bangunan lainnya dan terkait perencanaan hotel, ball room, masjid dan
taman, serta apabila dicapai dengan kendaraan, sepeda motor dan jalan kaki
(dari titik kumpul/ parkir)

✓ Aspek Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Kenyamanan dalam bangunan


hotel mengingat keberadaan lokasi.

✓ design yang modern ethnic inovatif, memperhatikan kawasan, tata letak yang
efisien, dan kenyamanan penikmat/ pengguna

✓ Aspek keterbangunan dan manfaat terhadap lingkungan dikaitkan dengan


penikmat/ pemakai dan lingkungan

✓ Integrasi dengan kawasan sekitar dan ruang luar serta pengolahan taman dan
lahan

✓ Modular (terutama pada bangunan hotel), agar memudahkan pembangunan


dan system struktur, MEP. Bisa diusulkan dan dikaitkan dengan lebar kamar,
missal (sebagai contoh) : 3,6 m atau 4,2 m

Elemen-elemen Orientasi rancangan melalui pendekatan lingkungan kawasan wisata eco forest,
berwawasan hijau antisipasi COVID 19 serta lingkungan tropis di ketinggian 500-700 mdpl
– 15%
Kepekaan rancangan hotel, ball room terhadap energi, air, limbah, dan gas rumah
kaca (CO2), apabila diperluas dengan rancangan ME

Rancangan ruang terbuka publik dan ruang hijau.

Ekspresi Menarik bagi penikmat, pengunjung, pemakai terkait ethnic modern resort yang
Rancangan – 20% mewadahi aktifitas hotel dan sebagai icon penanda kawasan

Memaksimalkan Potensi Lahan, material alam (kayu, batu, dll)

Kemampuan didalam menciptakan Identitas : Unik, Orisinil dan


mempertimbangkan lingkungan

Mudah dibangun dan mudah perawatan


➢ Sayembara merupakan Sayembara Desain Terbangun 2 (dua) tahap.
09 ➢ Terbuka untuk semua anggota IAI yang mempunyai SKA Minimal
BENTUK Madya, Utama IAI (STRA Minimal Madya) yang masih berlaku dan
SAYEMBARA masyarakat umum/ disiplin ilmu non arsitektur (harus bekerjasama
dan dengan anggota IAI yang mempunyai SKA Minimal Madya yang
PERSYARATAN
masih berlaku)

1. Peserta Sayembara

a. Sayembara ini terbuka bagi Anggota IAI yang memiliki


kompetensi dalam bidang arsitektur dan ber-Sertifikat Keahlian
Arsitektur (SKA) IAI/ STRA minimal Madya yang masih
berlaku;
b. Peserta dapat terdiri atas perseorangan, kelompok (Tim)
maksimum 5 (lima) orang termasuk ketua kelompok.
c. Bagi peserta perorangan, wajib memiliki SKA (yang dia ses oleh
IAI)/STRA Madya yang masih berlaku dan NPWP
d. Bagi peserta yang kelompok, Ketua Kelompok wajib memiliki
SKA/ STRA Madya yang masih berlaku dan NPWP.
e. Setiap Peserta Perseorangan/ Kelompok boleh mengirimkan
proposal/karya lebih dari 1 (satu) alternatif namun dalam
pendaftaran yang berbeda.
f. Bagi para Pemenang, proposal/karya yang diserahkan/dilombakan
harus asli dan bukan dari hasil plagiasi baik secara keseluruhan
maupun sebagian dari hasil karya orang lain.
g. Pemenang Penghargaan (dengan ketentuan tertentu) mempunyai
kesempatan melanjutkan pengembangan desain hasil karya
sayembaranya pada tahap selanjutnya untuk dapat siap digunakan
untuk pembuatan gambar DED, kecuali dinyatakan lain dalam
Perikatan/perjanjian yang dibuat antara Pemenang Penghargaan 1
dan Pemrakarsa.
h. Seluruh peserta yang memasukan proposal/karya berhak
mendapatkan sertifikat sayembara.
i. Juri akan memberikan nominasi 1-2-3 kepada para peserta dengan
nilai tertinggi, dan selanjutnya akan diserahkan ke/ bersama-sama
dengan Pemrakarsa untuk dipilih menjadi yang akan dibangun.
Yang akan dibangun adalah pilihan pemrakarsa atau ditentukan
lain dalam penjurian/ dipilih oleh Juri.

2. Persyaratan administrasi meliputi (peserta sayembara) :


Profesional :
1) Kartu Indentitas seluruh anggota kelompok (KTP/ SIM).
2) Scan Kartu Anggota IAI (aktif)/ SKA/STRA dan NPWP
(khusus untuk profesional) bagi perorangan dan ketua
kelompok
3) Daftar nama anggota kelompok.

3. Persyaratan penilaian :

1) Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;


2) Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan
format penyajian sayembara;
3) Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

4. Peserta dinyatakan diskualifikasi, bila:

1) Peserta terbukti berafiliasi dengan Dewan Juri, baik secara


pribadi maupun hubungan kerja.
2) Peserta terbukti melakukan komunikasi mengenai substansi
yang mempengaruhi proses penilaian dalam bentuk apapun
pada anggota Dewan Juri selama masa penyelenggaraan
penghargaan ;
3) Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang
akan mempengaruhi proses penilaian juri.
4) Dokumen karya peserta mempunyai tanda/identitas lain diluar
persyaratan;
5) Karya Peserta dinilai oleh Dewan Juri merupakan hasil
plagiasi atau hasil karya milik orang lain
6) Tidak memenuhi persyaratan administrasi.

TATA CARA PENILAIAN

10 Penghargaan ini merupakan penilaian 2 (dua) tahap, yaitu :

1. Peserta lolos dokumen administrasi : Identitas, NPWP, Anggota IAI


TATA
(bagi peserta perorangan dan ketua kelompok wajib men scan kartu
CARA anggota yang masih berlaku, dan SKA/ STRA yang masih berlaku),
PENJURIAN 2. Peserta dinilai oleh Dewan Juri (dari aspek keterbangunan bangunan
dalam kawasan, peraturan-peraturan pembangunan di perkotaan,
keselamatan bangunan dan aspek lainnya)
3. Peserta dinilai Tahap I oleh Dewan Juri untuk masuk nominasi 5
(lima) besar
4. Nominator 5 (lima) besar masing-masing kategori diminta untuk
mempersiapkan materi presentasi.
5. Penilaian Tahap II, nominator 5 (lima) besar dengan materi
presentasi di hadapan Dewan Juri, undangan dan publik (terbatas)
untuk menentukan Urutan Penghargaan 1, 2 dan 3
6. Penentuan Pemenang akan diserahkan ke Pemrakarsa atas masukan
Dewan Juri (atau atas pilihan Dewan Juri Point nomor 5 diatas)

Peserta dapat memasukan karya lebih dari 1 karya kategori dengan

11 ketentuan nomor pendaftaran berbeda untuk masing-masing karya.

Peserta diminta mengunggah karya dengan ketentuan panel presentasi


MATERI sebagai berikut :
KARYA
I. Materi Peserta diminta mengunggah karya dengan mekanisme :
a. Ketentuan Panel Karya :

6-7 (enam s/d maksimum tujuh) panel karya dalam ukuran A2 disusun
secara potrait. Peserta harus memperhatikan dan mempertimbangkan jenis
dan ukuran Font
o agar dapat terbaca jika panel A2 diperkecil
menjadi ukuran A4. Catatan : usahakan hanya
6 panel maksimum.
o File panel karya dalam format .jpg/.jpeg;
besaran file maksimum 1 MB per file/panel
dan PDF yang sudah disatukan jadi satu (6
panel jadi 1)
o Layout mengikuti format penyajian dan tidak
diperkenankan mencantumkan identitas
apapun pada panel, kecuali nomor peserta,
judul karya dan lembar halaman (dapat
menggugurkan kepesertaan)
o Penamaan file per halaman adalah menurut
urutan nomor lembar, dimulai dari gambar
konsep-konsep, siteplan dst.

Contoh :
Konsep Makro : Panel_01.jpeg
Konsep Mikro : Panel_02.jpeg
Gambar Situasi : Panel_03.jpeg
Gambar/ Foto : terbangun
nantinya
Dan seterusnya

II. Menyertakan data dengan Hi – Resolution gambar – gambar tersebut kedalam CD-R
(pada saat menjadi nominator) untuk keperluan dokumentasi Penyelenggara dalam
bentuk format .jpeg dan pdf per halaman gambar.

III. Daftar Gambar; daftar gambar–gambar (skala gambar bebas namun terukur,
IV. diwajibkan menggunakan skala batang).
Ketentuan mengenai format panel karya dan urutannya adalah sebagai berikut :
o 2 (Dua) Panel Konsep ukuran A2 terdiri dari konsep-Konsep yang memuat :

1) Konsep secara makro 1 panel


2) Konsep mikro, metode konstruksi , gambaran anggaran (wajib :
bahan utama konstruksi dan metode konstruksi dan gambaran 1 panel
anggaran kasar terbangun)

V. 4-5 (Empat sampai Lima) panel prarencana ukuran A2 terdiri dari Gambar-gambar

dan atau skematik desain dengan skala sesuai proporsi yang memuat perencanaan

dan perancangan :

1) Gambar Situasi/ rencana tapak gambar yang menunjukan posisi


Hotel, Villa (cottage), Masjid, Convention Center/ Ball Room,
Kolam Renang Hotel, Kolam Renang Umum di dalam tapak
1 panel
(termasuk posisi parkir dan taman) terhadap lingkungan/ hubungan
denah dan tata ruang luar/penghijauan di dalam kawasan tapak.
Skala 1: 400 s/d 1: 500 (lihat posisi dalam masterplan)
2) Gambar Denah, gambar yang menunjukan susunan tata ruang
dalam bangunan-bangunan tersebut yang berskala dan
2 panel
menerangkan peil lantai, denah ruang luar terkait tapak. (skala
1:200 s/d 1:250)
3) Tampak Bangunan, gambar yang menunjukan pandangan ke-
empat sisi/arah bangunan. Untuk posisi parkir dua arah dan arah
yang lain arah kedatangan. Dapat digambarkan secara vista
(tampak vista), berturut-turut arah datang sampai klimaks 1 panel
menjumpai bangunan.
Tampak Site dan Tampak Bangunan (skala menyesuaikan Tapak
dan Denah)
4) Potongan Bangunan, gambar secara memanjang dan melintang
1 panel
untuk menunjukan secara garis besar penampang dan sistem
struktur bangunan. Skala disesuaikan Tapak dan Bangunan/ Denah
5) Perspektif Eksterior, terdiri atas: Perspektif eksterior bangunan 1 panel
berupa Aerial view / bird eye view; Perspektif man eye view dari
arah kedatangan tapak;
Perspektif eksterior lainnya yang dianggap penting, perspektif
interior, view dari deck pandang ke arah luar maupun suasana
dalam deck pandang.
Detail-detail arsitektur
6) Aksonometri Sistem Struktur dan MEP, memperlihatkan sistem
struktur dan skema MEP secara umum. Untuk material MEP
pertimbangkan agar tidak menghalangi tampak arsitektur)
Catatan : Penyusunan Panel Bebas/ tidak harus seperti diatas, tetap komunikatif

Kepanitian : IAI Nasional, IAI Jabar


12
PENGARAH
DAN PANITIA
SUSUNAN PANITIA PENGARAH

SUSUNAN PANITIA PENGARAH :

No. NAMA INSTITUSI

1 Andi Harahap, IAI IAI

2 Adrianto Santoso, IAI IAI jabar

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA :

No. NAMA INSTITUSI

1 Rachmad Widodo, IAI IAI

2 Muhammad Riyan IAI

3 Andri Sopiandi IAI Jawa Barat


4 Nutrian Galupamudia IAI Jawa Barat
5 Eki Ahmad Rujai IAI Jawa Barat
6 Nurhidayah IAI Jawa Barat
7 Sekretariat IAI Jawa Barat

SUSUNAN JURI I :

No. NAMA INSTITUSI


1 Soni Sutatanto, IAI (tbc) IAI (Nasional)

2 Achmad Tardiyana, IAI (tbc) IAI Jawa Barat

3 Budi Faisal, IALI Akademisi

Catatan : Pemrakarsa berkeinginan menghadirkan Juri Kehormatan pada sesi Penjurian


Tahap II, yaitu Bapak RK

Sayembara ini merupakan sumbangan pemikiran dan sebagai wujud


apresiasi kepada peserta oleh karena itu bagi Karya Terbaik akan
13 diberikan penghargaan berjumlah total Rp. 175.000.000,- (Seratus
Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah).
PENGHARGAAN
SAYEMBARA
PENGHARGAAN URAIAN JUMLAH
Penghargaan 1 Tunai + sertifikat Rp. 100.000.000,-

Penghargaan 2 Tunai+ sertifikat Rp. 50.000.000,-

Penghargaan 3 Tunai + sertifikat Rp. 25.000.000,-

14
JADWAL
SAYEMBARA
1-23 Pebruari 2022
1 Persiapan Pendaftaran

24 Pebruari– 12 April 2022


2 Pendaftaran, Download Dokumen dan Pemasukan Karya

4 Maret 2022
3 Penjelasan Pekerjaan dan (lanjut-Tinjauan Lokasi (Penjelasan Lapangan)

12 April 2022
4 Batas Pemasukan Karya (online jam 23.59)

12 April s/d 17 April 2022


5 Administrasi - Penjurian I (Nominator 5 besar), Penjurian Tahap I :
17 April 2022 (akan diumumkan kemudian apabila ada penyesuaian)
24 April 2022
6 Penjurian Tahap II dan Penentuan Pemenang (waktu penjurian
disesuaikan dengan jadwal Juri kehormatan)

April – Mei 20202


7 Pengumuman Pemenang Sayembara

Peserta

15 1. Sayembara ini terbuka bagi Anggota IAI yang memiliki kompetensi dalam
bidang arsitektur dan ber-STRA/ ber-Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA)
PENGATURAN
(minimal) Madya IAI yang masih berlaku;
PESERTA,
2. Peserta dapat terdiri atas perseorangan, kelompok (Tim) maksimum 5
TATA CARA
orang termasuk ketua kelompok (dalam kelompok boleh berkolaborasi)
PENDAFTA-
RAN, 3. Bagi peserta perorangan dan ketua kelompok wajib memiliki keanggotaan
PENJELASAN IAI, SKA Arsitektur IAI/STRA dan NPWP.
DAN 4. Bagi peserta yang kelompok, Ketua Kelompok wajib memiliki SKA IAI
PEMASUKAN Madya/ STRA Madya yang masih berlaku dan NPWP yang berlaku.
Kemudian peserta disarankan (boleh berkolaborasi) untuk bekerja
sama/berkolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya (ahli struktur, ahli ME,
seniman, ahli urban, pariwisata, sejarah, dsb) dalam mengikuti sayembara
ini;
5. Anggota kelompok diperbolehkan datang dari disiplin non arsitektur
(sarjana arsitektur, sarjana seni, seniman, sejarah, landscape, grafis, urban
dan lain sebagainya)
6. Setiap Peserta/Kelompok boleh mengirimkan proposal/karya lebih dari 1
(satu) alternatif namun dalam pendaftaran yang berbeda.
7. Bagi para Pemenang, proposal/karya yang diserahkan/diikut sayembarakan
harus asli dan bukan dari hasil plagiasi baik secara keseluruhan maupun
sebagian dari hasil karya orang lain
8. Pemenang Penghargaan 1 wajib melanjutkan pengembangan desain hasil
karya sayembaranya dalam bentuk terukur.
9. Pemenang sayembara atau yang dipilih karyanya akan ditetapkan
sebagai arsitek pemenang sayembara yang mempunyai otoritas desain
dalam pengembangan desain.
10. Pada tahap selanjutnya pemenang sayembara (atau yang akan ditunjuk)
diminta memberikan penjelasan desain kepada Konsultan DED, kecuali
dinyatakan lain dalam Perikatan/perjanjian yang dibuat antara
Pemenang Penghargaan 1 dan Pemrakarsa.
11. Seluruh peserta yang memasukan proposal/karya berhak mendapatkan
sertifikat sayembara.
12. Keputusan Panitia Penyelenggara adalah mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat serta tidak diadakan korespondensi terhadap penetapan
pemenang sayembara.
13. Korespondensi melalui surel oleh peserta hanya diperkenankan untuk
menanyakan kejelasan teknis dan dalam batas waktu tertentu. Semua
surel yang masuk akan di informasikan ulang melalui website IAI/
email sayembara sehingga seluruh pendaftar yang tidak mempunyai/
mengirimkan pertanyaan dapat mempunyai informasi yang sama.
14. Pendaftaran Dan Pengambilan Dokumen Sayembara (link akan
diberikan kemudian): mohon dipantau di sosmed (IG, FB,
Twitter, EAG)

- Peserta tidak dibebankan biaya pendaftaran.


- Pendaftaran dilakukan melalui email :
sayembararesorthoteliai@gmail.com
15. Pengambilan dokumen sayembara dilakukan dengan cara mengunduh
dokumen Sayembara dalam bentuk softcopy, yang berisi antara lain:
- Materi Kerangka Acuan Kerja ;
- Peta Lokasi (diperjelas kemudian)
16. Waktu pengunduhan berkas sayembara dapat dilakukan setiap saat
sampai batas waktu pendaftaran dinyatakan ditutup sesuai Jadwal
Sayembara atau informasi Panitia Pelaksana melalui website www.
iai.org, milis IAI, dan (Sosmed : IG IAI, Twitter IAI, FB IAI)
17. Pengamatan Lokasi/ Penjelasan Sayembara
- Pengamatan Lokasi/ aanwijzing lapangan akan diatur kemudia
- Rapat Penjelasan Sayembara
- Rapat penjelasan materi sayembara berikut acara tanya jawab
(Aanwijzing) akan diadakan pada 04 Maret 2022 jam 09.30- 11.30
(dengan informasi) waktu dan tempat yang ditentukan kemudian..
- Para calon peserta diharapkan dapat hadir/mengirimkan wakilnya
pada acara tersebut atau melalalui zooo/ google meet.
- Hasil keputusan tanya jawab (Aanwijzing) akan menjadi Berita
Acara yang dapat dilihat melalui website oleh para peserta
sayembara dan menjadi satu kesatuan dengan dokumen
pelaksanaan Sayembara.
18. Pemasukan Karya Sayembara

a. Pemasukan Karya sayembara dapat diunggah melalui email :

sayembararesorthoteliai@gmail.com (syarat dan ketentuan berlaku)


setelah melakukan login dan paling lambat pada tanggal 12 April 2020
pukul 23.59 wib.
b. Persyaratan Administrasi, Penilaian dan Diskualifikasi meliputi (peserta
sayembara) :

a. Kartu Indentitas seluruh anggota kelompok (KTP/ SIM/Paspor).


b. Scan Kartu Anggota IAI (aktif)/ SKA Madya IAI/ STRA MAdya dan
NPWP bagi perorangan dan ketua kelompok
c. Daftar nama anggota kelompok beserta disiplin keilmuannya.

c. Persyaratan penilaian :
a. Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;
b. Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan format
penyajiansayembara;
c. Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Peserta dinyatakan diskualifikasi, bila:


a. Peserta terbukti berafiliasi dengan Penyelenggara, Dewan Juri, baik
secara pribadi maupun hubungan kerja.
b. Peserta terbukti melakukan komunikasi mengenai substansi yang
mempengaruhi proses penilaian dalam bentuk apapun pada anggota
Dewan Juri selama masa penyelenggaraan sayembara;
c. Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang akan
mempengaruhi proses penilaian juri (panel karya, sosmed)
d. Dokumen karya peserta mempunyai tanda/identitas lain diluar
persyaratan;
e. Karya Peserta dinilai oleh Dewan Juri merupakan hasil plagiasi atau hasil
karya milik orang lain
f. Tidak memenuhi persyaratan administrasi (misal : SKA tidak berlaku)
g. Kelompok lain mendaftar dengan desain yang sama
1. Seluruh materi sayembara menjadi milik panitia penyelenggara dan

16 pemrakarsa dengan hak cipta karya milik peserta, kecuali dinyatakan


lain dalam suatu perjanjian perikatan.

STATUS MATERI 2. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku
DAN PEMENANG secara umum dan secara hukum di lingkungan Pemerintah RI, sejauh
SAYEMBARA
tidak melanggar Kode Etik dan Kaidah Tata Laku IAI.

3. Pemenang Penghargaan 1 sayembara diwajibkan menyelesaikan dan


menyerahkan dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik
Desain berdasarkan masukan catatan dari Dewan Juri dan Pemberi Tugas
adapun dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain
antara lain sebagai berikut:

a. Konsep Rancangan

1) Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data


primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan
tujuan desainserta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang
berlaku.

2) Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-


pertimbangan semua bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal,
dan/atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang melandasi
perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek,
kebutuhan, tujuan, biaya dan kendala desain.

b. Prarancangan / Skematik Desain

1) Prarancangan/Skematik Desain

Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan
dapat memenuhi persyaratan program perancangan (apabila ada), arsitek
menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam
gambar-gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-
diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan
luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan
waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis
maupun gambar-gambar.

2) Sasaran Dokumen Prarancangan/Skematik Desain adalah untuk:

a) Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat


atas program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek.
b) Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu
pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.

c) Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep


rancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.

d) Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan


terhadap ketentuan Rencana Tata Kota dalam rangka perizinan.

4. Semua biaya yang terkait dengan penyusunan dokumen Konsep


Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain menjadi tanggung jawab
Pemenang Penghargaan 1, antara lain: biaya honorarium tenaga ahli
struktur, tenaga ahli ME, tenaga ahli QS maupun tenaga ahli lainnya
yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen tersebut.

5. Dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain


selambat-lambatnya diserahkan ke Pemrakarsa melalui IAI pada
Desember 2020 (tanggal ditentukan kemudian), dan akan menjadi dasar
pelaksanaan pekerjaan Konsultan DED (yang diseleksi dan ditetapkan
secara terpisah oleh pemrakarsa).

6. Hadiah pemenang utama akan diserahkan setelah penyerahan dokumen


konsep rancangan dan pra rancangan dan cara/ tata aturan akan
ditentukan oleh IAI..

7. Pemenang Penghargaan 1 wajib melakukan pendampingan (dalam


bentuk penjelasan dalam rapat sebanyak 3 kali dalam waktu maksimum 6
(enam) bulan), kepada Konsultan Perencana DED dan diberi kesempatan
menjadi bagian dari Tim Tenaga Ahli pada tim perencana Konsultan
DED yang terpilih, kecuali dinyatakan lain dalam perjanjian perikatan
antara Pemenang Penghargaan 1 dan Pemrakarsa.

8. Pemenang Penghargaan 1 akan (diusulkan dan mendapat kesempatan)


oleh pemrakarsa/ pemilik proyek (akan diatur dengan perikatan berbeda
antara pemenang 1 dengan pemrakarsa), menjadi tenaga ahli dalam tim
perencana Konsultan DED selanjutnya mendapatkan honorarium dari
Konsultan DED dalam menyelesaikan dokumen Pekerjaan
Pengembangan Rancangan, Pekerjaan Pembuatan Gambar Kerja,
Pekerjaan Pembuatan Dokumen dan Proses Pengadaan Pelaksanaan
Konstruksi dan Pekerjaan Pengawasan Berkala, yang merupakan bagian
dari penugasan Pemrakarsa kepada Konsultan DED terpilih.
1. Pemrakarsa
17 Puspita Group

PEMRAKARSA 2. Penyelenggara
DAN
Badan Penghargaan dan Sayembara Karya Ikatan Arsitek
PENYELENGGARA
Indonesia
Alamat : Gedung Jakarta Design Center- lantai 7.
Jl.Gatot Subroto, Kav. 53, Jakarta 10260
Telepon : 021-
Fax : 021-

Hal-hal lain yang belum jelas dan tercantum dalam KAK dan lampiran-
18 lampirannya, akan ditetapkan kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.

Jakarta, Pebruari 2022


PENUTUP

Badan Penghargaan dan Sayembara Karya


PN 2021-2024

Anda mungkin juga menyukai