Anda di halaman 1dari 18

PPOK

Definisi
Penyakit Paru Obstruktif Kronik dahulu disebut dengan Penyakit
Paru Obstruktif Menahun. Penyakit ini ditandai dengan adanya
perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel.
Perlambatan Aliran udara umumnya bersifat progresif dan
berkaitan dengan respons inflamasi yang abnormal terhadap
partikel atau gas iritan.
Gejala
• Sesak napas
• Batuk-batuk kronis (batuk 2 minggu)
• Sputum yang produktif (batuk berdahak) Pada PPOK eksaserbasi akut terdapat
gejala yang bertambah parah seperti:
• Bertambahnya sesak napas
• Kadang-kadang disertai mengi
• Bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum (dahak)
• Sputum menjadi lebih purulen dan berubah warna
• Gejala non-spesifik: lesu, lemas, susah tidur, mudah lelah, depresi
Apa saja faktor risiko PPOK?
• Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang
terpenting
• Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja
• Hipereaktiviti bronkus
• Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
• Defisiensi antitripsin alfa - 1, umumnya jarang terdapat di Indonesia
Apa saja dampak buruk dari asap rokok?
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 jenis senyawa kimia
beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat
karsinogenik. Dengan komponen utama:
• Nikotin, zat berbahaya penyebab kecanduan
• Tar, bersifat karsinogenik
• CO, menurunkan kandungan oksigen dalam darah
Pemeriksaan apa yang harus dilakukaan
untuk menunjang diagnosis PPOK?
• Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur
secara obyektif kapasitas/fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan
indikasi medis. Alat yang digunakan disebut spirometer

• Radiologi (Rontgen Thoraks)

• Bila eksaserbasi akut: analisis gas darah, DPL, Sputum gram, Kultur
MOR
Apa saja prinsip terapi PPOK?
• Edukasi dan motivasi untuk berhenti merokok
• Farmakoterapi: bronkodilator, steroid, mukolitik, antioksidan
• Terapi non-farmakologis
• Rehabilitas: latihan fisik, latihan pernapasan
• Terapi oksigen jangka panjang (15 jam sehari) pada PPOK
Stadium III
• Nutrisi
• Pembedahan pada PPOK berat
Penelitian telah menemukan bahwa kekurangan protein Antitripsin
(kondisi yang disebut Alpha-1 Antitripsin Deficiency, AATD)
meningkatkan kemungkinan seseorang terkena PPOK. Tanpa protein ini,
sistem kekebalan alami tubuh akan melawan sel paru-paru dan
berujung pada kemerosotan fungsi paru. Penelitian terbaru telah
menetapkan faktor keturunan lainnya dan kecenderungan yang
berhubungan dengan PPOK.
Kapan Menemui dokter?
• Jika Anda mengalami sesak nafas dan batuk berdahak yang
memburuk atau terjadi pada waktu yang lama, maka Anda harus
menemui dokter secepat mungkin.
• Walaupun gejala tersebut tidak selalu mengarah pada PPOK, namun
konsultasi dokter diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan lain.
Dalam pertemuan dengan dokter, Anda akan ditanya mengenai
riwayat kesehatan termasuk riwayat merokok, asma atau paparan
terhadap polutan.
• Jika Anda dicurigai menderita PPOK, maka dokter Anda akan merujuk
ke dokter spesialis paru untuk pengobatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai