Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PPOM/PPOK/COPD

1. Aprillia Kusuma Wardani (1301034)


2. Arda Purnama Putra (1301035)
3. Arif Hidayat (1301036)
4. Arum Kurniawati (1301037)
5. Chintia Eka Winandiani (1301038)
6. Desy Artika Setyaning Sejati (1301040)
7. Devinta Septianasari (1301041)
8. Eriyas purwanto (1301042)
Pengertian

• Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah


penyakit paru kronik yang progresif, artinya
penyakit ini berlangsung seumur hidup dan
semakin memburuk secara lambat dari tahun
ke tahun. Dalam perjalanan penyakit ini
terdapat fase-fase eksaserbasi akut
 Penyakit yang membentuk COPD :
1. Bronchitis kronis,
2. emfisema paru-paru dan
3. asthma bronchiale
Faktror Resiko

Rokok Keturunan

Infeksi Alergi

Polusi Umur
Patofisiologi

• Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
• Mengalirnya darah kapiler pulmo
• Difusi gas yang terhalang
Macam penyakit PPOK/PPOM/COPD

1. Bronkitis kronis
Adalah batuk produktif yang berlangsung 3
bulan dalam 1 tahun, selama 2 tahun
berturut- turut.
Ciri – Ciri :
a. Bersifat menaun
b. Produksi mukus yang berlebih
c. Mukus lebih kental
d. Dinding bronchial meradang dan menebal
e. Kekurangan oksigen pada jaringan
Pengobatan

• Oksigenasi (terapi oksigen)


• Obat-obat bronkodilator dan mukolitik agar
dahak mudah dikeluarkan.
• Antibiotika.
2. Emfisema
• Suatu distensi upnormal ruang udara diluar
bronkiolus terminal dan merusak dinding
alveoli

• Emfisema juga merupakan gangguan


pengembangan paru yang dirandai oleh
pelebaran ruang udara didalam paru-paru
disertai destruksi jaringan
Pengobatan
• Berhenti merokok
• inhaler,
• pemberian oksigen,
• obat-obatan dan
• kadang-kadang operasi untuk meredakan
gejala dan mencegah komplikasi
3. Asthma Bronkiale
Adalah suatu penyakit jalan nafas yang
ditandai dengan bronkus yang menyempit.

Penyebab : Tanda – tanda :

1. Bulu hewan 1. Batuk


2. Mengi
2. Alergi 3. Dispnea
3. Emosi yang 4. Keringat
tinggi berlebih
Jenis – jenis Asma

Asma bronkhiale Asma bronkhiale


alergik non alergenik
Pengobatan
Obat bronkodilator:
Obat antiimflamasi : • Adrenergik:
1. Epinefrin
• Kortikosteroid 2. Efedrin
• Sodium kromolin 3. Isoproterenol
• Antiimflamasi 4. Beta adrenergic
agonis selektif
lainnya
•Nonadrenergik:
1. Teofilin
2. Aminofilin
Pemeriksaan fisik pada PPOK
1. Inspeksi dapat berupa
• bentuk dada seperti tong (barrel chest),
• terdapat cara bernapas purse lips
breathing (seperti orang meniup),
• terlihat penggunaan dan hipertrofi otot-otot
bantu napas,
• pelebaran selaiga
• bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat
distensi vena jugularis dan edema tungkai
Pemeriksaan fisik pada PPOK
2. Pada perkusi biasanya ditemukan adanya
-hipersonor.
3. Pemeriksaan auskultasi dapat ditemukan
- fremitus melemah,
-suara napas vesikuler melemah atau normal,
-ekspirasi memanjang, ronki, dan mengi
(PDPI, 2003).
Pemeriksaan Penunjang pada PPOK

Pemeriksaan
Laboratorium: penunjang :
1. Spirometri
2. Radiologi
1. Haemoglobin
3. Laboraturium
2. Hematocrit darah rutin,
3. Leukosit 4. Analisa Gas
Darah
5. Mikrobiologi
sputum.
Diagnosa keperawatan
• Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan
bronkokonstriksi, peningkatan pembentukan mukus, batuk
tidak efektif, infeksi bronkopulmonal.
• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
ketidaksamaan ventilasi-perfusi
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia, produksi sputum, efek
samping obat, kelemahan, dispnea
• Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
imunitas, malnutrisi
• Kurang pengetahuan tentang kondisi/tindakan
berhubungan dengan kurang informasi.
Intervensi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai