Anda di halaman 1dari 20

Uji

Uji rata-rata
rata-rata dua
dua sampel
sampel
21 dan 22 diketahui
21 dan 22 tidak diketahui dan dianggap sama
21 dan 22 tidak diketahui dan dianggap tidak
sama
Hipotesis uji rata-rata dua
sampel

Hipotesis
A. Ho : 1 = 2 Vs H1 : 1  2
B. Ho : 1 = 2 Vs H1 :  > 2
C. Ho : 1 = 2 Vs H1 : 1 < 2
Uji rata-rata dua sampel 21 dan 22
diketahui
• Statistik uji

zhit 
 x1  x2 
2  2 
 1   2 
 n    n 
1 2
   
Daerah penolakan

a. zhit < -z/2 atau zhit >z/2


b. zhit > z
c. zhit < -z
Contoh 1
• Diketahui Benang A simpangan baku 6,28Kg
sedangkan benang jenis B simpangan baku
5,61Kg .Sebuah pernyataan bahwa daya
rentang rata-rata benang A melebihi daya
rentang rata-rata benang B. Untuk menguji
pernyataan ini, 50 potong benang dari tiap
jenis diuji dalam keadaan yang sama. Benang A
mempunyai daya rata-rata daya rentang 86,7
Kg , sedangkan benang jenis B mempunyai
rata-rata daya rentang 77,8 Kg. Ujilah
pernyataan pengusaha tadi dengan
menggunakan taraf keberartian 0,05
Contoh 2
Suatu sampel acak berukuran n1=25 diambil
dari populasi normal dengan simpangan baku
1 = 5,2, mempunyai rataan =81. Sampel
kedua berukuran
X1 n2=36 diambil dari
populasi normal dengan simpangan baku 2 =
3,4, mempunyai rataan =76.Ujilah
apakah rata-rata
X2 kedua populasi sama?
Gunakan = 0,01
Uji rata-rata dua sampel 21
dan 22 tidak diketahui dan
21 = 22
Statistik Uji

t hit 
 x1  x2 
 1   1 
S p     

 n1   n2 
• Dimana

S 12 (n1  1)  S 22 (n 2  1)
S2 
p n1  n 2  2
Daerah penolakan
A. thit < -t/2 atau thit >t/2
B. thit > t
C. thit < -t
derajat kebebasan n1+n2-2
Contoh 1
• Untuk menentukan apakahsuatu
serum baru akan memperlambat
leukimia, 9 tikus dipilih yang
semuanya telah terkena penyakit
tersebut pada tahap yang lanjut. Lima
tikus mendapat serum tadi dan empat
tidak. Umur dalam tahun sejak
permulaan percobaan sebagai berikut
Perlakuan 2,1 5,3 1,4 4,6 0,9

Tanpa 1,9 0,5 2,8 3,1


perlakuan

Pada taraf signifikan 0,05 dapatkah


disimpulkan bahwa serum tadi menolong?
Anggap kedua populasi berdistribusi normal
dengan variansi sama.
Contoh 2
• Suatu pabrik mobil yang besar ingin
menentukan apakah sebaiknya
membeli ban merk A atau merk B
untuk mobil model barunya. Untuk itu
suatu percobaan dilakukan dengan
menggunakan 12 ban dari tiap merk.
Ban tersebut dicoba sampai aus.
Hasilnya sebagai berikut
•Merk A : rata-rata = 37900 Km
S1 = 5100 Km
•Merk B : rata-rata = 39800 Km
S1 = 5900 Km
Ujilah pada taraf siginfikan 0,05 bahwa
tidak ada beda antara kedua merk ban.
Anggap kedua populasi berdistribusi
normal dengan variansi sama.
Contoh 3
• Suatu percobaan dilakukan untuk
membandingkan keausan, karena
gosokan, dua bahan yang dilapisi. Dua
belas potong bahan 1 diuji dengan
memasukkan tiap potong bahan kedalam
mesin pengukur aus. Sepuluh potong
bahan 2 diuji dengan cara yang sama.
Dalam tiap hal, diamati dalamnya
keausan.
Sampel bahan 1 memberikan rata-rata
keausan sebanyak 85 satuan dengan
simpangan baku 4 sedangkan sampel bahan
2 memberikan rata-rata keausan sebanyak
81 dengan simpangan baku sampel 5.
dapatkah disimpulkan bahwa pada  = 0,05
keausan bahan 1 melampaui keausan bahan
2? Anggaplah kedua populasi hampir normal
dengan variansi sama.
Contoh 4
• Suatu penelitian dilakukan untuk
menentukan apakah bahan ajar pelajaran
fisika lebih mudah dipahami bila disertai
dengan lab. Mahasiswa dipilih secara
acak untuk ikut salah satu dari pelajaran
3 jam perminggu tanpa lab atau
pelajaran 4 jam per minggu dengan lab.
Dalam kelas dengan lab 11 mahasiswa
mendapat nilai rata-rata 85 dengan
simpangan baku 4,7 dan di kelas tanpa
lab 17 mahasiswa mendapat nilai rata-
rata 79 dengan simpangan baku 6,1.
Apakah anda setuju bahwa
pelajarandengan lab menaikkan rata-
rata? Anggaplah populasi
berdistribusi hampir normal dengan
variansi yang sama dengan taraf
signifikan 0,05
Uji rata-rata dua sampel 21
dan 22 tidak diketahu dan 21
 2 2
Statistik Uji

t hit 
 x1  x2 
 S2   S2 
 1  2 
 n   n 
 1   2 

Derajat kebebasan


S 1
2
/ n1  S 22 / n2 
S
1
2
/ n1

 
2
S / n2 2
2  2

n1  1 n2  1

Anda mungkin juga menyukai