JAKARTA, 21 SEPTEMBER
2020
3 PILAR PERLINDUNGAN SOSIAL
ASURANSI
INDIVIDU/KOMERSIAL BANTUAN SOSIAL
SUPLEMEN ditujukan bagi peserta
Bagi warga miskin dan tidak
yang menginginkan (demand) paket
mampu untuk memenuhi
yang lebih memuaskan dari paket
JKN dengan membayar premi
sendiri, melalui asuransi komersial
02 kebutuhan dasar hidup yang
layak didanai melalui APBN dan
maupun pemberi kerja APBD
ASURANSI SOSIAL
Gotong royong (risk pooling)
semua penduduk di atas garis
01 kemiskinan berkontribusi
membayar iuran proporsional
untuk pengobatan siapa saja
03
yang sakit
• Kepesertaan Wajib Semesta • Kriteria KDK dan KRI JKN • Metode Aktuaria yang Konsisten
• Penegakan Kepatuhan Peserta • Kemampuan Membayar Iuran dan Akuntabel
• PBI Didanai Dari APBN Dan APBD dan Kapasitas Fiskal Pemerintah • Mempertimbangkan Pemenuhan
• Revisi Peraturan Presiden No. 82 Kebutuhan Dasar Kesehatan,
Tahun 2018 Kemampuan Membayar, Inflasi
Kesehatan, dan Perbaikan Tata
Kelola
4
KONSEPSI KELAS RAWAT INAP JKN
4
Kemampuan fiskal negara dan 3 Dimungkinkan naik kelas
kemampuan masyarakat dalam bagi peserta selain PBI atas Ruang rawat inap harus
membayar iuran pembiayaan sendiri atau 4 dipisahkan berdasarkan jenis
asuransi tambahan; kelamin, usia, dan jenis penyakit
Angka rasio utilisasi di tingkat
5 Kabupaten/ Kota
5
RANCANGAN 11 KONSEP KRITERIA KRI JKN (A)
KRI PBI JKN KRI NON-
NO. URAIAN (A) PBI JKN (B)
1 Bahan Bangunan Tidak Boleh Memiliki Porositas Yang Tinggi √ √
1,5 m 1,5 m
Antar Tepi Tempat Tidur Minimal
3
P:206 L:90 T:50- P:206 L:90
Standar Tempat Tidur Semi Elektrik 80 (adjustable) T:50-80
(adjustable)
6 4
4 Jumlah Maksimal Tempat Tidur Per Ruangan **)
1 1
5 Nakas Per Tempat Tidur **)
100,000
RS Belum Kerjasama sudah terakreditasi : 247
80,000 58,969
0
KELAS I KELAS III VIP VVIP
KELAS II 8
PERTUMBUHAN KEPESERTAAN JKN
Juta Jiwa
150
2017 223.150.000 187.982.949 84,24
100
2018 257.000.000 208.054.199 80,95
50
2019 257.500.000 224.149.019 87,05
-
2020 * N/A 221.835.244 N/A
2014 2015 2016 2017 2018 2020
Peta Jalan
Data: Sismonev DJSN; (*) Laporan BPJS Kesehatan, Juli 2020 9
UTILISASI DAN KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR 2019
PADA RS YANG BEKERJASAMA DENGAN BPJS KESEHATAN
Rasio TT
1.288 573 776 997
(Peserta JKN/ Ketersediaan TT)
Bor (Los/(Ketersediaan
55% 39% 72% 54%
TT X 365)
Sumber: Statistik jkn 2014-2018 dan bpjs kesehatan, 2019 yang diolah DJSN
10 10
POTENSI DAMPAK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
(PENGUATAN PRINSIP EKUITAS DAN ASURANSI SOSIAL)
ASPEK
KEBIJAKAN
KONSEP PELAKSANAAN
Konsep Kelas rawat Inap • Pelaksanaan secara bertahap;
memerlukan penyesuaian • Pendalaman opsi pentahapan:
kondisi yang ada saat ini RS Vertikal / RS Pendidikan
RS Pemerintah
RS Swasta
• Memperhatikan;
Koordinasi Antar Penyelenggara
Jaminan Kesehatan
ATURAN Kondisi Pandemi Covid-19
Kesiapan Pemerintah dan Rumah
Perlu harmonisasi dengan Sakit
beberapa peraturan terkait Kecukupan TT dan BOR di Kab/
pelaksanaan jaminan kesehatan Kota
11
KEBUTUHAN HARMONISASI PERUNDANGAN
6 Permenkes 52/ 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Tarif pelayanan rawat inap JKN
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
7 Permenkes 85/ 2015 tentang Pola Tarif Nasional Rumah Sakit Pola Tarif RS
12
IMPLIKASI PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
1
2
3
SUMBER DAYA MANUSIA
FASIFLAITSAISLITA
S
Penyesuaian fasilitas Ketersediaan tenaga medis
KELAS RAWAT INAP JKN oleh
RS 4 dan non medis
13
IMPLIKASI PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
ASPEK PEMBIAYAAN
14
POTENSI DAMPAK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP JKN
(KESETARAAN PAKET MANFAAT MEDIS DAN NON MEDIS (KELAS
PERAWATAN))
Kekurangan (-)/Kelebihan (+) Tempat
Distribusi BOR per Provinsi Tahun 2019 Tidur
160%
Kalimantan Selatan
Maluku
Maluku
Lampung
Barat
Sum
Jambi
Jawa Timur
Aceh
Riau
Kepulauan Riau
Banten
Selata
Sulawesi Tenggara
Utara Papua
Papua
Kep.
Kali
Gorontalo
Sulawesi
atera
Bangka
Belitung
mantan Barat
Barat
Bali
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
DI Yogyakarta
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Jawa Barat
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
-36,159 55,244
15
PRAKTIK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP DI BERBAGAI NEGARA
16
PRAKTIK PENERAPAN KELAS RAWAT INAP DI BERBAGAI NEGARA (2)
17
Secara prinsip asosiasi RS, Asuransi, dan profesi
menyambut arah kebijakan KELAS RAWAT INAP
JKN. Namun demikian ada beberapa catatan
yang perlu diperhatikan:
1
PROSES KONSULTASI PUBLIK
1. Survei
STAKEHOLDER (naskah
penelitian, policy brief, nota
“ Finalisasi
AkademikNaskah
kebijakan Kelas
2. Webinar kebijakan, ataupun usulan
lainnya)
Rawat Inap
3. Curah gagasan (FGD)
4. Wawancara Mendalam JKN
krijkn@gmail.com
19
Terima Kasih