Anda di halaman 1dari 18

PRESENTASI

BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Siti Aisah M.Pd


KELOMPOK 2 :

1. Ely Erma Inda Dianita Dullah Putri


(07.1.2021.0020)
2. Novialin Mazaya
(07.01.2021.0004)
3. Muhammad Alif Wahyu Putranto
(07.1.2021.0056)
PENDAHULUAN
Ejaan bahasa Indonesia mengalami perubahan Pembaharuan ejaan dalam bahasa Indonesia
dalam kurun waktu 114 tahun, yakni dari tahun mengalami tujuh kali perubahan seiring
1901 sampai dengan tahun 2015. Pada tahun perubahan kebijakan pemerintah, yakni pada
1901 merupakan tonggak awal pembaruan ejaan masa pemerintahan Belanda hingga masa
dalam bahasa Melayu (bahasa Indonesia). pemerintahan Joko Widodo. Pembaharuan
Pembaharuan ejaan tersebut sebagai imbas ejaan juga dilakukan karena kebutuhan
gerakan pembaruan ejaan yang telah dilakukan pemakai bahasa Indonesia. Perubahan ini
lebih dari 31 bahasa modern sejak awal abad ke- dilandasi untuk memperkokoh jati diri bahasa
19. Pembaruan ejaan (spelling reform) adalah Indonesia.
tindakan untuk memperbaiki sistem ejaan dengan
membuatnya lebih menggambarkan fonem yang
ada dalam suatu bahasa. Pembaruan ejaan sangat
penting karena ejaan merupakan salah satu
kaidah bahasa, terutama dalam bahasa tulis, yang
harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk. Keteraturan
tersebut akan berimplikasi pada ketepatan dan
kejelasan makna.
Ejaan pada hakikatnya konvensi
EJA
grafs, yakni perjanjian di antara AN
anggota masyarakat pemakai
suatu bahasa untuk menuliskan
bahasa-nya. Bunyi bahasa yang
seharusnya dilafalkan diganti
dengan huruf-huruf dan lambang
lainnya. Ejaan mengatur cara
penulisan kata dan penulisan
kalimat beserta tanda-tanda
bacaannya.
Dalam KBBI, ejaan diartikan sebagai sejumlah kaidah
tentang cara penulisan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, kalimat, dan tanda baca sebagai
sarananya (KBBI Daring, 2016). Secara
teknis, ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata,
dan penggunaan
tanda baca.

EJAAN —KBBI DARING 2016


PENGERTIAN
EJAAN

KELOMPOK 2
Bahasa Indonesia
PENGERTIAN
EJAAN

Ejaan (spelling) adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang
distandardisasikan. Ejaan adalah aturan menuliskan bunyi ucapan dalam bahasa dengan
tanda-tanda atau lambang-lambang.
Dapat juga dikatakan bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antarlambang-
lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa. Ejaan memiliki tiga
aspek, yakni aspek fonologis, morfologis, dan sintaksis.
UNIVERSITAS
Morfologis
BILLFATH
Aspek morfologis berkaitan
LAMONGAN dengan penggambaran
satuan-satuan morfemis

Fonologis Sintaksis
Aspek fonologis menyangkut Aspek sintaksis menyangkut
penggambaran fonem dengan penanda ujaran berupa tanda baca
huruf dan penyusunan abjad. atau pungtuasi (Kridalaksana,
1993:48; Herniti, 2005:6)
FUNGSI
EJAAN
1. Landasan pembakuan tata
bahasa
2. Landasan pembakuan
kosakata dan peristilahan
3. Alat penyaring masuknya
unsur-unsur bahasa lain ke
dalam bahasa Indonesia
4. Membantu pembaca dalam
memahami informasi yang
disampaikan penulis (Winarto,
2016: 251).
PERUBAHAN
EJAAN
Peruba
han eja
a
Indone n Bahasa
dilatarb sia ini

PERUBAHAN
dampa e lakang
i
penget k kemaju oleh
ahuan, an ilmu
te
seni ya knologi, dan
menye ng
babkan telah

EJAAN
bahasa pen
Indone ggunaan
berbag sia dal
a
pemak a i ranah m
aian
maupu , baik secara
n tulisa t
n, men ulis
semaki j
n luas. adi
Era-Era
Perubahan
Ejaan
1901-1947 1956-1961
Ejaan van Ophujisen Ejaan Pembaharuan

1947-1956 1961-1967
Ejaan Repoeblik
Ejaan Melindo
atau
Ejaan Soewandi
1967-1972
Ejaan Baru/Lembaga
Bahasa Kasustraan
(LBK)
2015-Sekarang
Ejaan Bahasa Indonesia

1972-2015
Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan
PERUBAHAN DARI EYD KE EBI

1. Penambahan Klausul 2. Penghilangan

3. Perubahan 4. Pemindahan
PENUTUP
Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami
tujuh kali perubahan dalam kurun waktu
114 tahun, yakni dari tahun 1901 sampai
dengan tahun 2015. Meskipun telah
mengalami tujuh kali perubahan, yang
diberlakukan hanya empat, yakni Ejaan
van Ophuijsen, Ejaan Soewandi, dan
Ejaan Bahasa Indonesia. Sementara itu,
tiga ejaan, yakni Ejaan Pembaharuan,
Ejaan Melindo, dan Ejaan Baru/Lembaga
Bahasa dan Kasusastraan (LBK) tidak
diberlakukan karena alasan
politik.
SESI PERTANYAAN
Our Team
Novialin Mazaya

Ely Erma
Muhammad Alif
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai