Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan
MASYARAKAT DI BIDANG
KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. ARTI PENTING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI BIDANG KESEHATAN
• Terminasi :
• Optimisme: Gerakan sosial menang, kehilangan raison d’etre-nya,
demobilisasi dan bubar
• Pesimis: Gerakan sosial tidak menang tetapi malaj ditindas dan dikalahkan
atau kehabisan potensi antusiasme dan secara bertahap mengalami
pelapukan tanpa
• Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan perubahan
sosial yang besifat evolutif dengan mempertimbangkan dan memperhatikan
potensi sumber daya, norma-norma dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat
setempat sesuai dengan kebutuhan dan kehendak masyarakat
• Pemberdayaan masyarakat tidak bisa diselenggarakan secara revolutif
karena perlu proses dan perubahan masyarakat
• Perubahan dilakukan melalui intervensi mikro yang memusatkan pada
perubahan pada tingkat individu, keluarga dan kelompok kecil, dan
intervensi makro yang lebih berpusat pada perubahan masyarakat, baik
lokal, regional maupun internasional.
• Upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah upaya
memberdayakan (mengembangkan klien/ penerima manfaat dari keadaan
tidak atau kurang berdaya menjadimempunyai daya) guna mencapai derajat
kesehatan seoptimal mungkin
BAB III
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN DAN
PELUANG PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI BIDANG
KESEHATAN
A. TEORI-TEORI PEMBANGUNAN
1. Teori Modernisasi
Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial, biasanya
merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang terarah (directed
change) yang didasarkan pada perencanaan (planned-change)
Differensiasi Struktural (Smelser)
Modernisasi akan selalu melibatkan differensiasi struktural yakni
ketidakaturan struktur masyarakat yang menjalankan berbagai fungsi
sekali gus akan dibagi dalam substruktur untuk menjalankan satu fugsi
yang lebih khusus, sehingga pelaksanaan fungsi akan dijalankan secara
lebih efisien.
• Teor modernisasi telah membuktikan ketidakmampuannya untuk
memenuhi janji-janji keberhasilan pembangunan ekonomi dan politik,
lebih dari itu teoi modernisasi juga telah memuktikan
ketidakberhasilannya dalam menjelaskan munculnya stagnasi
ekonomi, berkembangnya represi politik, dan melebarnya
ketimpangan kaya dan miskin.
• Umumnya teori modernisasi meyakini faktor manusia (buka struktur
dan sistem) menjadi fokus utama perhatiannya.
2. Teori Dependensi (Ketergantungan)
• Muncul sebagai teori untuk memberikan jawaban atas kegagalan
program KEPBBAL dan teori neo-Marxist
• Merumuskan hubungan antara negara Barat dengan negara Dunia Ketiga
sebagai hubungan yang dipaksakan, eksploitasi, dan ketergantungan
• Homik (Markadikanto, 2010:74) mengasumsikan bahwa keterbelakangan
negara-negara Amerika Latin tak hanya disebabkan faktor internal, tetapi
sebagian besar disebabkan hambatan eksternal berupa ketidakmerataan
sumber daya yang diciptakan oleh ekspansi kapitalisme Barat
• Keynesian tidak dapat diterapkan secara mekanis pada negara piggiran,
sedangkan pada negara sentral yang telah menganut tata ekonomi
kapitalistis yang monopilistik, teori efek penggandaan Keynesian dapat
bekerja hampir sempurna.
3. Teori Sistem Ekonomi Dunia
• Menyatakan bahwa pada akhir abab ke-20 tata ekonomi kapitalis dunia
akan mencapai tahaptransisi yang dari padanya satu pilihan sejarah
harus dilakukan untuk merubah keseluruhan proses dan sejarah umat
manusia.
• Peran negara digantikan oleh pasar.
• Sistem kapitalis menunjukkan potensi ekspansi sangat besar
• Perubahan sosial pada dasarnya terletak pada bagaimana perjuangan
antara negara pinggiran dan semi pinggiran di masa mendatang
• Hadad (1980) enyimpulkan enam pendekatan teori pembangunan yaitu
pendekatan pertumbuhan, pendekatan pertumbuhan dan pemerataan,
paradigma ketergantungan, tata ekonomi internasional baru,
pendekatan kebutuhan pokok, dan pendekatan kemandirian.
B. PELUANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN PADA
DUNIA KETIGA
1. Kegagalan Teori Pembangunan dan Globalisasi: Peluang Pemberdayaan
Masyarakat
• Mardikanto (2010b: 68) menyimpulkan bahwa kekurangtepatan pemilihan
strategi pembangunan telah menyebabkan paradoks dan tragedi
pembangunan seperti yang terjadi pada negara berkembang yaitu:
a. Pembangunan tidak menghasilkan kemajuan melainka justru semakin
meningkatkan keterbelakangan
b. Melahirkan ketergantungan negara sedang berkembang terhadap negara
maju
c. Melahirkan ketergantungan periphery terhadap centre
d. Melahirkan ketergantungan masyarakat terhadap negara/pemerintah
e. Melahirkan ketergantungan masyarakat kecil terhadap pemilik modal
• Meodernisasi melalui industrialisasi tidak sanggup memenuhi dua
persyaratan yang paling mendasar dari peradaban yaitu:
1. Kebutuhan manusia untuk dapat hidup secara harmonis dengan
lingkungannya
2. Kebutuhan manusia untuk dapat hidup harmonis dengan sesama manusia
• Untuk itu diperlukan pembangunan alternatif melalui pembangunan pada
tingkat komunitas untuk penyampaian layanan kemanusiaan dan untuk
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia secara adil melalui
pemberdayaan masyarakat (Ife dan Tesoriero, 2008: 25)
• Thromer globalisasi mulaiberjalan ketika dilakukan secara global suatu
mekanisme perdagangan melalui penciptaan free trade, yakni
ditandatanganinya kesepakatan internasional tentang perdagangan pada
bulan april 1994 di Marrakesh, Maroko yakni suatu perjanjian perdagangan
internasional yang dikenal dengan GATT
• Proses globalisasi ditandai dengan pesatnya paham kapitalisme yang
kental dengan ekonomi neo-liberal.
• Fenomena yang juga berkembang pesat dan global berakibat pada
semakin meningkatnya kemajuan di bidang telekomunikasi,
elektronika, bioteknologi yang dikuasai perusahaan trasnasional.
• Globalisasi ekonomi belum diikuti globalisasi kewarganegaraan,
keadilan sosialm hak-hak asasi manusia atau keseteraan.
2. Reaksi Terhadap Globalisasi dan Peluang Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang Kesehatan
• Perspektif yang pertama memfokuskan perhatian pada alokasi
sumber daya, beranjak dari asumsi bahwa kondisi buruk daerah
pemukiman, perumahan, sanitasi lingkungan, tingkat nutrisi dan
rendahnya penghasilan bukan hanya atribut kemiskinan.
• Perspektif yang kedua memfokuskan perhatiannya pada penampilan
kelembagaan (institutional performance), melihat rendahnya akses
kelompok miskin pada pelayanan kesehatan sebagai konsekuensi
dari sistem pengelola pelayanan kesehatan itu sendiri.
BAB IV
DIMENSI DAN DETERMINAN SERTA PARTISIPASI DAN
BIASPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Unsur-Unsur Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaa
n Masyarakat
Perlindungan
Mengalihkan
Kesadaran
Wewenang
Penciptaan suasana
Potensi Masyarakat
kondusif
Motivasi
Sumber: Suhendra, 2006. Peranan Birokrasi
Dalam Pemberdayaan Masyakat
Dimensi Pemberdayaan
Masyarakat
PENGEMBANG
AN
MASYARAKAT
Menghadirkan kembali
pengalaman yang
Mengembangkanmemberdayakan dan
rencana aksi dantidak memberdayakan
mengimplementasikan-
nya
Mendiskusikan alasan
mengapa terjadi
pemberdayaan dan
pentidakberdayaan
Mengidentifikasikan
basis daya atau kekuatan
dasar yang bermakna
Mengidentifikasikan
suatu masalah ataupun
proyek
• Indikator program pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
meliputi: indikator input (masukan), proses, output (keluaran) dan
outcome (dampak).
• Indikatir masukan terdiri atas:
a. Sumber daya manusia
b. Besarnya dana
c. Bahan alat material lain
• Indikator proses terdiri atas:
a. Jumlah penyuluhan kesehatan
b. Frekuensi dan jenis pelatihan
c. Jumlah tokoh masyarakat yang ikut serta
d. Pertemuan masyarakat
• Indikator keluaran terdiri atas:
a. Jumlah dan jenis upaya kesehatan
b. Jumlah orang yang meningkat perilaku kesehatan
c. Jumlah anggota keluarga yang meningkat pendapatan
keluarganya
d. Fasilitas umum meningkat
• Indikator dampak terdiri atas:
a. Menurunnya angka kesakitan
b. Menurunnya angka kematian
c. menurnnya angka kelahiran
d. Meningkatnya status gizi
LATIHAN
• Jelaskan pengertian pemberdayaan masyarakat dan pengertian
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan!
• Jelaskan strategi pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan!
• Jelaskan metode pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
melalui pendekatan pkmd
• Jelaskan indikator pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan