Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

Limitasi ROM AGA Dextra / AGB Dextra et


Sinistra e.c. Post Electricity Burn

Oleh :
Pembimbing :
Diane M. Kondoy
dr. Rini L. Ansanay, Sp.KFR
Lis Amitasari
Muhammad S.M. Maada dr. Octaviany Hidemi, Sp. KFR

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN FISIK DAN REHAB-MEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH
RSUD DOK II JAYAPURA – PAPUA
2019
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medik : 44 89 72


Nama : Tn. R
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Argapura Bawah
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Pekerja Bangunan
Agama : Islam
Tanggal ke Poli RM : 07-01-2019
ANAMNESIS  AUTOANAMNESIS

Sulit menggerakkan anggota


Keluhan Utama :
gerak atas dan bawah akibat

luka bakar yang dialami


Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien merupakan pasien konsul dari polik Bedah RSUD Dok II Jayapura dengan

diagnosa mid dermal burn injury 32%. Pasien dikonsulkan ke polik Rehab-Medik

pada hari Senin tanggal 07 Januari 2019 untuk dilakukan tatalaksana Rehab-Medik

(menghindari kontraktur sehingga ROM dapat full movement). Pasien mengatakan

bahwa luka bakarnya disebabkan karena tersetrum aliran listrik yang terjadi pada

bulan Desember 2018. Saat itu pasien sedang bekerja (memasang baliho) di depan

GOR untuk keperluan suatu acara, namun tiba-tiba pasien tersetrum dan terjatuh.

Setelah itu pasien dibawa ke IGD RSUD Dok II Jayapura dan dirawat di ruang

bedah pria selama ± 10 hari.


Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Sosial
dan Keluarga : Ekonomi :

Riwayat Hipertensi, Merokok (+),


Diabetes Mellitus, Asma, Mengkonsumsi alkohol (-).
Penyakit Jantung, TBC, Pasien bekerja sebagai
disangkal pekerja bangunan dan
sudah menikah.
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN
FISIK
STATUS LOKALIS TH
T
PENGUKURAN
ROM DAN
KEKUATAN OTOT
RESUME

Pasien Tn. R datang ke poli Rehab-Medik dengan keluhan sulit


menggerakkan anggota gerak atas dan bawah akibat luka bakar. Pasien
merupakan pasien konsul dari polik Bedah RSUD Dok II Jayapura
dengan diagnosa mid dermal burn injury 32%. Pasien dikonsulkan ke
polik Rehab-Medik pada hari Senin tanggal 07 Januari 2019 untuk
dilakukan tatalaksana Rehab-Medik (menghindari kontraktur sehingga
ROM dapat full movement). Pasien sempat dirawat di ruang bedah pria
selama ± 10 hari.
Dari status lokalis didapatkan adanya luka bakar yang masih agak basah di

regio axilla dextra dan luka yang sudah kering di regio brachii dextra anterior

et posterior + ante-brachii dextra anterior et posterior, thorax dextra anterior,

abdomen dextra anterior, femur dextra et sinistra + Genu dextra dan

genitalia. Dari pengukuran ROM didapatkan shoulder dextra 450, elbow

dextra 900, hand dextra grabs 100% gerak semua arah, postur kifotik, hip

joint dextra (-), lutut inhibisi.

DIAGNOSA :
LIMITASI ROM AGA DEXTRA / AGB DEXTRA ET SINISTRA E.C.
POST ELECTRICITY BURN INJURY
TATALAKSANA

Rawat luka dengan


01 kompres NaCl 0,9% 02 Pamol 600 mg / 8 jam (k/p)
selama 10 menit
kemudian oleskan salep + Vit. B Comp 1 tab / 8 jam
mata.

03 Ro Thorax 04 Latihan ROM + Gentle

Stretching
PROGNOSIS

1 Quo ad Vitam :
Dubia ad bonam

2 Quo ad Functionam :
Dubia ad bonam

3 Quo ad Sanationam :
Dubia ad bonam

4
PEMBAHASAN
DEFINISI

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan

jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti

api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.


Kontraktur kulit dapat mengganggu fungsi dan menyebabkan kekakuan

sendi atau menimbulkan cacat estetik yang buruk sekali. Kontraktur

sering terjadi pada anggota gerak bawah yang mengenai atau melewati

dua persendian seperti sendi panggul lutut dan pergelangan kaki.

Sedangkan pada anggota gerak atas, bahu, siku, pergelangan tangan

dan jari-jari yang paling rentan terjadi kontraktur. Karena permasalahan

inilah pasien dikonsulkan ke Rehab-Medik untuk dilakukan tatalaksana

Rehab-Medik guna menghindari kontraktur sehingga ROM dapat

full movement.
Pada laporan kasus ini diketahui bahwa pasien mengalami kesulitan

dalam menggerakkan anggota gerak atas dan anggota gerak bawah

akibat luka bakar yang dialaminya. Sehingga dalam tatalaksananya

pasien harus diberikan latihan. Pada laporan kasus ini, pasien diberikan

latihan ROM dan gentle stretching yang dilakukan sebanyak 11 – 12 kali.


Latihan sebaiknya dimulai pada hari terjadinya trauma bakar dan

seharusnya dilanjutkan sampai semua luka menutup dan hingga melewati

masa aktif pembentukan skar.

Fibroblast, yang merupakan unsur terpenting dalam pembentukan

kontraktur, berperan pada luka bakar dalam 24 jam pertama dan aktif

hingga 2 tahun setelah terjadinya trauma bakar.

Latihan rutin setiap harinya dapat mencegah berkurangnya kelenturan

dan berkurangnya ROM sendi yang dapat ditimbulkan oleh kontraktur.


1. Stretching
Latihan

Terapi
2. Strengthening
pada

Pasien 3. Endurance

Luka
4. Latihan Gerak Koordinasi
Bakar
Rehabilitas 1. Ranging (full ROM) Pasif

i Luka
2. Pencegahan Deformitas
Bakar pada

Fase Akut
3. Pencegahan Kontraktur
dan Sub-

Akut 4. Menjalin Hubungan dengan Pasien


dan Keluarga Pasien
1. Melanjutkan ranging pasif
Prinsip Utama

Rehabilitasi 2. Meningkatkan ranging aktif dan


strengthening (penguatan)
Luka Bakar
3. Melatih aktivitas harian (makan,
pada Fase minum, jalan, duduk, tidur dan

Penyembuhan mandi)

4. Mulai melatih kegiatan bekerja,


bermain dan belajar
Penanganan 1. Pijat Skar (Scar Massage)

Skar

2. Pressure Garments
Thank you

Anda mungkin juga menyukai