Anda di halaman 1dari 30

RESPONSI ILMU BEDAH

COMBUSTIO DAN
KONTRAKTUR
Pembimbing :

dr. Chairani Fitri Saphira, Sp.BP-RE(K)

Disusun Oleh :
Difa Kartika 20190420072
Dinda Asry Firliyansyah 20190420073
Introduction

Nama : An. U
Usia : 8 tahun
Alamat : Surabaya
Jenis kelamin : laki-laki
Pemeriksaan : Jum’at, 13 Agustus 2021
Jam : 09.00 WIB
Ruangan : Poli Bedah Plastik
Anamnesa

Keluhan Utama : Kontrol Luka Pasca Operasi

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang ke poli bedah plastic RSUD Moh. Soewandhi untuk kontrol luka pasca operasi. Saat
pemeriksaan tidak ada keluhan nyeri pada luka pasca operasi. Sebelumnya pasien mengalami luka bakar
akibat tersiram air mendidih pada saat bayi, sekitar 7 tahun yang lalu, karena tertendang wadah yang berisi
air panas pada saat digendong nenek pasien. Saat itu telah dilakukan rawat luka untuk luka bakar.
Sebelum operasi, pasien mengalami jari kelingking kaki kanan yang terangkat atau tidak sejajar
dengan jari-jari yang lain. Lalu dilakukan operasi pada bulan Juni 2021.

Riwayat penyakit dahulu : -


Riwayat penyakit keluarga : -
Riwayat operasi : Post op contracture release digiti V pedis dextra
Riwayat penggunaan obat : -
Riwayat alergi :-
a. Status generalis

● Keadaan umum : baik


● Kesadaraan: Compos mentis, GCS: 4-5-6
● Tanda-tanda vital : TDE
● Status gizi:
● Tinggi badan :-
● Berat badan :-
● Kepala dan leher : TDE
● Thorax
● Paru : TDE
● Jantung : TDE
● Abdomen : TDE
● Ekstremitas: deformitas (-), edema (-), hiperemia (-), jaringan parut (+)

b. Status lokalis:

● Regio ekstremitas inferior dextra; jaringan parut hipertropik (scar) dari digiti V pedis, dan sisi lateral
dorsum pedis hingga 2 cm di atas malleolus lateral.
Resume

○ Pasien kontrol pasca operasi. Tidak ada keluhan saat datang.


Keluhan sebelum operasi jari kelingking kaki kanan
terangkat atau tidak sejajar dengan jari yang lain.
○ Riwayat operasi contracture release Juni 2021.
○ Regio ekstremitas inferior dextra; jaringan parut hipertropik
(scar) dari digiti V pedis, dan sisi lateral dorsum pedis hingga
3 cm di atas malleolus.
Diagnosis

Kontraktur digiti V pedis dextra


Edukasi
mobilisasi pergerakan di
Terapi daerah yang mengalami
perawatan luka pasca kontraktur
operasi

Monitoring
penyembuhan luka, perbaikan
range of motion
TINJAUAN PUSTAKA
Luka Bakar
Luka bakar disebabkan
paparan permukaan
tubuh terhadap hal yang
menimbulkan panas,
seperti
• Flame/flash (api)
• Scald
• Benda panas
• Sunburn
• Listrik
• Bahan kimia
Derajat luka bakar
Penilaian Luas Luka Bakar

Rule of 9’s
Lund and Browder chart
Klasifikasi luka bakar
  Ringan Sedang Berat

Luas luka bakar pada <10% 10-15% >15%


anak

Luas luka bakar pada <15% 15-25% >25%


dewasa

Luka bakar derajat 3 <1% 2-5% >5%

Tatalaksana Rawat jalan Rawat inap Burn unit/ICU


Patofisiologi
Respons lokal
Patofisiologi
Respons sistemik:
• Kardiovaskular: penurunan kontraktilitas miokard, peningkatan
permeabilitas kapiler dan vasokonstriksi perifer yang dapat
menyebabkan hipotensi sistemik dan hipoperfusi organ yang
selanjutnya dapat terjadi syok
• Sistem respirasi: bronkonstriksi yang diakibatkan dari lepasnya
mediator inflamasi, yang mana pada kasus-kasus berat dapat berakhir
menjadi acute respiratory distress syndrome (ARDS)
• Metabolik: peningkatan laju metabolic 3x lipat
• Sistem imun: penurunan regulasi respons imun, yang mana
mempengaruhi respons imun yang dimediasi sel dan juga repons imun
humoral.
Proses penyembuhan luka
Tatalaksana
Penanganan awal (primary survey) pada pasien luka bakar

• Airway  menilai apa ada trauma inhalasi


• Breathing  pemberian oksigen, dan mengatasi keracunan CO2
• Circulation  monitor tekanan darah dan nadi, pemasangan kateter urin,
sirkulasi perifer (CRT)
• Disability  GCS
• Environment  memadamkan sumber panas lalu merendam atau
menyiram luka bakar dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya 15
menit, melepaskan pakaian, memeriksa luas luka bakar, memeriksa adanya
trauma penyerta lain, dan menjaga agar pasien tetap hangat
Resusitasi cairan

Rumus Evans

24 jam pertama: kristaloid 1 ml/kg/% ditambah koloid sebanyak 1


ml/kg/% ditambah 2000 ml air gula. 24 jam kemudian: kristaloid 0.5
ml/kg/%, koloid 0.5 ml/kg/% dan air gula sama seperti 24 jam
pertama. Rumus Baxter = 4cc x % luas luka bakar x berat badan (kg).

Hasil yang didapatkan, separuhnya diberikan dalam 8 jam pertama,


sisanya diberikan dalam 16 jam
Secondary survey

• Monitor tanda-tanda vital


• Pemeriksaan penunjang  darah lengkap, elektrolit, radiologi
• Pemasangan NGT
• Pemasangan kateter buli-buli
• Pemasangan kateter pengukur tekanan vena
• Obat analgesik diberikan apabila pasien mengalami kesakitan
• Perawatan luka
• Diberikan obat topikal
• Diberikan antibiotik dan anti tetanus
Tindakan bedah

● Escharotomy
● Debridement
● Skin grafting
Tangential excision dengan Fascial exicision
Watson or Goulian knife
Kriteria Rujukan ke Burn Center/ICU
• Luka bakar derajat. II dan III >10% luas permukaan tubuh pada
pasien berumur <10 tahun atau >50 tahun.
• Luka bakar derajat. II dan III >20% di luar usia tersebut diatas.
• Luka bakar derajat. II dan III yang mengenai wajah, mata, telinga,
tangan, kaki, genitalia, atau perineum atau yang mengenai kulit
sendi-sendi utama.
• Luka bakar derajat. III >5% luas permukaan tubuh pada semua
umur.
• Luka bakar listrik, termasuk tersambar petir (kerusakan jaringan
bawah kulit hebat dan menyebabkan gagal ginjal akut serta
komplikasi lain).
• Luka bakar kimia
• Trauma inhalasi
Komplikasi
Komplikasi luka bakar dapat bermacam-macam sesuai dengan
fase yang sedang berlangsung :
1. Pada fase akut : syok, gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
2. Pada fase subakut : dapat terjadi Systemic Inflammatory
Response Syndrome (SIRS), Multi-system Organ Dysfunction
Syndrome (MODS) dan Sepsis.
3. Pada fase lanjutan: parut hipertrofik dan kontraktur.
Kontraktur karena luka bakar
• Luka bakar  tissue loss  penyembuhan luka dan terjadi kontraksi
(pemendekan jaringan)  kontraktur
• Terjadi akibat tatalaksana luka bakar yang tidak adekuat
• Faktor yang mempengaruh:
• Kedalaman luka
• Aktivasi dari fibroblast, myofibroblast, fibrosit
Komplikasi kontraktur luka bakar
• Ektropion yang menyebabkan keratitis dan ulser kornea
• Disfigurement pada wajah
• Microstomia
• Kontraktur pada leher menyebabkan penyempitan range of motion dari leher
• Gangguan ROM pada joints
Tatalaksan kontraktur luka bakar
Non-bedah :

• Terapi kompresi dengan pemasangan compression garments


• Scar massage
• Silicone gel sheeting
• Injeksi kortikosteroid
• Fisioterapi
• Splinting
• Laser and light therapy
Terapi pembedahan

• Pembebasan kontraktur (contracture release)


• skin grafts atau skin flap (Z-plasty)
• Perawatan postoperative: splinting, fisioterapi
Full thickness skin graft

Z-plasty
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai