Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

Kontraktur Regio Colli

Fabian Arassi S
H1A013021

Pembimbing:
dr. Umu Istikharoh, Sp.BP-RE
Identitas

 Nama : Erwin Gunawan


 Usia : 19 tahun
 Jenis Kelamin : Laki - laki
 Agama : Islam
 Suku : Sasak
 Alamat : Suela, Lombok Timur
 RM : 14 97 33
 MRS : 19 Februari 2021
Anamnesis

 KU: Sulit Menoleh

 RPS:

Pasien datang dengan keluhan tidak dapat menoleh. Keluhan dirasakan sejak 5 bulan
yang lalu setelah mengalami kecelakaan saat memperbaiki motor yang
mengakibatkan pasien mengalami luka bakar akibat tersiram bensin yang digunakan.
Pasien dirawat dirumah selama satu bulan dan hanya berbaring. Riwayat jatuh dan
trauma lain disangkal oleh pasien. Riwayat batuk, pilek dan sesak disangkal oleh
pasien.
Anamnesis

 RPD: Riwayat luka bakar bulan juni tahun 2020. Riwayat operasi
kontraktur axila pada bulan Desember 2020.
 RPK: -
 R.Alergi: -
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : Baik


 Kesadaran : E4V5M6
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Frekuensi nadi: 78 x/menit
 Frekuensi napas : 21 x/menit
 Suhu : 36,8oC
Pemeriksaan fisik

 Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-)


 Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
 Abdomen: Distensi (-) Lesi (-) BU (+) 3x/menit Nyeri tekan (-) Teraba
massa (-)
 Ekstremitas : edema (-/-) akral teraba hangat (+/+)
Pemeriksaan Penunjang
 Hb : 13,3 g/dL  SGOT : 15 IU/L
 RBC : 6,11 M/µl  SGPT : 5 IU/L
 WBC : 11100 /µl  GDS: 105 mg?dL
 PLT : 645000/µl  Na : 142 mmol/L
 HCT : 45 %  K : 4.2 mmol/L
 Ureum : 17 mg/dl  Cl : 104 mmol/L
 Creatinine : 0,8 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang
 Diagnosis Pre Operasi: Kontraktur difus regio colli sinistra
 Rencana Tindakan: Release Kontraktur, Skin Graft
Temuan Intra Operasi

 Dilakukan hiperekstensi maksimal daerah colli


 Dilakukan eksisi jaringan yang menyebabkan kontraktur atau
menarik jaringan hingga leher tampak ekstensi maksimal
 Raw surface ditutup dengan skin graft + tulle + kasa lembab + kasa
kering
 Diagnosa Post Op : Kontraktur difus regio colli
Instruksi Post Operasi

 RL 50cc/24 jam
 Omeprazole 2x40 mg iv
 Ondansentrone 2x4mg iv
 Pamol 3x1g iv
Penyembuhan luka
Fisiologis Penyembuhan Luka
Fisiologi penyembuhan luka

 Hemostasis
 Inflamasi
 Proliferasi
 remodeling
Hemostasis

penghentian perdarahan dari pembuluh darah yang rusak


 spasme vaskular
 pembentukan sumbat trombosit
 koagulasi darah
Inflamasi

fagosit, mempersiapkan proses penyembuhan dan perbaikan

 Vasodilatasi: dipicu oleh histamin, membawa lebih banyak leukosit fagositik dan
protein plasma

 Meningkatnya permeabilitas vaskuler: edema

 Transmigrasi / emigrasi leukosit dari sirkulasi ke tempat jejas: menelan


mikroorganise
Proliferasi

 angiogenesis 4 hari setelah cedera


 re-epitelisasi : fibroblas mengeluarkan KGF
 fibroplasia : fibroblas akan mengubah strukturnya menjadi myofibroblas
Remodeling

 Migrasi fibroblast kedalam luka merangsang sintesis dan sekresi kolagen.


 proses pematangan, edem dan sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler baru
menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap dan sisanya mengerut - parut
Kontraktur
Definisi Kontraktur

 pemendekan jaringan secara permanen sehingga menyebabkan deformitas atau


distorsi fungsi

 Akibat kehilangan kulit yang luas dan diikuti dengan kontraksi miofibroblas serta
deposisi kolagen
Etiologi

 Immobilisasi eksternal
 Trauma
 Penyakit sendi (RA)
 Defek Neurologis
Klasifikasi

Severity
 Derajat I : keketatan tanpa penurunan ROM dan fungsi.
 Derajat II : sedikit penurunan ROM / sedikit penurunan fungsi tanpa mengganggu aktivitas
 Derajat III : penurunan fungsi, dengan perubahan awal arsitektur
 Derajat IV : kehilangan fungsi
Klasifikasi

Berdasarkan jaringan yang menyebabkan ketegangan


 Kontraktur darmogen : karena kehilangan jaringan kulit yang luas
 Kontraktur Tendogen : keadaan iskemia yang lama, terjadi jaringan ikat dan atropi
 Kontraktur Arthrogen : pemendekan kapsul dan ligamen sendi
Patogenesis

 Mekanisme yang pasti mengenai proses kontraksi pada luka memang belum jelas

 jaringan kulit yang terbentuk karena kontraktur adalah jaringan non-elastik

 Jaringan ikat dan otot dipertahankan dalam posisi memendek dan waktu lama, serabut-
serabut otot dan jaringan ikat menyesuaikan memendek
Diagnosis

 penyebab
 kapan
 perawatan yang mungkin sudah pernah dialami pasien
 Mengganggu fungsi, derajat jangkauan gerak sendi yang terlibat harus dicatat
Tatalaksana

 derajat III dan IV memerlukan tindakan operasi (luka harus menjadi matur, supel, dan
avaskuler )
 Pembebasan kontraktur - mencegah kerusakan organ penting
 Penutupan kulit - skin grafts atau skin flap
 Ali, H., Pervez, M., Khyani, I., Sami, W., & Muneeb, D. (2019). Post-burn neck contracture: Effectively
managed with supraclavicular artery flap. Annals of Burns and Fire Disasters, 32(4), 301–307.
 Bisono, Perdanakusuma DS, Halimun EM, Prasetyono TOH. 2010. Kulit. In: Sjamsuhidayat R,
Karnadihardja W, Prasetyono TOH, Rudiman R. (Ed). Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 3. Jakarta: EGC, p.
405 – 406.
 Hasibuan LY, Soedjono H, Bisono. 2010. Luka. In: Sjamsuhidayat R, Karnadihardja W, Prasetyono
TOH, Rudiman R. (Ed). Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 3. Jakarta: EGC, p. 96 – 97.
 Hayashida, K., & Akita, S. (2017). Surgical treatment algorithms for post-burn contractures. Burns &
Trauma, 5, 1–8. https://doi.org/10.1186/s41038-017-0074-z
 Ogawa R & Pribaz JJ. (2010). Diagnosis, assessment, and classification of scar contractures. Color
Atlas of Burn Reconstructive Surgery. Springer Heidelberg Dordrecht London NewYork.
 Sherwood L. 2011.Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai