G1 : BK bk
BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
bk
Maka pada F2 diperoleh BbKk
fenotip Bbkkdengan frekuensi
bulat kuning bbKk bbkk bulat hijau
9 buah,
Dengan frekuensi 3 buah, kisut kuning dengan frekuensi 3 buah, dan kisut hijau dengan
Frekuensi 1 buah. Oleh karena itu rasio fenotip F2 = 9:3:3:1
Soal No 3
Testcross: Persilangan antara individu yang tidak diketahui genotipnya dengan
induk yang genotipnya homozigot resesif.
Contoh:
Jika diketahui suatu induk tanaman berbatang pendek (tt) betina disilangkan dengan suatu tanaman
jantan yang tidak diketahui genotipnya menghasilkan 2 individu dengan fenotip berbatang tinggi dan
pendek, maka apa genotip dari tanaman tersebut?
[Skenario 1]
P1 : ♂ TT >< ♀ tt
Berbatang tinggi Berbatang pendek
G1 :T t
F1 : Tt (Tanaman berbatang tinggi 100%)
[Skenario 2]
P1 : ♂ Tt >< ♀ tt
Berbatang tinggi >< Berbatang rendah
G1 : Tt >< t
tjantan adalah
tt Tt
Soal No. 3
Backcross: Persilangan antara individu yang heterozigot dengan induknya yang
homozigot dominan maupun homozigot resesif.
Contoh:
[Penyilangan dengan induk homozigot resesif]
P1 : ♂ TT >< ♀ tt
Berbatang tinggi Berbatang pendek
G1 :T t
F1 : Tt (Tanaman berbatang tinggi 100%)
Dilakukan backcross
♂ Tt >< ♀ tt
Berbatang tinggi Berbatang pendek
G1 : Tt t
F1 : Maka diperoleh kembali tanaman bergalur murni
dengan genotip tt (berbatang pendek).
Soal No. 3
Resiprok: Persilangan ulang suatu individu yang berbeda jenis kelamin dan
tidak mempengaruhi rasio hasil penyilangan.
Contoh:
P1 : ♂ TT >< ♀ tt
Berbatang tinggi Berbatang pendek
F1 : Tt (Tanaman berbatang tinggi 100%)
P2 : ♂ Tt >< ♀ Tt
F2 : TT, Tt, Tt, tt
Rasio genotip = TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1, Rasio fenotip = 3 : 1
Persilangan Resiprok
P1 : ♂ tt >< ♀ TT
Berbatang pendek Berbatang tinggi
F1 : Tt (Tanaman berbatang tinggi 100%)
P2 : ♂ Tt >< ♀ Tt
F2 : TT, Tt, Tt, tt
Rasio genotip = TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1, Rasio fenotip = 3 : 1