Anda di halaman 1dari 20

Clinical Chemistry Analyzer

Clinical chemistry analyzer adalah alat


pemeriksaan kimia klinik yang digunakan terutama
untuk analisis laboratorium rutin dalam bidang
medis, mencakup pemeriksaan dalam darah,
cairan tubuh dan urin.
Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah :
 Pemeriksaan fungsi hati : protein total, albumin, globulin,
bilirubin total,direk/indirek, SGOT, SGPT, GGT,fosfatase
alkali, cholinesterase, ammonia, HCO3 (bikarbonat).
 Pemeriksaan fungsi jantung : CK, CKMB, LDH, myglobin,
Troponin T, NT-proBNP.
 Pemeriksaan fungsi pancreas : amylase, lipase.
 Pemeriksaan Lemak : Cholesterol, HDL, LDL, Trigliserida,
Lp(a), Apo A-1, Apo B.
 Pemeriksaan fungsi ginjal : ureum, creatinin, asam urat,
Cystatin C.
 Pemeriksaan gula darah dan HbA1c.
Clinical chemistry analyzer atau biasa disebut Auto
Analyzers mengotomatisasi langkah analisis sampel
berulang yang seharusnya dapat dilakukan secara manual
oleh seorang teknisi, untuk tes medis seperti yang
disebutkan sebelumnya. Dengan cara ini, sebuah
autoanalyzer dapat menganalisis ratusan sampel setiap
hari dengan satu teknisi operasi. Awal autoanalyzer
instrumen masing-masing beberapa sampel diuji secara
berurutan untuk analit individu. Kemudian Model
AutoAnalyzers seperti SMAC diuji untuk analit secara
bersamaan dalam sampel.
Beberapa contoh dari autoanalyzer :

1.      Sysmex 2.      Mindray


3.      ABX Pentra
Prinsip Operasi
1.      Continuous Flow Analyzer
 
Dalam CFA aliran continue dari material dibagi dengan gelembung
udara ke segmen diskrit di mana reaksi kimia terjadi.Aliran terus-
menerus sampel cair dan reagen digabungkan dan diangkut dalam
gulungan tubing dan pencampuran. Tubing melewati sampel dari satu
alat untuk yang lain dengan alat masing-masing melakukan fungsi yang
berbeda, seperti distilasi, dialisis, ekstraksi, pertukaran ion,
pemanasan, inkubasi, dan rekaman berikutnya dari sinyal. Sebuah
prinsip penting dari sistem ini adalah pengenalan gelembung udara. 
gelembung udara setiap segmen sampel ke dalam paket diskrit dan
bertindak sebagai penghalang antara paket untuk mencegah
kontaminasi silang saat mereka melakukan perjalanan di sepanjang
pipa.
Gelembung udara juga membantu pencampuran dengan
menciptakan aliran turbulen (aliran bolus), dan menyediakan
operator dengan cek cepat dan mudah dari karakteristik
aliran cairan. Sampel dan standar diperlakukan dengan cara
yang persis sama saat mereka melakukan perjalanan panjang
pipa, menghilangkan perlunya sinyal steady state. Namun,
karena adanya gelembung membuat profil gelombang
hampir persegi, membawa sistem ke keadaan stabil tidak
secara signifikan menurunkan throughput (generasi ketiga
CFA analisis rata-rata 90 atau lebih sampel per jam) dan
diinginkan dalam sinyal steady state (keseimbangan kimia)
yang lebih akurat.
2. Flow Injection Analyzer
 
Metode FIA ​dapat digunakan untuk kedua reaksi cepat serta reaksi lambat.
Untuk reaksi lambat, pemanas sering dimanfaatkan. Reaksi ini tidak perlu
untuk mencapai penyelesaian karena semua sampel dan standar yang
diberikan pada periode yang sama untuk bereaksi. Untuk tes yang khas
biasanya diukur dengan FIA (misalnya, nitrit, nitrat, amoniak, fosfat) tidak
jarang untuk memiliki throughput 60-120 sampel per jam. Metode FIA ​
dibatasi oleh jumlah waktu yang diperlukan untuk memperoleh sinyal
terukur sejak waktu tempuh melalui pipa cenderung untuk memperluas
puncak ke titik di mana sampel dapat saling menyatu. Sebagai aturan
umum, metode FIA ​tidak boleh digunakan jika sinyal yang memadai tidak
dapat diperoleh dalam waktu dua menit, dan sebaiknya kurang dari satu.
Pada laboratorium klinik terdapat 2 macam
autoanaliser, yaitu:
A. Autoanaliser untuk pemeriksaan hematologi
 
Adalah alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap
dengan cara menghitung dan mengukur sel-sel darah secara
otomatis berdasarkan variasi impedansi aliran listrik atau
berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.Alat ini
bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow cytometri
adalah metode pengukuran jumlah dan sifat-sifat sel yang
dibungkus oleh aliran cairan melalui celah sempit. Ribuan sel
dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel
dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan
jumlah sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan
informasi intraseluler, termasuk inti sel. Pemeriksaan yang bisa
dilakukan oleh autoanaliser jenis ini adalah kadar Hb, Jumlah
sel-sel darah ( eritrosit, lekosit, trombosit) , Jenis lekosit,
hematokrit, dsb.
B. Autoanaliser untuk pemeriksaan kimia klinik
 
Auto analizer ini digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik, yaitu
mengukur kadar zat-zat yang terkandung dalam darah, contohnya
adalah glukosa, asam urat, SGOT, SGPT, kolesterol, trigliserid,
gamma GT, albumin,dsb. Prinsip dari alat ini adalah melakukan
prosedur pemeriksaan kimia klinik secara otomatis mulai dari
pemipetan sampel, penambahan reagen, inkubasi, serta
pembacaan serapan cahayanya. Kelebihan autoanaliser adalah
bahwa tahapan analitik dapat dilakukan dengan cepat dan bisa
digunakan untuk memeriksa sampel dengan jumlah banyak secara
bersamaan.
Prosedur Pengoperasian Alat :
1.      Hubungkan alat dengan jalan-jalan PLN
2.      Posisikan alat dalam kondisi ON
3.      Sebelum menggunakan alat ini, lakukan kalibrasi internal
4.      Setelah kalibrasi masuk ke control , semisal nilai kalibrasi sample
glukosa bernilai 95 sama dengan yang di control. Maka alat ini berfungsi
dengan baik.
5.      Masukkan sample serum pada pasien. Ukur sesuai dengan
kebutuhan
6.      Atur setting alatlah
7.      Tunggu hasil pengujian
8.      Setelah pemakaian alat, lakukan membersihan pada alat dan selalu
matikan alat jika tidak terpakai.
Pemeliharaan

Pemeliharaan pada auto analizer :


1.  Suhu ruangan
2.  Lakukan control secara berkala
3. Selalu cek reagen
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan auto-analyzer:
1. Sampel jangan sampai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah
ditambahkan antikoagulan.
2. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal karena akan merusak hasil jika
terhisap.
Sumber cahaya
(halogen) Monochom
ator Filter Cuvette

M
ic
r
o
c A Amplifier Detekto
o D r
n C
tr
o
ll
e
r

Display
Kalibrasi
Untuk autoanaliser kimia klinik, cara kalibrasinya
adalah dengan menggunakan serum control.
Serum yang sudah diketahui komposisi dan
kadarnya diperiksa dengan menggunakan
autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang
didapat dibandingkan dengan kadar serum control.
Jika masih dalam range, maka autoanaliser masih
memberikan hasil yang valid sehingga dapat
digunakan untuk memeriksa sampel.
Nama Kelompok :

.
.
.
.
.

Program Studi : D3 Teknik Elektromedik


“Kimia Klinik”
Dosen : Mardiyana . ST, M.Biomed

Anda mungkin juga menyukai