Anda di halaman 1dari 11

SKALA PENGUKURAN

(Measurement scale)
SKALA PENGUKURAN
Pengukuran merupakan suatu proses hal
mana suatu angka atau simbol diletakkan
pada karakteristik sesuai dengan aturan
atau prosedur yang telah ditetapkan.

Misalnya orang dapat digambarkan dari


beberapa karakteristik seperti umur,
pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan
preferensi terhadap merek barang tertentu.
SKALA PENGUKURAN

1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
SKALA NOMINAL
Skala ini mempunyai tingkatan paling lemah,
ketika angka-angka atau lambang-lambang
tertentu digunakan membedakan suatu obyek,
orang atau sifat lainnya dalam bentuk katagori.

Jika angka-angka atau lambang-lambang


tersebut dipakai mendifinisikan kelompok-
kelompok sebagai induk obyek-obyek yang
berlainan, maka angka atau lambang-lambang
tadi merupakan skala nominal atau klasifikasi.

Sifat formal dari skala ini adalah ekuivalen, yang


artinya bahwa sifat yang diskalakan harus sama.
SKALA NOMINAL
Contoh :
Data dengan skala nominal antara lain adalah : Jenis
kelamin, Golongan darah, Suku, dll.

Jenis statistik yang diperkenankan untuk data semacam


ini yang tidak akan berubah apabila diadakan
transformasi adalah perhitungan modus dan frekwensi,
melalui test Chi Kuadrat dan test Binomial.

Analisis asosiasi atau hubungan yang paling lumrah


dipakai adalah koefisien kontigensi.
SKALA ORDINAL
Obyek dalam suatu skala mungkin saja berbeda dari
obyek lain dalam kategori, tetapi juga berbeda
tingkatannya, yaitu hubungan tertentu dari katagori-
katagori atau kalsifikasi-klasifikasi yang dibuat.

Misalnya : Tingkat Pendapatan diklasifikasikan:


Tinggi, sedang, rendah. Tingkat Pendidikan: SD,
SMP, SMA, PT
SKALA ORDINAL
Test yang dapat digunakan untuk data berskala
ordinal adalah korelasi ranking Spearman atau
Kendal.

Test-test yang menggunakan rata-rata hitung dan


standar deviasi untuk data semacam ini sama
sekali tidak pantas untuk digunakan.

Untuk mentransformasi data ordinal menjadi data


interval dapat dilakukan dapat dilakukan dengan
METHOD SUCCESSIVE INTERVAL (MSI)
SKALA INTERVAL
Skala interval mempunyai pengukuran yang lebih
kuat, karena disamping dapat memperlihatkan
urutan data, juga mampu memperlihatkan berapa
jarak atau interval obyek yang satu dengan obyek
yang lain.
Skala interval mempunyai ukuran yang umum
dan konstan dengan angka riil yang diberikan
kepada semua obyek dalam himpunan yang
berurut.
CONTOH : SKALA INTERVAL
Pengukuran suhu dengan skala Celsius dan skala
Fahrenheit, yang mana unit pengukuran dan titik
nol dalam pengukuran suhu adalah sembarang
dan berlainan. Meskipun demikian keduanya
memberikan informasi yang sama, karena
mempunyai hubungan yang linear.
F=9/5C + 32 atau C = 5/9 (F-32)

Celsius 0 10 30 100
Fahrenheit 32 50 86 212
SKALA RASIO
Skala rasio mempunyai semua ciri dari skala interval
dan mempunyai titik nol yang sejati sebagai titik
asalnya. Dalam suatu skala rasio perbandingan antara
suatu titik skala tidak tergantung pada unit
pengukurannya.

Contoh :
Untuk mengukur berat suatu barang ada yang
menggunakan pon dan ada yang menggunakan gram.
Apabila menetapkan berat atau obyek penelitian dalam
ukuran pon dan gram yang berbeda, akan diperoleh
rasio antara dua berat, baik dalam pon maupun gram.
SKALA PENGUKURAN DENGAN TEST
STATISTIK
Skala Test statistik
Yang Sesuai

NOMINAL FREKWENSI DISTRIBUSI


MODUS SEBAGAI UKURAN TENDENSI SENTRAL
UJI KAI-KUADRAT, PHI DAN LAMDA

ORDINAL MEDIAN
RANK CORRELATIONS
STATISTIK NON PARAMETRIK

INTERVAL KORELASI PRODUCT MOMENT


UJI t, UJI F, DAN UJI PARAMETRIK YANG LAIN

RASIO STATISTIK PARAMETRIK

Anda mungkin juga menyukai