PERENCANAAN KEUANGAN
Perencanaan keuangan sangat bermanfaat untuk
mengarahkan dan mengendalikan keuangan (aliran kas)
suatu organisasi. Perencanaan tersebut mencakup tujuan
yang ingin dicapai, analisis perbedaan antara tujuan
tersebut dengan kondisi perusahaan saat ini, dan alternatif
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
dengan mendasarkan pada kondisi saat ini.
Bab ini membicarakan dua teknik perencanaan
keuangan, yaitu anggaran kas dan metode
persentase penjualan.
1. Anggaran Kas
Anggaran kas merupakan peramalan detail mengenai aliran
kas masuk dan keluar untuk periode tertentu di masa
mendatang. Anggaran kas tersebut bisa bermanfaat
untuk melihat kapan perusahaan membutuhkan kas,
kapan mempunyai kelebihan kas, kemudian alternatif
tindakan yang diperlukan. Anggaran kas juga
bermanfaat untuk pengendalian kas.
Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas kurang
lebih sebagai berikut.
1.Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan
2.Memperkirakan penjualan di masa mendatang. Penjualan
merupakan komponen kas masuk paling besar, sehingga
harus diperkirakan
3.Mengidenfikasi kas masuk lainnya, seperti penjualan aset,
penjualan surat berharga, dan lainnya
4.Mengidentifikasi kas keluar. Biasanya komponen kas
keluar terbesar adalah untuk pembelian bahan baku.
Komponen lain meliputi biaya tenaga kerja, biaya
penjualan, administrasi, dan lainnya
5.Menghitung aliran kas bersih, yaitu kas masuk dikurangi
kas keluar. Setelah kas bersih dihitung, maka akan terlihat
apakah ada surplus atau defisit pada periode tertentu.
1.1. Peramalan Penjualan
Misalkan perusahaan memutuskan untuk menggunakan
analisis regresi untuk meramal penjualan di masa
mendatang. Misal kita mempunyai data penjualan
sepuluh tahun yanga lalu. Misal kita akan meramal data
penjualan tahun mendatang dengan menggunakan model
regresi. Perhatikan bahwa variabel bebas adalah waktu
(1 sampai 10), sedangkan variabel tidak bebas adalah
penjualan. Regresi tersebut bisa dihitung sebagai berikut
ini.
b = [ n Yi Xi – Yi Xi ] / [ n Xi2 – ( Xi)2 ]
……… (1)
Dengan menggunakan software Excel (lihat juga SAS,
SPSS), koefisien regresi bisa dihitung secara langsung.
Tabel 1. Data Historis Penjualan dan Peramalan Penjualan
Tahun (X) Penjualan (Y) Y.X X2
1 4.5 4.5 1
2 3.3 6.6 4
3 4.0 12.0 9
4 3.5 14.0 16
5 4.3 21.5 25
6 4.2 25.2 36
7 4.4 30.8 49
8 3.5 28.0 64
9 4.6 41.4 81
10 4.7 47.0 100
Rata-rata = 5,5 Rata-rata = 4,1 Rata-rata = 23,1 Rata-rata = 38,5
Jumlah = 55 Jumlah = 41 Jumlah = 231 Jumlah = 385
SUMMARY
OUTPUT
Regression Statistics
Multiple R 0.401022
R Square 0.160819
Adjusted R Square 0.055921
Standard Error 0.489047
Observations 10
ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 0.366667 0.366667 1.533101 0.250749
Residual 8 1.913333 0.239167
Total 9 2.28
Coefficients
Standard t Stat P-value Lower 95% Upper
Error 95%
Intercept 3.733333 0.334082 11.17488 3.68E-06 2.962937 4.503729
X Variable 1 0.066667 0.053842 1.238185 0.250749 -0.05749 0.190827
Berapa Penjualan Tahun
Mendatang?
• Untuk merencanakan penjualan pada tahun
depan (yaitu tahun ke sebelas), kita tinggal
memasukkan angka sebelas ke dalam
persamaan di atas, sebagai berikut ini.
Yi^ = 3,73 + 0,067 (11) = 4,467
• Misalkan kita putuskan penjualan yang
diramalkan untuk tahun depan adalah 4,4.
Setelah selesai meramal penjualan tahunan, langkah
berikutnya adalah mengalokasikan penjualan tahunan
tersebut ke dalam penjualan bulanan. Alokasi semacam itu
terutama penting dilakukan jika penjualan menunjukkan
pola musiman. Langkah berikutnya adalah memperkirakan
seberapa besar penjualan kas dan kredit yang diterima.
Setelah meramal aliran kas masuk, langkah berikutnya
adalah memperkirakan aliran kas keluar. Pertama adalah
pembelian bahan baku dan material yang diperlukan untuk
memproduksi barang yang akan dijual. Setelah aliran kas
masuk dan keluar selesai dihitung, tahap berikutnya adalah
menghitung aliran kas masuk bersih, dengan
mengurangkan aliran kas keluar terhadap aliran kas masuk,
kemudian perhitungan tersebut digabung dengan
persediaan kas perusahaan. Hasil akhir akan menunjukkan
defisit atau surplus kas untuk setiap bulannya.
Tabel 2. Pola Musiman Penjualan
Januari 7 0.308
Pebruari 7 0.308
Maret 6 0.264
April 7 0.308
Mei 6 0.264
Juni 15 0.660
Juli 14 0.616
Agustus 14 0.616
September 6 0.264
Oktober 6 0.264
November 6 0.264
Desember 6 0.264
Jumlah 100 4.4
Memperkirakan Kas Masuk
• Misalkan pola pembayaran penjualan
perusahaan adalah 40% kas, 30% kredit
dengan pembayaran satu bulan berikutnya,
dan sisanya merupakan penjualan kredit
dengan pembayaran dua bulan berikutnya.
Untuk memudahkan ilustrasi, diasumsikan
tidak ada piutang macet.
Tabel 3. Estimasi Aliran Kas Masuk
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
1. Penjualan Total 308 308 264 308 264 660
2. Pembayaran Kas 123,2 123,2 105,6 123,2 105,6 264
(40%)
3. Pengumpulan 92,4 92,4 79,2 92,4 79,2
Kredit 1 bulan (30%)
4. Pengumpulan Kredit 92,4 92,4 79,2 92,4
2 bulan (30%)
5. Total Kas Masuk 123,2 215,6 290,4 294,8 277,2 435,6
Memperkirakan Kas Keluar
• Beberapa item akan diidentifikasi. Pertama adalah
pembelian bahan baku dan material yang diperlukan untuk
memproduksi barang yang akan dijual. Misal pembelian
tersebut dilakukan satu bulan sebelumnya, pembelian
dilakukan dengan membayar kas pada bulan tersebut, dan
kredit satu bulan sesudah pembelian. Pembelian sebesar
40% dari penjualan yang direncanakan. Dari pembelian
tersebut, 20% dibayar dengan kas, sedangkan 80% dibayar
kredit satu bulan berikutnya. Biaya tenaga kerja dan biaya
kas lainnya dibayar pada bulan yang bersangkutan (15%
dari perkiraan penjualan).
Tabel 4. Estimasi Aliran Kas Keluar
Januari Pebruari Maret April Mei Juni
1. Pembelian Total 123,20 105,60 123,20 105,60 264 246,40
(40% dari penjualan)
2. Pembelian Kas 24,64 21,12 24,64 21,12 52,80 49,28
(20%)
3. Pembayaran Kredit 98,56 98,56 84,48 98,56 84,48 211,20
(80%)
4. Gaji dan Biaya Kas 46,20 46,20 39,60 46,20 39,60 99
lainnya
5. Bunga 15,40 15,40 13,20 15,40 13,20 33
6. Pajak 15 20 15 20 25 25
7. Total Kas Keluar
(2+3+4+5+6) 199,80 201,28 176,92 201,28 215,08 417,48
Untuk bulan Januari, pembayaran kredit diasumsikan sama dengan Februari
Bunga dan pajak diasumsikan angkanya sudah given
Aliran Kas Non-Operasional