Anda di halaman 1dari 33

SESI 3

PELURUHAN ALFA, BETA,


DAN GAMMA
Inti atom stabil Inti atom tidak stabil

Jumlah proton (Z) lebih Jumlah proton (Z) lebih


sedikit atau sama banyak besar dari jumlah netron
dengan neutron (N) (N)
Gaya inti lebih besar Gaya elektrostatis jauh
dibandingkan dengan gaya lebih besar di bandingkan
elektrostatis dengan gaya inti
Gambar : Gaya Inti terjadi pada partikel
yang saling berdekatan saja

Gambar :Gaya elektroststis terjadi pada partikel


yang berdekatan dan berjauhan
Grafik kestabilan inti menunjukkan
bahwa jumlah netron
menjadi lebih besar dari jumlah proton

begitu nomor atom Z meningkat .


Suatu zat (unsur) akan menjadi
radioaktif jika memiliki inti atom yang
tidak stabil. Suatu inti atom berada
dalam keadaan tidak stabil jika jumlah
proton jauh lebih besar dari jumlah
netron. Pada keadaan inilah gaya
elektrostatis jauh lebih besar dari gaya
inti sehingga ikatan atom-atom menjadi
lemah dan inti berada dalam keadaan
tidak stabil.
Apakah inti atom yang
tidak stabil bisa
berubah menjadi inti
atom yang stabil?

Jika bisa
bagaimana
caranya?
Radioaktivitas adalah pemancaran sinar
radioaktif secara spontan oleh inti atom
tidak stabil menjadi inti atom yang
stabil
Peluruhan radioaktif ada 3
yaitu peluruhan alfa,
peluruhan beta dan
peluruhan gamma
Daya tembus sinar radioaktif:
Sinar alfa < sinar beta < sinar
gamma
Pada peristiwa peluruhan berlaku:
• Hukum kekekalan energi

• Hukum kekekalan momentum linier

• Hukum kekekalan momentum sudut

• Hukum kekekalan nomor massa

• Hukum kekekalan nomor atom


226
88 Ra 
4
2
PARTIKEL ALPA

INTI INDUK (X)


INTI ANAK (Y)
226
88 Ra Rn  
222
86
4
2 222
Rn
86
Peluruhan alfa

Ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa,


inti tersebut kehilangan empat nukleon
dua diantaranya adalah proton

Induk anak sinar alfa

88 p 86 p 2p
138 n 136 n + 2n

226
88 Ra  222
86 Rn   4
2

A
Z X A 4
Z 2Y  4
2
X Y + 
m  minti x  (minti Y  minti )
m  (matom X  Zme X )  [( matomY  Zme Y )  (m partikel  Zme )]
Q  minti x  (minti Y  minti )c 2

Q  (( matom X  Zme X )  [( matomY  Zme Y )  (m partikel  Zme )]) c


226
88 Ra Rn  He
222
86
4
2

m  (m Ra  88me)  [( m Rn  86me)  (m He  2me)]


226
88
222
86
4
2

m  m Ra m Rn m He
226
88
222
86
4
2
m  matom X  matomY  m partikel
Q  (matom X  matomY  m partikel )931,5MeV
Energi yang dibebaskan
menjadi energi kinetik
alfa dan energi kinetik
anak.

 A4
Ek  Q 
 A 
Subtitusikan persamaan 1 dan 2

p sebelum  p sesudah
2
1  m  v  1
Q  mY     m v 2
2  mY  2
m x v x  mY vY  m v 1 m 2 1
2
2
Q v  m v
2 mY 2
jika int i induk diam (v x  0)
m 1 2 1 2
Q m v  m v
0  mY vY  m v mY 2 2
m v m
Q E k  E k
vY   ......................(1) mY
mY  m 
Q  m  1  E k
Q  E kY  E k  Y 
 m mY 
1 1 Q  
m  
 E k
2 2
Q  mY vY  m v ....( 2)  Y mY 
2 2
4 A4
Q    E k
 A4 
 A4
E k   Q
 A 
Peluruhan beta
Peluruhan beta
 Dalam peluruhan beta sebuah netron berubah menjadi
sebuah proton atau sebaliknya

n  pe
 Partikel
yang dipancarkan disebut partikel beta; dan
kemudian partikel itu dikenal sebagai elektron

 Elektron yang dipancarkan diperoleh dari elektron yang


“diciptakan” oleh inti atom dari energi yang ada.
n  pe
Reaksi di atas kurang tepat
karena pada reaksi ini
energi, momentum dan
momentum sudut tidak
kekal

Pauli melalui hipotesisnya


mengusulkan suatu partikel baru
yaitu netrino. Sehingga reaksinya
menjadi:
n  p  e 
Beta Minus
23
10 Ne Na  e 
23
11
0 
1

Beta Plus
230
91 Pa Th  e 
230
90
0 
1
Sifat-sifat anti-netrino:
• Muatannya netral
• Mempunyai spin = ½
• Mempunyai energi
• Tidak mempunyai massa
A
Z X  Y  e 
A
Z 1
0 
1
0 
m  m X inti  m Y
A
Z
A
Z 1 int i m e
1
23
10 Ne Na  e 
23
11
0 
1

m  (m Ne  10me)  (m Na  11me)  me
23
10
23
11

m  m Ne m Na
23
10
23
11

Q  (m X m Y )931,5 MeV
A A
m m X  m Y A
Z
A
Z
Z Z
1. Carilah persamaan energi yang terjadi pada
saat peluruhan beta plus!

230
91 Pa Th  e 
230
90
0 
1

2. Tentukan energi kinetik beta yang terjadi


dengan asumsi energi kinetik neutrino
minimum!
Energi yang diperoleh dari defek massa
berubah menjadi energi kinetik elektron dan energi
netrino.
Elektron akan mempunyai energi kinetik yang
maksimum jika Energi netrino sama dengan nol.

Energi kinetik maksimum sama dengan


Energi yang berasal dari defek massa

E k (el )  Q  (m X  m Y )931,5 MeV


A
Z
A
Z
PELURUHAN PROTON MERUPAKAN
SALAH SATU JENIS PELURUHAN BETA

e positron(elektron positif)
+

P  n  e 

 netrino(anti anti-netrino)
PELURUHAN GAMMA

• Peluruhan gamma dapat terjadi pada peluruhan alpha da


beta ketika inti akhir masih berada pada keadaa
eksitasinya.

• Peluruhan gamma adalah peristiwa pemancaran sina


gamma (foton) yang terjadi ketika suatu inti yang berad
dalam keadaan tereksitasi kembali ke keadaan dasa
(ground state).

• Energi sinar gamma yang dipancarkan sama denga


perbedaan energi antara dua tingkat energi dikuran
dengan energi kinetik inti yang terpental
Inti induk
 

Keadaan eksi
Ei

E  Ei  E o E  E  E R
Eo
Keadaan da
Ei = energi keadaan eksitasi
EO = energi keadaan dasar
M = massa inti mula-mula
E  E  E R ER = energi pentalan inti setelah peluruhan
C = kecepatan cahaya
E  Ei  E o E = beda energi keadaan eksitasi dengan
1 E 2 keadaan dasar
ER  2
2 MC

Anda mungkin juga menyukai