Anda di halaman 1dari 10

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis

PT. Tirta Fresindo Jaya


Nama Kelompok:

1. Adi Jaya Putra


2. Lia Debora Simbolon
3. Sheila Ramadhani Krisanti
Latar Belakang
PT Tirta Fresindo Jaya merupakan anak perusahaan Mayora Grup Tbk. didirikan pada tahun
1977 berlokasi di Tangerang. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha PT. Mayora Indah
Tbk. diantaranya adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk. memproduksi dan
memiliki 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi
dan salah satu divisinya adalah PT Tirta Fresindo Jaya dengan lokasinya di Kejayan, Pasuruan,
Jawa Timur dan beberapa lokasi pabrik yang tersebar di Pulau Jawa.

PT Tirta Fresindo Jaya memproduksi air minum kemasan Le Minerale. Dalam menjalankan
roda bisnisnya PT Tirta Fresindo Jaya diduga menggunakan cara-cara yang menurut masyarakat
sekitar pabrik tidaklah etis dan sangat merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Menurut dugaan pabrik PT Tirta Fresindo Jaya yang berlokasi di Kecamatan Baros
melakukan tindakan privatisasi air dengan menutup delapan mata air sumber pertanian warga
sekitar untuk kepentingan perusahaan. Hal ini menyebabkan lahan sawah warga tidak terairi sejak
perusahaan ini berdiri. Dari peristiwa tersebut terang saja memicu demo besar di lokasi pabrik oleh
aliansi masyarakat dan mahasiswa yang menuntut penutupan pabrik tersebut.
Analisis Kasus

Pada tahun 2012, awal mula terjadinya permasalahan PT Tirta


Fresindo Jaya yang merupakan salah satu anak Perusahaan Mayora
Group dengan warga sekitar. Salah satu pihak PT Tirta Fresindo Jaya
datang ke dua wilayah diantaranya yaitu Kecamatan Baros, Serang
dan Kecamatan Cadas Sari, Pandeglang. Pihak mereka mengatakan
bahwa akan membangun gudang seluas 17 hectare dari 32 hectare
areal persawahan warga sekitar.
Analisis Kasus
Namun dengan seketika, izin areal tersebut berubah menjadi pabrik
pengelolaan air minum kemasan setelah mendapat izin dari Dinas Tata Ruang
dan Tata Wilayah melalui SK No. 600/548.b/SK-DTKP/XII/2013 yang
imbasnya adalah sumber mata air yang biasa digunakan warga untuk
kegiatan sehari-hari menjadi turun drastis. Hal ini jelas melanggar Perda
Kabupaten Pandeglang No.3/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Pandeglang yang menyatakan bahwa Kawasan
Cadasari merupakan kawasan lindung geologi, yang memiliki beberapa titik
mata air.
Analisis Kasus
Disisi lain secara demografi dan monografi wilayah ini juga diisi
Dengan kearifan lokal, dimana banyak pendidikan pondok pesantren yang
melahirkan para ulama-ulama, santri-santri. Bahkan, wilayah ini
merupakan sentral kawasan lahan pangan yang berkelanjutan, profesi
masyarakat lebih didominasi oleh petani.

Sejak saat itu, gelombang penolakan terus berdatangan baik dari


masyarakat Cadas Sari dan Baros maupun dari elemen organisasi
masyarakat lainya. Dengan berbagai penolakan dan protes yang dilakukan
masyarakat tersebut akhirnya Bupati Pandeglang yang waktu itu masih
dijabat oleh Erwan Kurtubi mengeluarkan pembatalan ijin Perusahaan
melalui SK 0454/1669-BPPT/2014. Pembatalan ini diperkuat dengan
himbauan oleh Ketua DPRD Pandeglang agar pembangunan pabrik
tersebut dihentikan.
Pembahasan Masalah
PT. Tirta Fresindo Jaya agar segera
menghentikan aktivitas kegiatannya.

PT Tirta Fresindo Jaya agar Bupati Pandeglang yang saat ini


menghormati surat Bupati Pandeglang dijabat oleh Irna Narulita dan
atas nama Erwan Kurtubi No. Jajaran SKPD terkait Pemda
0454/1669-BPPT/ 2014 tertanggal 21 Pandeglang untuk segera dapat
November 2014 perihal penghentian mengambil langkah-langkah guna
kegiatan investasi PT. Tirta Fresindo menghentikan kegiatan PT. Tirta
Jaya. Fresindo Jaya.

Aparat kepolisian agar dapat membantu untuk menghentikan


kegiatan PT. Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group) dilokasi
sebagai mana maksud.
Penyelesaian Kasus
Jajaran kepolisian yakni Polda Banten dan Polres Pandeglang agar segera Membebaskan tiga
1 orang warga Cadas Sari – Baros yang telah ditetapkan sebagai tersangka tanpa proses hukum
yang jelas.

Pihak Kepolisian Polda Banten dan Polda Pandeglang untuk segera menghentikan
2 tindakan penyisiran yang dilakukan ke rumah-rumah warga sehingga meninggalkan
teror dan ketakutan di kalangan warga.

Pihak Kepolisian Polda Banten dan Polres Pandeglang untuk segera memproses tindakan
3 pelanggaran hukum yang dilakukan oleh PT. Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group) yang telah
merampas hak-hak agraria warga Cadas Sari – Baros.

4
PT Tirta Fresindo Jaya agar menghormati surat Bupati Pandeglang ( Erwan Kurtubi) No.
0454/1669-BPPT/ 2014 tertanggal 21 November 2014 perihal penghentian kegiatan
investasi PT. Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group).
Undang Undang yang dilanggar

Pasal 33 UUD 1945


Sesuai Pasal 33 UUD 1945 dan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) No.
5/1960 oleh karena itu seharusnya PT. Tirta Fresindo Jaya tidak melakukan
eksploitasi dan privatisasi sumber mata air uang merupakan sumber kekayaan yang
menyangkut hajat hidup orang banyak.

UU No. 19/2013
Warga Cadas Sari dan Baros yang sebagian besar merupakan petani telah dijamin
oleh UU No. 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (UU
Perlintan) dalam bentuk kepastian hak atas tanah dan lahan pertaniannya namun hak
telah oleh PT. Tirta Fresindo Jaya .
Kesimpulan

Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya hendaknya perusahaan


menerapkan dengan benar prinsip-prinsip etika bisnis tujuannya agar
meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang tentu saja akan merugikan
masyarakat. Secara umum etika dalam berbisnis merupakan acuan cara
yang harus ditempuh oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan yang
sudah ditentukan. Untuk itu etika bisnis memiliki prinsip-prinsip umum
yang dijadikan fondasi untuk melaksanakan kegiatan agar tujuan bisnis
dapat tercapai.
Saran
Penerapan sanitasi pekerja perlu ditingkatkan untuk lebih menjamin
dan meningkatkan kualitas produk yang diproduksi oleh PT. Tirta
Fresindo Jaya, terutama dalam hal pengambilan sampel saat incoming
raw materialdan selama proses sanitasi peralatan dalam proses
produksi (Cleaning in Place/ C).

Pemda Pandeglang dan Serang beserta jajaran yang terkait harus


segera mengambil langkah -langkah tegas guna menghentikan
kegiatan privastisasi sumber mata air yang dilakukan oleh PT. Tirta
Fresindo Jaya.

Anda mungkin juga menyukai