OLEH :
ISMA RISKIANI
L022171003
PENDAHULUAN
Nutrien adalah semua unsur dan senyawa yang
dibutuhkan oleh tumbuh tumbuhan melalui proses
fotosintesis dan berada dalam material organik.
Erftemeijer (1992) mengatakan bahwa di perairan yang
jernih, umumnya perairan pantai di Indonesia, kuat
cahaya bukan merupakan faktor pembatas pertumbuhan
lamun dan lebih banyak ditentukan oleh ketersediaan
unsur hara N (Nitrogen) dan P (Fosfor).
Sebanyak 15 elemen nutrisi dibutuhkan oleh semua
tanaman. N, P, S. K, Ca dan Mg dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup banyak sedangkan yang lainnya
seperti Fe. Mn, Zn dan Cu sangat penting dalam jumlah
banyak (Larcher, [995]).
Secara umum, kadar nutrien di kolom air padang lamun
biasanya rendah, terutama di daerah yang lebih hangat
seperti Mediterania, namun selain serapan nutrisi dari
lamunan kolom air dapat mengambil nutrisi dari
sedimen.
SIKLUS KARBON
Karbon diokasida ini dimanfaatkan oleh lamun untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Selain
cahaya, lamun membutuhkan karbon anorganik untuk
fotosintesis. Di dalam air, karbon anorganik ada dalam
tiga bentuk: CO2, HCO3 - dan CO3 2 - bergantung pada
pH air, dan CO2 dan HCO3 - diasimilasi oleh lamun
dalam proses fotosintesis.
NITROGEN
Nitrogen merupakan nutrien tanaman yang sangat
penting dalam meningkatkan pertumbuhan.
Senyawa-senyawa nitrogen : Nitrogen terdapat di
perairan dalam bentuk berbagai senyawa anorganik
dan organik.
Nitrat di perairan berasal dari pemecahan
nitrogen organik dan anorganik dalam tanah
yang berasal dari dekomposisi bahan organik
dengan bantuan mikroba.
Nitrogen di perairan alami terdapat dalam bentuk senyawa
:
◊ An-organik: Nitrat , Nitrit dan
Ammonium
Senyawa Nitrogen yang sangat penting di perairan adalah Nitrat (NO 3-)
dan Ammonium (NH4+), sebagai sumber penting Nitrogen bagi
tumbuhan foto-autotrof. Bentuk Nitrogen ini disebut Nitrogen anorganik
terlarut.
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa
ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat
tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di
dalam sel organisme air.
Distribusi frekuensi konsentrasi karbon, nitrogen, dan fosfor dari daun lamun (Duane 1990.)
Variabilitas yang cukup banyak ada di tingkat jaringan.
Ini bervariasi antara 0,5% dan 5,5% berat kering jaringan
untuk nitrogen dan antara 0,06% dan 0,78% untuk fosfor
(Duarte, 1990, 1992). Distribusi frekuensi kandungan
nitrogen dan fosfor secara positif condong: tingkat
nutrisi yang diamati terkonsentrasi di ujung bawah
kisaran, yaitu mendekati tingkat minimum yang diamati.
TERIMA KASIH