Anda di halaman 1dari 37

NUTRIEN : Nitrogen dan Fosfor

Oleh : MOHAMMAD MAHMUDI

Nitrogen and Phosphorous


Nitrogen dan fosfor adalah elemen (unsur) penting bagi organisme hidup, masing-masing, atau keduanya secara bersama-sama dapat membatasi produksi primer dan sekunder. Di danau, nitrogen terutama berasal dari aktivitas mikroba atau limpasan (runoff) dari darat dan fosfor terutama dari proses geologi lokal.

Namun, keduanya bisa sangat dipengaruhi oleh masukan manusia.

Proses-2 penting dalam siklus


- Phosphorus: pemanfaatan dan pelepasan - Nitrogen: transformasi

Para Pelaku :
bacteri algae hewan partikel

NITROGEN

Mengapa siklus nitrogen dipelajari


N sering menjadi pembatas produksi primer Input N yang berlebihan dapat
menyebabkan eutrofikasi Konsentrasi dan rasio Senyawa N dapat menentukan struktur komunitas Siklus N menggambarkan refleksi dinamika ekosistem Semua organisme mengambil dan/atau melepaskan N

1. Senyawa Nitrogen
Nitrogen di perairan alami terdapat dalam bentuk senyawa : An-organik: Nitrat , Nitrit dan Ammonium
- Senyawa Nitrogen yang sangat penting di perairan adalah Nitrat (NO3-) dan Ammonium (NH4+), sebagai sumber penting Nitrogen bagi tumbuhan foto-autotrof . Bentuk Nitrogen ini disebut Nitrogen anorganik terlarut (Disolved Inorganic Nitrogen/DIN) - Ammonium dapat diserap oleh sebagian besar algae dan tumbuhan akuatik yang lebih tinggi

Organik :
- Nitrogen organik yang berbentuk partikel (Particulate Organic Nitrogen/PON) yang disintesa melalui Fitoplankton mempunyai dua kemungkinan : (a) Plankton mati, selnya akan terurai (b) Hasil dari degradasi nitrogen organik yang terlarut (Disolved Organic Nitrogen/ DON) oleh bakteri Total Nitrogen (TN) terdiri dari : DIN + DON + PON

Perbedaan Utama antara N dan P


N An-organik NO3-, NO2-, NH4+ terlarut Oragik Asam amino, terlarut Asam Nukleat, Gula, urea, dll. Organik " Partikel An-organik Tidak ada Partikel Gas N2 P H3PO4, H2PO4-, HPO4-2, PO4-3 Asam Nukleat, phospholipids, ATP, dll. "

Banyak Tidak ada

Nutrient uptake and regeneration

Nutrients are transformed in/at the

1. Water column 2. Sediment-water interface

Water column processes

Phytoplankton Micrograzers Organic Matter

NH4+
Higher trophic levels

Heterotrophic bacteria
NO3Nitrifying bacteria

Water column NH4+ uptake dynamics relate to Chlorophyll concentrations

Comparison of NH4+ uptake rates to Chl a concentrations in Texas estuaries


Light y = 0.0647x + 0.107 R2 = 0.7752 p < 0.001

3.0

Dark Linear (Light) Linear (Dark)

Uptake (M h )

-1

2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 0

y = 0.0458x + 0.0066 R = 0.5941 p <0.001


2

10

20

30

40

Chl a (g L-1)

2. Proses-proses transformasi
Siklus nitrogen terutama dimediatori oleh proses

biologis, yang sebagian besar oleh mikroba Nitrogen dapat bertindak sebagai reduktan atau oksidan dalam diagenesis bahan organik dalam peranannya sebagai nutrien dalam kelompok mikroba dan tumbuhan Nitrogen dalam bentuk gas (N2) mencapai 78% di udara tidak dapat diserap dan digunakan sebagai nutrien oleh tumbuhan dan hewan, tetapi harus dirubah terlebih dahulu oleh bakteri melalui proses fiksasi dan masuk kedalam rantai makanan sebagai bagian dari siklus nitrogen

Gas Nitrogen (N2) di udara

Denitrifikasi oleh Bakteri

Hewan

Tumbuhan

Assimilasi

Dekomposer Fiksasi Nitrogen oleh Bakteri

Ion N itrat (NO3-)

11

Ammonifikasi

Nitrifikasi oleh Bakteri

Ammonia (NH3) dan Ion Ammonium (NH4+)

Nitrifikasi oleh Bakteri

Ion N itrit (NO2-)

Siklus Nitrogen

Fiksasi nitrogen
- Fiksasi nitrogen dilakukan oleh prokaryotes,
sebagian besar bakteri dan cyanobakteri yang dapat memfiksasi gas nitrogen dari udara ke dalam bentuk ammonia melalui aktifitas nitrogenase - Mikroba-mikroba tsb disebut diazothroph, meliputi: bakteri dari genera Clostridium, Azotobacter, bacillus dan cyanobakteri dari genera microcoleus,

Oscillatoria voucheria

N2 + 3H2

2NH3
1

Nitrifikasi
- Tumbuhan dapat menggunakan ammonium sebagai sumber nitrogen - Ammonium dioksidasi oleh bakteri aerob menggunakan oksigen menjadi nitrit dan nitrat - Bakteri Nitrosomonas merubah ammonium menjadi nitrit (NO2-) dan bakteri Nitrobakter merubah nitrit menjadi nitrat (NO3-), yang merupakan nutrien bagi tumbuhan 2NH3 + 3O2 2NO2-+ 2H+ + 2H2O 2NO2- + O2 2NO32

Assimilasi
selama proses assimilasi, kemudian mengkonversinya ke dalam Nitrogen yang mengandung molekul organik, seperti : asam amino dan DNA - Hewan tidak dapat menyerap nirtrat secara langsung, tetapi mendapatkan suplai nutrien melalui konsumsi tumbuhan atau hewan pemakan tumbuhan

-Tumbuhan menyerap ammonium dan nitrat

Remineralisasi dan Ammonifikasi

- Jika nitrogen sudah tersedia dalam tumbuhan dan hewan (nitrogen organik partikel,PON), setelah mati pada tahap awal disekomposisi menjadi (nitrogen organik terlarut, DON) disebut Remineralisasi - Kemudian DON diuaraikan oleh bakteri heterotrof dan akan melepaskan Ammonia (NH3) yang kemudian bereaksi dengan H+ atau H2O untuk membentuk Ammonium (NH4+), proses ini disebut Ammonifikasi
3

Denitrifikasi
- Setelah nutrien dikonversi kembali ke dalam
bentuk ammonia, bakteri an-aerob akan mengkonversi kembali ke dalam bentuk gas nitrogen

NO3- + CH2O + H+

N2O + CO2 + 1 H2O

NO3-

NO2NO2N 2O

4
N2O

3
NH4+ N2 6 NH4+

5 2
PON

Siklus nitrogen secara Biokimia 1. Remineralisasi, 2. Ammonifikasi, 3. Nitrifikasi, 4. Denitrifikasi, 5. Fiksasi nitrogen, 6. Assimilasi nitrogen, 7. Asimilasi DON

7 1

DON

Dinamika nutrien pada interface sedimen - air

Dinamika N
PON

Assimilation
NO3NO2-

Excretion NH4+ Sinking DON Fixation N2 N2O

Water column Sediment

NO3NO2NH4+ DON PON N2

DNRA

NO3DENITRIFICATION

N2O

N Transformations to remember
N-fixation: N2 Organic N (N source) Mineralization: Organic N NH4+ Nitrification: NH4+ NO2- NO3Denitrification: NO3- + OM N2 (N-sink) DNRA: NO3- + OM NH4+ (N-link)

What is the fate of NO3- at sediment-water interface?

1. Denitrification (sink)?
NO3- N2

2. Dissimilatory nitrate reduction to ammonium (DNRA; link)?


NO3- NH4+

FOSFOR

Bentuk-bentuk Fosfor
1. Dissolved inorganic phosphorus (DIP)
(Fosfor an-organik terlarut)

a. Orthophosphate (PO43-) free phosphate


- biologically available form!

b. metaphosphates - cyclic condensed


orthophosphate, trimetaphosphate orthophosphate

c. polyphosphates - linear condensed

2. Dissolved organic phosphorus (DOP)


(Fosfor organik terlarut)

1. Asam nukleat 2. nukleotida

3. phospholipids 4. metabolic lanjutan

3. Particulate organic phosphorus


(Fosfor organik partikel)
- e.g. algae, zooplankton, detritus - P dalam bentuk partikel harus diuraikan dulu sebelum tersedia secara biologis

3. Particulate inorganic phosphorus


(Fosfor an-organik partikel)
- orthophosphate yang terserap ke dalam tanah, khususnya tanah liat (clay)

- partikel tanah

Tidak ada fosfor dalam bentuk gas


dalam kondisi nornal

Sumber-sumber Fosfor :
1. Batuan Fosfat, misal: apatite
- apatite tersusun dari Al, Fe, Ca, dan phosphates

2. Aliran
- Berbentuk partikel dalam jumlah besar dari materi erosi atau polusi - Aliran air tanah cenderung rendah P karena P mengendap dalam tanah

3. Endapan dari udara


- ex: serbuk halus, fosfor terserap kedalam permukaan partikel tanah, khususnya tanah liat

- partikel fofor yang mengendap bisa larut di danau


4. Sedimen anoksik Fe(III)PO4 menjadi larut jika Fe(III) direduksi dalam sedimen anoksik, melepaskan Fe2+ dan PO43Sumber internal

5. Bahan Organic
- ex: hasil ekskresi, detritus - Sumber internal - Tidak tersedia secara biologis, tetapi:

- beberapa algae memproduksi alkaline

phosphatase, suatu enzyme yang mampu


memecah molekul fosfat organik selama kekurangan fosfor

Berkurangnya Fosfor
1. Aliran keluar 2. Partikel yang mengendap
- Laju pengendapan tergantung ukuran partikel (Stokes Law) - Partikel yang mengandung fosfor (e.g. cells) atau fosfor yang telah terserap ke permukaannya

3. Sedimen oksik
- Fe2+ oxidizes to Fe3+, yang terikat dengan PO43- dalam bentuk komplek tidak terlarut, FePO43-

Adaptasi pemanfaatan P terhadap kekurangan P


1. Konsumsi berlebih
- Sebagian besar fosfat dimanfaatkan untuk pertumbuhan - Penyimpanan yang berlebih kedalam sel dalam bentuk granula polyphosphate - Terjadi pada hampir semua phytoplankton

2.Kemampuan memanfaatkan fosfat


pada level rendah
- Konstanta pertumbuhan fosfat rendah, Km, tetapi laju pemanfaatan cepat - Km bervariasi dengan species, dapat memainkan peranan dalam suksesi species

3.Produksi fosfat alkalin


- Enzim Fosfat alkalin memecah fosfat fosfat dari molekul organik - Sintesa enzim diwakili oleh keberadaan fosfat

Phosphorus Cycle

Siklus Fosfor : 1. Asimilasi, 2. ekskresi dan hidrolisis 3. presipitasi, adsorpsi dan kemisorpsi, 4. disolusi dan desorpsi

O2

FeII+

FeIII+ + PO4-

FeS

wilayah reduksi di dalam sedimen

FePO4

Distribusi vertikal berabagai bentuk partikel P (ppm) Dengan kedalaman dan perubahan sumber dan Bentuk sedimen

Anda mungkin juga menyukai