Anda di halaman 1dari 29

B

A
B 2
KOMPONEN
PASIF

Syamsurijal
Komponen Pasif

Komponen passif terdiri atas:


1. Resistor, mengubah energi listrik menjadi energi
panas
2. Kapasitor, menyimpan muatan listrik
3. Induktor, mengubah energi listrik menjadi medan
magnet
RESISTOR (R)

 Resistor merupakan sarana untuk mengkonversi arus


menjadi jatuh tegangan, dan sebaliknya, sehingga
dapat mengontrol arus dan tegangan dalam
rangkaian-rangkaian elektronik.
 Spesifikasi resistor umumnya adalah nilai resistansi,
nilai ketepatan atau toleransi, dan rating daya.
 Nilai resistansi dinyatakan dalam ohm (Ω),
 Toleransi merupakan batas-batas penyimpangan.
 Rating daya merupakan batas daya maksimumnya
resistor.
Nilai resistor
ditentukan
berdasarkan gelang-
gelang warna.
Contoh dan simbol resistor
Contoh Soal

 Berapa nilai Resistor dengan gelang warna:


 1. Merah, Hitam, Hitam, Emas
 2. Hijau, Biru, Jingga, Emas
 3. Kuning, Ungu, Emas, Emas
Contoh Soal
Teladan 1
Sebuah resistor memiliki nilai tertera sebesar 220 Ω. Tentukanlah
toleransi resistor tersebut jika ia memi­liki nilai terukur sebesar 207 Ω.
 
Teladan 2
Sebuah catu daya 9 V akan diuji dengan sebuah re­sistor beban 39 Ω.
Jika resistor tersebut memiliki toleransi 10% tentukanlah:
a) arus nominal yang ditarik dari catu daya;
b) nilai minimum dan maksimum arus pasokan pada harga yang
terdapat pada kedua ujung dari kisaran toleransi untuk resistor
tersebut.

 
Penyelesaian
 
Contoh Soal
Selisih antara nilai yang tertera dengan nilai terukur dari resistansi (error-nya)
adalah (220 Ω - 207 Ω) = 13 Ω. Toleransinya diberikan oleh:
Toleransi = x 100%
Maka toleransinya adalah 13/220 x 100 = 5,9%
 
Penyelesaian
Jika yang digunakan adalah sebuah resistor yang nilainya tepat 39 Ω, I=V/R =
9/39, arusnya adalah: = 231 mA

Nilai resistansi terendahnya adalah (39-3,9 Ω) = 35,1 Ω. Arusnya adalah:


I=V/R = 9 V/35,1 Ω = 256,4 mA

Pada ujung satunya, nilai resistansi tertinggi adalah (39 Ω + 3,9 Ω) = 42,9 Ω.
Dalam kasus ini arusnya adalah:
I=V/R = 9V/ 42,9 Ω = 209,8 mA
 
PENYUSUNAN RESISTOR

 1. SERI
 2. PARALEL
 3. KOMPON
 4. DELTA-BINTANG
SERI
 Resistor disusun berderet

Rt = R1 + R2 + … + Rn
PARALEL
 Resistor disusun jajar

Untuk 2 Resistor disusun jajar

 
R=
KOMPON
 Resistor yang disusun secara seri dan paralel
DELTA BINTANG

 Bintang ke Delta • Delta ke dan Bintang


Contoh:
Resistor—resistor 22 Ω, 47 Ω, dan 33 Ω dihubungkan (a)
secara seri, dan (b) secara paralel. Tentukan resistansi
total masing-masing kasus!

Penyelesaian:

Dalam Rangkaian
seri:
R = R1 + R2 + R3
R = 22 Ω + 47 Ω + 33
Ω
= 102 Ω
Tentukanlah resistansi efektif rangkaian berikut:
 R3 dan R4 terhubung seri dan keduanya dapat digantikan
oleh sebuah resistansi tunggal (RA) sebesar (12W+ 27W) =
39W.
 RA terhubung paralel dengan R2, kedua resistor ini dapat
digantikan oleh sebuah resistor tunggal RB sebesar:

RB =
 RB terhubung seri dengan R1. Kedua resistor ini
dapat diganti dengan resistor tunggal (R)
sebesar (21,3W+ 4,7W) = 26W
SOAL

a.

c.

b.

Hitung R pengganti gambar rangkaian di atas


Contoh:

Dibutuhkan sebuah resistansi sebesar 50Ω 2W.


Kombinasi paralel resistor-resistor yang
bagaimanakah yang dapat memenuhi kebutuhan
ini? Berapakah rating daya yang harus dimiliki
tiap-tiap resistor?
Penyelesaian:

Dua resistor 100Ω dapat dihubungkan secara paralel


untuk menghasilkan resistansi sebesar 50Ω seperti
yang diperlihatkan di bawah ini:

Karena resistor-resistornya identik, daya yang


diberikan akan terbagi rata di antara
keduanya, maka setiap resistor harus memiliki
rating daya sebesar 1 W.
RESISTOR VARIABEL
Yaitu  resistor yang dapat berubah-ubah nilai tahanannya
akibat pengaruh faktor luar

Jenis-jenis resistor variabel:


1. Thermistor
2. Resistor peka cahaya (light dependent resistor/LDR)
3. Resistir peka tegangan (voltage dependent
resistor/VDR)
4. Potensiometer
5. Trimpot (Trimmer Potensiometer)
THERMISTOR

 Adalah resitor yang nilai tahanannya berubah


karena pengaruh suhu.
 Terbagi atas:
NTC (Negative Temperature Coefficient)
PTC (PositifTemperature Coefficient)
PTC (Positive Tempetarature Coefficient)
 Pada suhu dingin resistansinya mengecil dan pada suhu
panas resistansinya membesar
 Berfungsi sebagai pengaman relay dan sebagai pelindung
beban pada saat arusnya membesar
 Umumnya digunakn pada pesawat televisi berwarna

NTC (Negative Tempetarature Coefficient)


 Pada suhu dingin resistansinya membesar dan pada suhu
panas resistansinya mengecil
 Berfungsi untuk mengkompensasikan temperature panas
 Pada umumnya digunakan pada rangkaian transistor
penguat akhir atau pada rangkaian penguat audio amplifier
 Besarnya tahanan yang umum dijual adalah 47Ω, 100Ω, dan
200Ω
LDR dan VDR

LDR (Light Dependent Resistor)


 Berfungsi sebagai sensor cahaya
 Bila terkena cahaya nilai resistansinya menjadi
lebih kecil
 Pada umumnya digunakan pada rangkaian yang
berhubungan dengan saklar dan mainan anak-anak.

VDR (Voltage Dependent Resistor)


 Semakin besar tegangan pada rangkaian maka
semakin kecil niali resistansinya
 Biasanya digunakan pada rangkaian penstabil
tegangan (stabiliser)
POTENSIOMETER
 Nilai resistansinya dapat diatur dengan memutar
gagangnya
 Ada yang model putar (rotate) ada pula yang model
geser (slide)
 Kerusakan sering terjadi pada keausan kool arang
 Biasanya digunakan untuk pengaturan volume dan
penguatan audio frekuensi
 Di pasaran tersedia dengan nilai tahanan 50 – 5 MΩ
dengan toleransi 10 – 20 % dengan daya 2 dan 3 Watt.
 Pengaturan nilainya ada yang linier dan semilogaritmik
 Karakteristik potensiometer linear dan semi-
Iogaritmis
TRIMER POTENSIOMETER
 Sering disingkat dengan nama trimpot
 Nilai resistansinya diatur menggunakan obeng
dengan cara diputar (di-trim)
 Sering dipakai sebagai penstabilisasi arus dan
tegangan
 Umumnya nilai resistansi trimpot
menggunakan sistem hitungan atau faktor
perkalian yang tertera pada badan resistor
 Nilai trimpot tersedia hingga 5 MΩ, toleransi
10 % dan daya 1 W
TUGAS
 Kerjakan soal-soal 2.1 sampai dengan 2.10
 Dikumpul pada pertemuan berikutnya
SELESAI

TQ ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai