MM Kelompok 9

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

PENGUKURAN DI

SEKOLAH DASAR
Kelompok 9
PUTRI MIFTAHUL JANNAH (1193311083)
RAHMA HIDAYANI (1193311099)
MARWAH SOPIAH (1193311077)
QAULAN SYAKILA (1193311075)
YOSI ESRA YANTI SARAGIH (1193311155)

DOSEN PENGAMPU : ANDRI KRISTIANTO SITANGGANG, S.Pd.,


M.Pd.
A. Pengertian Pengukuran

Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan


kepada kualitas fisik panjang, kapasitas, volume, luas,
sudut, berat (massa), dan suhu. Pengukuran merupakan
kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur
dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
B. Satuan Pengukuran Panjang

1. Macam-macam satuan ukuran panjang


a. Satuan ukuran panjang tak baku, misalnya: jengkal, hasta, depa, langkah, dan lengan. Satuan
ukuran panjang tak baku tidak lazim digunakan karena sifatnya tidak tetap dan selalu berubah-
ubah. Namun dalam masyarakat tradisional hal itu masih sering digunakan.
b. b. Satuan ukuran panjang baku. Satuan ukuran panjang baku ditetapkan melalui perjanjian
internasional dan sifatnya tetap. Satuan ukuran panjang baku standar internasional adalah kilometer
(km), hectometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm), dan
milimeter (mm).
2. Menemukan hubungan antara m, dm, dan cm 1)
1. Setiap mengukur benda yang panjangnya 10 cm disebut 1 dm atau 1 dm = 10 cm 2. Setiap
mengukur benda yang panjangnya 10 dm disebut 1 m atau 1 m = 10 dm
3. Kesimpulan yang harus diambil adalah:
1 m = 10 dm
1 dm = 10 cm
1 m = 10 dm = (10 x 10) cm = 100 cm dan seterusnya.

3. Mengenalkan tangga satuan


4. Hubungan antarsatuan pengukuran panjang

Keterangan:
Tiap turun satu tingkat berarti dikalikan dengan 10 1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m =
10.000 dm = 100.000 cm = 1.000.000 mm Tiap naik satu tingkat berarti dibagi dengan 10
1 mm = …. =

Contoh :
a. 4 km = . . . hm
Jawab : 4 km = ( 4 x 10 ) hm = 40 hm
Jadi, 4 km setara dengan 40 hm

b. 235 hm = . . . dam
Jawab : 235 hm = ( 235 x 10 ) dam = 2.350 dam
Jadi, 235 hm setara dengan 2.350 dam

c. 80 dm = . . . m
Jawab : 80 dm = ( 80 : 10 ) m = 8 m
Jadi, 80 dm setara dengan 8 m
5. Operasi Satuan Panjang
Contoh:
a. 2 km + 7 dam – 15 hm = . . . m
Jawab: 2 km = (2 × 1.000) m = 2.000 m
7 dam = (7 × 10) m = 70 m
15 hm = (15 × 100) m = 1.500 m
Jadi, 2 km + 7 dam – 15 hm = 2.000 m + 70 m – 1.500 m = 570 m

b. Azizah membeli kain di toko Azad sepanjang 8,5 dam. Kemudian diberikan kepada ibu
sepanjang 18 m. Berapa m sisa kain Azizah sekarang? Jawab: Diketahui :
Mempunyai 8,5 dam dan diberikan sepanjang 18 m Ditanyakan : Berapa meter sisa
kain?
Penyelesaian :
8,5 dam = (8,5 x 10) m = 85 m
85 m – 18 m = 67 m
Jadi, sisa kain Azizah adalah 67 m
6. Alat Ukur Panjang

a. Roll meter, alat ini sering digunakan oleh tukang kayu dan tukang bangunan untuk
mengukur panjang bangunan. Satuan ukurannya adalah centimeter/cm dan inchi.
b.Roll gulung, alat ini sering digunakan oleh para penjahit baju untuk mengukur badan
seseorang. Satuan ukurannya adalah centimeter.
c. Penggaris,satuan penggaris yaitu centimeter (ketelitian 1 mm) atau inchi .
d.Jangka sorong, alat ukur panjang ini memiliki ketelitian 0,1 mm. Bentuknya seperti kunci
inggris. Semakin lebar benda yang diukur semakin panjang pula ukurannya. Begitupun
sebaliknya.
e. Mikrometer sekrup, alat ukur panjang ini lebih tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.
C. Satuan Ukuran Luas
Satuan luas sering diakhiri dengan kata persegi, seperti kilometer persegi dan meter
persegi. Kata persegi dapat ditulis dengan angka pangkat dua, seperti meter persegi dapat
ditulis dengan m2 .Luas persegi panjang di atas adalah 32 satuan luas atau 32 persegi.
Jika dalam satuan luas atau satuan persegi, panjang sisinya adalah 1 cm, maka luas
setiap satuan persegi = 1 cm × 1 cm = 1 cm2 . Sehingga luas persegi panjang tersebut
adalah 32 × 1 cm2 = 32 cm2 .Satuan luas selain persegi adalah are. Are adalah satuan
dasar untuk luas.
Contoh:

a. 8.500 a = ... ka
Jawab:
Dari a naik ke ka, naik 3 tingkat .
Setiap naik 1 tingkat dibagi 10.
Naik 3 tingkat berarti harus dibagi 1.000.
Jadi, 8.500 = 8.500 : 1.000 ka = 8,5 ka
b. Sebuah kamar panjangnya 4 m, dan lebarnya 3 m. Pada kamar itu akan dipasang keramik
persegi yang panjang sisinya 40 cm. berapa buah keramik diperlukan untuk kamar itu?
Jawab:
Diketahui : Panjang kamar , = 4 m,
lebar = 3 m
Keramik persegi, sisinya = 40 cm
Ditanyakan : Banyak keramik yang diperlukan?
Penyelesaian : Luas kamar = 4 m × 3 m = 12 m2 = 120.000 cm2
Luas keramik = 40 cm × 40 cm = 1.600 cm2
Jumlah keramik = luas kamar : luas keramik
= 120.000 cm2 : 1.600cm2
= 75 cm2
Keramik yang diperlukan = cm2 x 1 buah = 75 buah
Jadi, banyaknya keramik yang diperlukan untuk kamar itu adalah 75 buah
D. Satuan Pengukuran Volume
Satuan ukuran isi atau volume sama dengan ukuran panjang akan tetapi untuk
mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu juga dengan kenaikan satu
tingkat di atasnya dengan angka 1000. Satuan ukuran luas bukan lagi meter, namun meter
kubik (m3 = m pangkat 3 ).
1 km3 adalah 1.000 hm3
1 km3 adalah 1.000.000.000 m3
1 km3 adalah 1.000.000.000.000.000 cm3
1 km3 adalah 1.000.000.000.000.000.000 mm3
1 m3 adalah 0,001 dam3
1 m3 adalah 0,000000001 km3
1 m3 adalah 1.000 dm3
1 m3 adalah 1.000.000.000 mm3
Perhatikan gambar balok di atas! Balok ini volumenya = 60 kubus satuan. Jika kubus satuan
panjang rusuknya 1 cm, maka volume tiap satuan = 1 cm × 1 cm × 1cm = 1 cm3 . Volume balok
itu = 60 × 1 cm3 = 60 cm3
Jika satuan volume m3 , artinya panjang rusuk satuan adalah 1 m. sehingga satuan volume = 1 m
× 1 m × 1 m = 1 m3
Satuan volume selain kubik adalah liter. Perhatikan cara mengubah kedua satuan volume kubik
dan liter tersebut menurut tingkat atau urutan kedua satuan pada gambar berikut ini:
Contoh :
1 m3 + 3 dm3 = . . . liter
Jawab:
1 m3 = 1 × 1.000 liter = 1.000 liter
3 dm3 = 3× 1 liter =3 liter +
Jumlah = 1.003 liter
E. Satuan Pengukuran Berat
Hubungan Antar Satuan Pengukuran Berat

Tiap turun satu tingkat berarti dikalikan dengan 10 1 kg = 10 hg = 100 dag = 1.000 g = 10.000 dg =
100.000 cg = 1.000.000 Mg

Tiap naik satu tingkat berarti dibagi dengan 10 1 mg = cg = dg = g = dag = hg = kg

Selain hubungan antar satuan berat tersebut, masih ada satuan berat yang lain diantaranya: 1 ton =
1.000 kg 1 kg = 10 ons

1 ton = 10 kuintal 1 pon = 5 kg = 50 ons

1 kuintal = 100 kg 1 ons = 100 gram

1 kg = 2 pon
Contoh:
a. 8 kg = . . . hg
8 kg = (8 x 10) hg = 80 hg
Jadi, 8 kg setara dengan 80 hg
b. 12 ton = . . . kuintal
12 ton = (12 × 10) kuintal = 120 kuintal
Jadi, 12 ton setara dengan 120 kuintal
c. 100 g = . . .dag
100 g = (100 : 10) dag = 10 dag
Jadi, 100 g setara dengan 10 dag

Operasi Hitung Satuan Berat


Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan berat dengan satuan kg. Satuan ton digunakan utnuk
menyatakan ukuran berat 1.000 kg atau lebih. Perhatikan operasi hitung satu berat berikut.
Contoh:
a. 5 ton – 12 kuintal + 7.000 ons = ... kg
Jawab:
5 ton = 5 × 1.000 kg = 5.000 kg
12 kuintal = 12 × 100 = 1.200 kg
7.000 ons = 7.000 : 10 kg = 700 kg
Jadi, 5 ton – 12 kuintal + 7.000 ons = 5.000 kg – 1.200 kg + 700 kg = 4.500 kg
F. Satuan Kuantitas
Kuantitas adalah banyaknya barang/benda. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering mendengar kata lusin, kodi, gros, dan rim. Satuan ukuran tersebut adalah
satuan ukuran kuantitas (jumlah).
Hubungan antar satuan kuantitas
1 lusin = 12 buah
1 gros = 12 lusin = 144 buah
1 kodi = 20 lembar
1 rim = 500 lembar
Contoh:
a. 5 lusin = . . .buah
5 × 12 buah = 60 buah
b. 1 gros + 3 lusin = . . .buah
1 gros = 1 × 144 buah = 144 buah
3 lusin = 3 × 12 buah = 36 buah +
= 180 buah
G. Pengukuran Waktu
• Notasi 24 jam
Alat ukur waktu yang biasa digunakan adalah jam. Jam terdiri atas jam
analog dan jam digital.

• Jam analog
Ciri dari jam analog adalah jarum dan angka. Misalnya, jam dinding, jam
duduk, dan jam beker. Jam analog menunjukkan waktu dari pukul 00.00
sampai 12.00.
Mengubah waktu dari notasi 12 jam ke notasi 24 jam
Pada notasi 24 jam tidak perlu disertai keadaan hari. Pada notasi ini bilangan telah menunjukkan
keadaan. 0.00 – 12.00 menunjukkan waktu dini hari sampai siang hari 12.00 – 24.00
menunjukkan waktu siang sampai malam hari. Pada jam analog notasi sampai 12.00. Pada jam
digital notasi sampai 24.00. Perubahan hanya terletak pada waktu siang hingga malam.
Tambahkan 12 pada setiap waktu.

Contoh:
a. Ubahlah notasi 12 jam ke notasi 24 jam. Pukul 7.00 pagi.
Jawab: Tidak berubah, karena di bawah 12 siang.
b. Pukul 4.00 sore
Jawab: 4.00 sore = 4.00 + 12.00 = 16.00
Jadi, pukul 4.00 sore sama dengan pukul 16.00.
c. Pukul 10.30 malam
Jawab: Pukul 10.30 malam = 10.30 + 12.00 = 22.30 Jadi, pukul 10.30 malam sama dengan
pukul 22.30.
H. Pengukuran kecepatan
Iwan berangkat sekolah mengendarai sepeda. Panjang lintasan yang dilalui Iwan
dari rumah sampai ke sekolah adalah 800 m.
Jarak dari rumah Iwan ke sekolah adalah 800 m. Waktu tempuh dari rumah ke
sekolah adalah 4 menit.
Kecepatan = 𝑗𝑎𝑟𝑎k t𝑒𝑚𝑝uh : 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢h
= 800 m : 4 menit = 200 m/menit
Jadi, kecepatan Iwan mengendari sepedanya adalah 200 m/menit.
THANK U…

Anda mungkin juga menyukai