Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok

“ANTIBIOTIK
ANTITUMOR”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :


• SUKMAWATI (PBC200008)
• ELSA FEBRIANA PUTRI (PBC200016)
• DWI SARTIKA (PBC200019)
• MARWATI (PBC200020)
PENGERTIAN ANTIBIOTIK ANTITUMOR
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah
infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri
berkembang biak di dalam tubuh. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi
infeksi akibat virus, seperti flu.
Antibiotik antitumor adalah salah satu dari lima kelas pengobatan kemoterapi. Obat
ini dibuat dari produk alami yang diproduksi oleh spesies Streptomyces jamur tanah.
Obat ini bekerja selama beberapa fase siklus sel. Meskipun tergolong antibiotik, obat
ini manfaatnya bukan untuk mengobati infeksi bakteri, melainkan mengubah DNA
dalam sel agar tidak berfungsi abnormal. Ada beberapa jenis antibiotik antitumor
yang dipakai sebagai agen kemoterapi yaitu Anthracyclin dan bleomycin.
OBAT YANG TERGOLONG DALAM ANTIBIOTIK
ANTITUMOR
Anthracycline dan Anthracenedione
Selain sebagai derivat antibiotik, kelompok obat ini juga masuk ke dalam golongan
inhibitor topoismerase karena bekerja dengan menghambat kerja topoisomerase II.
Anthracyclin berasal dari jamur Streptomyces peucetius var. caesius. Obat yang
terkenal dari golongan ini adalah doxorubicin dan daunorubicin sedangkan
derivatnya adalah idarubicin dan epirubicin. Daunorubicin dan idarubicin banyak
dipakai terutama pada leukemia akut sedangkan docorubicin dan epirubicin
menunjukan aktivitas luas terhadap kanker solid.
Semua obat ini memiliki kemampuan dalam memproduksi radikal bebas dan
menyebabkan efek samping yang tidak lazim berupa kardiotoksisitas (racun untuk
jantung). Agen kemoterapi mitroxantrone yang memiliki kemiripan dengan
anthracycline juga memiliki potensi kerja terhadap kanker prostat dan AML namun
memiliki kardiotoksisitas yang lebih rendah.
Struktur kimia anthracycline berupa cincin tetracyclin yang berikatan dengan gula
yang tidak lazim yaitu daunosamine. Semua agen obat ini memiliki moeitas quonone
dan hydroquinone pada cincin yang berdekatan sehingga memungkinkan proses
menangkap atau menyumbangkan elektron.
Kelompok obat ini memiliki beberapa mekanisme kerja. Pertama, dapat
berinterkalasi dengan DNA sehingga menghalangi transkripsi dan replikasi.
Mekanisme terpenting adalah membentuk kelompok tripartit dengan topoisomerase
II dan DNA. Topoisoemrase II merupakan enzim yang bergantung ATP yang
mengikat DNA dan membentuk double-strand break pada rantai utama 3′-phosphate
dari DNA. Ikatan topoisomerase II dengan anthracycline atau etoposide akan
mencegah proses religasi dari DNA yang telah putus sehingga mennyebabkan
rusaknya DNA dan terjadinya apoptosis.
Efek samping utama mereka adalah kardiotoksisitas, yang sangat membatasi
kegunaannya. Penggunaan anthracyclines juga telah terbukti secara signifikan terkait
dengan siklus 1 neutropenia parah atau demam. Efek samping lainnya termasuk
muntah.
Bleomycin
Bleomycin termasuk kelompok antibiotik anti kanker namun memiliki kemampuan
unik yaitu dapat membelah DNA. Obat ini diperokeh dari fermentasi produk
Streptomyces verticillus. Bleomycin dipakai dalam bentuk campuran dua peptida
berkelasi tembaga, bleomycin A2 dan B2.
Mekanisme sitotoksisitas bleomycin berasal dari kemampuan obat ini menyebabkan
kerusakan oksidatif terhadap deoksiribosa dari thymidilate dan nukleotida lainnya
sehingga menyebabkan single– dan double-stranded break dari DNA. Efek
bleomycin dapat dilihat di fase G2 dan menyebabkan kerusakan berupa aberasi
kromosom termasuk pemecahan kromatid, fragmentasi, dan celah di DNA serta
translokasi.
Bleomycin dapat membelah DNA dengan menghasilkan redikal bebas. Dalam
keadaan lingkungan kaya oksigen dan agen reduktor seperti dithiothreitol, kompleks
metal dengan obat akan teraktivasi dan berfungsi sebagai ferrous oxidase yang
memindahkan elektron dari Fe2+ dari molekul oksigen memproduksi radikal
oksigen.
Kompleks metallo-bleomycin juga diaktivasi oleh enzim flavin, NADPH-cytochrome
P450 reductase. Saat kompleks ini mengikat DNA, radikal bebas yang dihasilkan akan
bereaksi dengan DNA yaitu abstraksi proton di posisi 3′ dari backbone deoksiribosa
menyebabkan terbukanya cincin deoksiribosa dan menyebabkan strand break di DNA.
Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi yang dapat terjadi jika bleomycin digunakan
bersama obat lain maka peningkatan risiko terjadinya agranulositosis jika digunakan
dengan clozapine, peningkatan risiko terjadinya sindrom Raynaud jika digunakan
dengan vinca alkaloid, peningkatan risiko terjadinya penggumpalan darah jika
digunakan dengan thalidomide, peningkatan risiko terjadinya infeksi yang fatal dan
berbahaya jika digunakan dengan etanercept, menurunnya penyerapan obat phenytoin,
penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin campak,
peningkatan risiko terjadinya kerusakan paru jika digunakan dengan cisplatin,
bretuximab, terapi oksigen, atau jika terapi dilakukan bersamaan dengan radioterapi.
Efek Samping dan Bahaya Bleomycin yaitu mual dan muntah, rambut rontok, hilang
nafsu makan atau berat badan turun, sariawan atau luka di mulut atau lidah, warna
kulit yang berubah menjadi lebih gelap, demam atau tidak enak badan serta merah,
gatal, atau bengkak, di area penyuntikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai