Anda di halaman 1dari 4

Mutagen

Bahan-bahan yang menyebabkan


terjadinya mutasi disebut mutagen.
Mutagen dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Mutagen bahan Kimia, contohnya adalah
kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah
zat yang dapat menghalangi terbentuknya
benang-benang spindel pada proses
anafase dan dapat menghambat
pembelahan sel pada anafase.
2. Mutagen bahan fisika, contohnya sinar
ultraviolet, sinar radioaktif,dll. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan kanker
kulit.
3. Mutagen bahan biologi, diduga virus
dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya
mutasi. Bagian virus yang dapat
menyebabkan terjadinya mutasi adalah
DNA-nya.
Asam nitrat (HNO2) merupakan bahan
kimia mutagenic yang menyebabkan
adenine (A) tidak lagi dapat berikatan
dengan timin (T) melainkan dengan sitosin
(C). Hal ini disebabkan karena asam nitrat
bekerja dengan cara menghapus atau
menhilangkan gugus amino, sehingga
sitosin akan berubah menjadi urasil,
sedangkan adenine akan berubah menjadi
hiposantin.
Hiposantin memiliki ikatan hydrogen
serupa dengan guanine, sedangkan urasil
memiliki ikatan hydrogen serupa dengan
timin. Akibatnya, pada saat replikasi DNA,
adenine (A) berubah menjadi hiposantin
yang akan berikatan dengan sitosin (C),
sedangkan sitosin (C) akan berubah
menjadi urasil dan akan berpasangan
dengan adenine (A). Perubahan ini
berlangsung pada lokasi yang acak pada
DNA.
Bahan mutagenic yang lain adalah analog
basa nukleotida. Molekul molekul ini
memilki struktur serupa dengan basa
nitrogen normal, namun berbeda pada

ikatan hidrogennya. Misalnya molekul 2aminopurin merupakan analog adenine (A),


sehingga kedudukan adenine (A) adalah
timin (T), namun karena struktur 2aminopurin, maka 2-aminopurin
berpasangan dengan sitosin (C). Hal yang
sama juga terjadi pada 5-bromourasil.
Molekul 5-bromourasil merupakan analog
timin (T), sehingga kedudukan timin (T)
dapat digantikan oleh 5-bromourasil.
Pasangan timin (T) adalah sitosin (C),
namun karena struktur 5-bromourasil,
maka 5-bromourasil berpasangan dengan
guanine (G). Bila analog basa nukleotida
diberikan pada sel yang sedang tumbuh,
maka analog basa nukleotida tersebut
akan secara acak tergabung dalam DNA,
sehingga pada saat replikasi DNA dapat
menyebabkan kesalahan pasangan basa.
Beberapa senyawa kimia mutagenik dapat
menyebabkan mutasi frameshift
(pergeseran pembacaan basa) dan bersifat
karsinogen, contohnya benzpiren,
aflatoksin dan pewarna akridin.
Radiasi sinar X dan sinar gamma
merupakan bahan mutagenic akibat
kemampuannya dalam mengionisasi atom
dan molekul. Ion ion radiasi bergabung
dengan basa DNA dan menyebabkan
kesalahan pada replikasi DNA. Hasil
lainnya adalah putusnya ikatan kovalen
pada tulang punggung gula-fosfat DNA,
dan menyebabkan patahnya kromosom.
Radiasi mutagenic lainnya adalah sinar
ultraviolet (UV). Sinar UV dapat
menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen
antara dua molekul timin, menghasilkan
timin dimer. Timin dimer ini menyebabkan
kerusakan serius dan kematian sel karena
DNA dengan timin dimer tidak dapat
direplikasi dan ditranskripsi. Komponen
sinar UV yang bersifat paling mutagenic
adalah pada panjang gelombang 260nm.
Paparan sinar UV pada manusia dapat

menyebabkan terbentuknya banyak timin


dimer pada sel kulit dan menimbulkan
kanker kulit. Bakteri dan organisme lain
memiliki mekanisme perbaikan (repair)
terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh
radiasi sinar UV. Ada dua macam
mekanisme perbaikan, yaitu perbaikan
dengan cahaya (light repair) dan perbaikan
tanpa cahaya (dark repair ).
Pada perbaikan dengan cahaya ( light
repair) , bakteri memiliki enzim fotoliase
yang menggunakan energi cahaya visible
untuk memisahkan ikatan dimer timin.
Manusia dengan penyakit xeroderma
pigmentosum sangat sensitive terhadap
paparan sinar matahari dan tidak memiliki
mekanisme perbaikan terhadap efek
mutagenic radiasi sinar UV, sehingga
sangat berisiko mengidap kanker kulit.
Pada perbaikan tanpa cahaya ( dark repair),
cahaya tidak diperlukan dalam mekanisme
perbaikan. Mekanisme perbaikan ini
disebut juga sebagai nucleotide excision
repair, dan tidak terbatas hanya pada
kerusakan akibat bahan mutagenic yang
lain. Pada mekanisme ini, enzim bakteri
dapat memotong bagian timin DNA yang
rusak dan menghasilkan bagian yang
terbuka. Enzim yang lain akan mengisi gap
(bagian yang terbuka) ini dengan DNA
baru yang komplementer dengan rantai
DNA yang tidak rusak. Langkah terakhir
adalah reaksi penyegelan ( sealing) oleh
enzim DNA ligase.
Salah satu mutagen yang banyak
dimanfaatkan manusia dalam berbagai
keperluan adalah radiasi. Perbuatan
manusia yang menimbulkan radiasi dapat
menyebabkan terjadinya mutasi misalnya:
1. penggunaan zat-zat kimia yang
radioaktif atau radioisotope
2. penggunaan bahan kimia dalam
minuman dan makanan
3. penggunaan sinar x dalam penelitian

dan pengobatan
4. kebocoran radiasi dari pembuangan
sampah-sampah industri, reaktor atom,
roket, dan lain sebagainya.
5. penggunaan bom radioaktif ( peledakan
bom di Hirosima dan Nagasaki
menyebabkan terbentuknya kelapa
poliploid).
Meski sifat mutasi adalah merugikan
namun dalam beberapa hal berguna pula
pada manusia dalam kehidupannya,
misalnya:
1. Meningkatkan hasil panen produksi
pangan, seperti gandum, tomat kacang
tanah, kelapa poliploidi, kol poloploidi
dengan mutasi induksi.
2. Meningkatkan hasil antibiotika, seperti
mutan penicillium.
3. Untuk pemeriksaan proses biologi
melalui mutasi, misalnya transport electron
pada fotosintesis, fiksasi nitrogen pada
bakteri.
4. Sebagai proses penting untuk evolusi
dan variasi genetik.

Anda mungkin juga menyukai