1
DEFINISI NEGARA
Aristoteles:
Aristoteles: Negara
Negara adalah
adalah persekutuan
persekutuan daripada
daripada keluarga
keluarga dan
dan desa
desa guna
guna
memperoleh hidup yang sebaik-baiknya
memperoleh hidup yang sebaik-baiknya
Jean
Jean Bodin:
Bodin: Suatu
Suatu persekutuan
persekutuan dari
dari pada
pada keluarga-keluarga
keluarga-keluarga dengan
dengan segala
segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat
Hugo
Hugo Grotius:
Grotius: Negara
Negara merupakan
merupakan suatu
suatu persekutuan
persekutuan yang
yang sempurna
sempurna dari
dari pada
pada
orang-orang yang merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum
orang-orang yang merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum
Harrold
Harrold Laski:
Laski: Negara
Negara sebagai
sebagai sebuah
sebuah organisasi
organisasi paksaan
paksaan
Blutschli:
Blutschli: Negara
Negara sebagai
sebagai diri
diri rakyat
rakyat yang
yang disusun
disusun dalam
dalam suatu
suatu organisasi
organisasi
politik di suatu daerah tertentu
politik di suatu daerah tertentu
Hansen
Hansen Kelsen:
Kelsen: negara
negara adalah
adalah suatu
suatu susunan
susunan pergaulan
pergaulan hidup
hidup bersama
bersama dengan
dengan
tata
tata paksa
paksa
Woodrow
Woodrow Wilson:
Wilson: Negara
Negara merupakan
merupakan rakyat
rakyat yang
yang terorganisasi
terorganisasi untuk
untuk hukum
hukum
dalam
dalam wilayah
wilayah tertentu.
tertentu. 2
TUJUAN NEGARA
Kekuatan,
kekuasaan, dan
kebesaran/keagungan
Kepastian hidup,
Kesejahteraan dan
Keamanan dan
Kebahagiaan hidup
Ketertiban
Kemerdekaan Keadilan
3
TIGA UNSUR PENYEBAB GAGALNYA SUATU NEGARA (ACEMOGLU
& ROBINSON: 2012)
4
Bentuk negara
Sistem pemerintahan
Membentuk Negara
Tujuan negara
Dasar Negara sebagai
Landasan dan Sumber
mekanisme/prosedur
Kebijakan negara
5
MAHFUD M.D (2009:16-17)
6
Pancasila sebagai dasar negara adalah salah satu hasil
budaya yang sangat penting dan warisan genius
bangsa ini.
Walaupun secara formal Pancasila menjadi dasar
negara ini sejak 18 Agustus 1945 namun jauh
sebelum itu bangsa Indonesia telah memiliki
unsur2 atau kepribadian Pancasila di dalam
kehidupan mereka.
7
PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Sidang pertama BPUPK Sidang PPKI (Pancasila
Panitia Kecil/Panitia
(Sukarno menawarkan 5 dalam Pembukan UUD
Sembilan
prinsip yang diberi nama 1945)
22 Juni 1945
Pancasila) 1 Juni 1945 18 Agustus 1945
Piagam Jakarta Pancasila
1. Ketuhanan dengan Kewajiban 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dasar Negara/Pancasila
menjalankan Syariat Islam bagi 2. Kemanusiaan yang Adil dan
1. Kebangsaan
Pemeluk-pemeluknya Beradab
Indonesia
2. Kemanusiaan yang Adil dan 3. Persatuan Indonesia
2. Internasionalisme
Beradab 4. Kerakyatan yang Dipimpin
atau
3. Persatuan Indonesia oleh Hikmat Kebijaksanaan
perikemanudiaan
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh dalam
3. Mufakat atau
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Demokrasi
Permusyawaratan/Perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi seluruh
4. Kesejahteraan Sosial
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
5. Ketuhanan
Rakyat Indonesia
8
SUMBER YURIDIS
Secara yuridis, penetapan dan peneguhan Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia sebagaimana yang terdapat pada:
9
SUMBER HISTORIS
Sumber historis Pancasila sebagai dasar negara dapat dilihat mulai dari sejarah
masyarakat nusantara dan sejarah perjuangan kemerdekaan.
10
SUMBER SOSIOLOGIS
Yudi Latif:
1. Nilai nilai ketuhanan sebagai sumber etika dan spiritualitas yang bersifat
transcendental
2. Nilai nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan,
hukum alam, dan sifat sifat sosial yang bersifat horizontal dianggap penting
sebagai fundamental etika politik kehidupan bernegara
3. Nilai nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan
pergaulan kebangsaan
4. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan cita cita kebangsaan dalam
aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan
5. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan nilai serta cita kebangsaan serta
demokrasi permusyawaratan itu dapat memperoleh maknanya sepanjang
dapat mewujudkan keadilan sosial.
11
SUMBER POLITIS
Sila-sila Pancasila merupakan wujud dari sikap politik bangsa Indonesia dalam
menentang berbagai bentuk penindasan dan penjajahan.
Perjuangan bangsa Indonesia ini merupakan perjuangan politis dalam menentang
berbagai kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang tidak berorientasi kepada
nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat nusantara.
12