Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PENGENDALIAN

INTERNAL Pemerintah (SPIP)

Start
KELOMPOK 5

01 Salman Nuraly 02 Irfan Wardana


11190000184 11190000206

03 Tabah Muhammad Fajar

11190000203
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)

Proses yang Integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang :
1) efektif dan efisien
2) keandalan pelaporan keuangan
3) pengamanan aset negara
4) ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang diselenggarakan secara
menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Tujuan dibangunnya Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

 Melindungi Aset negara baik aset fisik maupun data


 Memelihara catatan dan dokumen secara rinci dan akurat
 Menghasilkan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan andal
 Memberikan aminan yang memadai bahwa laporan keuangan pemerintah
telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku (Standar
AkuntansiPemerintah/SAP)
 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi organisasi
 Menjamin ditaatinya kebiakan manaemen dan peraturan perundang undangan
yang berlaku
Elemen Sistem Pengendalian Internal Pemerintah sebagaimana diatur dalam PP No. 60 Tahun
2008 terdiri atas lima unsur yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian 4. Informasi dan Komunikasi

2. Penilaian Risiko 5. Pemantauan Pengendalian


Internal
3. Kegiatan Pengendalian
1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian merupakan elemen terpenting yang melandasi unsur-unsur lainnya


dalam sistem pengendalian. lingkungan pengendalian berkaitan dengan orang, moralitas,
integritas, kejujuran, dan kompetensi. sebaik apapun sistem pengendalian yang dibangun jika
orang-orang yang melaksanakan pengendalian tersebut tidak baik maka akan merusak sistem
yang dibangun. sebaliknya meskipun sistemnya belum sempurna tetapi jika dijalankan oleh
orang-orang yang baik maka akan mampu membawa kebaikan.
2. Penilaian Risiko

Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang dihadapi unit organisasi
baik dari luar maupun dari dalam. penilaian risiko terdiri atas:
• identifikasi risiko, dan
• analisis resiko
3. Kegiatan Pengendalian
kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan instansi pemerintah dilaksanakan.
kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. kegiatan pengendalian
terdiri atas dua bentuk yaitu, pengendalian umum dan pengendalian aplikasi
Pengendalian umum
Pengendalian umum terdiri atas
• pengamanan sistem informasi
• pengendalian atas akses
• pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat lunak aplikasi
• pengendalian atas perangkat lunak sistem
• pemisahan tugas, dan
• kontinuitas pelayanan
pengendalian aplikasi
pengendalian aplikasi terdiri atas
• pengendalian otoritasi
• pengendalian kelengkapan
• pengendalian akurasi, dan
• pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data
4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi pada dasarnya merupakan pendukung dari elemen sistem Pengendalian
internal lainnya. inti dari informasi dan komunikasi adalah manajemen dan karyawan dapat memperoleh
informasi dan dapat berkomunikasi dengan atasan dan atau rekan kerjanya yang memungkinkan mereka
memahami tugas dan tanggung jawab pengendalian dan secara baik dalam rangka. dan informasi dan
komunikasi juga digunakan untuk memastikan bahwa dalam organisasi terdapat alur informasi yang jelas dan
mudah ah antara pimpinan dengan bawahan. dari bawahan ke atasan, atau antara karyawan.
untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif, pimpinan harus sekurang-kurangnya nya
• menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk sarana dan komunikasi, dan
• mengelola, mengembangkan, dan memperbarui sistem informasi secara terus menerus.
5. Pemantauan Pengendalian Internal

Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa
rekomendasi hasil audit dan review lainnya dapat segera ditindaklanjuti. pimpinan instansi pemerintah wajib
melakukan pemantauan sistem pengendalian intern. pemantauan sistem pengendalian intern dilaksanakan
melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah ah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dana review
lainnya. pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi,
perbandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas. evaluasi terpisah
diselenggarakan melalui penilaian sendiri, review, dan pengujian efektivitas sistem pengendalian intern.
evaluasi terpisah dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal pemerintah.
tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai
dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan refill lainnya yang ditetapkan.
Pertanggung Jawaban SPIP
Tanggungjawab pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal terletak pada manaemen dalam
organisasi pemerintahan, Menteri/pimpinan Lembaga, gubernur, dan bupati, walikota
bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian internal di
lingkungan masing masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas sistem
pengendalian internal dilakukan melalui 2 hal yaitu :

1. Pengawasan internal atas penyelenggaraan 2. Pembinaan penyelenggaraan


tugas dan fungsiinstansi pemerintah termasuk SPIP
akuntabilitas keuangan negara
A
A Audit
Pengawasan
Pengawasan Intern
Intern atas
atas
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Tugas
Tugas dan
dan Fungsi
Fungsi B Reviu
Instansi
Instansi Pemerintah
Pemerintah dilakukan
dilakukan oleh
oleh
apparat
apparat pengawasan
pengawasan internal
internal
pemerintah.
C
C Evaluasi
pemerintah.Aparat
Aparat pengawasan
pengawasan
Internal
Internal Pemerentahan
Pemerentahan melakukan
melakukan
pengawasan
pengawasan internal
internal melalui:
melalui:
D Pemantauan
EE Kegiatan Pengawasan
Lainnya
Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP_)
• BPKP
• inspektorat jenderal atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern
• inspektorat provinsi atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern di tingkat pemerintah provinsi, dan
• inspektorat Kabupaten/ kota atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern di tingkat kabupaten/ kota
Rerangka SPIP

Rerangka Sistem
01 Pengendalian COSO (the 03
Committee of Sponsoring
Organization)

Rerangka COBIT (Control Rerangka Enterprise Risk


Obectives for Information 02 Mangement ERM COSO
and Realited Technology)

Ketiga Rerangka Pengendalian tersebut pada dasarnya merupakan model pengendalian yang di
Amerika Serikat terutama untuk sektor tetapi juga sektor publik
Rerangka COBIT

“COBIT merupakan suatu rerangka


pengendalian teknologi informasi yang
dapat disampaikan secara umum pada
praktik pengendalian dan keamanan sistem
informasi”
Rerangka COBIT Menekankan Pengendalian Pada tiga
dimensi, yaitu :

Tujuan Organisasi
Meliputi tujuh kategori: Efektivitas, Efisiensi,
Kerahasiaan, Integritas, Ketersediaan, Proses Teknologi Informasi (IT
Kepatuhan terhadap peraturan perundangan
yang disyaratkan dan keandalan Process)

Meliputi: Perencanaan dan


Sumber daya Teknologi Pengorganisasian, Perolehan
Informasi (IT Resources) dan Implementasi, Pengiriman
dan layanan Pendukung, serta
Meliputi: Orang, Sistem Aplikasi, Teknologi, Monitoring dan Evaluasi
Fasilitas, dan data
Rerangka Pengendalian Internal
COSO

Model Pengendalian Internal COSO memiliki 5 komponen


utama, yaitu:
• Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
• Aktifitas Pengendalian (Control Activities)
• Penilaian RISIKO (Risk Assessment)
• Informasi dan Komunikasi)
• Pemantauan (Monitoring)

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) yang diatur


dalam PP No.60 Tahun 2008 juga mengacu pada rerangka
pengendalian internal COSO dengan menggunakan 5 unsur
utama dalam sistem pengendalian internal
Rerangka ERM COSO

Tujuan ERM adalah untuk mencapai seluruh tujuan rerangka


Pengendalian Internal dan membantu organisasi:
• Memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran perusahaan dicapai dan
berbagai masalah dapat diminimumkan
• Mencapai target kinerja
• Menghitung risiko secara berkelanjutan dan mengidentifikasi Langkah Langkah yang
akan diambil dan sumberdaya yang dialokasi untuk menanggulangi atau mitigasi risiko
• Menghindari publikasi negative yang dapat merusak reputasi organisasi

ERM COSO menggunakan pendekatan berbasi risiko (risk based), sedangkan rerangka
COSO yang lama berbasis pengendalian (control based). ERM COSO bersifat melengkapi
dan bukan mengganti rerangka pengendalian internal COSO yang lama.
Model Pengendalian Internal ERM COSO memiliki 8 komponen,
yaitu:
• Lingkungan Internal (Internal Environment)
• Penetapat Tujuan (Obectives Setting)
• Identifikasi Peristiwa (Event Identification)
• Penilaian Risiko (Risk assessment)
• Respon Risiko (Risk Response)
• Aktifitas Pengendalian (Control Activities)
• Informasi dan Komunikasi
• Monitoring
Thankyou

End

Anda mungkin juga menyukai