Start
KELOMPOK 5
11190000203
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
Proses yang Integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang :
1) efektif dan efisien
2) keandalan pelaporan keuangan
3) pengamanan aset negara
4) ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang diselenggarakan secara
menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Tujuan dibangunnya Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang dihadapi unit organisasi
baik dari luar maupun dari dalam. penilaian risiko terdiri atas:
• identifikasi risiko, dan
• analisis resiko
3. Kegiatan Pengendalian
kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan instansi pemerintah dilaksanakan.
kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. kegiatan pengendalian
terdiri atas dua bentuk yaitu, pengendalian umum dan pengendalian aplikasi
Pengendalian umum
Pengendalian umum terdiri atas
• pengamanan sistem informasi
• pengendalian atas akses
• pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat lunak aplikasi
• pengendalian atas perangkat lunak sistem
• pemisahan tugas, dan
• kontinuitas pelayanan
pengendalian aplikasi
pengendalian aplikasi terdiri atas
• pengendalian otoritasi
• pengendalian kelengkapan
• pengendalian akurasi, dan
• pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi pada dasarnya merupakan pendukung dari elemen sistem Pengendalian
internal lainnya. inti dari informasi dan komunikasi adalah manajemen dan karyawan dapat memperoleh
informasi dan dapat berkomunikasi dengan atasan dan atau rekan kerjanya yang memungkinkan mereka
memahami tugas dan tanggung jawab pengendalian dan secara baik dalam rangka. dan informasi dan
komunikasi juga digunakan untuk memastikan bahwa dalam organisasi terdapat alur informasi yang jelas dan
mudah ah antara pimpinan dengan bawahan. dari bawahan ke atasan, atau antara karyawan.
untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif, pimpinan harus sekurang-kurangnya nya
• menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk sarana dan komunikasi, dan
• mengelola, mengembangkan, dan memperbarui sistem informasi secara terus menerus.
5. Pemantauan Pengendalian Internal
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa
rekomendasi hasil audit dan review lainnya dapat segera ditindaklanjuti. pimpinan instansi pemerintah wajib
melakukan pemantauan sistem pengendalian intern. pemantauan sistem pengendalian intern dilaksanakan
melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah ah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dana review
lainnya. pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi,
perbandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas. evaluasi terpisah
diselenggarakan melalui penilaian sendiri, review, dan pengujian efektivitas sistem pengendalian intern.
evaluasi terpisah dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal pemerintah.
tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai
dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan refill lainnya yang ditetapkan.
Pertanggung Jawaban SPIP
Tanggungjawab pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal terletak pada manaemen dalam
organisasi pemerintahan, Menteri/pimpinan Lembaga, gubernur, dan bupati, walikota
bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian internal di
lingkungan masing masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas sistem
pengendalian internal dilakukan melalui 2 hal yaitu :
Rerangka Sistem
01 Pengendalian COSO (the 03
Committee of Sponsoring
Organization)
Ketiga Rerangka Pengendalian tersebut pada dasarnya merupakan model pengendalian yang di
Amerika Serikat terutama untuk sektor tetapi juga sektor publik
Rerangka COBIT
Tujuan Organisasi
Meliputi tujuh kategori: Efektivitas, Efisiensi,
Kerahasiaan, Integritas, Ketersediaan, Proses Teknologi Informasi (IT
Kepatuhan terhadap peraturan perundangan
yang disyaratkan dan keandalan Process)
ERM COSO menggunakan pendekatan berbasi risiko (risk based), sedangkan rerangka
COSO yang lama berbasis pengendalian (control based). ERM COSO bersifat melengkapi
dan bukan mengganti rerangka pengendalian internal COSO yang lama.
Model Pengendalian Internal ERM COSO memiliki 8 komponen,
yaitu:
• Lingkungan Internal (Internal Environment)
• Penetapat Tujuan (Obectives Setting)
• Identifikasi Peristiwa (Event Identification)
• Penilaian Risiko (Risk assessment)
• Respon Risiko (Risk Response)
• Aktifitas Pengendalian (Control Activities)
• Informasi dan Komunikasi
• Monitoring
Thankyou
End