Anda di halaman 1dari 38

TES PENGUKURAN

PENDIDIKAN JASMANI

NAMA: DENNY AGUSTIANA


PRODY:PENJAS 5A
NPM:19210320740
KUNCI SUKSES DALAM
EVALUASI

INPUT OUT PUT


PROCES

UMPAN BALIK (FEED


BAK)
HUBUNGAN EVALUASI-PENILAIAN-
PENGUKURAN DAN TES
KETERKAITAN EVALUASI-PENILAIAN-
PENGUKURAN DAN TES
TES
Sebuah instrumen yang dipakai untuk
memperoleh informasi tentang seseorang
atau objek tertentu (Observasi,
wawancara, angket, tes skill, atau bentuk
lain yang sesuai).
PENGUKURAN
Proses pengumpulan data / informasi
dari suatu obyek tertentu. ( skor,
frekuensi, waktu, jarak) tinggi badan :
179 cm, berat badan; 65 kg.

Hasilnya atau datanya bersifat


kuantitatif,
EVALUASI
1. Proses penentuan nilai atau
kelayakan data yang terhimpun.
2. Proses penilaian secara kualitatif
data yang telah diperoleh melalui
pengukuran.
3. Suatu proses untuk memberikan
gambaran terhadap pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Tes dan Pengukuran
1. Mengadakan Klasifikasi/Kedudukan atlet
dalam kelompoknya.
2. Mengetahui perkembangan hasil latihan.
3. Mengadakan diagnosa dan bimbingan
4. Melihat kelemahan dan kekurangan atlet
5. Pemberian motivasi
6. Merangsang mengikuti kegiatan yang
diprogramkan.
7. Melihat efektivitas dan efisiensi proses
latihan.
8. Pengumpulan data yang obyektif.
PRINSIP-PRINSIP TES
1. Sesuai dengan norma masyarakat atau filosofi hidup
2. Keterpaduan
3. Realistis
4.Tester yang terlatih (gualified)
5. Keterlibatan siswa
6. Pedagogis
7. Akuntabilitas
8.Teknik evaluasi yang bervariasi dan komprehenif
9.Tindak lanjut
KRITERIA TES
1. Valid
2. Reliabelitas
3. Obyektifitas
4. Ekonomis
5. Punya Norma
6. Mempunyai Petunjuk Pelaksanaan
7. Berbentuk Duplikasi Keterampilan
8. Mempunyai Unsur Pendidikan
9. Menyenangkan
Tes kemampuan dasar kondisi
fisik bertujuan mengukur
kemampuan fisik seseorang
berdasarkan yang dimilikinya
sebagai seorang manusia. Yang
termasuk dalam tes kemampuan
dasar untuk aktivitas fisik adalah :
1. Tes Antropometri
2. Tes Kondisi Fisik
1. Tes Antropometri
Ruang lingkup tes antropometri meliputi :
a. Pengukuran fisik.
• Berat badan
• Tinggi Badan
• Lebar bahu
• Tebal dada
• Panjang lengan
• Besar Lengan atas
• Besar pergelangan
• Panjang tungkai
• Besar paha
b. Pengukuran sikap dan mekanika tubuh

•Sikap berdiri
•Sikap kaki
•Sikap togok
•Sikap berguling
•Sikap mengayun
•Sikap duduk
•Sikap berlari
TES WELLESLEY PREDICTION TABLE
UNTUK UMUR 16 – 20 TAHUN
W = 2.6 (WEIGHT + CHEST DEPTH + CHEST WIDTH) – 154.3

KET:

1. TINGGI BADAN DIUKUR DENGAN INCHI


2. CHEST DEPTH DAN CHEST WIDTH DIKUKUR DENGAN CM
3. KRITERIA QUIMBY
< 100 TIDAK NORMAL
= 100 – 150 NORMAL
> 100 TIDAK NORMAL
TES QUIMBY WEIGHT ANALYSIS
16 – 22 TAHUN
PROSEDUR:
a. Mengukur tinggi badan tanpa sepatu dalam ukuran INCHI
b. Mengukur lebar bahu ( Shoulder Width)
c. Mengukur lebar dada ( Chest Width )
d. Mengukur pengerutan rongga dada ( Chest Depth )
e. Mengukur lebar panggul ( Kep Width )
f. Nilai subtitusi

Rumus :

E.W = [a (heigt) + b (shoulder) + c ( chest) + d (depth) + e (kep)] – f (nilai subtitusi)


SUBTITUSI NILAI RUMUS QUIMBY

Umur a b c d e f
16 ¼ 1.82 4.19 5.38 7.99 5.07 225.39
16 ¾ 1.03 4.70 5.52 8.82 5.10 189.61
17 ½ 2.14 3.71 5.93 5.49 2.59 199.45
18 ½ 1.91 4.89 8.86 7.80 1.22 229.39
19 ½ 2.19 4.26 7.16 8.20 0.61 217.37
20 ½ 2.16 6.28 8.08 7.50 1.30 257.29
21 ½ 1.08 5.25 8.83 9.09 5.70 229.33
21 ½ 2.2.3 0.49 13.40 9.43 1.34 214.15
CHEST DEPTH CHEST WIDTH
SHOULDER WIDTH KIP WIDTH
2. BERAT BADAN
1. Rumus Berat Badan Ideal “Brocca”

(Tinggi Badan – 100) X 90%

Contohnya : Jika Anda mempunyai tinggai badan 150 cm,


maka berat badan ideal Anda adalah
(150 – 100) X 90% = 45 kg.
Dari nilai diatas, Anda dapat membandingkan hasilnya
dengan acuan dibawah ini:
 Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10%
s/d 20% lebih besar
 Kegemukan / Obisitas / Obesity = Hasilnya lebih dari
20% dari yang seharusnya
 Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya
2. Indeks Massa Tubuh
(Body Mass Index, BMI)

BMI merupakan suatu pengukuran


yang menghubungkan
(membandingkan) berat badan
dengan tinggi badan.

Seseorang dikatakan mengalami


obesitas jika memiliki nilai BMI
sebesar 30 atau lebih.
Rumus:

BMI = b / t2

b : Berat badan dalam satuan kilogram


t : Tinggi badan dalam meter

BMI Klasifikasi
< 18.51 berat badan di bawah normal
18.50–24.99 normal
25.00–29.99 normal tinggi
30.09–34.99 Obesitas tingkat 1
35.09–39.99 Obesitas tingkat 2
≥ 40.00 Obesitas tingkat 3
3. KONDISI FISIK
Satu kesatuan utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan
begitu saja, baik peningkatan maupun
pemeliharaannya.

Artinya bahwa di dalam usaha


peningkatan kondisi fisik maka seluruh
komponen tersebut harus dikembangkan.
Sepuluh komponen kondisi fisik masing-
masing adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan (strength),
2. Daya tahan (endurance),
a) Daya tahan umum ( cardiovacular)
b) Daya tahan otot (local endurance)
c) Daya ledak (muscular power)
3. Kecepatan (speed)
4. Daya lentur (flexsibility)
5. Kelincahan (agility)
6. Koordinasi (coordianation)
7. Keseimbangan (balance)
8. Reaksi (reaction)
1.Kekuatan (Strength)
A. Kekuatan yang bersifat statis (iso-metrik)
 Hand Grip Dynamometer
 Leg Dynamometer
 Back Dynamometer

B. Kekuatan yang bersifat dinamis (iso-tonis)


 Pull-ups
 Push-ups
 Sit-ups
ALAT TES KEKUATAN TANGAN
( GRIP DYNAMOMETER )
ALAT TES KEKUATAN TUNGKAI
(LEG DYNAMOMETER)
2. Daya Tahan (endurance)
A. Daya Tahan Umum (Kardio respirasi): Kemampuan seseorang
untuk melakukan suatu pekerjaan dalam waktu relatif lama,
beban sub maksimal, dengan intensitas latihan yang
konstan.
Contoh Test :
 Lari 12 menit
 Lari 2.4 km
 Balke (15 Menit)
 Bleep test
 Tread Mill / landasan berjalan
B. Daya Tahan Lokal (Otot) : Kesanggupan otot mempertahankan
aktivitasnya, statis maupun dinamis untuk waktu yang lama.
Contoh :
 Sit ups
 Push ups
 Squat jumps
C. Daya Ledak Otot
Daya ledak merupakan hasil perpaduan dari kekuatan
dan kecepatan pada kontraksi otot (Bompa,1983:231;
Fox,1988:144 ).

Daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak


yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang
sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat
orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat
melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan
lainnya.
Contoh :
1. Standing Board Jump Test
2. Vertical Jump Test
VERTICAL JUMP TEST
STANDING BOARD JUMP TEST

SIT UP PUSH UP
3. KECEPATAN (SPEED)

Adalah Kemampuan seseorang dalam


melakukan gerakan-gerakan sejenis
dalam waktu yang singkat dengan
hasil yang sebaik-baiknya.

Contoh Test:
 Lari cepat 30 m
 Lari 50 Yard
4. KELENTUKAN (FLEXIBILITY)
Kemampuan seseorang untuk
menggerakkan tubuh dan bagian-bagian
tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas
mungkin tanpa mengalami cedera pada
persendian dan otot di sekitar persendian
itu, atau dengan kata lain “luasnya ruang
gerak persendian”.
Contoh :
 Sit and Reach Flexibilty Test
 Trunk Test
Bentuk tes kelentukan
5. KELINCAHAN (AGILITY)
Kemampuan seseorang untuk bergerak
ke segala arah dengan mudah.

Contoh :
 Shuttle run test
 Zig-zag run test
 T- Test
 Illinious Test
ILLINEOUS TEST T –JUNCTION TEST

SHUTTLE RUN TEST


ZIG ZAG RUN TEST
6. KOORDINASI (COORDINATION)
Kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan
berbagai gerakan menjadi suatu kebulatan gerak
yang sempurna.
Contoh :
 Squat Thrust Test
7. KESEIMBANGAN (BALANCE)

a. TEST SATU KAKI


8. KECEPATAN REAKSI
( SPEED REACTION)

Waktu reaksi (RT) adalah ukuran waktu dari


kedatangan sinyal tiba-tiba disajikan ke awal dari
respon.
Sekian…!
Terima Kasih…!
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai