1. Back Dynamometer
Tujuan :Mengukurkomponenkekuatanototpunggung
JenisKelamin :Laki-lakidanperempuan
Alat/fasilatas : Back Dynamometer
Pelaksanaan :
Teste coba berdiri, panggul dirapatkan di dinding, badan dibungkukkan
kedepan. Keduatangan lurus memegang dynamometer dengan kedua tangan
lurus. Teste berusaha sekuat-kuatnya mengangkat badan keatas, sehingga
menuju pada sikap berdiri tegak. Alat tersebut menunjukkan angka yang
menyatakan besarnya kekuatan kontraksi dari otot punggung tersebut.
Penilaian : Besarnya kekuatan tarikan otot punggung teste dapat dilihat pada
alat pengukuran setelah melakukan tes tersebut.
2. Leg Dynamometer
Tujuan :Mengukurkekuatanotottungkai
JenisKelamin :Laki-lakidanperempuan
Alat/fasilatas : Leg Dynamometer
Pelaksanaan :
Teste memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan
kedua lututnya hingga membentuk sudut ± 45˚, kemudian alat pengikat
pinggang tersebut dikaitkan pada leg dynamometer. Setelah itu teste berusaha
sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya. Setelah teste itu meluruskan
kedua tungkainya dengan maksimum, lalu kita lihat jarum alat-alat tersebut
menunjukkan angka berapa. Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan
otot tungkai teste.
Penilaian : Skor terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai skor dalam
satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg.
KATEGORI SATUAN
PRESTASI (kg)
KATEGORI SATUAN
PRESTASI (kg)
Vertical Jump (lompat vertikal atau loncat tegak) adalah tes kebugaran yang
sudah umum dilakukan untuk menentukan kekuatan otot kaki atau daya ledak
(explosive power) seorang atlet. Tes ini sering digunakan oleh atlet profesional,
terutama untuk mengetahui perkembangan seorang atlet selama pelatihan. Semakin
tinggil ompatan, maka semakin kua otot kaki/daya ledak seorangatlet (Michelle
Lovitt, 2004:39).Daya ledak otot merupakan kemampuan otot atau sekelompok otot
dalam melakukan kerja secara eksplosif, yaitu secara cepat ankuat. Kemampuan daya
ledak otot sangat diperlukan bagi atlet olahraga yang membutuhkan gerakan secara
cepat dan kuat, misalnya pada saat atlet bola voli melakukan smash, atlet lari jarak
pendek melakukan start dan lari sprint, dan sebagainya. Daya ledak otot dapat kita
ukur dengan alat yang sederhana, khusus untuk pengukuran daya ledak otot kaki
(tungkai) bisa dilakukan dengan lompat vertikal atau loncat tegak. Loncat tegak
bertujuan untuk mengukur tinggi lompatan seorang atlet. Loncat tegak dapat
dilakukan dengan cara konvensional yaitu menggunakan papan ukur, dan dengan cara
modern yaitu menggunakan alatseperti Jump DF dan Force Plate. Tes vertical jump
yang biasa dilakukan oleh seorang atlet adalah tes vertical jump secara konvensional.
Berikut akan dijelaskan tatacara melakukan tes vertical jump, mulai dari
perlengkapan, persiapan pelaksanakan, gerakan, dan penilaian. Untuk melakukan tes
tersebut, diperlukan perlengkapan sebagai berikut.
Papan berskala
Penghapus papan tulis
Serbuk kapur/magnesium sulfat
Alat tulis
Setelah perlengkapan disiapkan, maka yang harus dilakukan adalah persiapan
pelaksanaan.
Tabel di bawah ini menunjukkan jarak yang bisa dicapai jika kelunturan tubuh
Anda termasuk baik. Jika jarak yang berhasil Anda capai dari tes ini berada di
bawah angka tersebut, artinya Anda harus melakukan lebih banyak olahraga lagi
untuk meningkatkan kelenturan tubuh Anda.
D. HAND GRIP DYNAMOMETER TEST
Segala sesuatu yang terdapat dalam tubuh kita yang memiliki otot sudah tentu
dapat diukur seberapa besar dan kuat kekuatannya. Dalam mengukur kekuatan otot
tidak serta merta dapat mengukur segala otot yang ada, dikarenakan ada faktor alat
yang harus kita penuhi demi terlaksananya sebuah pengukuran kekuatan otot.
Otot tangan dapat diukur dengan alat yang bernama Handgrip Dynamometer.
Handgrip dynamometer merupakan alat ukur kekuatan otot tangan yang sudah
didesain sedemikian rupa yang menekankan pada efektifikas kerja otot tangan
sehingga bentuk alat sudah menyesuaikan dengan tangan manusia. Handgrip
dynanometer merupakan alat ukur yang bersatuan kilogram (kg) dengan nominal yang
tertera pada alat adalah digit puluhan dengan satu angka di belakang koma.
a. Orang Coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka selebar bahu.
b. Tangan memegang Grip Strenght Dynamometer lurus disamping badan.
c. Telapak tangan menghadap ke paha, sedangkan skala dynamometer menghadap
ke luar.
d. Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga.
e. Tangan yang memegang Grip Strenght Dynamometer tidak boleh bersentuhan
dengan benda lain.
f. Tes yang dilakukan sebanyak tiga kali dan dipilih yang hasil yang terbaik dari tiga
kali percobaan.
g. Hasil perasan dapat dilihat pada skala Dynamometer.
OLEH :