Salah satu tujuan Pendidikan Jasmani di sekolah adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran
jasmani adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang
berarti.
Seiring dengan kemajuan Iptek diberbagai aspek kehidupan masyarakat saat ini, diketahui dari berbagai
Penelitian dan fakta menunjukkan bahwa anak usia sekolah mengalami penurunan kebugaran jasmani yang sangat
memprihatinkan. Hal ini akibat dari :
Berkurangnya gerakan fisik, kemajuan teknologi sehingga aktivitasnya digantikan dengan mesin, robot,
dan computer.
Rendahnya kegitaan olahraga, karena terbatasnya lahan untuk bermain bagi anak.
Tingginya kecenderungan merokok dikalangan Remaja dan bahkan penyalahgunaan Zat zat Psikotropika, Narkoba
dan sejenisnya.
Pola makan siap saji cenderung meningkatkan kelebihan berat badan ( Khususnya dikalangan remaja puteri.
Dibawah ini dapat diambil contoh apabila kita mengadakan Tes Kebugaran dengan menggunakan Tes Jalan / Lari
1,6 km dengan rute bisa di Halaman sekolah ( Tidak harus di jalan raya ).
Tes jalan atau lari 1.6 km rockport
Pelaksanaan :
Peregangan 5 – 10 menit.
Berjalan atau berlari dengan kecepatan konstan sejauh 1,6 km.
Setelah menyelesaikan 1,6 km, waktu tempuh dicatat.
Cari nilai VO2 max yang cocok dengan waktu tempuh. ( dapat dilihat pada tabel )
Setelah itu lihat tingkat kebugaran sesuai dengan jenis kelamin dan kelompok umur.
INTENSITAS PELATIHAN
Bentuk Tes Kebugaran Jasmani dapat dikemas dalam bentuk Permainan yang membuat
suasana gembira. Untuk Anak sekolah metode ini sangat cocok dengan Karakteristik anak
yang suka bermain.
PRINSIP BERMAIN
Peraturan sederhana
Sesuai dengan kebutuhan
Menarik
Kompetitif
Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan mudah, tanpa rasa lelah
yang berlebihan dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu luangnya serta untuk keperluan-
keperluan yang mendadak.
Menurut Morehouse dan Miller, kebugaran jasmani merupakan bagian dari total fitness yang mempunyai beberapa kompnen
antara lain :
Antomical fitness
Antomical fitness merupakan sesuatu hal yang sukar di kembangkan, karena untuk pengembangannya harus dimulai sejak
masa pertumbuhan anak-anak. Pengembangannya memerlukan waktu yang sangat banyak dan hasilnya sangat terbatas,
karena terbentur pada faktor keturunan.
Physiological fitness
Physiological fitness adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi fisiologinya agar dapat mengatasi keadaan
lingkungan atau tugas fisik yang menentukan kerja otot seara cukup efisien, tak mengalami kelelahan dan telah memperoleh
pemulihan yang sempurna.
Phsycological fitness
Phsycological fitness menggambarkan tentang keadaan emosi yang stabil dan berguna untuk mengatasi masalah serta
membangkitkan kemampuan untuk mengatasi gangguan emosi yang timbul secara mendadak.
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dilakukan suatu latihan kondisi fisik seesuai dengan bagian-bagian tubuh yang dilatih.
Latihan kondisi fisik bertujuan untuk meningkatkan kondisi tubuh agar kemampuan fisik seseorang menjadi prima serta untuk
menunjang aktivitas olahraga dalam rangka mencapai prestasi yang baik.
Faktor-faktor penunjang agar kondisi fisik seseorang menjadi baik antara lain :
Keteraturan melatih kemampuan gerak manusia yang meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan,
kelentukan, dan sebagainya.
Tertib dalam kehidupan sehari-hari dalam pengaturan makanan, istirahat, berlatih, dan kegiatan lainnya yang
bermanfaat.
menciptakan lingkungan hidup yang segar, tenteram dan menyenangkan setiap orang.
Tes dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertanyaan untuk menilai pengetahuan. Dalam konteks kebugaran jasmani, tes
merupakan suatu bentuk pengukuran untuk menilai kemampuan aktivitas jasmaniah. Sedangkan pengukuran kebugaran
jasmani merupakan proses pengumpulan data atau informasi dari suatu objek tertentu. Dalam proses pengukuran diperlukan
suatu alat ukur yang meliputi :
Tes berupa skala dan alat ukur lainnya yang baku ( meter, berat atau suhu ).
Suatu tes dan pengukuran kebugaran jasmani harus memenuhi beberapa syarat atau kriteria berikut ini :
Kesahihan (validasi)
Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut mengukur sesuai dengan tujuannya atau sesuai dengan tuntutan yang harus
diukur.
Keterandalan (reliabilitas)
Suatu alat ukur diartikan andal (reliable) apabila alat ukur tersebut memperoleh hasil pengukuran secara tetap atau konsisten
pada pengukuran kedua dengan atlet dan pelatih yang sama.
Objektivitas
Objektivitas merupakan konsistensi hasil suatu tes yang diperoleh dari dua atau lebih pengetes atau tester dan memperoleh
hasil pengukuran yang seragam pada atlet-atlet yang sama dengan waktu pengukuran yang sama.
Norma
Norma adalah petunjuk atau pedoman untuk mengetahui hasil suatu pengukuran berdasarkan tempat seorang atlet yang
melakukan tes. Norma dapat digolongkan menjadi lima tingkatan, misalnya tingkatan sangat baik, baik, sedang, kurang, dan
sangat kurang.
Dalam setiap tes atau pengukuran harus ada tuntutan yang baku tentang bagaimana tes tersebut harus dilakukan. Tuntutan
atau petunjuk tersebut berlaku bagi atlet yang dites maupun pelatih yang mengetes.
Hasil pengukuran dapat dinyatakan dalam skor kuantitatif yang dapat diolah secara statistik dan hasil pengukuran dapat
berupa skor, frekuensi, waktu, jarak dan jumlah. Pengukuran dalam olahraga harus dilakukan berdasarkan asas-asas berikut :
Metode pengukuran harus bersifat menyeluruh baik tes, pengukuran maupun evaluasi.
Alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran harus valid dan reliabel.
Tes dan pengukuran hendaknya dilakukan oleh petugas yang sesuai dengan bidangnya.
2. kekuatan otot
4. fleksibilitas
5. komposisi tubuh
1. kecepatan
2. kekuatan (power)
3. keseimbangan
4. kelincahan
5. koordinasi
6. kecepatan reaksi
Fungsi dari tes dan pengukuran kebugaran jasmani dalam proses pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
meliputi :
memberi masukan bahan penilaian pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Pengukuran Kelincahan
Kelincahan diartikan sebagai kemampuan bergerak ke segala arah dengan mudah dan cepat. Untuk mengukur kelincahan
seseorang, maka tes agility yang cocok untuk digunakan. Orang yang mempunyai kelincahan tinggi memungkinkan orang itu
bergerak ke segala arah degnan cepat dan mudah.
Shuttle run
Squat thurst
Tujuannya untuk mengukur kecepatan mengubah posisi tubuh. Tes ini diperuntukkan anak laki-laki dan perempuan usia 10
tahun ke atas.
Dodging run
Tujuannya mengukur kemampuan mengubah arah dalam keadaan berlari. Tes ini untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10
tahun hingga mahasiswa.
Tujuannya mengukur kemampuan mengubah arah dalam keadaan berlari. Tes ini untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10
tahun hingga mahasiswa.
Pengukuran Kekuatan
Untuk mengukur kekuatan dapat digunakan berbagai macam instrumen, tergantung pada bagian-bagian otot tubuh yang
akan diukur.
Alat ini digunakan untuk mengukur kekuatan otot punggung dan tungkai.
Manometer
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur kekuatan mendorong dan menarik dari otot-otot bagian bahu.
Tensiometer
Tensiometer dapat digunakan untuk mengukur kekuatan pegangan tangan kiri dan tangan kanan. Dalam pengukuran
kekuatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran yang berdasarkan kontraksi isotonik, dimana kontraksi ini lebih
menekankan pengukuran daya tahan lokal (pull up, sit up, dips, squat jump). Sedangkan kontraksi isometrik akan
menggambarkan kekuatan ‘murni’ dari otot-otot yang bersangkutan.
Pengukuran Daya Tahan
Daya tahan ternyata jauh lebih kompleks dari kekuatan, bahkan faktor kekuatan itu sendiri ada keterlibatannya dengan daya
tahan otot lokal, seperti yang dibutuhkan oleh pendayung jarak pendek atau pemain tennis yang membutuhkan gerakan
servis dan smas yang berulang kali selama lima set.
Latihan beban dengan repetition yang banyak akan menambahkan peningkatan daya tahan yang terjadi akibat pertambahan
ukuran otot.
Untuk mengukur daya tahan lokal (muscular endurance) dikenal beberapa tes:
Chin up
Tujuannya mengukur daya tahan otot lokal bagian lengan dengan gelang bahu dengan gerakan mengangkat badan ke atas.
Tes ini hanya berlaku bagi anak laki-laki usia 10 tahun sampai mahasiswa.
Tujuannya mengukur daya tahan lengan dan gelang bahu dalam posisi kedua lengan flexi menggantung.
Sit up
Tujuannya mengukur daya tahan otot perut, ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan usia 10 tahun sampai tingkat
mahasiswa.
Squat jump
Push up
Pengukuran Kecepatan
Kecepatan gerakan dan kecepatan reaksi pemain sering dianggap sebagai ciri-ciri atlet berprestasi, yang jelas nampak dalam
cabang olahraga yang membutuhkan mobilitas gerak yang lebih tinggi. Seperti kecepatan lari seorang pemain sepak bola
mengejar atau menggiring bola, kecepatan pemain softball berlari dari satu base ke base berikutnya.
Kecepatan umumnya diukur dengan lari menempuh jarak pendek. Jarak yang melebihi 100 yard biasanya tidak dianjurkan
karena tercemar oleh faktor daya tahan. Lari lurus minimal berjarak 30 – 100 yard yang sering digunakan.
Pengukuran Kelentukan
Pengukuran kelentukan berkenaan dengan gerakan flexi dan ekstensi. Oleh karena itu, kelentukan berpangkal pada luas
gerak bagian tubuh di sekitar persendian tertentu.
Tujuannya untuk mengukur flexi dari pantat atau pinggul dan punggung juga elastisitas otot hamstring.
Bridge up
Shoulder elevation
Side splits
1. Kemampuan statik (static fitness) ialah tidak adanya cacat dan penyakit. Dengan berpangkal tidak dari arti “sehat”
dimana tidak hanya berarti tidak sakit atau cacat, melainkan juga ada keserasian yang sempurna dari segi fisik,
mental dan sosial.
2. Kemampuan dinamis (dinamika fitness) ialah kemampuan untuk melakukan kegiatan jasmani yang berat yang
tidak memerlukan ketangkasan khusus. Dalam hal ini menjadi patokan penilaian kita adalah daya bertahan. Jadi
kemampuan untuk bertahan dapat dimasukkan ke dalam kemampuan dinamis dimaksudkan kesanggupan melakukan
kegiatan fisik yang lama tanpa menimbulkan kelelahan.
3. Ketangkasan jasmani (motor skill fitness) adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang
dikoordinir. Dalam hal ini diperlukan keterampilan tertentu dan kemampuan daya tahan, seperti pada berenang,
melempar, melompat, tinju, bermain sepak bola, tenis, dan sebagainya. Pada gerakan yang dikoordinir terpadu
komponen-komponen (unsur-unsur) mempertahankan keseimbangan, fleksibilitas, ketangkasan, kekuatan, bergerak
sekonyong-konyong (agility), sehingga untuk semua ini diperlukan kekuatan otot dan daya tahan.
4. Kemampuan mental (mental fitness) adalah kemampuan dalam menghadapi tantangan liku-liku kehidupan. Dan
untuk ini tentunya diperlukan sifat-sifat mental yang tangguh antara lain:
a. Kepercayaan terhadap diri sendiri, keuletan, ketabahan hati dan tidak lekas putus asa.
b. Kehalusan budi dan mampu mengekang nafsu-nafsu terlarang, ramah-tamah, bersifat adil dan berperikemanusiaan.
Seseorang yang telah memiliki tuntutan hidup seperti tersebut di atas, tentu merupakan pribadi yang dapat
dibanggakan dan mempunyai dasar Ketuhanan yang teguh.
5.Kemampuan social (social fitness)
Hal ini dimaksudkan seseorang untuk dapat berdiri sendiri tanpa menggantungkan hidupnya kepada belas
kasihan orang lain, mempunyai cukup kekuatan atau daya tahan untuk melaksanakan tugas pekerjaannya dengan
baik.
Lompat kangkang adalah melakukan lompatan dengan melewati di atas peti dengan posisi kaki
terbuka lebar ke kanan dan ke kiri. Untuk melakukan lompat kangkang diperlukan keberanian.
Untuk melatih keberanian itu diperlukan cara yang sistematis dalam mempelajari tahap-tahap
untuk sampai kepada teknik yang sebenarnya.
Tahapan latihan loncat kangkang untuk sampi ke teknik yang sebenarnya adalah:
2. Lompat Jongkok
Lompat jongkok adalah jenis lompatan yang dilakukan menggunakan peti lompat dengan posisi
badan jongkok pada saat melewati peti lompat. Bentuk latihan lompat jongkok ada dua macam, yaitu
sebagai berikut.
Pada pembhasan ini akan dipelajari lompat jongkok dengan tumpuan pada pangkal kuda-kuda
lompat. Pada dasarnya, setiap lommpatan mengandung unsur gerakan yang terjadi dari empat
tahapan, yaitu awalan, tolakan kaki, melayang, dan mendarat. Berikut penjelasan tentang tahap-
tahap dalam lompatan jongkok.
1. Awalan
Untuk mempeersiapkan tolakan dan gerak lanjutan dari lompatan pada kuda-kuda, terlebih dahulu
harus melakukan lari sebagai awalan. Awalan lari yang dilakukan harus semakin meningkat
mendekati papan tolak, sehingga mendapatkan dorongan ke depan dalam mempersiapkan tolakan
ke atas depan. Tahap awalan sangat menentukan keberhasilan lompatan.
Dengan awalan yang sempurna dan tolakan kaki yang kuat, akan diperoleh jarak dan ketinggian
lompatan yang diharapkan sehingga gaya dan bentuk lompatan dapat dilakukan dengan sempurna.
Banyak hasil lompatan yang gagal disebabkan oleh awalan yang kurang sempurna.
Beberapa hal yang diperhatikan saat melakukan awalan, yaitu sebagai berikut.
- Beralih dengan ujung kaki dengan kepala tetap tegak, pandangan ke papan tolakan dan kuda-
kuda atau peti lompat.
- Ayunkan tangan ke depan dengan sikap rileks dan irama kaki yang baik.
2. Tolakan
Pada tahapan menolak, gerak kuda kaki harus menolak dilakukan dengan kuat secara bersama-
sama. Pada tahapan menolak hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Persiapan kaki tolak untuk menempatkan kedua kaki tepat pada papan tolak.
- Pada saat perkenalan, tempatkan kedua kaki bersamaan pada papan tolak.
3. Melayang
Gerak melayang terjadi setelah kaki terlepas dari gerak menolak. Pada saat melayang, sikap badan
dapat jongkook, menyudut, atau lurus. Adapun gerakannya dapat dilakukan dengan salto dan
pantulan. Gerakan melayang dilakukan dengan dua tahap, yaitu layangan pertama dan layangan
kedua.
4. Mendarat
Pendaratan dilakukan dari gerak akhir melayang hingga kedua kaki menyentuh lantai atau matriks
pendaratan. Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pendaratan adalah sebagai berikut.
- Menjaga keseimbangan badan dengan melenturkan kaki dan sikap kaki terbuka,
tetapi tidak terlalu lebar.
- Badan dalam keadaan rileks dan tidak kaku sehingga dapat menekuk lutut, pinggul,
dan mengangkat kedua lengan.
- Mendarat dengan jarak minimal 2 meter dari kuda-kuda atau peti lompat.
- Mendarat harus dengan dua kaki menyentuh lantai atau matras terlebih dahulu.
Kesalahan-kesalahan dalam ketrampilan gerak lompat jongkok tumpuan ujung peti lompat, yaitu
sebagai berikut.
Cara Senam Lantai Lompat Kangkang, Lompat Jongkok, dan Guling Depan
(Disertai Gambar)
JUNI HARTONO SENIN, 20 FEBRUARI 2017 OLAHRAGA
Senam merupakan terjemahan kata dari bahasa Inggris Gymnastic yang berasal dari bahasa Yunani Gymnos yang artinya
telanjang. Senamdapat diartikan sebagai latihan jasmani yang dilakukan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dan dilakukan
dengan sadar dengan tujuan tertentu. Pertandingan senam dilakukan di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1963 menjelang
diberlangsungkannya GANEFO (Games Of The New Emerging Forces) secara Nasional olahraga senam dipertandingkan di
Indonesia sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) ke VII di Surabaya.
Dalam Buku senam artistik yang ditulis Drs. Agus Mahendra, MA. Menurut FIG senam dikelompokkan menjadi :
Lompat kangkang adalah gerakan melompati suatu alat dengan cara bertumpu pada alat tersebut, dalam suatu kejuaraan senam alat
tersebut dinamakan kuda-kuda lompat. Lompat Jongkok adalah gerakan melompat dilanjutkan dengan jongkok diatas peti lompat
dan diakhiri dengan jongkok dilantai. Keterampilan senam lantai harus pelajari dengan mengedepankan sikap kehidupan beragama
(berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan) mencerminkan sikap dan perilaku sportif dalam bermain, bertanggung jawab
dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran serta menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar,
menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fsik, menunjukkan kemauan kerjasama dalam
melakukan berbagai aktivitas fsik, toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam melakukan berbagai aktivitas fsik, disiplin selama
melakukan berbagai aktivitas fsik, mau menerima kekalahan dan kemenangan.
Variasi dan kombinasi senam lantai lompat kangkang lompat Jongkok. Pembelajaran senam lantai mampu membentuk: menghargai
tubuh, syukur kepada sang Pencipta, berperilaku sportif, bertanggung jawab, menghargai perbedaan karakteristik, menunjukkan
kemauan bekerjasama, toleransi dan mau berbagi dengan teman, disiplin, menerima kekalahan dan kemenangan, dan mampu
menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak serta mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan salah satu
permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.
Renang
Renang merupakan salah satu cabang olahraga aquatik. Renang adalah upaya untuk menggerakkan (mengapungkan atau
mengangkat) semua bagian tubuh ke atas permukaan air. Renang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan bantuan. Renang
adalah cabang olahraga yang menggunakan anggota tubuh terutama bagian tangan dan kaki untuk bergerak di dalam air.
1. Menurut Muhajir (2004:166), renang adalah olahraga yang menyehatkan, sebab hampir semua otot tubuh bergerak
sehingga seluruh otot berkembang dengan pesat dan kekuatan perenang bertambah meningkat.
2. Menurut Budiningsih (2010:2), renang adalah salah satu olahraga air yang dilakukan dengan menggerakkan badan di
air, seperti menggunakan kaki dan tangan sehingga badan terapung di permukaan air.
3. Menurut Abdoelah (1981:270), Renang adalah suatu jenis olahraga yang dilakukan di air, baik di air tawar maupun di
air asin atau laut.
4. Menurut Erlangga (2010:75), Renang merupakan olahraga air yang sangat menyenangkan dan bermanfaat bagi
kekuatan otot tubuh, jantung, paru-paru dan membangkitkan perasaan berani.
Manfaat Renang
Olahraga renang selain menyehatkan juga memiliki manfaat. Menurut Budiningsih (2010:5) manfaat olahraga renang ada lima,
yaitu:
1. Sebagai sarana bermain/rekreasi Kolam renang dapat dijadikan sebagai sarana bermain dan rekreasi. Anakanak dan
balita akan menyukai permainan air.
2. Menyehatkan badan dan dapat merangsang gerakan motorik Berolahraga renang dapat menyehatkan badan. Bagi balita
dan anak-anak, otot-ototnya akan berkembang, persendian dapat tumbuh optimal, tubuh menjadi lentur, dan
pertumbuhan badan meningkat.
3. Dapat menghilangkan rasa takut pada air Dengan berolahraga renang dapat menghilangkan rasa takut pada air.
Sehingga baiknya, semenjak bayi sudah dibiasakan bermain air dan kelak jika sudah besar tidak takut pada air.
4. Meningkatkan keberanian, percaya diri dan mengasah kemandirian. Olahraga renang dapat mendorong kita tumbuh
menjadi sosok yang berani, percaya diri tinggi, dan mandiri.
5. Meningkatkan kemampuan sosial Olahraga renang yang dilakukan bersama-sama dapat menumbuhkan rasa
kebersamaan. Juga dapat meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Prinsip-prinsip Renang
Prinsip-prinsip renang menurut Tunggal (2005:4-5) disebutkan sebagai berikut:
1. Prinsip hambatan dan dorongan. Kecepatan maju di dalam renang adalah hasil dari dua kekuatan yaitu kekuatan yang
cenderung untuk menahannya (tahanan dan hambatan) dan kekuatan yang mendorong maju yang di timbulkan oleh
gerakan lengan dan kaki.
2. Prinsip keteraturan dalam penggunaan dorongan (kontinuitas gerakan). Penggunaan gerakan dorongan yang teratur
adalah lebih baik dan efektif dari pada penggunaan yang tak teratur untuk mendorong tubuh maju.
3. Prinsip hukum aksi-reaksi yang dipakai dalam pemulihan (recovery) mekanika pemulihan lengan tiga dari empat gaya
renang terjadi di luar air. Mempunyai pengaruh terhadap efisien dan kecepatan renang.
4. Prinsip pemindahan momentum, sangatlah mudah memindahkan momentum dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh
yang lain. Prinsip ini digunakan dalam banyak gerakan-gerakan yang kita lakukan di dalam dan di luar air.
Renang gaya bebas adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menelungkupkan badan, dimana tangan dan kaki melakukan
tarikan dan tendangan air. Pada gaya bebas tubuh berada pada posisi datar di atas air dan bahu agak ke belakang. Sementara
kaki berada beberapa inci di bawah permukaan air. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan wajah dan
pandangan mata ke depan.
Renang gaya punggung adalah gaya berenang dengan posisi punggung menghadap ke air atau posisi tubuh telentang. Gerakan
gaya punggung sama dengan gerakan gaya bebas. Pada gaya punggung wajah perenang berada di atas permukaan air, mudah
untuk bernafas dan lebih mudah membuka mata. Namun, pada gaya punggung, akan sulit menentukan arah gerak karena mata
yang menghadap ke atas. Pada gaya punggung kaki lebih aktif bergerak ke atas. Pergelangan kaki harus diusahakan tetap
lemas.
Renang gaya dada disebut juga renang gaya katak, karena gerakannya mirip katak saat berenang di air. Renang gaya dada
adalah gaya renang dengan posisi tubuh seperti merangkak di permukaan air dikombinasikan dengan gerakan kaki dan tangan.
Tangan dan kaki berada di dalam air serta kepala bergerak naik turun dari dalam air ke permukaan air. Perenang dapat melihat
ke depan ketika berenang.
Renang gaya kupu-kupu merupakan pengembangan dari gaya dada. Gaya kupu-kupu adalah gaya berenang yang dilakukan
dengan kedua lengan secara bersamaan mengayuh bergerak ke depan. Kedua tangan membentang kemudian mengepak untuk
mengayuh maju ke depan. Gerakan dua tangan tersebut seperti gerakan sayap kupu-kupu. Untuk melakukan gaya ini
dibutuhkan tenaga yang besar, irama dan koordinasi gerak yang baik. Gaya ini paling sulit dipelajari dibandingkan gaya
lainnya.
Renang sebelumnya telah dikenal sejak zaman pra-sejarah dimana diketahui adanya gua-gua
yang dipercayai sebagai tempat para perenang zaman batu. Gua-gua itu terletak di sebelah barat
daya Mesir dekat Wadi Sora.
Ditemukannya stempel lilin di Mesir yang berkisaran 4000 sampai 9000 tahun SM. Disana
menunjukkan adanya gambar/lukisan empat seorang perenang dengan menggunakan gaya
bebas.
Terdapat juga lukisan dinding yang ditremukan di Babylonia yang menunjukkan mereka
menggunakan teknik gaya dada. Lukisan tersebut merupakan gambar paling terkenal yang
ditemukan di padang pasir Kebir. Diperkiraan bahwa usianya juga sekitar 4000 tahun SM.
Di negara jepang, teknik renang ini merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh
para samurai. Sejarah mencatat bahwa pertandingan pertama kali diselenggarakan pada 36 SM
oleh kaisar Suingui.
Sebuah pesawat diwajibkan memiliki black box. Black box terdiri dari dua perangkat, yaitu Fl ight Data Recorder
(FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Black box ini biasanya diletakkan di bagian pesawat yang dianggap
paling tahan jika terjadi kecelakaan, yaitu ekor pesawat.
FDR dan CVR memiliki sejumlah perbedaan dalam fungsinya. Flight Data Recorder, adalah perangkat yang
merekam data-data atau parameter seperti posisi ketinggian pesawat, kecepatan angin, kecepatan pesawat,
dan arah tujuan pesawat. Data ini juga dilengkapi dengan informasi waktu, misalnya, kecepatan pes awat 455
km/jam pada pada 10:15:35.
FDR dapat merekam hingga 25 jam. Namun seiring perkembangan teknologi, sejumlah FDR digital kini dapat
merekam bahkan hingga lebih dari 100 jam dengan kecepatan 64 kata/detik.
Data yang didapat dari FDR nantinya akan diterjemahkan ke dalam format yang dapat dipahami. Selanjutnya,
dengan data ini dapat dibuat video animasi atau visualisasi dari penerbangan tersebut, dan saat -saat terakhir
sebelum pesawat mengalami kecelakaan.
pilot dengan ATC, percakapan pilot dan ko-pilot di kokpit, percakapan antarkru di kokpit, juga suara mesin atau
hujan.
Perangkat ini mampu merekam hingga dua jam. Jika penerbangan lebih dari dua jam, maka data yang
sebelumnya terekam akan terhapus dan menyisakan rekaman dua jam terakhir. Dari data yang terekam CVR,
dapat diketahui kerusakan sistem saat terjadinya kecelakaan. Berikut adalah contoh singkat transkrip rekaman
CVR dari pesawat SAA Flight 295 yang dipublikasikan di situs lessonslearned.faa.gov.
Baik FDR maupun CVR dapat bertahan dalam suhu hingga 1100 derajat celsius selama 30 menit. Keduanya
juga bisa dimatikan atau dinonaktifkan. Rekaman CVR juga bisa dihapus, namun penghapusan ini hanya bisa
dilakukan saat pesawat berada di tanah dan rem parkir terpasang. Ini untuk mencegah data dihapus saat
penerbangan.(techandproject)
b. Sikap jongkok
Pada sikap jongkok ada dua macam yaitu sikap jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok dengan posisi mencangkung yaitu
pantat duduk pada ujung kedua tumit, pinggang, punggung, leher, dan kepala tegak lurus, pandangan mata ke depan,
keseimbangan tetap dijaga dengan baik.
c. Sikap duduk
Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk terdiri
atas empat sikap.
1) Sikap duduk 3) Sikap simpuh
2) Sikap sila 4) Sikap sempok/dempok
d. Sikap berbaring
Sikap ini berfungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan. Sikap berbaring ada tiga bentuk.
1) Sikap berbaring telentang
2) Sikap berbaring miring
3) Sikap berbaring telungkup
e. Sikap khusus
Sikap khusus yang penting adalah tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki merupakan dasar melatih keseimbangan dan
penting untuk gerak pembelaan maupun serangan.
Olahraga merupakan kegiatan yang menyehatkan lagi menyenangkan, hampir semua orang pernah berolahraga dan banyak dari
mereka yang juga hobi terhadap olahraga - olahraga tertentu, misalnya sepakbola, bulutangkis, basket dan lainnya.
Induk olahraga merupakan bagian yang tidak bisa lepas dari olahraga itu sendiri ketika dihadapkan pada pertandingan-pertandingan
resmi, termasuk ketika membawa nama negara
Berikut ini adalah daftar nama induk olahraga yang ada di Indonesia maupun dunia !
No Nama Kepanjangan
44 TI Taekwondo Indonesia
50 WI Wushu Indonesia
No Nama Kepanjangan
1 FIBA Federation International de Baskeball
Daftar Induk Organisasi Olahraga di Indonesia – Olahraga adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih tubuh dan
menjaga kesehatan kita. Namun Olahraga juga dapat dianggap sebagai suatu hobby yang menyenangkan dan bahkan sebagai suatu
kegiatan yang dapat meraih prestasi yang membanggakan keluarga, daerah dan negaranya.
Di Indonesia, lembaga Otoritas yang mengurus kegiatan olahraga di tingkat Nasional adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia
atau disingkat dengan KONI. KONI memiliki tugas untuk merencanakan, mengkordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan
peningkatan prestasi atlet, kinerja wasit, pelatih dan manajer.
Anggota-anggota KONI terdiri dari Induk-induk Organisasi hampir semua Cabang Olahraga yang ada di Indonesia. Induk Organisasi
Olahraga tersebut berfungsi untuk mengembangkan olahraga dibawah naungannya dengan cara pembinaan maupun mengadakan
event-event pertandingan antar daerah maupun antar club.
Baca juga : Daftar Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) Indonesia.
Berikut ini adalah daftar nama Induk Organisasi Olahraga dan Induk Organisasi Olahraga Fungsional di Indonesia yang menjadi
anggota KONI.
21 MI Muaythai Indonesia
58 TI Taekwondo Indonesia
59 WI Wushu Indonesia
1. Gerakan tangan secara aktif ke arah bola / Kesengajaan pemain menghalangi laju bola (bukan gerakan bola ke
arah tangan)
2. Posisi tangan (posisi 'pasif/diam' atau posisi 'menghalangi bola')
3. Menyentuh bola secara sengaja dengan baju (pakaian) dianggap sebagai pelanggaran
4. Mengubah laju bola dengan benda yang ada pada lapangan dianggap sebagai pelanggaran
Jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang dihukum tendangan bebas langsung di area penalti sendiri, maka
tendangan penalti diberikan untuk kubu lawan.
Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung
Perlakuan yang diakibatkan kelengahan dan pengabaian dapat menghasilkan tendangan bebas tidak langsung.
Tendangan jenis ini tidak boleh dipergunakan tendangan secara langsung ke arah gawang untuk peluang mencetak gol.
Jenis-jenis pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas tidak langsung adalah:
Ketika seorang kiper, di dalam area penalti sendiri:
1. menangkap bola yang sengaja ditendang secara keras oleh rekan (aturan back-pass)
2. menangkap bola saat menerima langsung lemparan ke dalam
Ketika seorang pemain:
1. menghadapi serangan lawan secara pasif untuk menghentikan laju pemain lawan
2. menghalangi kiper ketika hendak menendang bola dari tangan
Ketika offside terjadi, tendangan bebas tidak langsung dilakukan, akan tetapi offside tidak termasuk pelanggaran.
Untuk menjaga semangat sportivitas, disusunlah berbagai peraturan yang diharapkan membuat para pemain merasa nyaman
dalam permainan Sepak Bola.
2. Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang- halanginya.
6. Me n j a t u h k a n l awa n , y a i t u menjatuhkannya dengan kaki atau dengan melakukan sliding dari depan atau dari belakang
lawan itu.
9. Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan mendorong bola. Pelanggaran terhadap ini
mengakibatkan hukuman satu tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga gawang, selama ia berada dalam daerah
gawang. Adapun jika melakukan pelanggaran seperti berikut, maka ia memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan
tendangan bebas tidak langsung di tempat pelanggaran terjadi.
3. Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri di antara bola dan lawan.
4. Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil memegang bola dengan idak memantulkan bola ke
tanah.
1. Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat dilakukan tendangan hukuman.
2. Pemain penyerang bukan pengambil tendangan masuk ke daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum
bola ditendang.
1. Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat dilakukan tendangan hukuman.
2. Penahan memasuki daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum bola ditendang.
3. Penjaga gawang menggerakkan kedua kakinya sebelum bola ditendang (saat tendangan hukuman).
2. Jika bola keluar, lewat, atau sampai di atas gawang maka regupenahan melakukan tendangan gawang.
3. Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka wasit menghentikan permainan dan regu bertahan
melakukan tendangan bebas tidak langsung.
2. Jika bola keluar lewat atau sampai di atas gawang, maka tendanganvdiulangi.
3. Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka tendangan hukuman diulangi.
4. Jika pelanggaran dilakukan oleh kedua regu maka tendangan hukuman diulang. Jika tendangan hukuman diulang maka baik
penjaga gawang maupun penendang hukuman boleh diganti dengan pemain lain.
3. Masuk ke dalam atau ke luar lapangan permainan tanpa seizin wasit; dan
Luas : 10 m2
Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras tebal 5 (lima) cm, ukuran 10 m x 10 m warna dasar hijau terang dan garis putih
setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3m.
Meja dan kursi pertandingan
Meja dan kursi wasit juri
Formulir pertandingan da alat tulis menulis
Jam pertandingan, gong, dan bel
Lampu babak
Lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning
Bendera kecil berwarna merah dan biru
Timbangan
Lain-lain sesuai perlengkapan yg dibutuhkan
Pakaian: mengunakan pakaian pencaksilat warna hitam sabuk putih, badge IPSI disebelah kiri.
Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI.
Pelindung sendi
1. Olahraga
2. Kesenian
3. Beladiri
4. Pendidikan mental kerokhanian
5. Persaudaraan menuju persatuan