Anda di halaman 1dari 26

KEBUGARAN JASMANI V

Salah satu tujuan Pendidikan Jasmani di sekolah adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran
jasmani adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang
berarti.
Seiring dengan kemajuan Iptek diberbagai aspek kehidupan masyarakat saat ini, diketahui dari berbagai
Penelitian dan fakta menunjukkan bahwa anak usia sekolah mengalami penurunan kebugaran jasmani yang sangat
memprihatinkan. Hal ini akibat dari :
 Berkurangnya gerakan fisik, kemajuan teknologi sehingga aktivitasnya digantikan dengan mesin, robot,
dan computer.
 Rendahnya kegitaan olahraga, karena terbatasnya lahan untuk bermain bagi anak.
 Tingginya kecenderungan merokok dikalangan Remaja dan bahkan penyalahgunaan Zat zat Psikotropika, Narkoba
dan sejenisnya.
 Pola makan siap saji cenderung meningkatkan kelebihan berat badan ( Khususnya dikalangan remaja puteri.

Mengapa kita harus berlatih olahraga kebugaran?


Dari uraian diatas, maka salah satu upaya untuk meningkatkan kebugaran Jasmani adalah dengan
berolahraga secara teratur. Olahraga yang dimaksud adalah Olahraga Kebugaran. Latihan olahraga kebugaran
jasmani dapat mencegah timbulnya berbagai gangguan kesehatan dan fisik, di antaranya :
1. Penyakit hipokinetik
2. Penyakit non infeksi
 Obesity (kegemukan)
 Hypertension (tekanan darah tinggi)
 Coronary heart disease (jantung koroner)
 Diabetes mellitus (kencing manis)
 Cholesterol (kolesterol)
Jenis jenis latihan kebugaran jasmani ada 2 jenis yaitu :
1. Latihan kebugaran jantung dan paru-paru (aerobic)
2. Latihan kebugaran otot (anaerobic)
Idealnya tiap orang harus mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik, sehingga dapat melakukan kegiatan
kerja secara optimal. Aspek-aspek kebugaran jasmani yang dikenal dewasa ini meliputi 10 ( aspek ). Sepuluh aspek
kebugaran adalah :
1. Daya tahan (endurance)
2. Kekuatan (strength)
3. Kecepatan (speed)
4. Kelincahan (agility)
5. Daya ledak (explosive power)
6. Keseimbangan (balance)
7. Kelenturan (flexibility)
8. Reaksi (reaction)
9. Ketepatan (accuracy)
10. Koordinasi (coordinate)

Latihan kebugaran jantung dan paru paru (aerobic)


 Durasi : 15-30 menit (waktu bersih untuk inti latihan)
 Intensitas : 75-85% denyut nadi maksimal

Latihan kebugaran otot (anaerobic)


Tujuan : memelihara, menguatkan, membentuk, mengencangkan, dan membesarkan.
Contoh latihan kebugaran jasmani :
 Continuous slow running
 Interval training
 Circuit training
 Cross country
 Fartlek
 Shuttle run
 Lari naik turun tangga
Tipe pelatihan untuk meningkatkan endurance ( daya tahan ) adalah sebagai berikut :
 Jalan
 Jogging
 Lari
 Mendaki
 Fartlek
 Dayung
 Sepeda
 Renang
 Senam aerobic dan sejenisnya

Tes kebugaran jasmani :


Untuk mengetahui tingkat Kebugaran Jasmani seseorang, dapat dilakukan dengan Tes yang cukup sederhana
karena tidak memerlukan peralatan dan biaya yang banyak. Tes Kebugaran dapat dilakukan di dalam maupun di luar
ruangan. Contoh-contoh Tes yang dapat dilakukan adalah :
 Ergocycle
 Lari 2.4 km
 Lari 12 menit
 Lari 15 menit (balke)
 Harvard step test
 Jalan cepat 4.8 km
 Bleep test
 Lari 1.6 km (rockport)

Dibawah ini dapat diambil contoh apabila kita mengadakan Tes Kebugaran dengan menggunakan Tes Jalan / Lari
1,6 km dengan rute bisa di Halaman sekolah ( Tidak harus di jalan raya ).
Tes jalan atau lari 1.6 km rockport
Pelaksanaan :
 Peregangan 5 – 10 menit.
 Berjalan atau berlari dengan kecepatan konstan sejauh 1,6 km.
 Setelah menyelesaikan 1,6 km, waktu tempuh dicatat.
 Cari nilai VO2 max yang cocok dengan waktu tempuh. ( dapat dilihat pada tabel )
 Setelah itu lihat tingkat kebugaran sesuai dengan jenis kelamin dan kelompok umur.

DENYUT NADI / MENIT


 Sebelum olahraga 60-80/menit
 Setelah olahraga pasti ada peningkatan
 Denyut nadi maksimal :220-usia intensitas

INTENSITAS PELATIHAN

INTENSITAS ZONA LATIHAN


RENDAH 60 –75% DN (100)
SEDANG 70 – 75% (135)
TINGGI 75 – 90% (170)

Bentuk Tes Kebugaran Jasmani dapat dikemas dalam bentuk Permainan yang membuat
suasana gembira. Untuk Anak sekolah metode ini sangat cocok dengan Karakteristik anak
yang suka bermain.
PRINSIP BERMAIN
 Peraturan sederhana
 Sesuai dengan kebutuhan
 Menarik
 Kompetitif

PERMAINAN UNTUK LATIHAN KEBUGARAN


 Shuttle run combination
 Circuit training combination
 Bentengan
 Lari estafet
 Galasin
 Permainan bintang
 Permainan kucing-kucingan
 Lempar tangkap dan masukkan bola
 Permainan menjala ikan
ARENA LATIHAN CARDIORESPIRASI
ARENA LATIHAN AKURASI (KETEPATAN)

ARENA LATIHAN EXPLOSIVE POWER (DAYA LEDAK)


MENUJU SPESIALISASI
CABANG MULAI LATIHAN USIA SPESIALISASI USIA PUNCAK
ATLETIK
SPRINTER 22 – 26
LARI JAUH 10 - 12 14 – 16 25 – 28
SENAM 14 - 16 17 – 19
PA
PI
SEPAKBOLA 22 – 25
BADMINTON 8- 9 14 – 15 14 – 18
RENANG 6-8 9 – 10
PA 23 – 27
PI 12 – 14 16 – 18 20 -25
10 – 12 14 – 16
20 – 24
7 -9 11 – 15 18 - 22
Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani

1. Pengertian Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan mudah, tanpa rasa lelah
yang berlebihan dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu luangnya serta untuk keperluan-
keperluan yang mendadak.

Menurut Morehouse dan Miller, kebugaran jasmani merupakan bagian dari total fitness yang mempunyai beberapa kompnen
antara lain :

 Antomical fitness

Antomical fitness merupakan sesuatu hal yang sukar di kembangkan, karena untuk pengembangannya harus dimulai sejak
masa pertumbuhan anak-anak. Pengembangannya memerlukan waktu yang sangat banyak dan hasilnya sangat terbatas,
karena terbentur pada faktor keturunan.

 Physiological fitness

Physiological fitness adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi fisiologinya agar dapat mengatasi keadaan
lingkungan atau tugas fisik yang menentukan kerja otot seara cukup efisien, tak mengalami kelelahan dan telah memperoleh
pemulihan yang sempurna.

 Phsycological fitness

Phsycological fitness menggambarkan tentang keadaan emosi yang stabil dan berguna untuk mengatasi masalah serta
membangkitkan kemampuan untuk mengatasi gangguan emosi yang timbul secara mendadak.

Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dilakukan suatu latihan kondisi fisik seesuai dengan bagian-bagian tubuh yang dilatih.
Latihan kondisi fisik bertujuan untuk meningkatkan kondisi tubuh agar kemampuan fisik seseorang menjadi prima serta untuk
menunjang aktivitas olahraga dalam rangka mencapai prestasi yang baik.

 Faktor-faktor penunjang agar kondisi fisik seseorang menjadi baik antara lain :

 Keteraturan melatih kemampuan gerak manusia yang meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan,
kelentukan, dan sebagainya.

 Tertib dalam kehidupan sehari-hari dalam pengaturan makanan, istirahat, berlatih, dan kegiatan lainnya yang
bermanfaat.

 menciptakan lingkungan hidup yang segar, tenteram dan menyenangkan setiap orang.

Tes dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertanyaan untuk menilai pengetahuan. Dalam konteks kebugaran jasmani, tes
merupakan suatu bentuk pengukuran untuk menilai kemampuan aktivitas jasmaniah. Sedangkan pengukuran kebugaran
jasmani merupakan proses pengumpulan data atau informasi dari suatu objek tertentu. Dalam proses pengukuran diperlukan
suatu alat ukur yang meliputi :

 Tes dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.


 Tes dalam bentuk uji keterampilan gerak.

 Tes berupa skala dan alat ukur lainnya yang baku ( meter, berat atau suhu ).

Suatu tes dan pengukuran kebugaran jasmani harus memenuhi beberapa syarat atau kriteria berikut ini :

 Kesahihan (validasi)

Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut mengukur sesuai dengan tujuannya atau sesuai dengan tuntutan yang harus
diukur.

 Keterandalan (reliabilitas)

Suatu alat ukur diartikan andal (reliable) apabila alat ukur tersebut memperoleh hasil pengukuran secara tetap atau konsisten
pada pengukuran kedua dengan atlet dan pelatih yang sama.

 Objektivitas

Objektivitas merupakan konsistensi hasil suatu tes yang diperoleh dari dua atau lebih pengetes atau tester dan memperoleh
hasil pengukuran yang seragam pada atlet-atlet yang sama dengan waktu pengukuran yang sama.

 Norma

Norma adalah petunjuk atau pedoman untuk mengetahui hasil suatu pengukuran berdasarkan tempat seorang atlet yang
melakukan tes. Norma dapat digolongkan menjadi lima tingkatan, misalnya tingkatan sangat baik, baik, sedang, kurang, dan
sangat kurang.

 Tuntunan pelaksanaan baku

Dalam setiap tes atau pengukuran harus ada tuntutan yang baku tentang bagaimana tes tersebut harus dilakukan. Tuntutan
atau petunjuk tersebut berlaku bagi atlet yang dites maupun pelatih yang mengetes.

Hasil pengukuran dapat dinyatakan dalam skor kuantitatif yang dapat diolah secara statistik dan hasil pengukuran dapat
berupa skor, frekuensi, waktu, jarak dan jumlah. Pengukuran dalam olahraga harus dilakukan berdasarkan asas-asas berikut :

 Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang tercapai.

 Metode pengukuran harus bersifat menyeluruh baik tes, pengukuran maupun evaluasi.

 Alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran harus valid dan reliabel.

 Tes dan pengukuran hendaknya dilakukan oleh petugas yang sesuai dengan bidangnya.

Aspek-aspek pengukuran kebugaran jasmani, yaitu :

 Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan antara lain :

1. daya tahan jantung dan paru-paru

2. kekuatan otot

3. daya tahan otot

4. fleksibilitas

5. komposisi tubuh

 Kesegaran jasmani yang behubungan dengan keterampilan antara lain :

1. kecepatan

2. kekuatan (power)

3. keseimbangan

4. kelincahan

5. koordinasi

6. kecepatan reaksi
Fungsi dari tes dan pengukuran kebugaran jasmani dalam proses pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
meliputi :

 mengukur dan menilai kemampuan fisik siswa.

 menentukan status kondisi fisik siswa.

 mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.

 memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa.

 memberi masukan bahan penilaian pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Pengukuran Kebugaran Jasmani

Pengukuran Kelincahan

Kelincahan diartikan sebagai kemampuan bergerak ke segala arah dengan mudah dan cepat. Untuk mengukur kelincahan
seseorang, maka tes agility yang cocok untuk digunakan. Orang yang mempunyai kelincahan tinggi memungkinkan orang itu
bergerak ke segala arah degnan cepat dan mudah.

Beberapa contoh tes kelincahan, antara lain:

Shuttle run

Tes ini untuk mengukur kelincahan seseorang.

Squat thurst

Tujuannya untuk mengukur kecepatan mengubah posisi tubuh. Tes ini diperuntukkan anak laki-laki dan perempuan usia 10
tahun ke atas.

Dodging run

Tujuannya mengukur kemampuan mengubah arah dalam keadaan berlari. Tes ini untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10
tahun hingga mahasiswa.

Right boomeray run

Tujuannya mengukur kemampuan mengubah arah dalam keadaan berlari. Tes ini untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10
tahun hingga mahasiswa.

Pengukuran Kekuatan

Untuk mengukur kekuatan dapat digunakan berbagai macam instrumen, tergantung pada bagian-bagian otot tubuh yang
akan diukur.

Beberapa macam instrumen untuk mengukur kekuatan sebagai berikut:

Back and leg dynamometer

Alat ini digunakan untuk mengukur kekuatan otot punggung dan tungkai.

Manometer

Alat ini dapat digunakan untuk mengukur kekuatan mendorong dan menarik dari otot-otot bagian bahu.

Tensiometer

Tensiometer dapat digunakan untuk mengukur kekuatan pegangan tangan kiri dan tangan kanan. Dalam pengukuran
kekuatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran yang berdasarkan kontraksi isotonik, dimana kontraksi ini lebih
menekankan pengukuran daya tahan lokal (pull up, sit up, dips, squat jump). Sedangkan kontraksi isometrik akan
menggambarkan kekuatan ‘murni’ dari otot-otot yang bersangkutan.
Pengukuran Daya Tahan

Daya tahan ternyata jauh lebih kompleks dari kekuatan, bahkan faktor kekuatan itu sendiri ada keterlibatannya dengan daya
tahan otot lokal, seperti yang dibutuhkan oleh pendayung jarak pendek atau pemain tennis yang membutuhkan gerakan
servis dan smas yang berulang kali selama lima set.

Latihan beban dengan repetition yang banyak akan menambahkan peningkatan daya tahan yang terjadi akibat pertambahan
ukuran otot.

Untuk mengukur daya tahan lokal (muscular endurance) dikenal beberapa tes:

Chin up

Tujuannya mengukur daya tahan otot lokal bagian lengan dengan gelang bahu dengan gerakan mengangkat badan ke atas.
Tes ini hanya berlaku bagi anak laki-laki usia 10 tahun sampai mahasiswa.

Fixed arm hang

Tujuannya mengukur daya tahan lengan dan gelang bahu dalam posisi kedua lengan flexi menggantung.

Sit up

Tujuannya mengukur daya tahan otot perut, ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan usia 10 tahun sampai tingkat
mahasiswa.

Squat jump

Tujuannya mengukur daya tahan lokal otot-otot tungkai.

Push up

Tujuannya mengukur daya tahan lokal lengan-lengan dan gelang bahu.

Pengukuran Kecepatan

Kecepatan gerakan dan kecepatan reaksi pemain sering dianggap sebagai ciri-ciri atlet berprestasi, yang jelas nampak dalam
cabang olahraga yang membutuhkan mobilitas gerak yang lebih tinggi. Seperti kecepatan lari seorang pemain sepak bola
mengejar atau menggiring bola, kecepatan pemain softball berlari dari satu base ke base berikutnya.

Kecepatan umumnya diukur dengan lari menempuh jarak pendek. Jarak yang melebihi 100 yard biasanya tidak dianjurkan
karena tercemar oleh faktor daya tahan. Lari lurus minimal berjarak 30 – 100 yard yang sering digunakan.

Pengukuran Kelentukan

Pengukuran kelentukan berkenaan dengan gerakan flexi dan ekstensi. Oleh karena itu, kelentukan berpangkal pada luas
gerak bagian tubuh di sekitar persendian tertentu.

Beberapa teknik mengukur kelentukan yang tergolong valid:

The modified sit dan reach test

Tujuannya untuk mengukur flexi dari pantat atau pinggul dan punggung juga elastisitas otot hamstring.

Bridge up

Bertujuan mengukur ekstensi spine.

Shoulder elevation

Bertujuan mengukur kemampuan ruang gerak bahu.

Side splits

Bertujuan mengukur ekstensi tungkai bagian bawah ke arah belakang ke samping.


Trunk extension

Bertujuan mengukur kemampuan tubuh berekstensi ke arah belakang

Aspek-aspek Kesegaran Jasmani


Masalah kesegaran jasmani tidak begitu saja dapat terlepas dari pengaruh faktor emosional mental dan
spiritual manusia serta segala fungsinya dalam arti keseluruhan mustahil dapat terpecah dalam bagian-bagian
tersendiri. Oleh karena itu, akan lebih baik bila kesimpulan tentang pengertian kesegaran jasmani tersebut di atas
dijabarkan menjadi 5 (lima) aspek, sehingga mengarah kepada kesegaran menyeluruh (total fitness) yaitu:

1. Kemampuan statik (static fitness) ialah tidak adanya cacat dan penyakit. Dengan berpangkal tidak dari arti “sehat”
dimana tidak hanya berarti tidak sakit atau cacat, melainkan juga ada keserasian yang sempurna dari segi fisik,
mental dan sosial.
2. Kemampuan dinamis (dinamika fitness) ialah kemampuan untuk melakukan kegiatan jasmani yang berat yang
tidak memerlukan ketangkasan khusus. Dalam hal ini menjadi patokan penilaian kita adalah daya bertahan. Jadi
kemampuan untuk bertahan dapat dimasukkan ke dalam kemampuan dinamis dimaksudkan kesanggupan melakukan
kegiatan fisik yang lama tanpa menimbulkan kelelahan.
3. Ketangkasan jasmani (motor skill fitness) adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang
dikoordinir. Dalam hal ini diperlukan keterampilan tertentu dan kemampuan daya tahan, seperti pada berenang,
melempar, melompat, tinju, bermain sepak bola, tenis, dan sebagainya. Pada gerakan yang dikoordinir terpadu
komponen-komponen (unsur-unsur) mempertahankan keseimbangan, fleksibilitas, ketangkasan, kekuatan, bergerak
sekonyong-konyong (agility), sehingga untuk semua ini diperlukan kekuatan otot dan daya tahan.
4. Kemampuan mental (mental fitness) adalah kemampuan dalam menghadapi tantangan liku-liku kehidupan. Dan
untuk ini tentunya diperlukan sifat-sifat mental yang tangguh antara lain:
a. Kepercayaan terhadap diri sendiri, keuletan, ketabahan hati dan tidak lekas putus asa.
b. Kehalusan budi dan mampu mengekang nafsu-nafsu terlarang, ramah-tamah, bersifat adil dan berperikemanusiaan.
Seseorang yang telah memiliki tuntutan hidup seperti tersebut di atas, tentu merupakan pribadi yang dapat
dibanggakan dan mempunyai dasar Ketuhanan yang teguh.
5.Kemampuan social (social fitness)
Hal ini dimaksudkan seseorang untuk dapat berdiri sendiri tanpa menggantungkan hidupnya kepada belas
kasihan orang lain, mempunyai cukup kekuatan atau daya tahan untuk melaksanakan tugas pekerjaannya dengan
baik.

Lompat kangkang dan Lompat jongkok


1.Lompat kangkang

Tahapan lompat kangkang

Lompat kangkang adalah melakukan lompatan dengan melewati di atas peti dengan posisi kaki
terbuka lebar ke kanan dan ke kiri. Untuk melakukan lompat kangkang diperlukan keberanian.
Untuk melatih keberanian itu diperlukan cara yang sistematis dalam mempelajari tahap-tahap
untuk sampai kepada teknik yang sebenarnya.

Tahapan latihan loncat kangkang untuk sampi ke teknik yang sebenarnya adalah:

a. Cara melakukan latihan awalan


1. Awalan dilakukan dengan lari secepat mungkin dengan badan condong ke depan
2. Perhitungkan langkahnya untuk menolak dengan dua kaki pada papan tolakan, kedua tangan
mengarah ke tepi papan tolakan
3. pandangan mata diarahkan ke peti loncatan
4. lakukan latihan ini secara berulang-ulang sampai mendapatkan ketrampilan

b. Cara melakukan latihan tolakan


1. Berdiri dengan kaki rapat, badan lurus, dan kedua tangan memegang tepi peti
2. Lakukan tolakan dengan kedua kaki pada papan tolak hingga panggul ke atas dan kedua tungkai
dibuka
3. Lakukan teknik dasar tersebut dengan menggunakan awalan beberapa langkah
4. Lakukan latihan secara berulang-ulang

c. Cara melakukan latihan melewati peti lompat


1. Ambil awalan beberpa langkah, lakukan tolakan, sementara kedua tangan bertumpu pada
punggung teman yang membungkuk lalu dengan tungkai kangkang melewati punggung teman,
latihan ini dimaksudkan agar peserta latihan merasakan bagaimana melewati rintangan.
2. Setelah latihan bersama teman anda lancar dan dapat dikuasai, lakukan latihan selanjutnya
dengan meloncat melewati peti loncat.

d. Cara melakukan Latihan Mendarat


1. Berdirilah di atas peti
2. Meloncatlah dan lakukan pendaratan dengan menggunakan kedua ujung kaki, lutut mengeper,
kedua lengan lurus ke atas.
3. Lakukan latihan berulang-ulang

e. Latihan Gerakan Loncat kangkang secra keseluruhan


1. Lakukan awalan dengan berlari secepat mungkin, badan condong ke depan
2. Kedua kaki menolak pada papan tolakan dengan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan ke
bawah dan ke depan, badan lurus dan tungkai dibuka
3. Pada saat kedua tangan menyentuh peti loncat, segera tolakkan kedua tangan dengan sekuat-
kuatnya. Badan lurus dengan kedua tangan direntangkan
4. Pendaratan dilakukan dengan ujung kaki, lutut mengeper dan kedua tangan lurus ke atas.
Itulah beberapa teknik dasar yang biasa digunakan dalam latihan loncat kangkang dalam senam
ketangkasan. Sebaiknya latihan dilkukan dengan rutin. misalnya seminggu 3 -5 kali agar peserta
lebih cepat bisa melakukan loncat kangkang dengan baik.

2. Lompat Jongkok

Tahapan Lompat jongkok

Lompat jongkok adalah jenis lompatan yang dilakukan menggunakan peti lompat dengan posisi
badan jongkok pada saat melewati peti lompat. Bentuk latihan lompat jongkok ada dua macam, yaitu
sebagai berikut.

1. Lompat jongkok dengan tumpuan pada pangkal kuda-kuda


lompat.
2. Lompat jongkok dengan tumpuan pada bagian ujung kuda-kuda lompat.

Pada pembhasan ini akan dipelajari lompat jongkok dengan tumpuan pada pangkal kuda-kuda
lompat. Pada dasarnya, setiap lommpatan mengandung unsur gerakan yang terjadi dari empat
tahapan, yaitu awalan, tolakan kaki, melayang, dan mendarat. Berikut penjelasan tentang tahap-
tahap dalam lompatan jongkok.

1. Awalan

Untuk mempeersiapkan tolakan dan gerak lanjutan dari lompatan pada kuda-kuda, terlebih dahulu
harus melakukan lari sebagai awalan. Awalan lari yang dilakukan harus semakin meningkat
mendekati papan tolak, sehingga mendapatkan dorongan ke depan dalam mempersiapkan tolakan
ke atas depan. Tahap awalan sangat menentukan keberhasilan lompatan.

Dengan awalan yang sempurna dan tolakan kaki yang kuat, akan diperoleh jarak dan ketinggian
lompatan yang diharapkan sehingga gaya dan bentuk lompatan dapat dilakukan dengan sempurna.
Banyak hasil lompatan yang gagal disebabkan oleh awalan yang kurang sempurna.

Beberapa hal yang diperhatikan saat melakukan awalan, yaitu sebagai berikut.

- Beralih dengan ujung kaki dengan kepala tetap tegak, pandangan ke papan tolakan dan kuda-
kuda atau peti lompat.

- Ayunkan tangan ke depan dengan sikap rileks dan irama kaki yang baik.

- Kecepatan lari semakin meningkat dan disesuaikan dengan bentuk lompat.

- Bagian akhir dari awalan lebih berkonsentrasi pada gerak menolak.

- Langkah terakhir dari awalan harus tepat pada papan tolak.

2. Tolakan

Pada tahapan menolak, gerak kuda kaki harus menolak dilakukan dengan kuat secara bersama-
sama. Pada tahapan menolak hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.

- Persiapan kaki tolak untuk menempatkan kedua kaki tepat pada papan tolak.

- Gerak tolakan kaki.

- Gerak pelepasan kaki ke tahap melayang.

- Gerak menolak dilakukan dengan cara berikut.

- Pada saat perkenalan, tempatkan kedua kaki bersamaan pada papan tolak.

- Posisikan kedua lengan diayun ke belakang badan.

- Tekuk kedua lutut.

- Luakukan gerak menolak ke atas depan hingga gerak awal melayang.

3. Melayang

Gerak melayang terjadi setelah kaki terlepas dari gerak menolak. Pada saat melayang, sikap badan
dapat jongkook, menyudut, atau lurus. Adapun gerakannya dapat dilakukan dengan salto dan
pantulan. Gerakan melayang dilakukan dengan dua tahap, yaitu layangan pertama dan layangan
kedua.

4. Mendarat
Pendaratan dilakukan dari gerak akhir melayang hingga kedua kaki menyentuh lantai atau matriks
pendaratan. Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pendaratan adalah sebagai berikut.

- Menjaga keseimbangan badan dengan melenturkan kaki dan sikap kaki terbuka,
tetapi tidak terlalu lebar.

- Badan dalam keadaan rileks dan tidak kaku sehingga dapat menekuk lutut, pinggul,
dan mengangkat kedua lengan.

- Mendarat dengan jarak minimal 2 meter dari kuda-kuda atau peti lompat.

- Mendarat harus dengan dua kaki menyentuh lantai atau matras terlebih dahulu.

Kesalahan-kesalahan dalam ketrampilan gerak lompat jongkok tumpuan ujung peti lompat, yaitu
sebagai berikut.

- Awalan lari kurang cepat.

- Tolakan kedua kaki tidak bersamaan.

- Peti lompat tidak tercapai dengan baik.

- Tahanan tangan di peti.

- Lompat kurang kuat.

- Kedua tungkai tidak ditarik mendekati dada saat tangan menolak.

- Pendaratan kedua kakikurang bersamaan dan tidak berurutan.

- Pandangan tidak ke depan.

Cara Senam Lantai Lompat Kangkang, Lompat Jongkok, dan Guling Depan
(Disertai Gambar)
JUNI HARTONO SENIN, 20 FEBRUARI 2017 OLAHRAGA

Senam merupakan terjemahan kata dari bahasa Inggris Gymnastic yang berasal dari bahasa Yunani Gymnos yang artinya
telanjang. Senamdapat diartikan sebagai latihan jasmani yang dilakukan dengan sengaja, disusun secara sistematis, dan dilakukan
dengan sadar dengan tujuan tertentu. Pertandingan senam dilakukan di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1963 menjelang
diberlangsungkannya GANEFO (Games Of The New Emerging Forces) secara Nasional olahraga senam dipertandingkan di
Indonesia sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) ke VII di Surabaya.

Dalam Buku senam artistik yang ditulis Drs. Agus Mahendra, MA. Menurut FIG senam dikelompokkan menjadi :

1. Senam artistik (artistic gymnastics)

2. Senam ritmik sportif (sportive rhythmic gymnastics)

3. Senam akrobatik (acrobatic gymnastics)

4. Senam aerobic sport (sport aerobics)

5. Senam trampolin (trampolinning)

6. Senam umum (geneal gymnastics)

Lompat kangkang adalah gerakan melompati suatu alat dengan cara bertumpu pada alat tersebut, dalam suatu kejuaraan senam alat
tersebut dinamakan kuda-kuda lompat. Lompat Jongkok adalah gerakan melompat dilanjutkan dengan jongkok diatas peti lompat
dan diakhiri dengan jongkok dilantai. Keterampilan senam lantai harus pelajari dengan mengedepankan sikap kehidupan beragama
(berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan) mencerminkan sikap dan perilaku sportif dalam bermain, bertanggung jawab
dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran serta menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar,
menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fsik, menunjukkan kemauan kerjasama dalam
melakukan berbagai aktivitas fsik, toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam melakukan berbagai aktivitas fsik, disiplin selama
melakukan berbagai aktivitas fsik, mau menerima kekalahan dan kemenangan.

1. Cara Gerak Lompat Kangkang

 Berdiri tegak menghadap peti lompat atau teman yang bungkuk.


 Lakukan lompatan ke arah peti lompat atau teman yang bungkuk dengan menggunakan kaki sebagai tolakan sampai kedua
tangan menyentuh bagian atas peti lompat/punggung teman.
 Pada saat tangan menyentuh bagian atas peti lompat atau punggung teman yang bungkuk buka ke dua kaki selebar mungkin
kesamping.
 Turun kembali keposisi awal melompat.
 Lakukan berulang-ulang.

2. Cara Gerak Lompat Jongkok

 Berdiri tegak menghadap peti lompat.


 Lakukan lompatan ke arah peti lompat dengan menggunakan kaki sebagai tolakan dan mendarat dengan kedua kaki di atas
box bersamaan kedua tangan lurus.
 Turun kembali keposisi awal melompat.
 Lakukan berulang-ulang.

3. Cara Guling ke Depan

 Berdiri tegak menghadap matras.


 Lakukan guling kedepan diatas matras.
 Diakhir gerakan guling ke depan tangan luru ke depan lalu berdiri.
 Lakukan berulang-ulang.

4. Kombinasi Lompat Jongkok dan Guling ke Depan

 Berdiri tegak menghadap peti lompat.


 Lakukan lompatan ke arah peti lompat dengan menggunakan kaki sebagai tolakan dan mendarat dengan kedua kaki di atas
box bersamaan kedua tangan lurus.
 Lanjutkan guling kedepan diatas matras.
 Diakhir gerakan guling ke depan tangan lurus ke depan lalu berdiri.
 Lakukan berulang-ulang.
5. Kombinasi Gerakan Lompat Kangkang dan Lompat Jongkok

 Berdiri tegak menghadap peti lompat atau teman yang bungkuk.


 Lakukan lompatan ke arah peti lompat atau teman yang bungkuk dengan menggunakan kaki sebagai tolakan sampai kedua
tangan menyentuh bagian atas peti lompat.
 Pada saat tangan menyentuh bagian atas peti lompat atau punggung teman yang bungkuk buka ke dua kaki selebar mungkin
kesamping.
 Turun kembali keposisi awal melompat.
 Lakukan lompatan melewati peti lompat kedua dengan menggunakan kaki sebagai tolakan dan mendarat dengan kedua kaki
bersamaan kedua tangan lurus.
 Lakukan berulang-ulang.

6. Kombinasi Gerak Lompat kangkang, Lompat jongkok, dan Guling ke depan

Variasi dan kombinasi senam lantai lompat kangkang lompat Jongkok. Pembelajaran senam lantai mampu membentuk: menghargai
tubuh, syukur kepada sang Pencipta, berperilaku sportif, bertanggung jawab, menghargai perbedaan karakteristik, menunjukkan
kemauan bekerjasama, toleransi dan mau berbagi dengan teman, disiplin, menerima kekalahan dan kemenangan, dan mampu
menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak serta mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan salah satu
permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.

Pengertian, Manfaat, Prinsip dan Gaya Renang


Pengertian Renang

Renang

Renang merupakan salah satu cabang olahraga aquatik. Renang adalah upaya untuk menggerakkan (mengapungkan atau
mengangkat) semua bagian tubuh ke atas permukaan air. Renang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan bantuan. Renang
adalah cabang olahraga yang menggunakan anggota tubuh terutama bagian tangan dan kaki untuk bergerak di dalam air.

Berikut ini pengertian olahraga renang dari beberapa sumber:

1. Menurut Muhajir (2004:166), renang adalah olahraga yang menyehatkan, sebab hampir semua otot tubuh bergerak
sehingga seluruh otot berkembang dengan pesat dan kekuatan perenang bertambah meningkat.
2. Menurut Budiningsih (2010:2), renang adalah salah satu olahraga air yang dilakukan dengan menggerakkan badan di
air, seperti menggunakan kaki dan tangan sehingga badan terapung di permukaan air.

3. Menurut Abdoelah (1981:270), Renang adalah suatu jenis olahraga yang dilakukan di air, baik di air tawar maupun di
air asin atau laut.

4. Menurut Erlangga (2010:75), Renang merupakan olahraga air yang sangat menyenangkan dan bermanfaat bagi
kekuatan otot tubuh, jantung, paru-paru dan membangkitkan perasaan berani.

Manfaat Renang
Olahraga renang selain menyehatkan juga memiliki manfaat. Menurut Budiningsih (2010:5) manfaat olahraga renang ada lima,
yaitu:

1. Sebagai sarana bermain/rekreasi Kolam renang dapat dijadikan sebagai sarana bermain dan rekreasi. Anakanak dan
balita akan menyukai permainan air.

2. Menyehatkan badan dan dapat merangsang gerakan motorik Berolahraga renang dapat menyehatkan badan. Bagi balita
dan anak-anak, otot-ototnya akan berkembang, persendian dapat tumbuh optimal, tubuh menjadi lentur, dan
pertumbuhan badan meningkat.

3. Dapat menghilangkan rasa takut pada air Dengan berolahraga renang dapat menghilangkan rasa takut pada air.
Sehingga baiknya, semenjak bayi sudah dibiasakan bermain air dan kelak jika sudah besar tidak takut pada air.

4. Meningkatkan keberanian, percaya diri dan mengasah kemandirian. Olahraga renang dapat mendorong kita tumbuh
menjadi sosok yang berani, percaya diri tinggi, dan mandiri.

5. Meningkatkan kemampuan sosial Olahraga renang yang dilakukan bersama-sama dapat menumbuhkan rasa
kebersamaan. Juga dapat meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.

Prinsip-prinsip Renang
Prinsip-prinsip renang menurut Tunggal (2005:4-5) disebutkan sebagai berikut:

1. Prinsip hambatan dan dorongan. Kecepatan maju di dalam renang adalah hasil dari dua kekuatan yaitu kekuatan yang
cenderung untuk menahannya (tahanan dan hambatan) dan kekuatan yang mendorong maju yang di timbulkan oleh
gerakan lengan dan kaki.

2. Prinsip keteraturan dalam penggunaan dorongan (kontinuitas gerakan). Penggunaan gerakan dorongan yang teratur
adalah lebih baik dan efektif dari pada penggunaan yang tak teratur untuk mendorong tubuh maju.

3. Prinsip hukum aksi-reaksi yang dipakai dalam pemulihan (recovery) mekanika pemulihan lengan tiga dari empat gaya
renang terjadi di luar air. Mempunyai pengaruh terhadap efisien dan kecepatan renang.

4. Prinsip pemindahan momentum, sangatlah mudah memindahkan momentum dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh
yang lain. Prinsip ini digunakan dalam banyak gerakan-gerakan yang kita lakukan di dalam dan di luar air.

Macam-macam Gaya Renang


Menurut Budiningsih (2010:17) ada beberapa gaya dalam renang, antara lain sebagai berikut:

a. Renang Gaya Bebas

Renang gaya bebas adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menelungkupkan badan, dimana tangan dan kaki melakukan
tarikan dan tendangan air. Pada gaya bebas tubuh berada pada posisi datar di atas air dan bahu agak ke belakang. Sementara
kaki berada beberapa inci di bawah permukaan air. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan wajah dan
pandangan mata ke depan.

b. Renang Gaya Punggung

Renang gaya punggung adalah gaya berenang dengan posisi punggung menghadap ke air atau posisi tubuh telentang. Gerakan
gaya punggung sama dengan gerakan gaya bebas. Pada gaya punggung wajah perenang berada di atas permukaan air, mudah
untuk bernafas dan lebih mudah membuka mata. Namun, pada gaya punggung, akan sulit menentukan arah gerak karena mata
yang menghadap ke atas. Pada gaya punggung kaki lebih aktif bergerak ke atas. Pergelangan kaki harus diusahakan tetap
lemas.

c. Renang Gaya Dada

Renang gaya dada disebut juga renang gaya katak, karena gerakannya mirip katak saat berenang di air. Renang gaya dada
adalah gaya renang dengan posisi tubuh seperti merangkak di permukaan air dikombinasikan dengan gerakan kaki dan tangan.
Tangan dan kaki berada di dalam air serta kepala bergerak naik turun dari dalam air ke permukaan air. Perenang dapat melihat
ke depan ketika berenang.

e. Renang Gaya Kupu-Kupu

Renang gaya kupu-kupu merupakan pengembangan dari gaya dada. Gaya kupu-kupu adalah gaya berenang yang dilakukan
dengan kedua lengan secara bersamaan mengayuh bergerak ke depan. Kedua tangan membentang kemudian mengepak untuk
mengayuh maju ke depan. Gerakan dua tangan tersebut seperti gerakan sayap kupu-kupu. Untuk melakukan gaya ini
dibutuhkan tenaga yang besar, irama dan koordinasi gerak yang baik. Gaya ini paling sulit dipelajari dibandingkan gaya
lainnya.

Pengertian Renang dari Beberapa Sumber


Pengertian renang memiliki beberapa sumber, Sumber-sumber tersebut seperti menurut Muhajir,
Budiningsih, Abdoelah, dan Erlangga. Berikut merupakan penjelasan detail mengenai pengertian
dari mereka ber-empat :

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Renang merupakan gerakan badan, mengapung, menyelam, melintas di air menggunakan kaki,
tangan, sirip, ekor, dan sebagainya.

Menurut Kasiyo Dwijowinto (1979:1)


Renang merupakan suatu cabang olahraga yang dapat diajarkan kepada seluruh usia manusia.
Mulai usia dari anak-anak maupun orang dewasa dan juga bayi yang memiliki umur sekitar
beberapa bulan juga dapat diajarkan untuk renang.

Menurut Badruzaman (2007:13)


Secara Umum : “the floatation of an object in a liquid due to its buoyancy or lift“. yang lebih
kurang lebih maknanya adalah “upaya mengapungkan atau mengangkat tubuh ke atas
permukaan air”
Secara Rinci : “Swimming is the method by which humans (or other animals) movethemselves
through water.” yang memiliki arti “suatu cara dilakukan orang atau binatang untuk menggerakan
tubuhnya di air”
Sejarah Renang

Renang sebelumnya telah dikenal sejak zaman pra-sejarah dimana diketahui adanya gua-gua
yang dipercayai sebagai tempat para perenang zaman batu. Gua-gua itu terletak di sebelah barat
daya Mesir dekat Wadi Sora.

Ditemukannya stempel lilin di Mesir yang berkisaran 4000 sampai 9000 tahun SM. Disana
menunjukkan adanya gambar/lukisan empat seorang perenang dengan menggunakan gaya
bebas.

Terdapat juga lukisan dinding yang ditremukan di Babylonia yang menunjukkan mereka
menggunakan teknik gaya dada. Lukisan tersebut merupakan gambar paling terkenal yang
ditemukan di padang pasir Kebir. Diperkiraan bahwa usianya juga sekitar 4000 tahun SM.

Di negara jepang, teknik renang ini merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh
para samurai. Sejarah mencatat bahwa pertandingan pertama kali diselenggarakan pada 36 SM
oleh kaisar Suingui.

Sebuah pesawat diwajibkan memiliki black box. Black box terdiri dari dua perangkat, yaitu Fl ight Data Recorder

(FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Black box ini biasanya diletakkan di bagian pesawat yang dianggap
paling tahan jika terjadi kecelakaan, yaitu ekor pesawat.

Flight Data Recorder (FDR)

FDR dan CVR memiliki sejumlah perbedaan dalam fungsinya. Flight Data Recorder, adalah perangkat yang

merekam data-data atau parameter seperti posisi ketinggian pesawat, kecepatan angin, kecepatan pesawat,
dan arah tujuan pesawat. Data ini juga dilengkapi dengan informasi waktu, misalnya, kecepatan pes awat 455
km/jam pada pada 10:15:35.

FDR dapat merekam hingga 25 jam. Namun seiring perkembangan teknologi, sejumlah FDR digital kini dapat

merekam bahkan hingga lebih dari 100 jam dengan kecepatan 64 kata/detik.

Data yang didapat dari FDR nantinya akan diterjemahkan ke dalam format yang dapat dipahami. Selanjutnya,
dengan data ini dapat dibuat video animasi atau visualisasi dari penerbangan tersebut, dan saat -saat terakhir
sebelum pesawat mengalami kecelakaan.

Cockpit Voice Recorder (CVR)


Berbeda dengan FDR, CVR merekam jenis data audio. Suara yang terekam dalam CVR diantaranya kontak

pilot dengan ATC, percakapan pilot dan ko-pilot di kokpit, percakapan antarkru di kokpit, juga suara mesin atau
hujan.

Perangkat ini mampu merekam hingga dua jam. Jika penerbangan lebih dari dua jam, maka data yang
sebelumnya terekam akan terhapus dan menyisakan rekaman dua jam terakhir. Dari data yang terekam CVR,
dapat diketahui kerusakan sistem saat terjadinya kecelakaan. Berikut adalah contoh singkat transkrip rekaman
CVR dari pesawat SAA Flight 295 yang dipublikasikan di situs lessonslearned.faa.gov.

Baik FDR maupun CVR dapat bertahan dalam suhu hingga 1100 derajat celsius selama 30 menit. Keduanya

juga bisa dimatikan atau dinonaktifkan. Rekaman CVR juga bisa dihapus, namun penghapusan ini hanya bisa
dilakukan saat pesawat berada di tanah dan rem parkir terpasang. Ini untuk mencegah data dihapus saat
penerbangan.(techandproject)

sebutkan bentuk sikap-sikap dalam pencak silat?


Posted by Tati Harwati on Wednesday, September 24, 2014 Labels: Penjaskes
Sikap berdiri
Sikap berdiri pada pencak silat ada tiga sikap.
1) Sikap berdiri tegak
a) Sikap tegak 1: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan dan lengan lurus di samping badan.
b) Sikap tegak 2: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal berada di samping pinggang.
c) Sikap tegak 3: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal di dada.
d) Sikap tegak 4: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan silang di dada.
e) Salam/menghormat: berdiri tegak, kaki rapat, kedua telapak tangan dikaitkan di depan
dada (seperti gerakan menyembah).
f) Sikap bersyukur/berdoa/memusatkan diri: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan ditengadahkan
ke atas, kemudian telapak tangan dirapatkan menyerupai gerakan menghormat.
g) Sikap istirahat: berdiri dari sikap tegak, kaki dibuka selebar bahu dengan kedua tangan
bersedekap di depan perut

2) Sikap berdiri kangkang


Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda, titik pertemuan garis kedelapan arah
menunjukkan titik berat badan agar kedua kaki simetris.

3) Sikap berdiri kuda-kuda


Sikap berdiri kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap
dan gerakan bela-serang. Latihan ini dilakukan dengan sikap tegak dan dua kepalan tangan di pinggang. Sikap ini terdiri
atas berikut ini.
a) Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan
lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki depan.
b) Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di
depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang.
c) Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan
ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong.
d) Kuda-kuda samping yaitu kudakuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh
dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan.
e) Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik
salah satu kaki secara serong ke depan kanan, atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri.

b. Sikap jongkok
Pada sikap jongkok ada dua macam yaitu sikap jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok dengan posisi mencangkung yaitu
pantat duduk pada ujung kedua tumit, pinggang, punggung, leher, dan kepala tegak lurus, pandangan mata ke depan,
keseimbangan tetap dijaga dengan baik.
c. Sikap duduk
Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk terdiri
atas empat sikap.
1) Sikap duduk 3) Sikap simpuh
2) Sikap sila 4) Sikap sempok/dempok

d. Sikap berbaring
Sikap ini berfungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan. Sikap berbaring ada tiga bentuk.
1) Sikap berbaring telentang
2) Sikap berbaring miring
3) Sikap berbaring telungkup

e. Sikap khusus
Sikap khusus yang penting adalah tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki merupakan dasar melatih keseimbangan dan
penting untuk gerak pembelaan maupun serangan.

Sikap khusus terdiri atas berikut ini.


1) Sikap tegak satu kaki, yaitu berdiri tegak dengan hanya menggunakan salah satu kaki
sebagai tumpuannya.
2) Pancer bawah
3) Pancer telentang
4) Mengorak sila/lube
5) Sikap rimau/merangkak
6) Sikap monyet, gerakan menyerupai berjalannya monyet, dan lain-lain.
f. Sikap pasang
Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada
awal serta akhir rangkaian gerakan.

Sikap pasang mempunyai unsur-unsur sebagai berikut.


1) Sikap kuda-kuda
2) Sikap tubuh
3) Sikap tangan
Sikap pasang merupakan hal yang penting dalampermainan dan pertandingan pencak silat. Sikap pasang terdiri atas
berikut ini.
1) Sikap pasang atas
2) Sikap pasang tengah
3) Sikap pasang bawah
Nama-Nama Induk Organisasi Olahraga Nasional Dan
Internasional

Olahraga merupakan kegiatan yang menyehatkan lagi menyenangkan, hampir semua orang pernah berolahraga dan banyak dari
mereka yang juga hobi terhadap olahraga - olahraga tertentu, misalnya sepakbola, bulutangkis, basket dan lainnya.

Induk olahraga merupakan bagian yang tidak bisa lepas dari olahraga itu sendiri ketika dihadapkan pada pertandingan-pertandingan
resmi, termasuk ketika membawa nama negara

Berikut ini adalah daftar nama induk olahraga yang ada di Indonesia maupun dunia !

NAMA-NAMA INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL

No Nama Kepanjangan

1 PBSI Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia

2 FASI Federasi Aero Sport Indonesia

3 IKASI Ikatan Anggar Seluruh Indonesia

4 PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

5 PERBASASI Persatuan Baseball dan Softbal Seluruh Indonesia

6 PORDASI Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia

7 PORLASI Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia

8 POBSI Persaruan Olahraga Billiar Seluruh Indonesia

9 PABBSI Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia

10 PERBASI Persaruan Bola Basket Seluruh Indonesia

11 PBVSI Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia

12 PBI Persatuan Boling Indonesia

13 PERCASI Persatuan Catur Seluruh Indonesia

14 PODSI Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia

15 PDBI Persatuan Drum Band Indonesia

16 PGI Persatuan Golf Indonesia

17 PGSI Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia

18 PJSI Persatuan Judo Seluruh Indonesia

19 FORKI Federasi Olahraga Karate-do Indonesia

20 GABSI Gabungan Bridge Seluruh Indonesia

21 PERKEMI Persatuan Bela Diri Kempo Indonesia

22 KORI Kesehatan Olahraga Republik Indonesia

23 PLBSI Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia


24 PERBAKIN Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia

25 IMI Ikatan Motor Indonesia

26 PRSI Persatuan Renang Seluruh Indonesia

27 BPOC Badan Pembina Olahraga Cacat

28 BAPOR KORPRI Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia

29 BAPOMI Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia

30 BAPOPSI Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia

31 ISS Ikatan Sport Sepeda Indonesia

32 PERWOSI Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia

33 PERPANI Persatuan Panahan Indonesia

34 FPTI Federasi Panjat Tebing Indonesia

35 IPSI Ikatan Pencak Silat Indonesia

36 POSSI Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia

37 PERSANI Persatuan Senam Indonesia

38 PSTI Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia

39 PSSI Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia

40 PERSEROSI Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia

41 PSASI Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia

42 IODI Ikatan Olahraga Dansa Indonesia

43 PSI Persatuan Squash Indonesia

44 TI Taekwondo Indonesia

45 KODRAT Keluarga Olahraga Tarung Derajat

46 PELTI Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia

47 PTMSI Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia

48 PERTINA Persatuan Tinju Amatir Indonesia

49 SIWO PWI Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia

50 WI Wushu Indonesia

51 PHSI Persatuan Hockey Seluruh Indonesia

52 PORTELASI Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia

53 LSI Liga Softball Indonesia

NAMA-NAMA INDUK ORGANISASI OLAHRAGA INTERNASIONAL

No Nama Kepanjangan
1 FIBA Federation International de Baskeball

2 FIFA Federation of International Football Association

3 BWF Badminton World Federation

4 FIG Federation International de Gymnastique

5 IAAF International Amateur Athletic Federation

6 IABA International Amateur Boxing Association

7 IBF International Boxing Federatin

8 ILTA International Lawn Tennis Association

9 ISF International Softball Federation

10 ITTF International Table Tennis Federation

11 IVBF International de Volley Ball Federation

12 IYRU International Pasific Boxing Federation

13 OPBF Orient Pasific Boxing Federation

14 WBA World Boxing Association

15 WBC World Boxing Commission

16 WBF World Boxing Federation

17 WBO World Boxing Organization

18 WTF World Taekwondo Federation

Daftar Induk Organisasi Olahraga di Indonesia

Daftar Induk Organisasi Olahraga di Indonesia – Olahraga adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk melatih tubuh dan
menjaga kesehatan kita. Namun Olahraga juga dapat dianggap sebagai suatu hobby yang menyenangkan dan bahkan sebagai suatu
kegiatan yang dapat meraih prestasi yang membanggakan keluarga, daerah dan negaranya.

Di Indonesia, lembaga Otoritas yang mengurus kegiatan olahraga di tingkat Nasional adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia
atau disingkat dengan KONI. KONI memiliki tugas untuk merencanakan, mengkordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan
peningkatan prestasi atlet, kinerja wasit, pelatih dan manajer.

Daftar Induk Organisasi Olahraga di Indonesia

Anggota-anggota KONI terdiri dari Induk-induk Organisasi hampir semua Cabang Olahraga yang ada di Indonesia. Induk Organisasi
Olahraga tersebut berfungsi untuk mengembangkan olahraga dibawah naungannya dengan cara pembinaan maupun mengadakan
event-event pertandingan antar daerah maupun antar club.
Baca juga : Daftar Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) Indonesia.

Berikut ini adalah daftar nama Induk Organisasi Olahraga dan Induk Organisasi Olahraga Fungsional di Indonesia yang menjadi
anggota KONI.

No. Nama Kepanjangan Induk Organisasi Cabang Olahraga

1 ABTI Asosiasi Bola Tangan Indonesia

2 EFI Equestrian Federation of Indonesia

3 FAJI Federasi Arung Jeram Indonesia


4 FASI Federasi Aero Sport Indonesia

5 FHI Federasi Hockey Indonesia

6 FOBI Federasi Olahraga Barongsai Indonesia

7 FOKSI Federasi Olahraga KABADDI Seluruh Indonesia

8 FOPI Federasi Olahraga Petanque Indonesia

9 FORKI Federasi Olahraga Karate-do Indonesia

10 FPTI Federasi Panjat Tebing Indonesia

11 GABSI Gabungan Bridge Seluruh Indonesia

12 IJBA Indonesia Jet-Sport Boating Assosiation

13 IKASI Ikatan Anggar Seluruh Indonesia

14 IMI Ikatan Motor Indonesia

15 IODI Ikatan Olahraga Dansa Indonesia

16 IPSI Ikatan Pencak Silat Indonesia

17 ISSI Ikatan Sport Sepeda Indonesia

18 IWBA Indonesia Woodball Association

19 KODRAT Keluarga Olahraga Tarung Derajat

20 LSI Liga Softball Indonesia

21 MI Muaythai Indonesia

22 PABBSI Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia

23 PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

24 PBI Persatuan Boling Indonesia

25 PBSI Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia

26 PBVSI Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia

27 PCI Persatuan Cricket Indonesia

28 PDBI Persatuan Drum Band Indonesia

29 PELTI Persatuan Tenis Lapangan Indonesia

30 PERBAKIN Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia

31 PERBASASI Persatuan Baseball dan Softbal Seluruh Indonesia

32 PERBASI Persaruan Bola Basket Seluruh Indonesia


33 PERCASI Persatuan Catur Seluruh Indonesia

34 PERGATSI Persatuan Gateball Seluruh Indonesia

35 PERKEMI Persatuan Bela Diri Kempo Indonesia

36 PERPANI Persatuan Panahan Indonesia

37 PERSANI Persatuan Senam Indonesia

38 PERSEROSI Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia

39 PERTINA Persatuan Tinju Amatir Indonesia

40 PESTI Persatuan Soft Tennis Indonesia

41 PGI Persatuan Golf Indonesia

42 PGSI Persatuan Gulat Seluruh Indonesia

43 PJSI Persatuan Judo Seluruh Indonesia

44 PKSI Persatuan Korfball Seluruh Indonesia

45 POBSI Persaruan Olahraga Billiar Seluruh Indonesia

46 PODSI Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia

47 PORDASI Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia

48 PORLASI Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia

49 PORTELASI Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia

50 POSSI Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia

51 PRSI Persatuan Renang Seluruh Indonesia

52 PRUI Persatuan Rugby Union Indonesia

53 PSAWI Persatuan Ski Air dan Wakeboard Indonesia

54 PSI Persatuan Squash Indonesia

55 PSSI Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia

56 PSTI Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia

57 PTMSI Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia

58 TI Taekwondo Indonesia

59 WI Wushu Indonesia

Pelanggaran dan tindakan menyimpang (sepak bola)


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pelanggaran dan tindakan menyimpang (bahasa Inggris:Fouls and misconduct) dalam sepak bola adalah tingkah laku
pemain yang dianggap tidak etis dalam pertandingan yang dapat dikenai hukuman. Pelanggaran dan tindakan
menyimpang dibahas pada hukum ke-12 LOTG.[1]
Sebuah Pelanggaran adalah tindakan tidak adil/tidak pantas oleh seorang pemain yang diketahui oleh wasit karena
perbuatan tersebut bertentangan Laws of the Game, serta dapat mengganggu atau merusak permainan yang sedang
berlangsung. Pelanggaran oleh seorang pemain dihukum dengan tendangan bebas langsung atau tidak langsung atau
tendangan penalti untuk tim lawan. Selain itu, pelanggaran hanya dapat dilakukan oleh pemain di lapangan (bukan
pemain cadangan). Pelanggaran dibatasi untuk tindakan salah yang dilakukan terhadap lawan.
Tindakan menyimpang adalah setiap perilaku indisipliner atau di luar aturan dasar sepak bola yang diperbuat oleh
pemain dan layak mendapat sanksi disiplin (peringatan atau pengusiran dari lapangan). Tindakan menyimpang termasuk
tindakan selain pelanggaran. Tindakan menyimpang dapat terjadi setiap saat, termasuk saat bola tidak dalam
permainan, di sekitar lapangan, sebelum dan setelah pertandingan. Baik pemain dan regu cadangan dapat terkena
sanksi untuk tindakan menyimpang. Komite Disiplin sebuah Federasi adalah pihak yang mengurus segala teknis dan
peninjauan terhadap sanksi bagi kasus pelanggaran.

Pelanggaran[sunting | sunting sumber]


Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas langsung
Sebuah tendangan bebas langsung dapat diberikan ketika seorang pemain melakukan salah satu pelanggaran berikut
dengan cara yang dianggap oleh wasit karena ceroboh, tidak sengaja atau menggunakan kekuatan yang berlebihan:[2]

1. Menjegal (tekel) lawan tanpa mengalami sentuhan (kontak) dengan bola


2. Membenturkan diri atau anggota badan dalam merebut bola
3. Menarik anggota tubuh lawan yang menguasai bola
4. Mendorong lawan
5. Melompati lawan
6. Menghambat kaki lawan saat berlari
7. Mengangkat kaki terlalu tinggi yang membahayakan pemain lawan
8. Menyentuh bola dengan tangan secara aktif (kecuali untuk kiper dalam area penalti sendiri)
Dalam menentukan pelanggaran pemain yang menyentuh bola (handsball), wasit harus jeli dalam beberapa
pertimbangan yang dinilai sebagai pelanggaran:

1. Gerakan tangan secara aktif ke arah bola / Kesengajaan pemain menghalangi laju bola (bukan gerakan bola ke
arah tangan)
2. Posisi tangan (posisi 'pasif/diam' atau posisi 'menghalangi bola')
3. Menyentuh bola secara sengaja dengan baju (pakaian) dianggap sebagai pelanggaran
4. Mengubah laju bola dengan benda yang ada pada lapangan dianggap sebagai pelanggaran
Jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang dihukum tendangan bebas langsung di area penalti sendiri, maka
tendangan penalti diberikan untuk kubu lawan.
Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung
Perlakuan yang diakibatkan kelengahan dan pengabaian dapat menghasilkan tendangan bebas tidak langsung.
Tendangan jenis ini tidak boleh dipergunakan tendangan secara langsung ke arah gawang untuk peluang mencetak gol.
Jenis-jenis pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas tidak langsung adalah:
Ketika seorang kiper, di dalam area penalti sendiri:

1. menangkap bola yang sengaja ditendang secara keras oleh rekan (aturan back-pass)
2. menangkap bola saat menerima langsung lemparan ke dalam
Ketika seorang pemain:

1. menghadapi serangan lawan secara pasif untuk menghentikan laju pemain lawan
2. menghalangi kiper ketika hendak menendang bola dari tangan
Ketika offside terjadi, tendangan bebas tidak langsung dilakukan, akan tetapi offside tidak termasuk pelanggaran.

Tindakan menyimpang[sunting | sunting sumber]


Setiap pelanggaran serius atau tindakan menyimpang dihukum dengan tendangan bebas langsung. berikut ini jenis-jenis
perlakuan bisa dikenai hukuman kartu kuning:

1. Tendangan atau upaya untuk menendang anggota tubuh lawan


2. Menjatuhkan lawan secara kasar untuk menghentikan penguasaan bola
3. Berselisih dengan kata-kata atau tindakan yang wajar
4. Menjegal kaki lawan dengan cara kasar
5. Mengulur waktu untuk membuang waktu bermain
6. Meninggalkan dan kembali memasuki lapangan bermain tanpa izin wasit
7. Melakukan selebrasi gol secara berlebihan (melepas baju, memakai alat provokasi dll.)
8. Pelanggaran yang tetap diulangi
9. Mengkritik keputusan wasit secara berlebihan
Tindakan yang merusak permainan sepak bola dan memberi pengaruh signifikan terhadap hasil akhir, bisa mendapat
hukuman kartu merah secara langsung:

1. Menjegal yang beresiko cedera serius


2. Melakukan kekerasan fisik fatal
3. Melecehkan atau merendahkan pihak lawan secara terang-terangan
4. Menghalangi tim lawan mencetak gol ke gawang, secara sengaja memegang bola (tidak belaku bagi penjaga
gawang dalam area penalti sendiri)
5. Menghalangi kesempatan lawan bergerak saat menyerang yang secara jelas dapat menghasilkan gol apabila
tanpa gangguan
6. Menyulut provokasi kepada pemain lain, memaki atau mengucap kata kasar / gestur berlebihan terhadap lawan
7. Melakukan pelanggaran lainnya, yang belum tidak disebutkan, yang dapat menimbulkan permainan dihentikan
sementara waktu
8. Telah menerima peringatan kedua (hukuman kartu kuning) dan tetap mengulangi kesalahan yang sejenis[3]
Secara umum, apabila seorang pemain mendapat sebuah kartu merah pada sebuah pertandingan, maka pemain
tersebut mendapat sanksi tidak boleh memperkuat tim pada satu pertandingan berikutnya. Jika seorang pemain
mendapat dua kartu kuning pada dua pertandingan secara beruntun, maka gabungan kedua kartu kuning (akumulasi
kartu) menghasilkan sanksi larangan bertanding di satu laga berikutnya. Hukuman larangan bertanding yang diberi
bergantung pada ukuran tindak pelanggaran ringan atau berat.
Dalam beberapa kasus tertentu, semisal di Piala Dunia, pemain yang mendapat hukuman kartu merah pada semifinal
diizinkan bermain di pertandingan final apabila timnya lolos.

Macam macam pelanggaran dalam permainan sepak bola


Dalam bermain olahraga apapun tentunya ada peraturan yang mendasarinya sehingga proses pertandingan yang berlangsung akan lebih bisa
terkendali dan bisa terjalin sportifitas, kali ini volimaniak ingin berbagi kepada anda semunya masih mengenai Sepak Bola, yaitu
mengenaiJenis pelanggaran yang ada dalam permainan sepak bola, untuk lebih jelasnya mengenai pelanggaran dalam sepak
bola anda bisa melihat uraian berikut ini:

Untuk menjaga semangat sportivitas, disusunlah berbagai peraturan yang diharapkan membuat para pemain merasa nyaman
dalam permainan Sepak Bola.

A. Pelanggaran Pemain Sepak bola


Dalam sepak bola, terdapat sembilan peraturan yang apabila dilanggar akan mengakibatkan tendangan bebas langsung bagi regu lawan.
Pelanggaran tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Menerjang lawan secara kasar.

2. Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang- halanginya.

3. Memukul atau mencoba memukul lawan.

4. Melompati pada lawan.

5. Menendang atau mencoba menendang lawan.

6. Me n j a t u h k a n l awa n , y a i t u menjatuhkannya dengan kaki atau dengan melakukan sliding dari depan atau dari belakang
lawan itu.

7. Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan.

8. Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan.

9. Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan mendorong bola. Pelanggaran terhadap ini
mengakibatkan hukuman satu tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga gawang, selama ia berada dalam daerah
gawang. Adapun jika melakukan pelanggaran seperti berikut, maka ia memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan
tendangan bebas tidak langsung di tempat pelanggaran terjadi.

Jenis pelanggaran Untuk Penjaga Gawang adalah sebagai berikut.


1. Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola yang sedang dipegang oleh penjaga gawang.

2. Menerjang dengan cara yang tidak jujur.

3. Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri di antara bola dan lawan.

4. Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil memegang bola dengan idak memantulkan bola ke
tanah.

5. Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu:


 Keluar dari daerah gawangnya;
 Menghalang-halangi seorang lawan; atau
 Hendak memegang bola.
B. Pelanggaran Regu Penyerang
Berikut ini jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan oleh regu penyerang.

1. Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat dilakukan tendangan hukuman.

2. Pemain penyerang bukan pengambil tendangan masuk ke daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum
bola ditendang.

3. Pengambil tendangan hukuman melakukan gerakan yang membingungkan penjaga gawang.

4. Bola tidak ditendang ke depan.

C. Pelanggaran dari Regu Bertahan


Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penahan antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak sopan saat dilakukan tendangan hukuman.

2. Penahan memasuki daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 meter dari bola) sebelum bola ditendang.

3. Penjaga gawang menggerakkan kedua kakinya sebelum bola ditendang (saat tendangan hukuman).

D. Konsekuensi Pelanggaran yang Terjadi Saat Tendangan Hukuman


Dilaksanakan
Jika terjadi pelanggaran pada saat tendangan hukuman dilakukan, konsekuensinya adalah sebagai berikut.

1. Pelanggaran oleh pihak penyerang


1. Jika bola masuk ke gawang maka tendangan diulangi.

2. Jika bola keluar, lewat, atau sampai di atas gawang maka regupenahan melakukan tendangan gawang.

3. Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka wasit menghentikan permainan dan regu bertahan
melakukan tendangan bebas tidak langsung.

2. Pelanggaran oleh pihak penahan


1. Jika bola masuk dalam gawang, maka gol dianggap sah.

2. Jika bola keluar lewat atau sampai di atas gawang, maka tendanganvdiulangi.

3. Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka tendangan hukuman diulangi.

4. Jika pelanggaran dilakukan oleh kedua regu maka tendangan hukuman diulang. Jika tendangan hukuman diulang maka baik
penjaga gawang maupun penendang hukuman boleh diganti dengan pemain lain.

Pelanggaran Pemainan Sepak Bola Secara umum


Adapun pelanggaran yang berhubungan dengan permainan secara umum adalah:

1. Melintas keluar dari daerah gawang;

2. Mengulur waktu permainan;

3. Masuk ke dalam atau ke luar lapangan permainan tanpa seizin wasit; dan

4. Menunjukkan ketidaksetujuan terhadap suatu putusan wasit.

Ukuran Lapangan Pencak silat adalah:

Luas : 10 m2

Panjang dan Lebar : 10m

Lingkaran Tengah dengan diameter : 8m


Lingkaran Kedua dengan diameter : 8m

Perlengkapan yang Dibutuhkan pada Pertandingan Pencak silat

1. Perlengkapan gelanggang pencak silat

 Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras tebal 5 (lima) cm, ukuran 10 m x 10 m warna dasar hijau terang dan garis putih
setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3m.
 Meja dan kursi pertandingan
 Meja dan kursi wasit juri
 Formulir pertandingan da alat tulis menulis
 Jam pertandingan, gong, dan bel
 Lampu babak
 Lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning
 Bendera kecil berwarna merah dan biru
 Timbangan
 Lain-lain sesuai perlengkapan yg dibutuhkan

2. Perlengkapan bertanding pencaksilat

 Pakaian: mengunakan pakaian pencaksilat warna hitam sabuk putih, badge IPSI disebelah kiri.
 Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI.

 Pesilat putera menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector)


 Gum shil

 Pelindung sendi

Unsur-unsur yang terdapat dalam pencak silat adalah:

1. Olahraga
2. Kesenian
3. Beladiri
4. Pendidikan mental kerokhanian
5. Persaudaraan menuju persatuan

Anda mungkin juga menyukai