0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengidentifikasian dan evaluasi defisiensi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan material selama proses audit serta komunikasi hasil temuan tersebut kepada pihak manajemen dan yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.
Dokumen tersebut membahas tentang pengidentifikasian dan evaluasi defisiensi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan material selama proses audit serta komunikasi hasil temuan tersebut kepada pihak manajemen dan yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.
Dokumen tersebut membahas tentang pengidentifikasian dan evaluasi defisiensi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan material selama proses audit serta komunikasi hasil temuan tersebut kepada pihak manajemen dan yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas.
Setiap pengendalian memenuhi satu atau beberapa tujuan audit tertentu. Matrix digunakan untuk menunjukan bagaimana pengendalian berkontribusi untuk mencapai satu atau lebih tujuan audit transaksi. Contoh matrix terdapat pada buku halaman 387- 388. Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Defisiensi Pengendalian, Defisiensi Signifikan, dan Defisiensi Material
Auditor harus mengidentifikasi dan menilai
risiko kesalahan penyajian material pada (a) tingkat laporan keuangan, dan (b) tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan. • Defisiensi Pengendalian Terjadi apabila rancangan atau pengoperasian pengendalian tidak memungkinkan personel entitas untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan penyajian secara tepat waktu dalam kondisi normal pelaksanaan fungsi-fungsi. • Defisiensi Signifikan Terjadi apabila terdapat defisiensi pada satu atau lebih pengendalian yang kelemahannya tidak begitu besar bila dibandingkan dengan kelemahan material , namun cukup penting untuk diperhatikan oleh mereka yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaporan keuangan entitas. • Kelemahan Material Terjadi apabila terdapat suatu defisiensi signifikan atau sejumlah defisiensi signifikan, yang mengakibatkan terbukanya kemungkinan bahwa pengendalian internal tidak akan dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan penyajian material dalam pelaporan keuangan secara tepat waktu. Mengidentifikasi Defisiensi, Defisiensi Signifikan, dan Kelemahan Material • Mengidentifikasi pengendalian yang ada, karena defisiensi dan kelemahan material adalah ketiadaan pengendalian yang memadai • Mengidentifikasi pengendalian kunci yang tidak ada, daftar pertanyaan pengendalian internal, bagian alir, dan naratif berguna untuk mengidentifikasi pengendalian mana yang tidak ada dan oleh karenanya kemungkinan kesalahan penyajian menjadi meningkat • Mempertimbangkan kemungkinan adanya pengendalian pengganti, adalah sesuatu yang terdapat dalam sistem yang dapat menggantikan ketiadaan suatu pengendalian kunci. • Menentukan apakah terdapat defisiensi signifikan atau kelemahan material, kemungkinan terjadinya kesalahan penyajian dan tingkat materialitasnya digunakan untuk mengevaluasi apakah terdapat defisiensi signifikan atau kelemahan material • Menentukan kesalahan penyajian potensial yang bisa terjadi, dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesalahan penyajian spesifik sebagai akibat defisiensi signifikan atau kelemahan material. Menetapkan Risiko Pengendalian untuk Setiap Tujuan Audit yang Bersangkutan Setelah defisiensi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan material diidentifikasi dan dikaitkan dengan tujuan audit transaksi, auditor dapat menetapkan risiko pengendalian untuk tujuan audit transaksi. Auditor menggunakan semua informasi yang ada untuk membuat keputusan tentang risiko pengendalian secara subyektif untuk setiap tujuan. Keputusan ini bukanlah keputusan final, sebelum membuat penilaian akhir, auditor akan melakukan pengujian pengendalian dan melakukan pengujian substantif. Pengomunikasian Kepada Pihak yang Bersangkutan dengan Tata Kelola dan Kepada Manajemen • Komunikasi Kepada Pihak yang Bersangkutan dengan Tata Kelola Auditor harus mengomunikasikan secara tertulis tentang defisiensi signifikan dalam pengendalian internal yang diidentifikasi selama audit kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola secara tepat waktu (SA 265.9) • Komunikasi Kepada Manajemen (SA 265.10) : a) Secara tertulis, defisiensi signifikan dalam pengendalian internal yang oleh auditor telah dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, kecuali jika hal itu tidak tepat untuk dikomunikasikan secara langsung kepada manajemen dalam kondisi tersebut; b) Defisiensi lain dalam pengendalian internal yang diidentifikasi selama audit yang belum dikomunikasikan oleh pihak lain kepada manajemen dan yang menurut pertimbangan profesional auditor, adalah cukup penting untuk mendapatkan perhatian manajemen.