Anda di halaman 1dari 26

KELUARGA BERENCANA

Latar belakang
Pelopor gerakan Keluarga Berencana (KB) di
Indonesia adalah Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) yang didirikan di
Jakarta tanggal 23 Desember 1957 dan diikuti
sebagai badan hukum oleh Depkes tahun 1967
yang bergerak secara silent operation.
pada tanggal 16 Agustus 1967 dimana
gerakan Keluarga Berencana (KB) di
Indonesia memasuki era peralihan

Struktur organisasi program gerakan


Keluarga Berencana (KB) juga mengalami
perubahan tanggal 17 Oktober 1968,
didirikan LKBN (Lembaga Keluarga
Berencana Nasional) sebagai semi
Pemerintah.
pada tahun 1970 lembaga ini diganti menjadi
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional ) yang merupakan badan resmi
pemerintah dan departemen yang bertanggung
jawab penuh terhadap pelaksanaan program
Keluarga Berencana (KB) di Indonesia,
mewujudkan dihayatinya NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) (Mochtar ,
Rustam, 1998 : 251). Anak cukup dua: laki-laki
atau Perempuan sama saja.
Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978
Agar pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan rakyat terlaksana
dengan cepat, harus dibarengi dengan
pengaturan pertumbuhan penduduk melalui
pelaksanaan KB.
Dibentuklah BKKBN (Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional) dengan kantor
KB disetiap propinsi
3 Fase untuk mencapai sasaran pentingnya
Strategi KIE

Fase 1: Menunda perkawinan atau kehamilan


Fase 2: Menjarangkan kehamilan
Fase 3: Menghentikan kesuburan
Strategi KIE:
1. Pesan NKKBS
2. Pendekatan edukatif
3. Memadukan KIE perorangan, kelompok,
masyarakat
4. Sasaran parietas rendah, umur muda
5. Kembangkan KIE sesuwai wilayah tertentu
Panca Karya
Panca Karya merupakan strategi Program KB
Nasional dengan sasaran:
1. Mendorong pasangan usia subur yang
isterinya belum berusia 30 tahun dan atau
jumlah anak kurang dari 3 orang agar
mempunyai anak maksimal 2 orang.
2.Membantu pasangan usia subur yang
isterinya sudah berusia lebih dari 30 tahun
atau anak nya 3 orang atau lebih agar tidak
menambah jumlah anak yang dimilikinya.
Panca Karya
3. Mengarahkan generasi muda untuk
menghayati NKKBS serta mendorong
mereka untuk lebih banyak bergiat dalam
bidang pendidikan, keterampilan, olah
raga,
kesenian, dan sebagainya.
Panca Karya
4. Memperkuat proses pelembagaan secara
fisik dalam usaha KB sehingga secara
kelompok proses penanganan program
semakin menjadi bagian yang integral dari
kegiatan masyarakat sendiri
Panca Karya
5. Memperkuat proses pelembangaan yang
bersifat mental spiritual dan lebih bersifat
dukungan psikologi.
Pengertian Keluarga Berencana

Upaya peningkatkan kepedulian dan peran


serta masyarakat melalui pendewasaan usia
Perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
Kelurga Berencana adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah
anak dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi (Mochtar, Rustam, 1998 : 155).
Keluarga Berencana menurut WHO (Word Health
Organization) Expert Committee 1970 adalah tindakan
membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
- Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
- Mendapat kelahiran yang memang diinginkan.
- Mengatur interval diantara kehamilan.
- Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya
dengan umur suami istri.
- Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Tujuan Keluarga Berencana

a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak
dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang
menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk.
b. Tujuan Khusus
- Meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi.
- Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
- Meningkatnya kesehatan Keluarga
Berencana dengan cara penjarangan
kelahiran (Prawirohardjo, Sarwono, 2002 :
902).
Sesuai dengan GBHN 1999, program KB
diperluas lagi menjadi Keluarga Berkualitas
Untuk mencapai visi tersebut, diwujudkan
dalam misi:
1. Memberdayakan masyarakat untuk
membangun Keluarga Kecil Berkualitas
2. Menggalang kemitraan dalam
peningkatan kesejahteraan, kemandirian
dan ketahanan keluarga
3. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan
Kesehatan Reproduksi
4. Meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya
mewujudkan hak-hak reproduksi
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan
untuk mewujudkan kesetaraan gender melalui
program KB
6. Mempersiapkan SDM berkualitas, sejak
pembuahan dalam kandungan sampai lanjut usia
Estimasi jumlah penduduk sasaran program
Pembangunan kesehatan:
Estimasi jmlh penduduk Indonesia Th 2012:
244.775.797 jiwa.
Estimasi jmlh penduduk Indonesia Th 2013:
248.422.956 jiwa.
Estimasi jmlh penduduk Indonesia Th 2014:
252.124.458 jiwa.
Berdasarkan data demografi di Indonesia
tahun 2002, sebanyak 307 ibu meninggal dalam
persalinan di setiap 100.000 kelahiran hidup
dan 228 per 100.000 kelahiran hidup Tahun
2009.

Target MDG ke-5 pada tahun 2015, AKI dapat


diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup.
Dari Susenas 2004 hasil perhitungan Angka
Kematian Bayi (AKB) adalah 52 per 1000
kelahiran, dengan referensi tahun 2002.

Berdasarkan Human Development Report


2010, AKB di Indonesia mencapai 31 per 1.000
kelahiran.
Angka real: Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per
1000 kelahiran hidup.

Target 2015: AKB turun menjadi 23/1000


kelahiran hidup.
Angka Kematian Balita (0 – 59 bulan)= AKBAL
Atau under 5 Mortality Rate): 44/1000 kelahiran
hidup.

Target MDG ke-4 AKBAL turun menjadi: 32/1000 kelahiran


hidup
Dampak program KB

- Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan


Anak
- Penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi
- Peningkatan kesejahteraan keluarga
- Peningkatan derajat kesehatan
TERIMA KASIH
PANDUAN LENGKAP PELAYANAN KB TERKINI
oleh

Dyah Noviawati Setya Arum,.S. Si.T


dan Sujiyatini.,S.Si.T

Anda mungkin juga menyukai