Pertemuan 4

Yesus Sahabat Bagi Orang

Bertobat (Wahyu 3: 14-22)
Konteks
• Surat Yohanes kepada 7 Jemaat
Kristen awal
• Praktik menyembah Kaisar 
Penganiayaan dan kematian
• Kultur dan gaya hidup 
Kompromi dan oportunistis
• Tujuan: Agar jemaat Kristen awal
mengalami pertobatan yang
benar.
Permenungan:

1.Jemaat Laodikia
2.Suam-suam kuku
3.Pertobatan
4.Sang Amin
1. Jemaat Laodikia
• Laodikia (Laodice)  Anthiokus
II (Abad 3 SM)
• Dewa pelindung: Zeus, tp ada
kuil dewa-dewa lain termasuk
Jemaat Yahudi dan Kristen
• Pusat Ekonomi, pendidikan,
kedokteran dan pelayanan publik
 Kaya dan Makmur
• Konsumerisme  Jemaat kaya
namun miskin rohani
2. Suam-Suam Kuku: “Karena engkau suam-suam
kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan
engkau dari mulut-Ku (ay 16)”
• Iman yang suam-suam kuku:
• Bangga akan kekayaan
• Kualitas air  Panas (mandi) & • Miskin hidup rohani
dingin (minum) • Allah menjadi sekunder
• Panas  Air mendidih 
Semangat yang bernyala-nyala • Iman kita menjadi suam-suam
• Dingin  Air minum  kuku
memuaskan dahaga dan • Merasa menjadi pelayan tp
menyegarkan jiwa Tindakan semena-mena
3. Pertobatan: “Lihat, Aku berdiri di muka pintu
dan mengetuk (ay.20)”
• Inisiatif Yesus untuk datang dan
menawarkan pertobatan.
• Yesus dengan sabar menunggu
kita bertobat
• Manusia punya Kehendak Bebas
untuk bertobat!
• Membuka diri terhadap
kehadiran Yesus
4. Sang Amin: ”Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia
dan benar, permulaan dari ciptaan Allah (ay.14)”
• Arti “AMIN”:
• Jujur dan benar
• Kepenuhan dan kepastian
• Finalitas dan kepenuhan

• Permulaan: Sumber atau asal

mula
• Gelar Yesus  Alfa dan Omega,
Yang Awal dan Yang Akhir
Kesimpulan & Pesan Pastoral
• Situasi penganiayaan VS Situasi
pandemi  Pandemi membuat
lumpuh perekonomian dan
aktivitas gereja. Menunjukkan
betapa rapuhnya manusia.
• Suam-suam kuku dan
menyembah berhala VS Perilaku
tidak sesuai iman Kristiani
• Allah yang setia mengetuk pintu
• Penyadaran diri dan pertobatan
• Nasihat Yesus:
• 1. membeli emas  harta surgawi
 membangun kekayaan rohani
• 2. memakai pakaian putih 
telanjang secara rohani 
kemurnian dan kesucian
• 3. mengoles mata dengan minyak
 agar sembuh dari kebutaan
rohani  melihat dengan jelas