PENGAWASAN PABEAN Tempat penimbunan sementara Di setiap Kawasan pabean disediakan tempat penimbunan sementara yang dikelola oleh pengusaha tempat penimbunan sementara. Dalam hal barang ditimbun di tempat penimbunan sementara, jangka waktu penimbunan barang paling lama tiga puluh hari sejak penimbunannya. Pengusaha tempat penimbunan sementara yang tidak dapat mempertanggung jawabkan barang yang seharusnya berada di tempat tersebut, dikenai sangsi administrasi berupa denda sebesar 25% dari bea masuk yang seharusnya dibayar. Tempat Penimbunan Berikat Dengan persyaratan tertentu, suatu Kawasan , tempat, atau bangunan dapat ditetapkan sebagai tempat penimbunan berikat dengan mendapatkan penangguhan bea masuk untuk: Menimbun barang impor guna diimpor untuk dipakai, dikeluarkan ke tempat penimbunan berikat lainya atau diekspor. Menimbun barang guna diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai. Menimbun barang impor, dengan atau tanpa barang dari dalam daerah pabean, guna dipamerkan; Menimbun, menyediakan untuk dijual dan menjual barang impor kepada orang dan/atau orang tertentu; Menimbun barang impor guna dilelang sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai; Menimbun barang asal daerah pabean guna dilelang sebelum diekspor atau dimasukkan kembali ke dalam daerah pabean; Menimbun barang impor guna didaur ulang sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai. Menteri dapat menetapkan suatu Kawasan, tempat, atau bangunan untuk dilakukan suatu kegiatan tertentu selain tersebut di atas sebagai tempat penimbunan berikat. Barang dapat dikeluarkan dari tempat penimbunan berikat atas persetujuan pejabat bea dan cukai untuk : Diimpor untuk dipakai; Diolah; Diekspor sebelum atau sesudah diolah; Diangkut ke tempat penimbunan berikat lain atau tempat penimbunan sementara; Dikerjakan dalam daerah pabean dan kemudian dimasukkan kembali ke tempat penimbunan berikat dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri; Dimasukkan kembali ke dalam daerah pabean. Barang dari tempat penimbunan berikat yang diimpor untuk dipakai berupa : 1. Barang yang telah diolah atau digabungkan; 2. Barang yang tidak diolah; dan/atau 3. Barang lainnya, dipungut bea masuk berdasrkan tarif dan nilai pabean yang ditetapkan dengan peraturan Menteri. Orang yang mengeluarkan barang dari tempat penmbunan berikat sebelum diberikan persetujuan oleh pejabat bea dan cukai tanpa bermaksud mengelakkan kewajiban pabean, dikenai sagsi administrasi berupa denda sebesar Rp 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah). Pengusaha tempat penimbunan berikat yang tidak dapat mempertanggungjawabkan barang yang seharusnya berada di tempat tersebut wajib membayar bea masuj yang terutang dan dikenai sangsi administrasi berupa denda sebesar 100% dari bea masuk yang seharusnya dibayar. Izin tempat penimbunan berikat dibekukan bilamana penyelenggara tempat penimbunan berikat : 1. Berada dalam pengawasan curator sehubungan dengan utangnya; 2. Menunjukkan ketidakmampuan dalam penyelenggaraan tempat penimbunan berikat; Pembekuan izin tersebut di atas dapat diubah menjadi pencabutan bilmana penyelenggara tempat penimbunan berikat : 3. Tidak dapat melunasi utangnya dalam jangka waktu yang ditetapkan, atau 4. Tidak mampu lagi mengusahakan tempat penimbunan berikat tersebut. Izin TPB yang dibekukan dapat diberlakukan kembali bilamana penyelenggara tempat penimbunan berikat : 1. Telah melunasi utangnya, atau 2. Telah mampu mengusahakan tempat penimbunan berikat tersebut. Izin tempat penimbunan berikat dicabut dalam hal : Penyelenggara tempat penimbunan berikat untuk jangka wakyu satu tahun terus menerus tidak lagi melakukan kegiatan; Penyelenggara tempat penimbunan berikat mengalami pailit; Penyelenggara tempat penimbunan berikat bertindak tidak jujur dalam usahanya ; atau Terdapat permintaan dari yang bersangkutan. Ketentuan tentang pembekuan, pemberlakuan kembali, dan pencabutan izin tempat penimbunan berikat diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Bilamana izin tempat penimbunan berikat telah dicabut , pengusaha dalam batas waktu tiga puluh hari sejak pencabutan izin harus : 1. Melunasi semua bea masuk yang terutang; 2. Mengekspor kembali barang yang masih ada di tempat penimbunan berikat; atau 3. Memindahkan barang yang masih ada di tempat penimbunan berikat ke tempat penimbunan berikat lain. Tempat Penimbunan Pabean : Tempat penimbunan pabean adalah bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh pemerintah di kantor pabean, yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara berdasarkan Undang-undang pabean ini. Barang yang dinyatakan barang tidak dikuasai adalah : 1. Barang yang ditimbun di TPS melebihi jangka waktu 30 hari sejak penimbunannya, tidak diselesaikan formalitas pabeannya. 2. Barang yang dikeluarkan dari TPB yang telah dicabut izinnya dalam jangka waktu lebih dari 30 hari tidak diselesaikan formalitas pabeannya. 3. Barang yang dikirim melalui pos : a. Yang ditolak oleh si alamat atau orang yang dituju dan tidak dapat dikirim kembali kepada pengirim di luar daerah pabean. b. Dengan tujuan luar daerah pabean yang diterima kembali karena ditolak atau tidak dapat disampaikan kepada alamat yang dituju, dan tidak diselesaikan oleh pengirim dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya pemberitahuan dari kantor pos. Barang yang ditimbun di TPS yang sudah melebihi jangka waktu disimpan di tempat penimbunan pabean dan dipungut sewa Gudang yang ditetapkan oleh Menteri.