Anda di halaman 1dari 8

6.

TEMPAT PENIMBUNAN DIBAWAH


PENGAWASAN PABEAN
Tempat penimbunan sementara
Di setiap Kawasan pabean disediakan tempat penimbunan sementara yang dikelola oleh
pengusaha tempat penimbunan sementara.
Dalam hal barang ditimbun di tempat penimbunan sementara, jangka waktu penimbunan barang
paling lama tiga puluh hari sejak penimbunannya.
Pengusaha tempat penimbunan sementara yang tidak dapat mempertanggung jawabkan barang
yang seharusnya berada di tempat tersebut, dikenai sangsi administrasi berupa denda sebesar
25% dari bea masuk yang seharusnya dibayar.
Tempat Penimbunan Berikat
Dengan persyaratan tertentu, suatu Kawasan , tempat, atau bangunan dapat ditetapkan sebagai
tempat penimbunan berikat dengan mendapatkan penangguhan bea masuk untuk:
 Menimbun barang impor guna diimpor untuk dipakai, dikeluarkan ke tempat penimbunan
berikat lainya atau diekspor.
 Menimbun barang guna diolah atau digabungkan sebelum diekspor atau diimpor untuk dipakai.
 Menimbun barang impor, dengan atau tanpa barang dari dalam daerah
pabean, guna dipamerkan;
 Menimbun, menyediakan untuk dijual dan menjual barang impor kepada
orang dan/atau orang tertentu;
 Menimbun barang impor guna dilelang sebelum diekspor atau diimpor
untuk dipakai;
 Menimbun barang asal daerah pabean guna dilelang sebelum diekspor atau
dimasukkan kembali ke dalam daerah pabean;
 Menimbun barang impor guna didaur ulang sebelum diekspor atau diimpor
untuk dipakai.
Menteri dapat menetapkan suatu Kawasan, tempat, atau bangunan untuk
dilakukan suatu kegiatan tertentu selain tersebut di atas sebagai tempat
penimbunan berikat.
Barang dapat dikeluarkan dari tempat penimbunan berikat atas
persetujuan pejabat bea dan cukai untuk :
Diimpor untuk dipakai;
Diolah;
Diekspor sebelum atau sesudah diolah;
Diangkut ke tempat penimbunan berikat lain atau tempat penimbunan
sementara;
Dikerjakan dalam daerah pabean dan kemudian dimasukkan kembali ke
tempat penimbunan berikat dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
Menteri;
Dimasukkan kembali ke dalam daerah pabean.
Barang dari tempat penimbunan berikat yang diimpor untuk dipakai
berupa :
1. Barang yang telah diolah atau digabungkan;
2. Barang yang tidak diolah; dan/atau
3. Barang lainnya, dipungut bea masuk berdasrkan tarif dan nilai
pabean yang ditetapkan dengan peraturan Menteri.
Orang yang mengeluarkan barang dari tempat penmbunan berikat
sebelum diberikan persetujuan oleh pejabat bea dan cukai tanpa
bermaksud mengelakkan kewajiban pabean, dikenai sagsi administrasi
berupa denda sebesar Rp 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah).
Pengusaha tempat penimbunan berikat yang tidak dapat
mempertanggungjawabkan barang yang seharusnya berada di tempat
tersebut wajib membayar bea masuj yang terutang dan dikenai sangsi
administrasi berupa denda sebesar 100% dari bea masuk yang
seharusnya dibayar.
Izin tempat penimbunan berikat dibekukan bilamana penyelenggara
tempat penimbunan berikat :
1. Berada dalam pengawasan curator sehubungan dengan utangnya;
2. Menunjukkan ketidakmampuan dalam penyelenggaraan tempat
penimbunan berikat;
Pembekuan izin tersebut di atas dapat diubah menjadi pencabutan
bilmana penyelenggara tempat penimbunan berikat :
3. Tidak dapat melunasi utangnya dalam jangka waktu yang ditetapkan,
atau
4. Tidak mampu lagi mengusahakan tempat penimbunan berikat
tersebut.
Izin TPB yang dibekukan dapat diberlakukan kembali bilamana
penyelenggara tempat penimbunan berikat :
1. Telah melunasi utangnya, atau
2. Telah mampu mengusahakan tempat penimbunan berikat tersebut.
Izin tempat penimbunan berikat dicabut dalam hal :
Penyelenggara tempat penimbunan berikat untuk jangka wakyu satu
tahun terus menerus tidak lagi melakukan kegiatan;
Penyelenggara tempat penimbunan berikat mengalami pailit;
Penyelenggara tempat penimbunan berikat bertindak tidak jujur dalam
usahanya ; atau
Terdapat permintaan dari yang bersangkutan.
Ketentuan tentang pembekuan, pemberlakuan kembali, dan
pencabutan izin tempat penimbunan berikat diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.
Bilamana izin tempat penimbunan berikat telah dicabut , pengusaha dalam
batas waktu tiga puluh hari sejak pencabutan izin harus :
1. Melunasi semua bea masuk yang terutang;
2. Mengekspor kembali barang yang masih ada di tempat penimbunan
berikat; atau
3. Memindahkan barang yang masih ada di tempat penimbunan berikat ke
tempat penimbunan berikat lain.
Tempat Penimbunan Pabean :
Tempat penimbunan pabean adalah bangunan dan/atau lapangan atau
tempat lain yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh pemerintah di
kantor pabean, yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang
yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara berdasarkan
Undang-undang pabean ini.
Barang yang dinyatakan barang tidak dikuasai adalah :
1. Barang yang ditimbun di TPS melebihi jangka waktu 30 hari sejak
penimbunannya, tidak diselesaikan formalitas pabeannya.
2. Barang yang dikeluarkan dari TPB yang telah dicabut izinnya dalam jangka waktu
lebih dari 30 hari tidak diselesaikan formalitas pabeannya.
3. Barang yang dikirim melalui pos :
a. Yang ditolak oleh si alamat atau orang yang dituju dan tidak dapat dikirim kembali
kepada pengirim di luar daerah pabean.
b. Dengan tujuan luar daerah pabean yang diterima kembali karena ditolak atau
tidak dapat disampaikan kepada alamat yang dituju, dan tidak diselesaikan oleh
pengirim dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya pemberitahuan dari
kantor pos.
Barang yang ditimbun di TPS yang sudah melebihi jangka waktu disimpan di tempat
penimbunan pabean dan dipungut sewa Gudang yang ditetapkan oleh Menteri.

Anda mungkin juga menyukai