DAN NON
FARMAKOLOGI COVID-
19
01 02 03 04
PATHOPHYSIO
SYMPTOMS LOGY TREATMENT PREVENTION
SYMPTOM
01 S
COVID-19 is an infectious disease caused by AFFECTED
the recently found virus known as SARS-CoV- AREAS OF YOUR
2 (or coronavirus). BODY WITH
CORONAVIRUS
MYALGIA NAUSEA
Irritation and constant
coughing
DRY COUGH DIARRHEA
Breathing can feel
AGEUSIA more difficult
ANOSMIA
TYPE OF PATIENTS COVID-19
SYMPTOMATIC ASYMPTOMATI
C
1. Terapi Antivirus
2. Terapi Suportif
3. Terapi lainnya
ANTIVIRUS
FAVIPIRAVIR
Merupakan antivirus spektrum luas yang secara invitro yang memiliki aktivitas
terhadap Coronavirus, dimana aktivitasnya ditemukan pada dosis yang tinggi.
Penggunaan saat ini off-label use dengan lisensi EUA.
Dosis 1600 g/12 jam pada hari pertama, dilanjutkan 600 mg/12 jam selama 7-14
hari. Pada derajat sedang dan berat diberikan 1800 g/12 jam pada hari
pertama, diikuti 800 mg/12 jam selama 7-14 hari.
Tidak perlu penyesuaian dosis pada Chronic Kidney Disease (CKD) ringan dan
sedang.
OSELTAMIVIR
Merupakan antivirus neuroamidase inhibitor yang terbukti aktif terhadap virus
influenza.
Digunakan pada terapi COVID-19 terutama bila diduga ada infeksi influenza.
Dosis diberikan 200 mg/ 24 jam secara IV drip pada hari pertama, dilanjutkan 100 mg/ 24jam
IV drip pada hari ke-2 sampai 5 atau 10 hari.
Tidak perlu penyesuaian dosis pada pasien CKD dengan GFR >30 ml/menit, namun jika GFR <
30 ml/menit, Remdesivir tidak direkomendasikan. Pasien dengan gagal hati tanpa
penyesuaian dosis kecuali nilai ALT >10x nilai normal atau >3x nilai normal disertai gejala
inflamasi hati, maka direkomendasikan untuk dihentikan.
AZITHROMYCIN
Merupakan antibiotika golongan Makrolida untuk infeksi saluran napas atas atau
bawah akut.
Bekerja dengan menghambat sintesis protein RNA dependent pada tahap
perpanjangan rantai.
Dosis diberikan 500 mg/24 jam per IV atau per oral selama 5-7 hari.
TERAPI
SUPORTIF
DEXAMETHASONE
Merupakan kortikosteroid golongan glukokortikoid terkuat, diberikan sebagai
anti inflamasi untuk mengatasi inflamasi yang masif.
Alternatif kortikosteroid lain yaitu prednisone (40 mg), metil prednisolone (32
mg), atau hidrokortison (160 mg).
TOCILIZUMAB
Merupakan obat golongan imunomodulator yang sering digunakan untuk
rheumatoid artritis.
Bekerja dengan menghambat pelepasan berlebihan IL-6.
Dosis 4-8 mg/kgBB, diberikan dalam dosis tunggal, dapat diulang 12-24
jam kemudian jika kondisi pasien tidak ada perbaikan.
VITAMIN D
Dapat meningkatkan sel T pada individu sehat atau pada pasien autoimun.
Dosis 500 – 1000 mg/ hari per oral selama ± 14 hari pada pasien derajat
ringan. Dosis 200-400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam
1 jam secara drip IV selama perawatan pada pasien derajat sedang
sampai berat.
ZINC
2. IVIG
Merupakan produk yang dibuat dari antibodi yang dapat diberikan secara IV.
Diberikan pada pasien COVID-19 berat kritis dengan kondisi humoral imunodefisiensi
atau disaat system imun menyerang tubuh.
Terapi IVIG pada COVID-19 belum diujikan secara luas.
Terapi
Non Farmakologi
PASIEN TANPA GEJALA
a. Isolasi mandiri di rumah/ fasilitas publik yang dipersiapkan
pemerintah selama 10 hari dan pemantauan oleh petugas FKTP
b. Selalu menggunakan masker
c. Mencuci tangan sesering mungkin
d. Menjaga jarak dengan keluarga (Physical distancing)
e. Menerapkan etika batuk
f. Berjemur matahari sekitar 10-15 menit setiap hari
g. Alat makan dan minum dicuci segera setelah digunakan
h. Mengukur suhu tubuh 2x sehari
i. Membuka jendela kamar untuk ventilasi, cahaya, dan aliran udara
bersih
PASIEN DERAJAT RINGAN
a. Isolasi mandiri di rumah/ fasilitas karantina selama 10 hari sejak muncul gejala
ditambah 3 hari setelah gejala hilang, jika gejala lebih dari 10 hari maka isolasi
dilanjutkan hingga gejala hilang dan ditambah 3 hari setelah bebas gejala.
b. Petugas FKTP proaktif memantau kondisi pasien.
c. Selalu menggunakan masker
d. Mencuci tangan sesering mungkin
e. Menjaga jarak dengan keluarga (Physical distancing)
f. Menerapkan etika batuk
g. Berjemur matahari sekitar 10-15 menit setiap hari
h. Alat makan dan minum dicuci segera setelah digunakan
i. Mengukur suhu tubuh 2x sehari
j. Membuka jendela kamar untuk ventilasi, cahaya, dan aliran udara bersih
PASIEN DERAJAT SEDANG
a. Isolasi dengan dirawat ke ruang perawatan COVID-19
b. Istirahat total
c. Asupan kalori adekuat
d. Kontrol elektrolit
e. Terapi Cairan dan Oksigen
f. Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap, dapat ditambahkan
CRP, fungsi ginjal, fungsi hati dan foto thorax secara berkala.
PASIEN DERAJAT BERAT
a. Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan
b. Istirahat total
c. Asupan kalori adekuat
d. Kontrol elektrolit
e. Terapi cairan dan Oksigen
f. Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap, dapat ditambahkan
CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, Hemostasis, LDH, D-Dimer.
g. Monitor keadaan kritis spt gagal napas yang membutuhkan ventilasi
mekanik, syok, atau disfungsi multiple organ yang membutuhkan
perawatan ICU.
Algoritma Penanganan Pasien Covid-19
PERAN APOTEKER KLINIS
3. Implementasi
Penulisan SOAP di CPPT
Komunikasi terkait rekomendasi care plan
Penetapan parameter efikasi terapi
3. Follow Up
apakah rencana pemantauan sudah tepat
apakah muncul problem medik baru
apakah muncul DRP baru
04
PREVENTION
VAKSINASI
Cover with
Cover by Elbow To Wash hands
Napkin
CORONAVIRUS (COVID-19) PREVENTION
Wash Hands Properly
1 2 3
4 5 6
1m
SAFE
DISTANCING
Menghindari keluar
rumah jika tidak ada
keperluan
CORONAVIRUS (COVID-19) PREVENTION
Work from Home