Anda di halaman 1dari 42

Sekilas tentang:

COVID-19
( PENYAKIT
VIRUS
CORONA )
dr. Grifan Rabilah
SARS- CoV2
Virus Penyebab Infeksi Saluran Napas

Ada 5 family virus yang sering menyebabkan infeksi


pada saluran respirasi:
1. Orthomyxoviridae ( Influenza A, B dan C)
2. Paramyxoviridae (RSV, parainfluenza 1-4,etc)
3. Picornaviridae (Rhinovirus,enterovirus,etc)
4. Coronavirus (229E, HKU1, SARS-CoV, MERS
CoV, SARS-CoV2)
5. Adenovirus
 Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
• penyakit infeksi yang disebabkan oleh severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS CoV-2)

 11 Maret 2020 WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemik


global 4

1. http://www.who.int/csr/don/12-january-2020-novel-coronavirus-china/en/
2. Huang et al. Lancet. 2020. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-5.
3. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/naming-the-coronavirus-disease-(covi
d-2019)-and-the-virus-that-causes-it
4. World Health Organization Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID19 -March 2020.
Global COVID Update per 23 Mei 2020
Faktor resiko
 Usia Lanjut.
 Penyakit Penyerta ( Comorbid )
- Darah Tinggi.
- Kencing Manis ( Diabetes ).
- Penyakit Paru menahun,
- Penyakit Jantung.
- Kegemukan ( obesitas ).
Penularan lewat droplet

TIDAK LANGSUNG LANGSUNG


- Droplet tumpah ke permukaan - Percikan langsung
benda - Jarak 1-2 meter dari orang
- Kemudian kita menyentuh yang
dengan tangan, tangan batuk/bersin tanpa ditutup
menyentuh wajah (mata, hidung, DROPLET/PERCIKAN YANG
mulut) tanpa cuci tangan. K
E
Droplet Vs. Airborne

•Ukuran
•Jenis Penyakit
•Jangkauan
Kemampuan bertahan SARS-Cov2 di permukaan
Definisi Kontak Erat menurut Kemenkes

• Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam
radius 1 meter dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala
dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

Termasuk kontak erat adalah:


a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus
tanpa menggunakan APD sesuai standar.

b.Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, acara besar)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

c.Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum
kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
CORONAVIRUS Covid-19

PENULARAN
DEMAM SAKIT KEPALA

NYERI OTOT BATUK

SESAK NAFAS

KONTAK DROPLET BENDA


MANUSIA TERKONTAMINASI
AEROSOL

PENGERTIAN
Penyakit Coronavirus 2019
(Covid-19) merupakan infeksi
yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2
Fase Perkembangan Penyakit & Respons Imun
• Fase Infeksi Awal
– Menyebabkan gejala lokal seperti iritasi tenggorokan &
batuk kering dan gejala konstitusional seperti demam,
myalgia dan sakit kepala.

• Fase Paru
– virus masuk ke parenkim paru dan mulai berkembang
biak.
– terjadi vasodilatasi, peningkatan permeabilitas endotel
dan pengerahan leukosit yang menyebabkan kerusakan
paru lebih lanjut, dan hipoksemia

• Fase Hiperinflamasi Berat


– Respon inflamasi terus menguat dan menyebabkan
inflamasi sistemik, sering disebut sebagai badai sitokin,
terjadi injury organ lebih jauh.

International Pulmonologist’s Consensus on COVID-19: 2nd Edition. Published on 22nd April 2020
PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) REVISI KE-
4
PRINSIP TATALAKSANA COVID-19

SIMPTOMATIK

ASIMPTOMATIK
(3-30%)
-ISOLASI MANDIRI
-OBSERVASI
-ANTIVIRAL ?? RINGAN (81%) BERAT (14%) KRITIS (5%)

PNEUMONIA KOMPLIKASI
TANPA BERAT - ARDS
DENGAN
PNEUMONIA -RR > 30 X/M - AKI
PNEUMONIA
-PaO2 < 93% - GGN
JANTUNG
-RAWAT
-MRS -MENINGITIS
DIRUMAH
-ANTIVIRAL ??
-ANTIVIRAL ??
-SIMPTOMATIK - MRS ICU
-SIMPTOMATIK
- ANTIVIRUS
- SUPORTING
- ANTI INFLAMASI
Definisi Kasus COVID-19 berdasarkan
Beratnya Kasus1

1. Tanpa gejala
2. Ringan/ tanpa komplikasi
3. Sedang/ moderat
4. Berat/ pneumonia berat
5. Kritis
Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI.
Definisi Kasus COVID-19 berdasarkan Beratnya Kasus2

1. Tanpa gejala
Pasien tidak ditemukan gejala

2. Ringan/ tanpa komplikasi


Pasien dengan infeksi saluran napas oleh virus dengan gejala tidak spesifik seperti
demam, lemah, batuk (dengan atau tanpa produksi sputum),anoreksia, malaise,
nyeri otot, sakit tenggorokan, sesak, kongesti hidung, sakit kepala. Meskipun jarang,
pasien dapat dengan keluhan diare, mual atau muntah.
Pasien usia tua dan immunocompromised  gejala atipikal.

Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI.


3. Sedang/ moderat
Pasien remaja/dewasa dengan pneumonia tetapi tidak menunjukan sebagai
pneumonia berat
- tidak membutuhkan suplementasi oksigen

Pada Anak-anak dengan pneumonia tidak berat dengan keluhan batuk atau
sulit bernapas disertai napas cepat.

Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI.


4. Berat/ pneumonia berat
Pasien remaja /dewasa dengan demam atau gejala ISPA , ditambah satu dari: frekuensi
napas > 30 x/menit, distress pernapasan berat, atau saturasi oksigen (SpO2) <93% pada
udara kamar atau rasio PaO2/FiO2 < 300.

Pada anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari berikut ini:
 sianosis sentral atau SpO2 <90%;
 distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat);
 tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau
kejang
 Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding dada, takipnea :<2 bulan, ≥60x/menit; 2–11 bulan,
≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit;>5 tahun, ≥30x/menit.
Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI.
5. Kritis
Pasien dengan gagal napas, Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS), syok sepsis dan/atau multiple organ
failure.

Protokol Tatalaksana COVID-19. 2020. PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI.


Tatalaksana Pasien Rawat Jalan & Konseling (1)
 Kontrol infeksi
 Menutup mulut dan hidung
 Identifikasi awal dan isolasi pasien suspek
 Penggunaan APD saat merawat pasien COVID-19
 Penggunaan disinfektan
 Tatalaksana gejala
 Pengobatan simtomatik termasuk antipiretik dan analgesik untuk myalgia dan sakit kepala,
acetaminophen, nonsteroidal antiinflammatory drug
 Tatalaksana penyebab gejala yang potensial
 Menentukan penyebab lain gejala: influenza, streptococcal pharyngitis, community- bacterial
acquired pneumonia , asma, COPD, dll
Cohen dan Blau. 2020. https://www.uptodate.com/contents/coronavirus-
disease-2019-covid-19-outpatient-management-in-adults#H2441103696
Tatalaksana Pasien Rawat Jalan & Konseling (2)

 Pengobatan spesifik untuk terapi COVID-19


 Beberapaterapi untuk COVID-19 telah dievaluasi dan belum ada yang
menunjukkan efficacy
 Hydroxychloroquine masih dalam tahap investigasi
 Obat spesifik untuk COVID-19 tidak boleh diresepkan pada pasien rawat
jalan di luar uji klinis; keterbatasan data dan kekhawatiran toksisitas
pada pasien yang perawatannya tidak dipantau secara intensif

Cohen dan Blau. 2020. https://www.uptodate.com/contents/coronavirus-disease-2019-


covid-19-outpatient-management-in-adults#H2441103696
Tiga Parameter untuk mengambil keputusan: Melonggarkan Vs Memperketat
No Parameter Penilaian
Public health criteria to adjust 1 Epidemiologi - Apakah epidemi terkendali? Ya/ Tidak
public health and social
measures in the context of Sistem kesehatan - Apakah sistem kesehatan
dapat menangani kenaikan kembali jumlah
COVID-19 2 Ya/ Tidak
kasus COVID-19 yang dapat timbul setelah
disesuaikannya langkah-langkah tertentu?
Annex:
Considerations in adjusting Surveilans Kesehatan Masyarakat - Apakah
public health and social sistem surveilans kesehatan masyarakat mampu
3 Ya/ Tidak
measures in the context of mendeteksi dan melakukan 3 T (test, tracing,
COVID-19 treatment) dengan adekuat?
12 May 2020

Tingkat Risiko
Tinggi
Sedang
Rendah
Apakah Epidemi Covid-19 Terkendali?
Ukuran utama: Angka reproduksi efektif (Rt): menurun secara bermakna

Kriteria Epidemiologis* Penjelasan


Penurunan minimal 50% selama 3 minggu sejak puncak
Mengindikasikan penurunan transmisi selama tiga pekan sejak
terakhir dan penurunan berkelanjutan insidensi kasus
puncak terakhir
konfirmasi dan probable
Kurang dari 5% sampel positif COVID-19, minimal selama 2 Persentase sampel positif dapat diinterpretasikan hanya dengan
pekan terakhir, dengan asumsi bahwa surveilans kasus suspek surveilans dan tes terhadap kasus suspek yang komprehensif, dengan
sudah komprehensif laju 1/1000 penduduk/pekan
Kurang dari 5% sampel positif COVID-19, minimal selama 2
pekan terakhir, di antara sampel-sampel influenza-like-illness Melalui surveilans sentinel ILI, persentase sampel positif yang
(ILI/penyakit serupa influenza) yang dites di situs-situs rendah mengindikasikan penularan masyarakat yang rendah*
surveilans sentinel
Minimal 80% kasus berasal dari daftar kontak dan dapat Mengindikasikan bahwa sebagian besar rantai penularan telah
dikaitkan dengan klaster yang diketahui teridentifikasi, sehingga pemantauan (follow-up) dapat dilakukan.
Penurunan jumlah kematian pada kasus konfirmasi dan Kriteria ini akan mengindikasikan bahwa jumlah total kasus dan
probable selama 3 pekan terakhir kematian menurun.
Penurunan berkelanjutan jumlah perawatan di rumah sakit dan
Kriteria ini mengindikasikan telah terjadi penurunan jumlah kasus
IGD atas kasus konfirmasi dan probable selama minimal 2 yang memerlukan perawatan rumah sakait (PDP).
pekan terakhir
Penurunan jumlah kematian akibat pneumonia akan secara tidak
Penurunan angka kematian tambahan sesuai kelompok umur
akibat pneumonia langsung mengindikasikan penurunan jumlah kematian tambahan
akibat COVID-19.
Apakah Kalsel sudah siap

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=
2624659171184294&id=1378231372493753
CORONAVIRUS Covid-19

PENULARAN
DEMAM SAKIT KEPALA

NYERI OTOT BATUK

SESAK NAFAS

KONTAK DROPLET BENDA


MANUSIA TERKONTAMINASI
AEROSOL

PENGERTIAN
Penyakit Coronavirus 2019
(Covid-19) merupakan infeksi
yang disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2
Kesimpulan
• Covid-19 sudah menjadi pandemi global dengan tingkat kematian
(CFR) yang cukup tinggi serta penyebaran yang cepat (R0 tinggi)
• Kalimantan Selatan termasuk sepuluh besar kasus Covid-19 terbanyak
di Indonesia
• New Normal membutuhkan perubahan perilaku dan budaya
masyarakat, untuk berubah diperlukan disiplin yang tinggi
• Peran kader kesehatan untuk terus mengedukasi masyarakat supaya
berperilaku disiplin
TERIMA KASIH
OOTT
GG
ODP

+ + +

+ + +
+
+ +

+ + +
PDP
PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) REVISI KE-
4

Anda mungkin juga menyukai