Anda di halaman 1dari 45

KEGAWATAN KARDIOVASKULAR

PADA COVID-19
dr. Aditha Satria M, Sp.JP, FIHA

KSM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH


FK UNEJ/ RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2020
Overview

01
Data dan Fakta

02 COVID-19 dan Sistem kardiovaskular

Prinsip tatalaksana
03
DATA DAN FAKTA
Coronavirus Disease (COVID-
19)

01
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2)

02
Gejala yang dihadapi oleh penderita Covid-19 secara
umum bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
Beberapa orang yang sudah terinfeksi tidak menunjukkan
gejala apapun.

Gejala yang paling umum dapat berupa demam, rasa

03 lelah, dan batuk kering. Penderita Covid-19 pada kasus


yang berat akan mengalami Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik, gagal
multiorgan, gagal ginjal, gagal jantung akut, hingga
kematian

Kemenkes, R. I. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-


19). Germas, 0–115.
COVID-19
Per 16 Oktober 2020
GLOBAL
INDONESIA

39.000.022 CONFIRM 353.461 Kasus


Kasus
terkonfirmasi 12.347 Kasus
KEMATIAN

1.100.007 SEMBUH 277.544 Kasus


Kematian

Kemenkes RI. 2020. COVID-19 dalam Angka. Diakses melalui


https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/covid%20dalam%20angka/covid%20dalam%20angka%20-%2008082020.pdf (Pada 20 Agustus 2020).
COVID – 19 dan
Sistem Kardiovaskular
Manifestasi Cardiovascular pada COVID-19 ( ESC, 2020)
MANIFESTASI COVID-19 pada KARDIOVASKULAR

MIOKARDITIS

Acute dan Fulminant Miokarditis (Chen et al., 2020)


MANIFESTASI COVID-19 pada KARDIOVASKULAR

ARITMIA

(Lazerini et al.,2020)
Diagnosis banding

• Pasien dengan COVID-19 dapat mengalami CV event (ACS, Acute HF,


/arrhythmia, Cardiac arrest) yang berkaitan dengan infeksinya/ tidak.

• Cedera Jantung karena infeksi juga dapat menyebabkan presentasi klinis yang
sugestif menunjukkan CV event

• Pasien datang murni dengan COVID 19 namun memiliki symptom mirip CV


event (nyeri dada/ syok )
Prinsip Tatalaksana
Pencegahan bagi Nakes dan Pasien
- Perlindungan terhadap infeksi SARS-CoV-2
menjadi prioritas
- Edukasi pasien untuk perlindungan diri
- Pasien yang masuk ke bangsal perlu
berada di rumah sakit dengan waktu
sesingkat mungkin
- Sumber daya yang cukup untuk
menangani pasien negatif dan positif
COVID-19
- Pelayanan elektif baik untuk diagnosis atau
terapeutik ditunda (telemedicine dan
telerehabilitasi)
- Edukasi staff mengenai prosedur
pencegahan dan lokasi social distancing
saat menunggu antrian

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Sistem Triase
Aspek penting yang perlu diperhatikan
saat melakukan triase:
- Gejala awal Covid-19 : sulit
bernapas, nyeri dada atau asthenia

- Pasien dengan
kemungkinan/infeksi COVID-19
yang terkonfirmasi perlu ditriase
sebagai pasien COVID-19

- pasien kritis dengan penyakit


kardiovaskular (STEMI, out of
hospital cardiac arrest)perlu
dianggap positif infeksi SARS
CoV-2 kecuali terbukti tidak
mengalami infeksi.

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Tata laksana
ST-Segment Elevation
Myocardial Infarction (STEMI)

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Tata laksana
Non-ST-Segment Elevation
Acute Coronary Syndrome
(NSTE-ACS)

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Tata laksana
Syok Kardiogenik

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Tata laksana
Atrial takiaritmia

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Tata laksana
Takiaritmia ventrikel

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Aritmogenik dan pertimbangan QTc pada Terapi Covid-19

CHLOROQUINE
Dapat menghambat pertumbuhan SARS-
CoV-2 secara in vitro

HYDROXYCHLOROQUINE
Lebih poten dibanding chloroquine, risiko pemanjangan
QTcdan Tdp/kematian mendadak. Risiko QT meningkat

LOPINAVIR-RITONAVIR
Efektif untuk SARS dan MERS secara in vitro
Tidak ada efek samping utama dengan proaritmia
Alternative: darunavir-cobicistat

REMDESIVIR
Efektif untuk SARS dan MERS
Efikasi lebih baik dibanding lopinavir-ritonavir
Tidak ada intearaksi obat signifikan dan tidak berpengaruh
pada QT

AZITHROMYCIN
Reduksi signifikan pada SARS-CoV-2 di sekresi nasofaring
Berkaitan dengan pemanjangan QT dan TdP pada pasien
berisiko
PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Prinsip Tata laksana
1. Semua pasien diberikan terapi antiviral, perlu dievaluasi EKG u mengetahui pemanjangan QTc.
(pikirkan kemungkinan lain gangguan elektrolit, obat-obat penyerta, dan bradikardia)

2. EKG awal mungkin tidak perlu sebelum terapi antiviral, terutama jika EKG sebelumnya sudah ada
dan tidak ada indikasi klinis (seperti sinkop).

3. Pada saat pemberian terapi, EKG direkomendasikan untuk menyingkirkan adanya pemanjangan
QTc

4. Pada pasien COVID-19 dengan indikasi terapi antikoagulan oral, fungsi ginjal dan liver, dan
interaksi obat antara obat antikogulan dan terapi COVID-19 harus dipertimbangkan untuk
mengurangi risiko perdarahan dan komplikasi tromboemboli

5. Apixaban, rivaroxaban, atau edoxaban dapat diberikan secara oral. Pasien kritis berat dapat
diberikan antiokoagulan secara parenteral.

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
Kesimpulan
• Manifestasi klinis COVID-19 semakin beragam dan timbul pada berbagai
organ termasuk pada jantung, namun patofisiologi secara spesifik masih
belum diketahui secara pasti.

• Prinsip tatalaksana mengedepankan reorganisasi – redistribusi system


(network -triase-Ruang rawat intensif-Cathlab) klasik menjadi kaidah yang
baru.

• Pandemi COVID-19 tidak menunda kaidah penanganan tepat waktu dengan


memastikan keamanan nakes sebelum semua prosedur dilakasanakan
THANK YOU
Pencegahan bagi Nakes dan Pasien

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
MANIFESTASI COVID-19 pada KARDIOVASKULAR

CARDIAC INJURY

Mekanisme cardiac injury pada COVID-19 (Akhmerov dan Marban, 2020)


MANIFESTASI COVID-19 pada KARDIOVASKULAR

MIOKARDITIS

Penyebab Miokarditis (Chen et al., 2020)


PATOFISIOLOGI
HYPER
COAGULABILITY
STATE

Keadaan hiperkoagulasi pada infeksi


SARS-CoV-2 (Abou-Ismail et al., 2020)
Tata Laksana
Kanalopati

PERKI. 2020. Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular pada Pandemi COVID 19; Edisi Pertama, Mei 2020.
ETIOLOGI
Penyebab Covid-19 adalah virus yang
tergolong dalam family coronavirus.

Coronavirus merupakan virus RNA


strain tunggal positif, berkapsul dan
tidak bersegmen.

Terdapat 4 struktur protein utama pada


Coronavirus yaitu:
protein N (nukleokapsid),
glikoprotein M (membran),
glikoprotein spike S (spike),
protein E (selubung).

Virus ini umumnya berbentuk bundar


dengan beberapa pleomorfik
berdiameter 60-140nm

Kemenkes, R. I. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-


19). Germas, 0–115.
TRANSMISI
COVID-19 secara Penularan juga dapat
utama ditularkan terjadi melalui benda dan
permukaan yang
melalui droplet pada
terkontaminasi droplet di
orang dengan jarak sekitar orang yang
dekat (<1meter) terinfeksi.

Social
Distancing

1m
Kemenkes, R. I. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Germas, 0–115.
COVID-19
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia.

Kemenkes, R. I. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-


19). Germas, 0–115.
Patogenesis

Kreutz R, Algharably EA. Cardiovascular Research. 2020.


Pencitraan kardiovaskular

• Non invasive
• Ekokardiografi dan TEEE
• CT  lebih dipilih disbanding Echo pada kasus
kecurigaan thrombus di LAA
• Nuklir
• cMR  pilihan utama penegakann miokardirtis
PRINSIP  Hanya dilakukan bila ada perubahan strategi
manajemen terapi signifikan pada pasien
Pemeriksaan haya focus pada yang dicari khususnya
pada pasien positif covid 19
Pertanyaan u posttest googleform

1. Berikatan dengan receptor manakah SARS COV 2


kedalam epithelial cells
a) ACE-2
b) MasR
c) AT2 Receptor
d) AT1 Receptor
• 2. Pengobatan manakah yang dapat mempengaruhi
pemanjangan segmen QT pada pasien COVID 19
a) Vitamin C
b) Paracetamol
c) Azythromycin
d) Remdesivir
3. Seorang pasien dalam perawatan Bangsal mengeluh dada
berdebar, dengan TD 70/ palpasi, RR 28x/ menit, Saturasi 96 %
on NRBM 10 lpm dengan Rhonki seluruh lapang paru. Setelah
dilakukan ECG didapatkan gambaran VT monomorfik. Apa yang
pertamakali kita lakukan ?
a) Injeksi Amiodarone
b) DC shock tersinkronisasi
c) Defibrilasi
d) Injeksi Furosemide
4. Seorang laki laki 56 tahun dengan COVID 19 yang
dirawat pada RS layanan COVID 19 menderita NSTEMI.
Pasien mengeluhkan nyeri dada yang rekuren. Langkah
apa yang dilakukan untuk penanganan definitive
selanjutnya:
a) Non invasive testing/ treadmill stress test
b) Early invasive strategy (<24 jam)
c) Injeksi Antikoagulan selama 8 hari
d) Fibrynolisis

Anda mungkin juga menyukai