Anda di halaman 1dari 2

Notulen Webinar Kewaspadaan COVID-19

Pemateri : Prof.Dr. dr. Erlina Burhan Msc, Sp.P (K)

1. Banyak negara melaporkan peningkatan kasus COVID termasuk Singapura (peningkatan


100 %) dan Malaysia pada November – Desember 2023.
2. Dalam 2 Pekan di Singapura ada 32.035 dengan varian terbanyak EG.5, dan subvarian
lain HK.3, B.2.86/JN.1
3. Tanpa lonjakan rawat inap kematian, terbanyak di kalangan lansia. Jadi yang patut
diwaspadai adalah Lansia.
4. Di malaysia ada 6.796 di Nov dan 12.757 di Desember dengan peningkatan 70 %
terbanyak EG.5
5. Di Indonesia meningkat 4x dalam 2 pekan terakhir. Bed Occupation rate masih konstan.
6. Muncul subvarian baru mudah menular dan mampu menghindari kekebalan tubuh.
7. Gejala condong serupa dengan varian sebelumnya dengan gejala relatif ringan
sebagaimana Omicron, yaitu Demam tinggi, batuk, Rhinorea, Nyeri tenggorokan,
kehilangan penghidu dan pengecap.
8. Keparahan Gejala bergantung pada kekebalan tubuh seseorang, umumnya kekebalan
tubuh menurun ditemukan pada kelompok khusus seperti lansia, orang dengan
komorbid (DM, HT, Gangguan Ginjal ) dan orang dengan imunokompromis.
9. Penyebab kasus cenderung naik karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi antar
kota dan negara, terutama saat masa libur Natal dan Tahun Baru ini.
10. Pemeriksaan terbaik untuk diagnosis adalah Swab PCR Nasofaring, masih dapat diperiksa
dengan swab antigen.
11. Derajat terbaru dari WHO : dibagi 3:
a. Ringan : resiko tinggi, resiko menengah, resiko rendah
b. Berat : Spo2 < 90 %, tanda pneumonia , tanda-tanda gangguan pernapasan berat,
laju nafas >30 napas permenit
c. Kritis : kriteria sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS ), Butuh ventilasi mekanis
(invasif atau non invasif)
12. Tatalaksana sesuai derajat :
a. derajat ringan resiko tinggi dapat diberikan kombinasi antivirus nirmatrelvir (300
mg)- ritonavir (100 mg) setiap 12 jam setiap hari selama 5 hari
b. resiko rendah (simptomatis),
c. Tatalasana berat : dirawat, antibiotik tidak boleh diberikan kecuali ada kecurigaan
klinis infeksi, Kortikosteroid (dexamethason) , antivirus (remdesivir), IL-6 Reseptor
blocker (Tocilizumab) dan baricitinib.
d. Kritis : sama dengan berat : antivirus
e. Antivirus untuk tatalaksana COVID-19 di Indonesia : Molnipiravir, Nirmatrelvir,
Remdesivir 1x 200 mg(hari 1) dan 1x100 mg (hari 2-5 atau hari 2-5-10)
f. Dosis Antivirus Molnupiravir 2x800 mg, Nirmatrelvir 2x 300 mg/Ritonavir 2x100 mg
13. Pencegahan : PHBS, Makan dengan nutrisi seimbang, cuci tangan, Pakai Masker,
Vaksinasi /Booster
14. Vaksin yang tersedia saat ini Indovac, Inavac.
15. Ada vaksin terbaru tetapi belum ada di Indonesia
16. Rekomendasi Vaksin : Dosis pertama : untuk orang yang belum pernah, ibu hamil,
petugas kesehatan > 12 bulan terakhir sudah divaksin
17. Dewasa sehat tidak perlu vaksin lagi asal sudah pernah menerima vaksin pertama
18. Jangan tunda vaksinasi, terakhir 31 Desember 2023. Vaksin dapat diberikan bersama
vaksin lain.
19. Jangan Panik, tetap tenang tetapi tetap terapkan PHBS, pakai masker.
20. Masker yang digunakan menangani Covid 19 dengan Masker N-95

Anda mungkin juga menyukai