Anda di halaman 1dari 37

ULKUS KORNEA

OLEH :

KARTIKA ANGGRAHINGTYAS
05.70.0170
ANATOMI-HISTOLOGI KORNEA

Kornea adalah jaringan transparan dan avaskuler


Tebal kornea ± 0,8 – 1 mm di bagian tepi dan makin
ke tengah makin tipis, sampai mencapai 0,6 mm di
bagian sentral.
Kornea berfungsi sebagai membrana yang proktektif
dan sebagai media refraksi dengan kekuatan +43 D.
Lapisan-lapisan kornea
- Epitel : terdiri dari 5-6 lapis, mempunyai daya
regenerasi yg besar
- Membrana Bowman
- Stroma : bagian yg paling tebal (±90 % tebal kornea)
- Membrana Descemet : lapisan terkuat, tak mudah
ditembus oleh mikroorganisme atau trauma
- Endotel : tidak punya daya regenerasi spt epitel, jadi
kalau ada kerusakan bersifat permanen
Sumber nutrisi kornea adalah pembuluh-pembuluh
darah limbus, humour aquous, dan air mata.
Kornea mendapat inervasi dr cabang-cabang N.
Trigeminus (N. V) yg memasuki kornea melalui plexus
perikorneal tanpa bungkus myelin (myelin sheat) →
tjd erosi kecil → rangsangan nyeri yg dirasakan px.
Kejernihan kornea dipertahankan karena adanya:
- Struktur yg uniform
- Avaskularitas
- Deturgescence :
DEFINISI

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan


kornea akibat kematian jaringan kornea, yang
ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai
defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan
kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma.
ETIOLOGI
1. Radang
2. Infeksi
3. Devisiensi vitamin A
4. Lagoftalmos akibat parese saraf ke VII
5. Lesi saraf ke III
6. Ulkus Mooren

Penyebab ulkus kornea adalah bakteri, virus,


achantamoeba dan jamur
- bakteri : streptokokus, P. aeroginosa, stafilokokus
aureus ( paling sering )
 Virus
yg sering menyebabkan ulkus kornea adalah : Herpes simplex,
Herpes zoster, Varicella, Variola

 Acanthamoeba
adalah protozoa hidup bebas yang terdapat didalam air yang
tercemar yang mengandung bakteri dan materi organik. Infeksi
kornea oleh acanthamoeba adalah komplikasi yang semakin
dikenal pada pengguna lensa kontak lunak, khususnya bila
memakai larutan garam buatan sendiri.

 Jamur
Penyebab yg tersering : Candida, Fusarium, Aspergillus,
Penicillium, Cephalosporium
PATOFISIOLOGI
Kornea merupakan bagian anterior mata yang harus dilalui cahaya
dalam perjalanan pembentukan bayangan di retina → tjd perubahan
dalam bentuk dan kejernihan kornea → mengganggu pembentukan
bayangan di retina → oleh karena itu kelainan sekecil apapun di
kornea, dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang hebat
terutama bila letaknya di daerah pupil.

kornea avaskuler → pertahanan pada waktu peradangan tidak segera


datang → badan kornea, wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat
dalam stroma kornea, segera bekerja sebagai makrofag → dilatasi
pembuluh darah di limbus dan tampak sebagai injeksi perikornea
(PCVI) → tjd infiltrasi dari sel-sel mononuclear, sel plasma & PMN →
timbul infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh
dengan batas-batas tak jelas dan permukaan tidak licin, kemudian
dapat terjadi kerusakan epitel dan timbullah ulkus kornea.
Kornea punya banyak serabut saraf → lesi pada
kornea menimbulkan rasa sakit dan fotofobia.

Ulkus kornea menyebar kedua arah yaitu melebar dan


mendalam. Jika ulkus yang timbul kecil dan superficial
maka akan lebih cepat sembuh dan daerah infiltrasi ini
menjadi bersih kembali, tetapi jika lesi sampai ke
membran Bowman dan sebagian stroma → terbentuk
jaringan ikat baru yang akan menyebabkan terjadinya
sikatrik.
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi , dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea,
yaitu:
1. Ulkus kornea sentral
a. Ulkus kornea bakterialis
b. Ulkus kornea fungi
c. Ulkus kornea virus
d. Ulkus kornea acanthamoeba

2. Ulkus kornea perifer


a. Ulkus marginal
b. Ulkus mooren (ulkus roden)
c. Ulkus cincin (ring ulcer)
ULKUS KORNEA KARENA BAKTERI
Tanda dan gejala klinis :
- mata merah
- nyeri
- kabur
- terasa seperti ada benda asing
- epifora
- fotofobi
- PCVI (+)
- tampak gambaran infiltrat berupa bercak putih dr perifer menuju
ke tengah kornea
- sering disertai hypopion
- kornea di sekeliling lesi tetap tampak jernih
- pd ulkus kornea akibat pseudomonas, infiltrat menyebar ke
permukaan kornea akibat enzym proteolitik yg dihasilkannya.
- tes fluoresin : hasil positif di tepi ulkus
Pengobatan :
- antibiotik, cara pemberian : topikal, sub konjungtiva,
sistemik
- midriatikum
- simptomatik
Gambar ulkus kornea karena Pseudomonas
Cara pengobatan yang dianjurkan menurut Merill Grayson :
Ukuran ulkus Lokasi pada kornea Penatalaksanaan

3 mm Tidak pada sumbu mata -Rawat jalan


- Antibiotik topikal tiap jam

3 mm Pada sumbu mata -Rawat tinggal


- Antibiotik topikal tiap ¼ jam
- Antibiotik subkonjungtiva

3 mm + hypopion Di segala tempat -Rawat tinggal


-Antibiotik topikal tiap ¼ jam
- Antibiotik sub konjungtiva
- Antibiotik parenteral
ULKUS KORNEA KARENA JAMUR

Sering didapatkan pd petani


Tampak gambaran ulkus indolent dg infiltrat berwarna
keabuan
Di sekeliling infiltrat induk sering didapatkan satu atau
beberapa lesi satelit
Scraping dr lesi kornea atau hypopion sering ditemukan
elemen hypa
Faktor predisposisi : penggunaa kortikosteroid yg lama
Terapi : - Anti fungi : - Amfotericin B
- Flucytocin
- Nystatin
- Simptomatis
ULKUS KORNEA KARENA VIRUS
Ulkus Kornea Herpes Zoster
- Biasanya diawali rasa sakit pada kulit dengan
perasaan lesu. Gejala ini timbul satu 1-3 hari sebelum
timbulnya gejala kulit.
- Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem
palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat
terdapatnya infiltrat subepitel dan stroma. Infiltrat dapat
berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda dengan
dendrit herpes simplex. Dendrit herpes zoster berwarna
abu-abu kotor dengan fluoresin yang lemah.
- Kornea hipestesi tetapi dengan rasa sakit keadaan yang
berat pada kornea biasanya disertai dengan infeksi
sekunder.
Gambar ulkus kornea dendritik
Ulkus Kornea Herpes simplex :
- Infeksi primer yang diberikan oleh virus herpes
simplex dapat terjadi tanpa gejala klinik.
- Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi
siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran
sel di permukaan epitel kornea disusul dengan
bentuk dendrit atau bintang infiltrasi.
- Terdapat hipertesi pada kornea secara lokal
kemudian menyeluruh.
- Terdapat pembesaran kelenjar preaurikel.
- Bentuk dendrit herpes simplex kecil, ulceratif, jelas
diwarnai dengan fluoresin dengan benjolan diujungnya
Gambar ulkus kornea herpetik
ULKUS KORNEA KARENA ACANTHAMOEBA

Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan


temuan kliniknya, kemerahan dan fotofobia. Tanda
klinik khas adalah ulkus kornea indolen, cincin
stroma, dan infiltrat perineural.
ULKUS KORNEA MARGINAL
definisi : merupakan peradangan kornea bagian perifer berbentuk khas,
biasanya terdapat daerah jernih antara limbus kornea dengan tempat
kelainannya.

Etiologi:
· alergi, toksik, infeksi dan penyakit kolagen vascular.
· Pada infeksi local dapat mengakibatkan keratitis kataral
marginal, yang biasanya terdapat pada pasien setengah umur
dengan adanya blefarokonjungtivitis.

Pathogenesis: Ulkus timbul akibat sensitisasi terhadap produk bakteri,


antibodi dari pembuluh limbus bereaksi dengan antigen yang telah
berdifusi melalui epitel kornea. Infiltrat dan ulkus marginal mulai berupa
infiltrat linier atau lonjong terpisah dari limbus oleh interval bening dan
hanya pada akhirnya menjadi ulkus dan mengalami vaskularisasi. Proses ini
sembuh sendiri umumnya setelah 7 - 10 hari.
 Gejala dan tanda :
Subjektif : 1. Penglihatan / visus menurun
2. Rasa sakit pada mata
3. Fotofobia
4. Lakrimasi
Objektif : 1. infiltrate dan tukak yang diduga kompleks Ag dan Ab secara
histoptologik : terlihat sebagai ulkus/abses.
2. Terdapat satu mata blefarospasme, injeksi konjungtiva, infiltrate /
ulkus yang memanjang dan dangkal. Dapat terbentuk
neovaskularisasi dari arah limbus.
3. Pada konjungtivitis angular yang disebabkan oleh Moraxella
menghasilkan bahan-bahan proteoitik yang mengakibatkan defek
epitel.
 Terapi: antibiotic dengan steroid local dapat diberikan sesudah kemungkinan
infeksi virus herpes simpleks disingkirkan. Pemberian steroid sebaiknya dalam
waktu yang singkat disertai dengan pemberian vitamin B dan C dosis tinggi.
ULKUS MOOREN / ULKUS RODEN
definisi : suatu ulkus menahun superfisial yang dimulai dari tepi
kornea, dengan bagian tepinya bergaung dan berjalan progresif tanpa
kecenderungan perforasi. Lambat laun ulkus ini akan mengenai seluruh
kornea. Merupakan tukak kornea idiopatik unilateral ataupun bilateral.
Pada usia lanjut, sering disertai rasa sakit dan merah. Penyakit ini sering
terdapat pada wanita usia pertengahan.
 
Pathogenesis : Tukak ini menghancurkan membran Bowman dan
stroma kornea, tidak terdapat neovaskularisasi pada bagian yang sedang
aktif, bila kronik akan terlihat jaringan parut dan vaskularisasi. Jarang
terjadi perforasi ataupun hipopion.
 
Terapi : pengobatan yang dicoba seperti steroid, antibiotika, anti virus,
anti jamur, kolagenase inhibitor, heparin dan pembedahan keratektomi,
lameler keratoplasti dan eksisi konjungtiva. Semua cara pengobatan
biasanya belum memberi hasil yang memuaskan.
ULKUS CINCIN (RING ULCER)

Terlihat injeksi perikorneal sekitar limbus. Di kornea


terdapat ulkus yang berbentuk melingkar dipinggir
kornea, di dalam limbus, bisa dangkal atau dalam,
kadang-kadang timbul perforasi.
Ulkus marginal yang banyak kadang-kadang dapat
menjadi satu menyerupai ring ulcer. Tetapi pada
ring ulcer yang sebetulnya tak ada hubungan dengan
konjungtivitis kataral. Perjalanan penyakitnya
menahun.
LAPORAN KASUS

 
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Khusyairi


Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Status : Menikah
Alamat : Candi, Sidoarjo
Tanggal Pemeriksaan : 24 februari 2012
 
ANAMNESA
Keluhan Utama: Mata kanan merah
Riwayat Penyakit Sekarang:
Mata kanan merah sejak 2 minggu yang lalu, nyeri (+),
silau (+), berair (+), kabur (+), terasa seperti ada benda
asing (+), belekan (-), gatal (-). Awalnya pasien kelilipan
terkena tanah waktu mencangkul di sawah. Pasien sudah
berobat ke RS Undaan dan mendapat terapi : cravit tetes
dan cendo tropin tetes, pasien juga disuruh suntik mata,
namun pasien menolak karena takut.
Riwayat Penyakit Dahulu: Hipertensi (-)
DM (-)
PEMERIKSAAN :
Status Generalis :
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
T : 120/90mmHg
N : 90 x /menit, kuat, reguler
S : 36,7o C
Status lokalis :
VOD : 1/300
VOS : 5/5
CVI (+)
PCVI (+)
Test fluoresin : (+) di tepi ulkus
Kornea keruh (+)
Ulkus kornea (+)
Hypopion (+)
 DIAGNOSA:
OD Ulkus Kornea + hypopion

DIAGNOSA BANDING
Ulkus kornea akibat jamur

PLANNING:
- pro MRS
- pemeriksaan lab untuk mengetahui jenis kuman
- antibiotik topikal : LFX ED MD 6ddOD tiap ¼ jam
- antibiotik subkonjungtiva : inj amikacin 25 mg
- Antibiotik parenteral : inj ceftriaxon 2x1g
( pasien menolak MRS dan inj subconjungtiva, minta rawat jalan)
THANK YOU...

Anda mungkin juga menyukai