PENGUKURAN ARUS SEARAH A
PENGUKURAN ARUS SEARAH A
(DC)
GALVANOMETER SUSPENSI
• Pengukuran arus searah sebelum menggunakan Galvanometer dengan sistem
gantungan (suspensi galvanometer)
• Sebuah kumparan kawat halus digantung didalam medan magnet yang
dihasilkan oleh sebuah magnet permanen
• Berdasarkan hukum dasar gaya elektro magnetik kumparan tersebut akan
berputar didalam medan magnet bila dialiri oleh arus listrik.
• Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi sebagai
pembawa arus dari dan ke kumparan
• Keelastisan serabut tersebut membangkitkan suatu torsi yang melawan
perputaran kumparan.
• Kumparan akan terus berdefleksi sampai gaya elektromagnetiknya
mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan.
• Penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh
kumparan tersebut.
GALVANOMETER SUSPENSI
TORSI DAN DEFLEKSI
GALVANOMETER
• Walaupum galvanometer suspensi
bukan instrumen yang praktis (mudah
dipindahkan), prinsip-prinsip yang
mengatur cara kerjanya diterapkan
secara sama terhadap jenis yang lebih
baru yakni mekanisme kumparan
putar maknit permanen
(PMMC=Permanent magnet Moving-
coil Mechanism)
TORSI DAN DEFLEKSI GALVANOMETER
• Bila arus mengalir dalam kumparan, torsi elektromagnetik yang
dibangkitkannya akan menyebabkan perputaran kumparan
tersebut.
• Torsi ini diimbangi oleh torsi mekanis pegas pegas pengatur yg diikat
pada kumparan.
• Kesetimbangan torsi-torsi dan juga posisi sudut kumparan putar
dinyatakan oleh jarum penunjuk terhadap referensi tertentu yang
disebut skala
TORSI DAN DEFLEKSI GALVANOMETER
• Persamaan untuk pengembangan torsi adalah
T=BxAxIxN
Dimana: T = torsi dalam Newton – meter
B = kerapatan fluks (Wb/m2)
A = Luas efektif kumparan, m3
I = Arus dalam kumparan, Ampere
N = Jumlah lilitan
• Karena kerapatan fluk dan A tetap maka: Torsi =
Arus Kumparan
TORSI DAN DEFLEKSI GALVANOMETER
• Berdasarkan persamaan: torsi yang dibangkitkan berbanding langsung
dengan kerapatan fluksi medan didalam mana kumparan berputar,
arus dalam kumparan dan konstanta2 kumparan.
• Karena kerapatan kumpatan fluksi dan luas kumparan merupaan
parameter-parameter yang tetap bagi sebuah instrumen, maka torsi
yang dibangkitkan merupakan indikasi langsung dari arus di dalam
kumparan.
• Persamaan: menunjukkan bahwa perencana hanya dapat mengubah
nilai torsi pengatur dan jumlah lilitan kumparan guna mengukur suatu
arus skala penuh.
• Umumnya luas kumparan praktis: 0.5 s/d 2,5m2, sedangkan kerapatan
fluksi pada sinstrumen modern berkisar 1500-5000 gauss (0,15-
0,5Wb/m2)
TORSI DAN DEFLEKSI GALVANOMETER
• Mekanisme Redaman
– Mekanis
• Akibat perputaran kumparan terhadap udara sekeliling.
• Tidak tergantung dengan arus listrik yang melalui
kumparan
– Elektromekanik
• Akibat efek induksi di dalam kumparan putar bila
berputar didalam medan magnet, dengan syarat bahwa
kumparan tesebut merupakan sebuah rangkaian listrik
tertutup.
Mekanisme Kumparan Putar Magnet
Permanent (PMMC)
• Gerakan dasar kumparan putar magnet permanen (Permanent
Magnet Moving coil = PMMC) yang ditunjukkan pada Gambar
sering disebut dengan gerak d’arsonval
• instrumen dengan kebutuhan daya yang sangat rendah dan arus
yang kecil untuk penyimpanan skala penuh (full scale deflection)
• Gambar menunjukkan sebuah magnet permanen berbentuk
sepatu kuda dengan potongan-potongan kutub besi lunak yang
menempel kepadanya.
• Antara potongan-potongan tersebut terdapat sebuah silinder
besi lunak yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet
yang serba sama (homogen) di dalam senjang udara antara
kutub-kutub dan silinder.
• Kumparan dililitkan pada sebuah kerangka logam ringan dan
dipasang sedemikian sehingga dapat berputar secara bebas di
dalam senjang udara.
• Jarum petunjuk yang dipasang dibagian atas kumparan bergerak
sepanjang skala yang telah terbagi-bagi dan menunjukkan
defleksi sudut kumparan ada berarti menunjukkan arus melalui
kumparan tersebut.
Sensitivitas Galvanometer
• Untuk menyatakan sensitivitas sebuah
galvanometer, umumnya digunakan tiga
devenisi yaitu :
– sensitivitas arus (current sensitivity),
– sensitivitas tegangan (voltage sensitivity),
– sensitivitas mega-ohm ( megaohm sensitivity) dan
– sensitivitas balistik (balistic sensitivity).
Sensitivitas arus
• Perbandingan penyimpangan (defleksi)
galvanometer terhadap arus yg menghasilkan
defleksi tsb. “
Dengan demikin untuk setiap nilai arus skala penuh, besar tahanan shunt
dapat ditentukan.
Contoh
• Sebuah alat ukur 1 mA dengan tahanan dalam
100 Ω akan diubah menjadi 0 – 100 mA.
Tentukan nilai tahanan shunt yang diperlukan
Penyelesaian:
• Tahanan shunt yang digunakan dalam sebuah alat ukur dasar terbuat dari
sebuah kawat tahanan bertemperatur konstan yang ditempatkan dalam
instrumen atau sebuah shunt luar yang memiliki tahanan rendah
• Sebuah shunt luar yang terdiri dari lempengan-lempengan bahan resistif yang
disusun dengan jarak yang sama dan masing-masing ujungnya dilaskan
kesebuah batang tembaga besar dan berat.
• Bahan tahanan ini mempunyai koefisien temperatur yang sangat rendah dan
memberikan efek termolistrik yang kecil terhadap tembaga.
• Shunt luar digunakan untuk mengukur arus yang sangat besar.
(analog)
SENSITIVITAS VOLTMETER
Nilai Ohm per Volt
arus defleksi penuh (Idp) dicapai pada semua rangkuman bila
saklar dihubungkan kerangkuman tegangan yang sesuai.
Seperti contoh diatas, arus sebesar 1 mA diperoleh pada
tegangan 10V, 50V, 250 V dan 500 V. Dan pada masing-masing
rangkuman tersebut perbandingan tahanan total RT terhadap
tegangan rangkuman V selalu 1000Ω/V.
Bentuk inilah yang disebut Sensitifitas Voltmeter atau nilai ohm
per meter (ohm per volt-rating).
sesungguhnya sensitifitas (S) adalah kebalikan dari defleksi
skala penuh dari alat ukur dan digunakan pada metode
sensitifitas untuk menentukan tahanan pengali voltmeter-dc .
SENSITIVITAS VOLTMETER
• Sensitivitas voltmeter dc diberikan oleh :
• Dari contoh ini hanya pengali rangkuman R4 yang memiliki nilai tidak
standar
Efek Pembebanan (Loading Effect)
• Sebuah voltmeter sensitivitas rendah dapat
memberikan pembacaan yang tepat sewaktu
mengukur tegangan dalam rangkaian-rangkaian
tahanan rendah, tetapi juga sebaliknya untuk
rangkaian-rangkaian tahanan tinggi
• Bila sebuah voltmeter dihubungkan antara dua
titik dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi, dia
akan bertindak sebagai shunt bagi bagian
rangkaian sehingga memperkecil tahanan
ekivalen dalam bagian rangkaian tersebut.
• Berarti voltmeter akan menghasilkan
penunjukan tegangan yang lebih rendah dari
sebenarnya sebelum dihubungkan.
• Efek ini disebut efek pembebanan instrumen
yang terutama disebabkan oleh instrumen-
intrumen sensitivitas rendah (low sensitivity)
Contoh
• Diinginkan untuk mengukur tegangan
antara ujung-ujung tahanan 50k
dalam rangkaiangambar 1. untuk
pengukuran ini tersedia dua
voltmeter: voltmeter 1 dengan
sensitivitas 1000/V, voltmeter 2
dengan sensitivitas 20k/V. Kedua
voltmeter dipakai pada
rangkumanan50V. Tentukan:
a. pembacaan tiap voltmeter,
b. kesalahan dalam tiap pembacaan,
dinyatakan dalam persentase nilai
yang sebenarnya,
solusi
• Pemeriksaan rangkaian tegangan pada 50 k :
(50/150)x150 V =50V
Ini adalah tegangan sebenarnya pada tahanan 50k
Voltmeter 1 (S=1000 /V) memiliki tahanan
50V x 1000 /V=50k pada rangkuman 50V.
Menghubungkan voltmeter antara tahanan 50k
menyebabkan pertambahan tahanan paralel ekivalen 25k
dan tahanan total menjadi 125k. Beda potensial pada
gabungan voltmeter dan tahanan 50k menghasilkan:
V1= (25k/125 )x 150V =30V
Solusi
Voltmeter 2 (S=20k/V) memiliki tahanan
50Vx20k/V=1M pada rangkuman 50V. Bila
voltmeter ini dihubungkan ke tahanan 50k,
tahanan ekivalenadalah 47,6k gabungan ini
menghasilkan penunjukan tegangan pada voltmeter
sebesar:
V2=(47,6/147,6)x150V =48,36V
Kesalahan voltmeter:
Voltmeter 1: ((50-30)/50)x100% =40%
Voltmeter 2: ((50-48,36)/50)x100% =3,28%
Contoh penggunaan sebuah instrumen yang tidak
sensitif tetapi teliti untuk melakukan pengukuran
• Gambar 2.
Solusi
• Tahanan ekivalen voltmeter 50V adalah:
Rv=100/V x 50V=5k
Rp=48,875k
Maka RX ……
METODE VOLTMETER-AMPERMETER
• Metode Voltmeter – Ampermeter adalah suatu cara yang populer digunakan
untuk pengukuran tahanan yang tersedia dilaborratorium.
• Jika tegangan antar ujung-ujung tahanan ( V ) dan arus ( I ) yang melalui tahanan
tersebut diukur, maka tahanan Rx yang tidak diketahui dapat ditentukan
berdasarkan HK. Ohm : Rx=V/I
• Pada umumnya tahanan ampermeter rendah sedangkan voltmeter adalah tinggi.
• Efek penempatan voltmeter dan ampermeter dalam pengukuran voltmeter-
ampermeter ditunjukkan pada Gambar
METODE VOLTMETER-AMPERMETER
• Berdasarkan gambar (a) ampermeter membaca arus beban (Ix)
yang sebenarnya, dan voltmeter mengukur tegangan sumber vt.
• Jika Rx besar terhadap tahanan-tahanan dalam ampermeter,
kesalahan yang diakibatkan oleh penurunan tegangan didalam
ampermeter dapat diabaikan dan vt sangat mendekati tegangan
beban sebenarnya (vx)
• Gambar a baik untuk pengukuran resistansi tinggi
• Gambar b. jika Rx kecil dibandingkan terhadap tahanan dalam
voltmeter, arus yang dialirkan ke voltmeter tidak begitu
mempengaruhi arus sumber dan it sangat mendekati arus
sebenarnya Ix.
• Gambar b cocok untuk pengukuran tahanan rendah
METODE VOLTMETER-AMPERMETER
• Bagaimana jika ingin mengukur besarnya Rx yang tidak diketahui? Bagaimana cara
mengetahui jika volt meter telah dihubungkan dengan tepat?
• Dalam gambar 2, voltmeter dan ampermeter dapat dihubungkan dalam dua cara
pembacaan yang bersamaan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Hubungkan voltmeter terhadap Rx dengan saklar pada posisi 1 dan amati pembacaan
ampermeter
2. Pindahkan saklar ke posisi 2. Jika pembacaan ampermeter tidak berubah, kembalikan
saklar ke posisi 1. Gejala ini menunjukkan pengukuran tahanan rendah. Catat
pembacaan arus dan tegangan dan hitung Rx dengan sesuai persamaan Rx=V/I
3. Jika pembacaan ampermeter berkurang waktu memindahkan saklar dari 1 ke posisi 2,
biarkan voltmetr pada posisi 2. Gejala ini menunjukkan pengukuran tahanan tinggi.
Catat arus dan tegangan dan hitung Rx sesuai persamaan Rx=v/I
METODE VOLTMETER-AMPERMETER
• Pengukuran tegangan dalam rangkaian elektronik umumnya dilakukan
dengan Voltmeter dengan sensitivitas antara 20 kΩ/V sampai 50kΩ/V.
• Dalam pengukuran daya dimana arus umumnya besar, sensitivitas
voltmeter bisa serendah 100Ω/V.
• Tahanan ampermeter bergantung pada perencanaan kumparan dan
umumnya lebih besar bagi arus skala penuh yang renda
Cara Mengatasi
• Tahanan shunt variabel R2 dalam Gambar 3 memberikan cara untuk mengatasi efek
perubahan batere.
• Tanpa R2 pengembalian jarum ke skala penuh dapat dilaksanakan dengan penyetelan
R1, tetapi ini akan merubah kalibrasi sepanjang skala.
• Pengaturan melalui R2 adalah cara yang paling baik, sebab tahanan paralel variabel R2
dan Rm selalu kecil dibandingkan R1 dan berarti perubahan R2 yang diperlukan untuk
penyetelen ini tidak mengubah kalibrasi begitu banyak.
• Rangkaian pada gambar 3 tidak mengkompensir umur batere secara sempurna, tetapi
dia melalukan tugas yang cukup baik dalam batas-batas ketelitian yang diharapkan.
• Besaran yang menyenangkan dalam perencanaan sebuah ohmmeter type
seri adalah nilai R yang membuat defleksi setengah skala.
• Pada posisi ini, tahanan antara terminal A dan B didefenisikan sebagai
tahanan pada posisi setengah skala Rh
• Dengan mengetahui arus skala penuh Idp dan tahanan dalam gerakan
Rm, tegangan batere E dan nilai Rh yang diinginkan, maka rangkaian
dapat dianalisis : yakni nilai R1 dan R2 dapat diperoleh.
• Desain dapat didekati dengan mengingat bahwa, jika Rh menyatakan arus
½ Idp tahanan yang tidak diketahui harus sama dengan tahanan dalam
total ohmmeter. Berarti
• Kemudian tahanan total yang dihadirkan ke batere adalah 2 Rh dan arus
batere yang diperlukan untuk memberikan defleksi setengan skala adalah
• Untuk menghasilkan defleksi skala penuh arus batere harus didobel, dan
berarti
• Sehingga
Contoh
• Ohmmeter pada Gambar 3 yang menggunakan
gerak dasar 50Ω memerlukan arus skala penuh
sebesar 1 mA. Tegangan batere adalah 3 Volt.
Tanda skala yang diinginkan untuk defleksi
setengah skala adalah 2000Ω. Tentukan :
a) nilai R1 dan R2,
b) nilai R2 terbesar untuk mengkonpensir penurunan
tegangan 10 % dalam batere
c) kesalahan skala pada tanda skala ( 2000Ω) bila R2 di
setel seperti point b)
solusi
OHMMETER TYPE SHUNT
• Bila tahanan yang tidak diketahui Rx = 0 Ω ( A dan B di hubung singkat ) maka arus yang
melalui “gerakan” adalah nol.
• Jika Rx = ( A dan B terbuka) arus hanya akan mengalir ke “gerakan” dan melalui
pengaturan R1 jarum dapat membaca skala penuh Artinya alat ini mempunyai tanda NOL
disebelah kiri (tanpa arus) dan tanda TAK BERHINGGA disebelah kanan skala (defleksi
paling besar).
• Ohmmeter tipe shunt terutama sesuai untuk pengukuran tahanan-tahanan rendah (low
value resistor) dia tidak lazim digunakan tetapi ditemukan dalam laboratorium khusus
untuk pengukuran tahanan rendah (analisa ohmmeter type shunt serupa dengan analisa
ommeter type seri).
• Berdasarkan Gambar 4. Bila Rx = , maka arus pada skala
penuh adalah :
Pers 1
• Dimana :
– E = tahanan batere
– R1 = tahanan pembatas arus
– Rm = tahanan-tahanan dari “gerakan”
• Selesaikan R1 , akan menghasilkan :
Pers 2
• Untuk setiap nilai Rx yang dihubungakan ke terminal-
terminal, arus melalui alat ukur berkurang dan diberikan oleh:
Pers 3
• Arus melalui alat ukur pada setiap nilai Rx dibandingkan
terhadap arus skala penuh adalah sebagai berikut:
Atau
Pers 4
• Dengan defenisi :
• Sehingga
Pers 5
Pers 6