Anda di halaman 1dari 33

Konsep Biaya

Dan
Laporan
Keuangan
Dessy Herlisnawati SE., MSi
Biaya, Beban & Kerugian
• Biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran
atau nilai pengorbanan untuk memperoleh
barang atau jasa yang berguna untuk masa
yang akan datang atau mempunyai manfaat
melebihi satu periode akuntansi.
Beban (Expense)

• Beban (expense) adalah biaya (cost) yang


telah memberikan suatu manfaat dan
termasuk pula penurunan dalam aset atau
kenaikan dalam liabilitas sehubungan dengan
penyerahan barang atau jasa dalam rangka
memperoleh pendapatan, serta pengeluaran-
pengeluaran yang hanya memberi manfaat
untuk tahun buku yang berjalan.
Kerugian (Loss)
• Kerugian (loss) adalah biaya (cost) yang timbul
ketika barang atau jasa diperoleh pada
hakikatnya tidak mempunyai nilai sama sekali
atau tanpa manfaat apa-apa lagi karena
kondisi-kondisi tertentu. Beban(expense) dan
kerugian (loss), keduanya mengurangi
pendapatan tetapi disajikan secara terpisah
dalam laporan laba rugi.
Klasifikasi Biaya
• Klasifikasi biaya diperlukan untuk menyampaikan
dan menyajikan data biaya agar berguna bagi
manajemen dalam mencapai berbagi tujuannya.
• Klasifikasi biaya dibagi atas dasar :
1. Obyek Biaya
- Berdasarkan Produk
- Berdasarkan departemen
2. Prilaku Biaya
3. Periode Akuntansi
4. Fungsi Manajemen atau Jenis Kegiatan Fungsional
Obyek Biaya
1. Berdasarkan Produk :
- Biaya Bahan Langsung (Direct Material Cost)
- Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour
Cost)
- Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)
yang terdiri dari : Biaya Bahan Tidak Langsung
(Indirect Material Cost), Biaya Tenaga kerja
Tidak Langsung (Indirect Labour Cost) dan
Biaya Produksi Tidak Langsung lainnya.
Obyek Biaya
2. Berdasarkan Departemen
- Departemen Produksi (Production Departement)
- Departemen Pendukung (Services Departement)
Biaya yang timbul diklasifikasikan menjadi :
- Beban Departemen Langsung
Biaya yang terjadi pada satu departemen dan dapat
langsung dibebankan pada departemen yang
bersangkutan.
- Beban Departemen Tidak Langsung
Biaya yang terjadi dimana manfaatnya diterima secara
bersama oleh beberapa departemen, sehingga biaya
tersebut tidak dapat dibebankan secara langsung tetapi
harus ada pengalokasian dengan basis tertentu.
Perilaku Biaya
Ditinjau dari perilaku biaya terhadap
perubahan dalam tingkat kegiatan atau
volume maka biaya dapat dikategorikan
sebagai berikut :
1. Biaya Variabel
2. Biaya Tetap
3. Biaya Semi Variabel
Biaya Variabel
• Biaya Variabel,
Biaya variabel adalah biaya yang bila
dikaitkan dengan volume secara per unit
akan selalu tetap meskipun volume
produksi berubah-ubah,akan tetapi secara
total biaya tersebut jumlahnya akan
berubah sesuai dengan proporsi
perubahan aktivitas.
Biaya Variabel
Grafik biaya variabel
Biaya Tetap

• Biaya Tetap,
Biaya Tetap adalah biaya yang secara
total tidak berubah jumlahnya meskipun
jumlah produksi berubah.
Biaya Tetap
Grafik Biaya Tetap
Biaya Semi Variabel

Adalah biaya yang berubah tidak


sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Pada biaya ini mengandung unsur
biaya tetap dan biaya variabel
Periode Akuntansi
• Biaya Produk
Biaya-biaya yang terkait langsung dengan
produksi. Biaya produk ini sama dengan biaya
produksi.
• Biaya Periode
Biaya yang tidak berkaitan dengan persediaan
atau produksi tetapi berhubungan dengan
periode waktu atau periode akuntansi.
Fungsi Manajemen atau
Jenis Kegiatan Fungsional

Biaya Produksi

Biaya Penjualan

Biaya Administrasi
Umum
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA

Persediaan Bahan Baku

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Barang Jadi


CONTOH SOAL

Berikut data laporan posisi keuangan PT. Mitra Sejati


pada 1 Januari 2011 serta transaksi secara total yang
terjadi selama bulan Januari.
Jurnal penyesuaian dan penutupan tidak diperlihatkan
pada siklus akuntansi ini.
Transaksi dan Jurnal
1. Membeli bahan baku Rp 100.000.000,- dan bahan tidak
langsung Rp 25.000.000,-

Persediaan Bahan 125.000.000


Utang Dagang 125.000.000

2. Selama Bulan januari pemakaian bahan baku dalam


produksi Rp 105.000.000,- dan bahan tidak langsung Rp
16.000.000,-

Barang Dalam Proses 105.000.000


Biaya Overhead Pabrik 16.000.000
Persediaan Bahan 121.000.000
3. Menghitung penghasilan setiap karyawan dan
pajaknya serta membuat daftar gaji dan upah bulan
Januari Rp 182.000.000,- Untuk ilustrasi ini hanya
digunakan satu tarif pajak yaitu 15% tanpa
penghasilan tidak kena pajak

Gaji dan Upah 182.000.000


Utang Pajak Penghasilan 27.300.000
Utang Gaji dan Upah 154.700.000
Utang Gaji dan Upah 154.700.000
Kas 154.700.000
4. Mendistribusikan dan mengalokasikan biaya tenaga
kerja (gaji dan upah) sebagai berikut :
Tenaga kerja langsung 109.200.000
Tenaga kerja tidak langsung 27.300.000
Beban penjualan 32.760.000
Beban umum dan administrasi 12.740.000

Barang dalam proses 109.200.000


Biaya Overhead Pabrik 27.300.000
Beban Penjualan 32.760.000
Beban umum dan adm 12.740.000
Gaji dan upah 182.000.000
5. Pengeluaran dan pembebanan atas biaya produksi tidak
langsung lainnya adalah sbb :
Penyusutan 10.500.000
Asuransi dibayar dimuka 400.000
Biaya air, listrik telepon bulan jan 5.100.000
Biaya overhead pabrik lainnya yang dibayar selama bulan
januari 18.400.000

Biaya Overhead Pabrik 34.400.000


Akumulasi Penyusutan 10.500.000
Biaya Dibayar Dimuka 400.000
Biaya yang masih harus dibayar 5.100.000
Kas 18.400.000
6. Biaya overhead pabrik lainnya yang terjadi selama
bulan Januari secara tunai Rp 6.700.000,-

Biaya Overhead Pabrik 6.700.000


Kas 6.700.000

7. Menerima pembayaran dari pelanggan atau debitur


Rp 155.000.000,-

Kas 155.000.000
Piutang Dagang 155.000.000
8. Membayar liabilitas perusahaan sebagai berikut :
Utang dagang 141.000.000
Air, listrik dan telepon 6.050.000
Utang Pajak 8.310.000

Utang Dagang 141.000.000


Utang Pajak 8.310.000
Biaya yang masih hrs dibayar 6.050.000
Kas 155.360.000

9. Mengalokasikan/membebankan biaya overhead pabrik ke


akun barang dalam proses sebesar Rp 84.400.000,-

Barang dalam proses 84.400.000


Biaya Overhead Pabrik 84.400.000
10. Barang dalam proses yang selesai selama bulan Januari
dipindahkan ke akun barang jadi Rp 425.000.000,-

Barang Jadi 425.000.000


Barang dalam proses 425.000.000

11. Penjualan selama bulan Januari Rp 480.000.000 (40%


penjualan tunai) dengan harga pokok Rp 360.000.000,-

Kas 192.000.000
Piutang Dagang 288.000.000
Penjualan 480.000.000
Beban Pokok Penjualan 360.000.000
Barang Jadi 360.000.000

Anda mungkin juga menyukai