Anda di halaman 1dari 12

SEYYED HOSSEIN

NASR
O L E H : R . A N D I S U I GU A N T O
Pembahasan
Biografi Seyyed Hossein Nasr
Tema-tema Pemikiran Seyyed Hossein Nasr
1. Filsafat Perennial
2. Krisis Spritual Masyarakat Modern
3. Agama dan Krisis Ekologi
4. Tradisi Intelektual Modern
Biografi Seyyed Hossein Nasr
Seyyed Hossein Nasr, lahir pada tanggal 17 April 1933 di
kota Teheran Republik Islam Iran. Seyyed Hossein Nasr
lahir dalam keluarga Ilmuan dokter terkenal.
Ayah dari Seyyed Hossein Nasr bernama Seyyed
Waliyullah Nasr yang berprofesi sebagai ulama, dokter,
dan pendidik.
Seyyed Hossein Nasr seorang ilmuan yang terkemuka
dalam bidang studi Islam, studi Perbandingan agama, ahli
filsafat sejarah serta sejarah sains, dan seorangspritualis.
Riwayat Pendidikan Seyyed Hossein Nasr
Pendidikan dasar di kota kelahirannya yaitu Teheran.
kota Qum: Nasr dikirim ayahnya ke Kota Qum untuk belajar dengan
ulama besar dalam berbagai bidang keilmuan, seperti filsafat, ilmu
kalam, tasawuf, menghafal Al-Quran dan syair-syair klasik.
Pada usia 13 tahun, Nasr di kirim ke Barat untuk mengikuti
pendidikan tingkat atas.
Universitas Massachusetts Institute of Technologi di bawah bimbingan
seorang filosof Bertrand Russel dan juga belajar filsafat islam kepada
George de Santilana.
Harvard University untuk mendalami geologi dan geofisika.
Kemudian beralih pada bidang ilmu-ilmu tradisional yang difokuskan
pada Islamic Science dan Filsafat.
Tema-Tema Pemikiran Seyyed
Hossein Nasr
 FilsafatPerennial
Krisis Spritual Masyarakat Modern
Agama dan Krisis Ekologi
Tradisi Intelektual Modern
Faktor yang mempengaruhi pemikiran seyyed husein nasr

A. Faktor politik

Pada tahuun 1979 merupakan revtahi Islam di iran, sedangkan pada tahun 1905 terjadi revolusi Persia terhadap
Bani Qajar. Selama periode Bani Qajar, kaum ulama Syi’ah telah memainkan peran penting dalam kehidupan
umum dan memelihara hak-hak istimewa yang telah mapan.Pada saat pemerintahan dipimpin olehPahlevi
(1925-1978), agama dan juga para ulama pasif dan jauh dari politik, hal ini karena agama dikendalikan secara
hati-hati.

Dampak modernisasi yang luas dari program modernisasi Pahlevi hanya dapat dirasakan oleh sekelompok
minoritas elite tertentu, dan kemilaunya kota modern menutupi kondisi aktual kaum urban yang miskin dan
masyarakat desa iran. Perasaan kecewa mulai tumbuh dan menyebar di kalangan masyarakat luas pada tahun
1970-an. Keprihatinan akan intervensi asing dan ketergantungan pada Barat tidak hanya dirasakan oleh
sekelompok tradisional tetapi juga oleh generasi terpelajar modern yang mengetahui politik di Iran, dengan
demikian, kondisi politik masa Pahlevi menyiratkan usaha sistematis meminggirkan peran ulama dalam
kehidupan politik dan perannya di masyarakat
B. Faktor sosial budaya

TPada masa Reza Syah dan MuhammadReza Syah Pahlevi kehidupan sosial
budaya mengalami pergeseran yang cukup tajam, yaitu bergerak ke arah sekuler.
Kehidupan masyarakat Iran yang sudah kental dengan religius-spiritual mulai
diarahkan pada hal-hal yang bersifat materialis sekuler. Syah sangat berambisi
untuk memajukan negerinya dengan mengadakan modernisasi dalam segala
bidang walaupun harus mengorbankan sosio-kultural yang lama untuk diganti
dengan yang baru atau dengan kata lain westernisasi.
Dengan kecendrungan itu Syah Iran menjadi simbol kafir bagi Muslim Iran.Ambisi
Reza Syah adalah untuk menandingi teman imbangannya dari Turki, yaitu
Mustafa Kemal. Ia ingin memperkuat negerinya dengan cara memakai teknologi
dan pembaharuan Barat. Pembaharuan yang dilakukan Reza bukan hanya sebatas
pada teknologi tapi juga dalam lapangan sosial dan pendidikan, dengan
menghilangkan pendidikan agama di sekolah-sekolah dasar dan menengah
Filsafat Perennial
Perennial berasal dari bahasa latin yaitu ‘prennis’ (filsafat abadi).
Istilah ini digunakan untuk membicarakan yang selalu ada dan
akan selalu ada, yakni Tuhan, dalam kaitannya dengan
keabsolutan-Nya.
menurut Seyyed Hossein Nasr, Filsafat Perennial merupakan
kearifan tradisional dalam Islam.
Di sekitar inilah pikiran Seyyed Hossein Nasr mencul sebagai
reaksi terhadap apa yang dilihatnya sebagai krisis manusia modern.
Menurut Seyyed Hossein Nasr peradaban modern yang
ditumbuhkembangkan di dunia Islam telah gagal mencapai
tujuannya, yakni semakin tereduksinya integritas kemanusiaan.
Krisis Spiritual Masyarakat Modern

Krisis yang dialami oleh eksistensial dan spiritual manusia dialami karena
diakibatkan pemberontakan yang dilakukan manusia modern kepada Tuhan.
Sehingga tanpa disadari menusia modern keluar dari pusat eksistensinya
menuju marjinal. Dalam hal ini eksistensi manusia adalah, Manusia sebagai
“Citra Tuhan”.
Hal ini menurt Nasr juga dialami oleh dunia Timur dan Dunia Islam.
Kesalahannya adalah menciptakan masyarakat kota industri dan peradaban
modern yang lupa akan tradisi dan pesan-pesan suci dan tenggelam dalam
masyarakat konsumtif. Hingga pada manusia modern ini, mengalami krisis
akut, karena krisis spiritual yang dialami manusia saat ini.
Hal ini karena adanya perkembangan teknologi barat yang tidak diimbangi
dengan esoterik, sehingga menjadi bomerang bagi manusia itu sendiri,
sehingga akhirnya Ilmu menjadi penguasa dan mendominasi alam.
Agama dan Krisis Ekologi
Sudah banyak karya-karya yang ditulis mengenai krisis lingkungan.
Sehingga banyak tokoh prihatin dan menyarankan untuk perubahan di
dalam konsep mengenai pertumbuhan, kembali kepada perjuangan yang
bersifat non material, kepuasan dengan obyek material yang lebih sedikit,
dan perubahan untuk ke arah yang lebih baik. Namun sedikit sekali yang
menyadari bahwa pencemaran lingkungan akibat belakangan dari
pencemaran manusia barat yang bertekad dan berperan sebagai tuhan di
atas bumi dan membuang sifat kerohanian dari kehidupannya.
secara tidak langsung dengan membuang jauh-jauh dimensi kerohanian
manusia, membuat manusia secara tidak langsung terperangkap dalam
kehidupan yang bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri. kerusakan
lingkungan yang dibuat manusia, adalah akibat manusia mengghilangkan
dimensi kerohaniannya dalam dirinya
Tradisi intelektual modern

Dalam perspektif Islam, intelek dan spirit memiliki


hubungan yang sangat dekat dan merupakan dua muka dari
realitas yang sama.
, filsafat Islam merupakan suatu komponen penting pada
tradisi intelektual Islam, dan para filosof muslim memiliki
spiritual yang sama seperti gnostik diantara para sufi. Lebih
dari itu, filsafat Islam telah memainkan suatu peranan
penting dalam perkembangan kalam, tidak sebagaimana
ilmu-ilmu Islam seperti matematika, astronomi, medis, yang
dapat diberi inspirasi dari filsfat Islam melalui sejarahnya.
Terima Kasih
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai