Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR AKUNTANSI 1

Pertemuan ke:

09 Fakultas
FAKULTAS BISNIS
PERSEDIAAN BARANG DAGANG

ETTY HERIJAWATI SE.,MM


Letakkan foto
Program Studi Terbaik anda disini Pembuka
AKUNTANSI/MANAJEMEN 
Daftar Pustaka

Akhir Presentasi
Pengendalian Internal atas Persediaan.
Ada dua tujuan utama dari pengendalian internal atas
persediaan adalah:
1. Melindungi persediaan dari kerusakan atau
pencurian.Dokumen yang digunakan untuk
pengendalian persediaan :
(Pesanan pembelian, Laporan penerimaan, Faktur
Pemasok)
2. Melaporkan persediaan dalam laporan keuangan.
(untuk keakuratan jumlah persediaan dilakukan stock
opname)
@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 2
< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
Pengaruh kesalahan persediaan
• Setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan
mempengaruhi baik posisi keuangan /neraca maupun
laporan laba rugi.
• Sebagai contoh : kesalahan dalam perhitungan fisik
persediaan akan mengakibatkan kekeliruan persediaan akhir,
asset lancar dan total asset pada laporan posisi keuangan,
sedangkan pada laporan laba rugi akan menimbulkan
kekeliruan harga pokok penjualan, laba kotor dan laba
bersih. Selanjutnya laba bersih ditutup ke ekuitas pemilik
pada akhir periode maka ekuitas pemilik juga akan salah.

Kreativitas Membangkitkan 3
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
Data yang diperlukan untuk penyesuaian 31 Desember sebagai berikut:
1. Persediaan berdasarkan perhitungan fisik 31 Desember $ 212.000
2. Asuransi yang terpakai sepanjang tahun 6.500
3. Perlengkapan yang ada pada tanggal 31 Desember:
Perlengkapan Toko 1.300
Pelengkapan Kantor 750
4. Penyusutan selama satu tahun
Peralatan Toko 7.500
Peralatan Kantor 3.800
5. Utang gaji per 31 Desember
Gaji Penjualan 3.850
Gaji Kantor 1.150 5.000
6. Sewa Diterima Dimuka 31 Desember 400

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 4


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
Metode kalkulasi persediaan (perpetual)
Ilustrasi:  
Item 127B Unit Biaya 01 Januari
Persediaan 1000 Rp 20. 04 Januari Penjualan
Rp 30./unit 700
10 Januari Pembelian 500 22.4
22 Januari Penjualan Rp 30./unit 360
28 Januari Penjualan Rp 30./unit 240
30 Januari Pembelian 600 23.3

Kreativitas Membangkitkan 5
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tgl Kuan- Biaya/ Total Kuan- Biaya/ Total Kuan- Biaya/ Total
titas Unit Biaya titas Unit Biaya titas Unit Biaya

1 Jan             1000 20 20.000

4       700 20 14.000 300 20 6.000

10 500 22.4 11.200       300 20 6.000

              500 22.4 11.200

22       300 20 6.000      

        60 22.4 1.344 440 22.4 9.856

28       240 22.4 5.376 200 22.4 4.480

30 600 23.3 13.980       200 22.4 4.480

              600 23.3 13.980

31           26.720     18.460

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 6


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
Jurnal:
4 Januari Piutang Usaha 21.000
Penjualan21.000
Harag pokok penjualan 14.000
Persediaan Barang Dagang 14.000
10 Januari Persediaan Barang Dagang 11.200
Utang Usaha 11.200
22 Januari Piutang Usaha 10.800
Penjualan10.800
Harga Pokok Penjualan 7.344
Persediaan Barang Dagang 7.344
28 Januari Piutang Usaha 7.200
Penjualan 7.200
Harga Pokok Penjualan 5.376
Persediaan Barang Dagang 5.376
30 Januari Persediaan Barang Dagang 13.980
Utang Usaha 13.980

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 7


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
METODE RATA_RATA Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tgl Kuan- Biaya/ Total Kuan- Biaya/ Total Kuan- Biaya/ Total
titas Unit Biaya titas Unit Biaya titas Unit Biaya

1 Jan             1000 20 20.000

4       700 20 14.000 300 20 6.000

10 500 22.4 11.200       800 21.5 17.200

22       360 21.5 7.740 440 21.5 9.460

28       240 21.5 5.160 200 21.5 4.300

30 600 23.3 13.980       800 22.85 18.280

31           26.900     18.280

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 8


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
Ilustrasi:
1.Tiga unit identik dari model QBM dibeli selama bulan Februari sbb:
Unit Biaya
Feb 8Pembelian 1 Rp. 45.000
15Pembelian 1 48.000
26Pembelian 1 51.000
Total 3 144.000
Harga rata-rata per unit (144.000/3) 48.000
Diasumsikan 1 unit terjual pada tanggal 27 Februari senilai Rp 70.000
Hitunglah laba bruto bulan Februari dan persediaan akhir 28 Februari
menggunakan (a) Metode FIFO dan (b) Metode rata-rata tertimbang.
 
Jawab: Laba kotor Persediaan akhir
• FIFO Rp. 25.000 (70.000-45.000) Rp. 99.000
• Rata-rata Rp. 22.000 (70.000-48.000) Rp. 96.000

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 9


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
2. Persediaan awal, pembelian dan penjualan barang ER27 sbb:
Nov 1Persediaan 40 unit biaya Rp 5.000 per unit
5 Penjualan30 unit
11Pembelian 70 unit biaya Rp 7.000 per unit
21 Penjualan36 unit
Diasumsikan dalam system persediaan perpetual digunakan metode FIFO,
hitunglah (a) HPP 21 Nov dan (b) persediaan 30 Nov

Jawab:
a. Perhitungan HPP 
• 10 unit biaya Rp 5.000 perunit Rp. 50.000
• 26 unit biaya Rp 7.000 perumit Rp. 182.000
232.000
b. Persediaan 30 Nov
• Rp 308.000 (44 unit x 7.000)

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 10


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
3. Soal idem diatas, diasumsikan dalam system
persediaan perpetual digunakan metode rata-rata
tertimbang , hitunglah (a) Biaya rata rata tertimbang/unit
(b) HPP 21 Nov dan (c) persediaan 30 Nov
Jawab:
a.10 unit @ 5.000 Rp 50.000
70 unit @ 7.000 Rp 490.000
Rp.540.000/80 unit = Rp 6.750
b. HPP = Rp 243.000(36 unit @ 6.750)
c. Persediaan akhir = 297.000 (44 unit @ 6.750)

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 11


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
Metode kalkulasi persediaan (periodic)
• Metode First In First Out (FIFO)
Ilustrasi:
1 Jan Persediaan 200 unit @ $ 9 $ 1.800
10 Mar Pembelian 300 unit @ $ 10 3.000
21 Sep Pembelian 400 unit @ $ 11 4.400
18 Nov Pembelian 100 unit @ $ 12 1.200
Tersedia untuk dijual 1.000 unit $ 10.400
 
Berdasarkan perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember memperlihatkan bahwa 300 unit belum terjual,
maka harga pokok dari barang yang terjual sebanyak 700 unit adalah:
Biaya paling awal 1 Januari 200 unit @ 9 1.800
Biaya berikutnya, 10 Maret 300 unit @ 10 3.000
Biaya berikutnya. 21 Sep200 unit @ 11 2.200
Harga pokok Penjualan 700 unit 7.000
 
Maka didapat harga pokok persediaan yang belum dijual $ 10.400 – 7.000 = $ 3.400

Kreativitas Membangkitkan 12
<@adt_lotu
Menu
Menu Akhiri >
Akhiri
Inovasi
s
• Metode Biaya Rata-rata tertimbang
 
Berdasarkan data yang terdapat pada ilustrasi diatas, maka dengan
menggunakan metode Biaya rata-rata didapat sebagai berikut:

Biaya rata-rata/unit = $ 10.400 = $ 10.4/ unit


1.000
Harga Pokok Penjualan = 10,4 x 700 unit = $ 7.280

Maka didapat harga pokok persediaan yang belum dijual $ 10.400 –


7.280 = $ 3.120
 

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 13


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
• Membandingkan Metode Kalkulasi Persediaan.
Arus biaya yang berbeda yaitu metode FIFO dan rata-
rata tertimbang menghasilkan jumlah yang berbeda
untuk:
1. harga pokok penjualan
2. laba kotor (laba bersih) .
3. persediaan akhir.

@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 14


< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
Contoh:
Laporan Laba Rugi Parsial
FIFO Average
Penjualan bersih 15.000 15.000
Harga pokok Penjualan
Persediaan Awal 1.800 1.800 Pembelian
8.600 8.600
Barang yang tersedia u/ dijual 10.400 10.400

Dikurangi: Persediaan akhir 3.400 3.120


Harga Pokok Penjualan 7.000 7.280
Laba Kotor 8.000 7.720
@adt_lotu Kreativitas Membangkitkan 15
< Menu
Menu Akhiri
Akhiri > Inovasi
s
Terima Kasih
Etty Herijawati SE.,MM

Anda mungkin juga menyukai