Anda di halaman 1dari 12

KONTEKS KOMUNIKASI

Komunikasi intrapersonal
Komunikasi interpersonal
Komunikasi kelompok kecil
Komunikasi organisasi
Komunikasi publik/retorika
 Komunikasi massa  media
Komunikasi antarbudaya
MANFAAT PEMAHAMAN TEORI
KOMUNIKASI

Membantu untuk memahami pengalaman hidup

Membantu untuk memahami diri sendiri

Mengasah ketrampilan berpikir kritis

Membantu untuk menghargai kekayaan


penelitian bagi konstruksi teori baru
Definisi
Suatu sistem abstrak yang terdiri dari
konsep-konsep dan saling hubungan
antara konsep yang membantu untuk
pemahaman suatu fenomen atau peristiwa
(1) Konsep
Penamaan (istilah atau kata) bagi unsur-unsur terpenting dari
teori.
Kadang-kadang judul teori diambil dari salah satu konsep
kuncinya (misalnya: Teori Disonansi Kognitif, Teori
Reduksi Ketidak-pastian)
 (1a)Konsep nominal : Konsep yang tidak secara langsung
dapat diamati (misal: demokrasi, cinta, nasional)
(1b)Konsep nyata : Konsep yang dapat diamati (misal: acara
ritual, jarak ruang)
 
KOMPONEN TEORI
(2) Saling Hubungan

Cara bagaimana konsep-konsep dipadukan dalam


teori.

Konsep-konsep yang sama/mirip dapat terkandung


dalam teori-teori yang berbeda, karena hubungan-
hubungan antara konsep-konsep itu berbeda (lihat
model-model komunikasi: hubungan linear,
hubungan interaktif atau dua arah, hubungan saling
pengaruh atau transaksional)
TUJUAN TEORI
Eksplanasi  didapat dari konsep-konsep dan
hubungan di antara konsep-konsep tersebut
Pemahaman  didapat dari pendalaman pemikiran
teoritik
Peramalan  didapat dari pola-pola yang terwujud
dalam teori
Perubahan sosial didapat dari penggalian
permasalahan yang muncul dan tujuan untuk
perbaikan atau perubahan
TINGKAT GENERALITAS TEORI
Teori-teori dapat diklasifikasikan/dibedakan atas dasar
tingkat generalitasnya.

(1) GRAND THEORIES  Teori Besar / Umumuniversal

(2) MIDDLE-RANGE (GENERAL) THEORIES  Teori


Menengah

(3) NARROW (VERY SPECIFIC) THEORIES  Teori


Sempit atau Khusus
(1) Teori Besar / Umum

•Teori yang berupaya untuk menjelaskan semua hal dari suatu


fenomen (komunikasi), yang kebenarannya dapat dianggap
universal  menjadi satu kerangka teoritik terintegrasi
•Fenomen dianggap berlaku sama di mana-manasulit karena
konteks atau waktu yang berbeda-beda jarang sekali.
•Harus mampu untuk menyatukan semua pengetahuan apapun
mengenai komunikasi ke dalam suatu kerangka teoritik yang
terintegrasi.
Contoh: Teori Interaksi Simbolik
 
 
Tingkat Generalitas
(2) Teori Menengah
Teori yang berupaya untuk menjelaskan suatu aspek
khusus dari fenomen (komunikasi )  misalnya aspek
pesan, pengirim atau penerima saja  kebanyakan
teori komunikasi demikian.
Menjelaskan perilaku suatu kelompok masyarakat
khusus atau bisa juga perilaku semua orang dalam
waktu atau konteks tertentu saja.
Contoh: Groupthink (dalam kelompok kecil),
Uncertainty Reduction (pada saat awal perkenalan),
Cultivation (konteks komunikasi massa)
(3) Teori Sempit
Teori yang berupaya untuk menjelaskan aspek yang
sangat terbatas dari fenomen (komunikasi)
menyangkut orang-orang khusus dalam situasi –situasi
tertentu.

Contoh: Teori Standpoint  tidak cukup kalau


dikatakan aplikasinya sekedar pada kelompok
perempuan secara umum, namun harus
dispesifikasikan lagi dengan konteks /situasi khusus
lagi berdasarkan kelas sosial atau ras.
• Sekalipun teori bersifat abstrak namun memungkinkan
pemahaman pengalaman dan pengamatan konkrit

• Sebaliknya teori dapat dimodifikasi atau diubah


berdasarkan hasil pengamatan dan informasi baru.

•Teori dapat bertindak seperti lensa memilih fokus dan


mengabaikan yang lainunsur-unsur dipilih untuk
memberikan eksplanasi memuaskan bagi perilaku
komunikasi tertentu”kisah yang sudah dikembangkan
untuk menjelaskan pandangan atau sudut pandang kita
tentang realita”yang bisa berubah.

Anda mungkin juga menyukai