Anda di halaman 1dari 53

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi Indonesia sebagian besar didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah
tangga, dan satu industri yang berkembang pesat seperti ini adalah industri makanan dan
minuman. Pertumbuhan penjualan didorong oleh meningkatnya pendapatan pribadi dan
peningkatan pengeluaran untuk makanan dan minuman, terutama dari meningkatnya
jumlah konsumen kelas menengah. Akibatnya, di industri ini juga merupakan industri
yang di mana perusahaan-perusahaan lokal sangat ambisius dan beberapa dari mereka
telah berevolusi menjadi eksportir global yang sukses. (Global Business Guide Indonesia,
2014).
Industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor manufaktur andalan
dalam memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian
kinerjanya selama ini tercatat konsisten terus positif, mulai dari perannya terhadap
peningkatan produktivitas, investasi, ekspor, hingga penyerapan tenaga kerja. Menperin
menambahkan, produk makanan dan minuman Indonesia telah dikenal memiliki daya
saing di kancah global melalui keragaman jenisnya. Ini ditandai dengan capaian nilai
ekspornya sebesar USD 29,91 miliar pada tahun 2018. (Kemenperin, 2019).
Salah satunya yaitu rempah-rempah yang menjadi komoditas pertanian ekspor
terbesar keempat di Indonesia, setelah udang, ikan, dan kopi. Hal ini menjadikan rempah-
rempah memegang peran penting dalam menjadikannya sektor yang sangat penting bagi
perekonomian Indonesia. (CBI Market Information Database, 2013). Peningkatan
permintaan dunia akan komoditas rempah sejalan dengan peningkatan ekspor rempah-
rempah Indonesia di pasar internasional. Berdasarkan data dari UN Comtrade (2018),
rata-rata tingkat pertumbuhan ekspor Indonesia meningkat 8,23% per tahun. Hal yang
sama berlaku untuk sektor bumbu dan bumbu Indonesia. pertumbuhan populasi negara
kelas menengah dan preferensi mereka untuk mengonsumsi makanan praktis dan instan
telah membantu mendorong pertumbuhan sektor-sektor ini. Prospek untuk bumbu dan
bumbu sektor di Indonesia masih cerah di tengah perlambatan ekonomi nasional, dan
juga didukung oleh keluarga berpenghasilan menengah negara yang lebih memilih

Universitas Indonesia
2

makanan praktis dan instan untuk memenuhi mengubah gaya hidup (Global Business
Guide Indonesia, 2017). Penggunaan bumbu masak instan menjadi pilihan karena
kemasan yang praktis dan memudahkan saat memasak. Di tengah kesibukan masyarakat
modern di Indonesia, keberadaan bumbu masak ini menjadi solusi bagi banyak rumah
tangga, terutama bagi yang belum memiliki keahlian memasak, sehingga menggunakan
bumbu instan menjadi solusinya. Saat ini bumbu instan memang tersedia dan dijual
secara bebas di beberapa supermarket maupun minimarket (Tribunnews, 2018).

1.2 Analisis Produk


1.2.1 Deskripsi Produk
Didirikan sejak tahun 1994, PT Sarimunik Mandiri adalah perusahaan makanan
bumbu utama di Indonesia, dibuat dengan misi untuk menyediakan bumbu masak
tradisional Indonesia dalam upaya melestarikan budaya masakan tradisional Indonesia
dengan kuliner yang beraneka ragam. Semua produk yang dipasarkan di bawah nama
merek Munik. Munik berasal dari dua kata bahasa Indonesia: "Mudah" dan "Nikmat".
Munik mempunyai tagline, yaitu Fresh, Authentic, Traditional. Setidaknya ada 39
macam bumbu masakan yang bisa ditemukan dengan mudah di supermarket. Distribusi
bumbu Munik meliputi supermarket jaringan Nasional dan lokal, seperti Ranch Market,
Foodhall, Farmers Market, Grand Lucky, Diamond, Transmart, Carrefour, Hypermart,
Superindo, Hero, Giant, Lottemart, Kemchiks, All Fresh, Total Buah, dan lain lain.
Munik menempatkan penekanan pada seleksi yang saksama dari hanya kesegaran dan
bahan-bahan terbaik. Bumbu Munik yang dijual di supermarket retail berkisar dari harga
36 – 45 ribu. Dengan harga yang relatif lebih tinggi dari kompetitornya, Munik menyasar
konsumen dengan segmentasi khalayak kelas atas. Selain itu, untuk mempermudah
pelanggan mendapatkan bumbu yang mereka inginkan, Munik meluncurkan e-commerce
pribadi di situs www.sarimunik.com. Selain itu, bumbu Munik mempunyai kemasan
dalam berbagai ukuran untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, bumbu
Munik telah didistribusikan di HO-RE-CA (Hotel, Restaurant, Cafe/Catering)
(www.sarimunik.com).

Universitas Indonesia
3

Gambar 1.1 Produk Munik

Gambar 1.2 Munik Restoran

1.2.2 Analisis Internal


Munik telah membangun brand yang sudah berdiri selama 25 tahun sehingga
brand Munik saat ini sudah stabil dan mempunyai brand positioning yang jelas. Dalam
hal ini, Munik mempunyai 2 jenis bisnis, yaitu business to business (B2B) yaitu bisnis
Bumbu HORECA, dan business to customer (B2C) yaitu Bumbu Retail, Catering, dan
Restaurant. Dari sisi B2B, Munik selalu aktif sebagai partisipan di Food and Hotel
Indonesia dan SIAL Interfood Indonesia, yang merupakan pameran yang menyasar bisnis
HORECA (Hotel, Restaurant, dan Catering). Selain itu, Bumbu HORECA Munik juga
sudah dipercaya di berbagai hotel dan catering dalam menyajikan masakan Indonesia.
Bumbu Munik telah didistribusikan di HO-RE-CA (Hotel, Restaurant, Cafe/Catering),
yaitu di Hotel Indonesia Kempinski, Sheraton, The Ritz–Carlton, Shangri-la, Pullman, Le
Meridien, Keraton, Holiday Inn, Swiss Belhotel, Restoran: Bakmi Gm, D’Cost, Catering,
JIExpo, ICE, Lion Boga, Sono Kembang, Purantara Catering, dan lain-lain. Munik juga

Universitas Indonesia
4

memberikan workshop berbayar untuk bisnis UMKM dalam mengembangkan usaha


makanan yang menggunakan bumbu HORECA Munik. Dari sisi B2C, Restoran Munik
juga sering mengadakan acara demo masak dan dipercaya oleh perusahaan lain untuk
berkegiatan di Restoran Munik. Restoran Munik juga telah bekerja sama dengan Zomato
Gold untuk menghadirkan promosi menarik. Untuk bisnis catering, Munik
mengembangkan restoran mereka yang berkonsep grab and go di Pacific Place.
Selanjutnya, dalam menggaet konsumen di bumbu retail, Munik melakukan promosi
diskon, baik di supermarket retail dan e-commerce. Munik juga beberapa kali bekerja
sama di berbagai acara dengan chef-chef ternama di Indonesia, seperti Chef William
Wongso, Chef Juna, Chef Marinka, Chef Yongki Gunawan, Ibu Sisca, dan chef ternama
lainnya. Munik juga pernah bekerja sama dengan youtuber berbasis di Australia dengan
channel Masak Masak dengan Nick.
Munik memegang lini bisnis yang beragam namun tidak diimbangi dengan
kesiapan dari internal perusahaan, di mana Munik memiliki keterbatasan dana dan
tenaga, sehingga program-program Munik tidak berjalan dengan efektif dan tidak
maksimal. Banyaknya kerja sama Munik tidak diimbangi dengan exposure di media yang
ada. Munik juga belum memanfaatkan media sosialnya untuk berinteraksi dengan
pelanggan secara maksimal. Selama 25 tahun Munik berjalan, strategi komunikasi Munik
tertinggal jauh dibanding dengan kompetitornya. Pemanfaatan Munik dalam bekerja
sama dengan chef/influencer juga tidak dimaksimalkan dengan baik, sehingga khalayak
kurang mengetahui ekuitas merek dari Munik. Liputan media Munik juga sangat minim
dibanding kompetitor.

1.2.3 Analisis Eksternal


Di pasar domestik, pemerintah meningkatkan upaya penegakan hukum guna
memastikan perlindungan konsumen dan kepatuhan standar terhadap peraturan
perdagangan. Pemerintah juga mendorong kemudahan berbisnis melalui serangkaian
inovasi kebijakan fiskal dan moneter, perluasan infrastruktur, dan pengembangan
UMKM. Di pasar global, pelaksanaan negosiasi dengan organisasi perdagangan dan
perjanjian bilateral dengan banyak negara terus dilakukan guna meningkatkan posisi
Indonesia di pasar FMCG global. Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag),

Universitas Indonesia
5

selama lima tahun terakhir, nilai ekspor Indonesia dengan kode HS-21 (Miscellaneous
edible preparations) termasuk bumbu masak terus meningkat. Pada 2015, produsen
bumbu masak asal Indonesia mengirim produk senilai USD 14,4 juta dan naik pada 2016
menjadi senilai USD 15,7 juta. (www.AA.com, 2018). Bumbu Munik telah berupaya
untuk melakukan ekspor dan menjadi bumbu yang dapat diterima di pasar Internasional.
Sampai saat ini Bumbu Munik tersedia di berbagai negara seperti Australia, Austria,
Canada, China, Denmark, Hongkong, Korea, Malaysia, Netherlands, New Zealand,
Singapore, Taiwan, UK, dan USA. Selain itu, Munik yang sudah berpengalaman selama
25 tahun membuat Munik mempunyai loyalitas pelanggan pada produknya.
Patut pula menjadi perhatian bahwa perilaku konsumen bergeser oleh karena
pertimbangan gaya hidup sehat dan paradigma konsumen bergeser dalam memilih produk
makanan, perawatan tubuh dan kecantikan serta kebersihan diri. Peluang lainnya yang
patut dipantau adalah bertumbuhnya pemasaran digital, di mana peluncuran produk baru
dan inovasi produk FMCG serta penanganan konsumen berjalan pada platform digital
(media sosial) dan berpotensi meningkatkan keuntungan ke tingkat yang baru. (Business
HSBC, 2017).

1.2.4 Analisis TOWS


S-O
- Memperkuat brand melalui media sosial.
- Membuat komunitas pengguna Munik untuk mempertahankan loyalitas
konsumen.
- Memanfaatkan influencer untuk mengaktivasi produk Munik di media
sosial.
- Memaksimalkan hubungan dengan konsumen melalui media sosial.
- Menjangkau konsumen dengan luas melalui media sosial.

T-O
- Memaksimalkan komunikasi digital Munik untuk mebangun hubungan
dua arah dengan konsumen.
- Melakukan integrasi komunikasi di setiap kanal media digital Munik
untuk menjangkau khalayak.

Universitas Indonesia
6

- Memperkuat identitas brand Munik dengan varian konten yang ada di


kanal media digital.
S-T
- Memanfaatkan influencer untuk mengaktivasi produk Munik untuk
mengalahkan kompetitor.
- Memperkuat kelebihan Munik dibanding kompetitor.

W-T

- Memaksimalkan SDM untuk fokus menjalankan program komunikasi


Munik.
- Menjalankan strategi komunikasi yang efektif untuk melampaui
kompetitor yang ada.

ANALISIS SWOT & TOWS


STRENGTH WEAKNESS
Munik Berpengalaman SDM Munik terbatas.
selama 25 tahun.
Bumbu Munik tersedia di Keuangan terbatas sehingga
supermarket retail & tidak bisa melakukan upaya
marketplace. promosi yang baik.
Munik memiliki e-commerce Munik minim liputan di
sendiri media.
(www.sarimunik.com).
Mempunyai lini bisnis yang Media sosial Munik kurang
mendukung industri makanan interaktif.
Indonesia dengan nama
brand yang sama, yaitu
Munik
Produk Munik mempunyai Hubungan dengan customer
berbagai sertifikasi nasional kurang interaktif baik online
& internasional. maupun offline.
Munik sudah memiliki Kurang maksimalnya
loyalitas konsumen. hubungan media yang

Universitas Indonesia
7

dilakukan oleh Munik.


Munik tersedia di luar negeri Kurang terintegrasinya
(Australia, Kanada, Amerika, komunikasi Munik.
Belanda, Singapura).
Kanal media komunikasi Identitas brand Munik tidak
Munik beragam (email, konsisten sama.
website, WhatsApp,
Facebook, Instagram,
YouTube).
Restoran Munik mendapatkan Strategi komunikasi Munik
Excellent Brand kurang efektif.
Achievements untuk brand
asli Indonesia terpopuler versi
Anugerah Brand Indonesia
2018.
OPPORTUNITIES S-O W-O
Perkembangan media sosial Memperkuat brand melalui Memaksimalkan komunikasi
dapat menjangkau konsumen media sosial. digital Munik untuk
Munik yang lebih luas. mebangun hubungan dua arah
dengan konsumen.
Adanya kebutuhan yang terus Membuat komunitas Melakukan integrasi
ada baik dalam atau luar pengguna Munik untuk komunikasi di setiap kanal
negeri. mempertahankan loyalitas media digital munik untuk
konsumen. menjangkau khalayak.
E-Commerce yang sedang Memanfaatkan influencer Memperkuat identitas brand
berkembang pesat untuk mengaktivasi produk Munik dengan varian konten
mempermudah transaksi jual Munik di media sosial. yang ada di kanal media
-beli bumbu Munik. digital.
Adanya loyalitas konsumen. Memaksimalkan hubungan
dengan konsumen melalui
media sosial.
Munik memberdayakan Menjangkau konsumen
masakan indonesia dengan dengan luas melalui media
berbagai varian bumbu. sosial.

Universitas Indonesia
8

Ekspor bumbu masak


Indonesia terus meningkat.
THREAT S-T W-T
Kompetitor Memanfaatkan influencer Memaksimalkan SDM untuk
untuk mengaktivasi produk fokus menjalankan program
Munik untuk mengalahkan komunikasi Munik.
kompetitor.
Memperkuat kelebihan Menjalankan strategi
Munik dibanding kompetitor komunikasi yang efektif
untuk melampaui kompetitor
yang ada.

Tabel 1.1 Analisis TOWS

1.3 Analisis Kompetitor


1.3.1 Indofood Racik
Indofood Racik berada di bawah naungan grup Indofood, sehingga
mendapatkan kesempatan promosi di berbagai acara Indofood. Selain itu,
distribusinya luas hingga pedagang eceran. Bumbu Racik menawarkan harga yang
sangat terjangkau. Jangkauan promosinya juga hingga nasional. Kanal media
sosial Bumbu Racik terlihat menarik. Bumbu Racik juga sudah merambah ke
online store. Bumbu Tacik sering menayangkan iklan TV dibanding kompetitor.
Namun, Bumbu Racik kurang interaktif di media sosial karena Bumbu Racik
hanya melakukan kampanye komunikasi di media sosial pada bulan Ramadan
setiap tahunnya.

1.3.2 Indofood Bumbu Instan


Bumbu Instan Indofood juga berada di bawah naungan grup Indofood,
sehingga mendapatkan kesempatan promosi di berbagai scara Indofood. Tampilan
media sosial yang menarik. Bumbu Instan Indofood distribusinya luas sehingga
mudah ditemukan di minimarket (Alfamart & Indomaret). Bumbu Instan
Indofood juga sudah merambah ke online store. Namun, Bumbu Instan Indofood

Universitas Indonesia
9

pernah memiliki iklan TV. Selain itu, Bumbu Instan Indofood hanya memiliki 1
video digital dengan pendekatan emosional dan memiliki konsep yang matang.
Indofood Bumbu Instan tidak mempunyai kanal media (YouTube & website)
sendiri, berbeda dengan saudaranya, Indofood Racik. Bumbu Instan Indofood
mempunyai Instagram dengan penayangan konten 1x dalam sebulan sehingga
sangat tidak aktif di media sosial.

1.3.3 Bamboe
Bumbu Bamboe aktif mengikuti pameran industri makanan. Tampilan
media sosial Bumbu Bamboe juga menarik. Bumbu Bamboe menawarkan harga
yang terjangkau dan distribusinya luas. Bumbu Bamboe sudah merambah ke
online store. Selain itu, konsumen dapat berbelanja di website Bumbu Bamboe.
Konten di media sosial fokus pada product-knowledge. Tampilan media sosial
banyak menggunakan stock photo. Konten media sosial kurang interaktif dan
tampilan website terkesan jadul. Bumbu Bamboe tidak ada iklan di televisi.

1.3.4 Sajiku
Bumbu Siap Pakai Sajiku memiliki konten media sosial menarik dengan
menyediakan resep makanan. Bumbu Siap Pakai Sajiku juga mempunyai aplikasi
yang berisi berbagai resep yang sudah tersedia di App Store dan Play Store.
Bumbu Siap Pakai Sajiku sudah merambah ke online store. Namun, konten media
sosial kurang interaktif karena hanya memberikan resep saja. Bumbu Siap Pakai
Sajiku tidak mempunyai kanal media sosial sendiri. Bumbu Siap Pakai Sajiku
mempunyai kanal media yang tergabung dengan grup Ajinomoto lainnya, yaitu
@dapurumami.id, yang di mana tidak ada kampanye komunikasi yang berjalan
untuk Bumbu Siap Pakai Sajiku.

1.3.5 Sasa Larasa


Sasa Larasa di bawah naungan grup Sasa. Konten dan tampilan media
sosial menarik. Sasa Larasa sudah merambah ke online store. Website sangat
menarik. Sasa Larasa tidak mempunyai kanal media sosial sendiri. Sasa Larasa

Universitas Indonesia
10

mempunyai kanal media yang tergabung dengan grup Sasa, yaitu @kreasisasa,
yang dimana tidak ada kampanye berjalan untuk Sasa Larasa.

1.4 Rumusan Masalah


Dari hasil analisis, beberapa masalah yang dihadapi oleh Munik adalah sebagai
berikut:
1) Kurangnya integrasi aset komunikasi Munik yang menyebabkan strategi
komunikasi Munik sebagai perpanjangan dari upaya branding Munik dan
aktivitas pemasaran Munik menjadi tidak tersampaikan dengan efektif.
2) Munik kurang memaksimalkan kanal media yang dimilikinya untuk
membangun hubungan ke pelanggan untuk berinteraksi serta
mempertahankan loyalitas pelanggannya.
3) Munik juga belum memaksimalkan hubungan dengan media yang
menyebabkan Munik minim publisitas yang menyebabkan ekuitas merek
Munik kurang diketahui oleh khalayak.

Maka dari itu, Munik perlu melakukan inovasi komunikasi yang menarik dalam
menggaet konsumen karena persaingan kompetitor bumbu instan yang semakin banyak
dan variatif, serta membangun hubungan ke pelanggan Munik. Maka, Munik
membutuhkan peninjauan ulang dalam melakukan strategi komunikasi yang tepat dan
efektif dengan tujuan membangun loyalitas pelanggannya.

1.5 Justifikasi Masalah


Munik sebagai brand yang dengan berbagai bisnis yang identik dengan masakan
tradisional indonesia dan berkualitas tinggi berpotensi untuk dikembangkan. Namun,
kurangnya relasi antara Munik dengan berbagai stakeholder-nya tidak berjalan dengan
maksimal. Padahal, menurut Aaker dan Kotler (1996) mengemukakan identitas merek
dibuat untuk membentuk relasi dengan konsumen yang akan membentuk aspirasi
konsumen terhadap merek tersebut. Dengan adanya relasi yang terbangun antara Munik

Universitas Indonesia
11

dan pelanggannya membuat ekuitas merek Munik meningkat yang dapat meningkatkan
penjualan serta loyalitas. Menurut Rangkuti (2002:42), ekuitas merek menjadi
pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian. Hal ini disebabkan bahwa ekuitas
merek mampu membentuk persepsi konsumen tentang suatu produk yang diyakini
memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada produk lain. Persepsi konsumen tersebut
dapat dibangun oleh produsen dengan ekuitas merek. Semakin kuat ekuitas merek yang
dimiliki oleh perusahaan, maka semakin besar pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian. Loyalitas pelanggan dalam dunia bisnis sangatlah penting baik dari segi
perusahaan barang maupun perusahaan jasa. Pelaku bisnis sangat mengharapkan dapat
mempertahankan pelanggannya dalam jangka panjang, bahkan jika mungkin selama
mungkin atau seumur hidup pelanggan. Pelanggan yang loyal mempunyai kecenderungan
lebih rendah untuk melakukan switching (berpindah merek), menjadi strong word of
mouth (Bowen & Chen, 2001; Rowley & Dawes, 2000; Hallowell, 1996 dalam Darsono,
2004). Maka dari itu, hal yang menjadi urgensi untuk mendukung Munik untuk bersaing
dengan kompetitor dan memperluas pasarnya diperlukannya sebuah program pemasaran
yang dapat membentuk perhatian di mata masyarakat, sehingga dapat meningkatkan
loyalitas pelanggan terhadap seluruh bisnis Munik.

Universitas Indonesia
12

BAB II
SOLUSI

2.1 Program yang Diusulkan


Berdasarkan analisis dari permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat
beberapa program yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan komunikasi Munik.
Program yang diusulkan untuk meningkatkan brand loyalty terhadap Munik adalah marketing
public relations yang dirancang secara terpadu dengan nama “Nikmat Alami Masakan Indonesia
dengan Munik”. Program marketing public relations adalah solusi yang tepat untuk mengatasi
permasalahan komunikasi Munik, yaitu:
1) Mengoptimalisasi dan mengintegrasi seluruh kanal media yang dimiliki Munik.
2) Melakukan aktivasi digital di seluruh kanal media digital yang dimiliki Munik.
3) Melakukan influencer marketing berupa content partnership dan endorsement
yang dapat berpartisipasi untuk meningkatkan aktivasi dari kampanye digital
Munik dan mendapatkan validasi dari pihak eksternal dalam menggunakan
produk Munik yang berdampak merangsang proses pembelian pelanggan terhadap
Munik.
4) Melakukan hubungan media serta meningkatkan publisitas Munik yang dapat
menguatkan ekuitas merek Munik.

2.2 Tujuan Program


Tujuan dari program ini adalah meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap bumbu Munik
serta meningkatkan ekuitas merek Munik. Peningkatan loyalitas dan ekuitas Munik dapat
dilakukan dengan strategi kampanye secara digital, kerja sama konten dengan media dan key
opinion leader, dan melakukan hubungan dengan media.
Dalam tujuan ini, terdapat satu sasaran yang ingin dicapai, yakni pada sasaran program
komunikasi. Sasaran tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
berbagai program kampanye bumbu Munik. Secara objektif program kampanye Munik “Nikmat
Alami Masakan Indonesia dengan Munik” akan meliputi:
● Optimalisasi Kanal Media
○ Menciptakan citra positif terhadap merek Munik

Universitas Indonesia
13

○ Memberikan informasi terkait Munik


○ Menjangkau lebih banyak audiens
○ Meningkatkan ekuitas merek Munik
● Aktivasi Digital
○ Meningkatkan interaksi antara pelanggan dan Munik
○ Menstimulasi penjualan produk Munik
○ Mempertahankan loyalitas pelanggan dengan Munik
○ Memberikan informasi menarik terkait Munik
○ Meningkatkan ekuitas merek Munik
● Content Partnership dan Endorsement
○ Memberikan informasi menarik terkait Munik
○ Meningkatkan ekuitas merek Munik
○ Menanamkan asosiasi merek Munik
○ Meningkatkan identitas merek Munik
○ Menstimulasi penjualan produk Munik
● Media Relations
○ Meningkatkan publisitas Munik
○ Membangun citra positif terhadap Munik
○ Menjalin hubungan baik dengan media

2.3 Pesan Kunci


Penyusunan pesan kunci untuk kampanye ini bertujuan untuk menjangkau target sasaran
dengan tepat dan efektif serta mampu menyampaikan pesan yang memberikan pengaruh
terhadap target sasaran. Latar belakang pemilihan pesan kunci ini didasarkan pada image yang
tertanam pada konsumen Munik, yaitu menggambarkan kenikmatan dan kelezatan dari masakan
yang memakai bumbu Munik baik di rumah maupun di restoran Munik. Pesan kunci ini juga
mendeskripsikan proses pembuatan Munik yang alami sehingga rasanya menjadi nikmat dan
sehat karena dalam pembuatan bumbunya tanpa menggunakan bahan makanan yang berbahaya
dan menggunakan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Selain itu, pesan kunci ini juga
menciptakan bumbu Munik yang tradisional dan mengedepankan masakan Indonesia, yang di
mana Munik terus berupaya untuk menjaga kelestarian kuliner Indonesia.

Universitas Indonesia
14

Melalui pesan kunci ini dapat memperkuat identitas Munik sebagai pelopor bumbu
Masak Indonesia yang selalu menjadi pilihan konsumen. Pesan kunci untuk strategi kampanye
yang disampaikan adalah:

“Nikmat Alami Masakan Indonesia dengan MUNIK”

2.4 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran dari strategi program ini adalah:
● Geografis:
○ Indonesia: Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar
○ Luar negeri: Australia dan Amerika

● Demografis:
○ Usia : 20 – 45 tahun
○ Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
○ Pekerjaan : Mahasiswa atau sudah bekerja tetap (jenis
pekerjaan apapun)
○ SES : A dan B+
○ Kewarganegaraan : WNI
○ Pendidikan : SMA, Sarjana Magister

● Psikografis:
○ Rutin memasak,
○ Cinta tanah air,
○ Mendukung produk lokal,
○ Menyukai masakan indonesia,
○ Menginginkan makanan yang sehat dan alami,
○ Menginginkan kemudahan dalam memasak,

● Behavioral:
○ Keinginan untuk memasak masakan Indonesia yang berkualitas premium
dengan nikmat, mudah, dan sehat.

Universitas Indonesia
15

2.6 Stakeholder Mapping


Strategi komunikasi dan rencana keterlibatan stakeholder adalah proses komunikasi yang
harus tertanam di seluruh strategi komunikasi perusahaan. Analisis pemangku kepentingan
adalah kegiatan utama dalam mensegmentasi berbagai audiens dan memutuskan frekuensi,
metode, dan konten pesan yang perlu disampaikan oleh perusahaan. Komunikasi dengan
stakeholder merupakan elemen mendasar dari manajemen strategi komunikasi. Berikut analisis
stakeholder dari Munik:

Gambar 2.1 Pemangku Kepentingan Munik

2.7 Justifikasi Program


Menurut Giannini dalam bukunya Marketing Public Relations: A Marketer’s Approach to
Public Relations and Social Media, MPR adalah segala program atau usaha yang didesain untuk
meningkatkan, mempertahankan, dan melindungi angka penjualan dan atau image suatu produk
dengan mendorong para intermediaris, seperti media massa tradisional, media elektronik, atau
individu-individu untuk secara sukarela menyebarkan pesan dan kesan tentang perusahaan atau
produk kepada khalayak bisnis dan konsumernya. Dengan menggunakan strategi program
marketing public relations ini diharapkan Munik dapat membuat program yang akan
meningkatkan loyalitas pelanggannya.

Universitas Indonesia
16

BAB III
RINCIAN KEGIATAN

3.1 Deskripsi Program


Kampanye program komunikasi yaitu “Nikmat Alami Masakan Indonesia dengan
Munik” yang berjalan selama 4 bulan dari bulan Oktober hingga bulan Januari 2020. Kampanye
ini diawali dengan optimalisasi kanal media Munik dengan mengintegrasikan seluruh aset
komunikasi Munik di bulan Oktober 2020. Setelah terintegrasi, maka dilanjutkan dengan aktivasi
di media sosial Munik untuk menjangkau audiens dan membangun hubungan dengan audiens
serta menstimulasi audiens untuk membeli produk Munik. Aktivasi media sosial akan dilakukan
pada bulan November hingga Januari 2020. Selanjutnya, Bumbu Munik melakukan content
partnership dan endorsement dengan content creator untuk menjangkau audiens untuk
berkunjung ke kanal media Munik dan membangun kepercayaan audiens terhadap Munik.
Content partnership dan endorsement akan dilakukan dari bulan Desember sampai dengan
Januari 2020. Setelah itu, untuk menutup dan merekap seluruh kampanye, Munik mengundang
media untuk meliput Munik dan memberikan hasil kegiatan kampanye yang sudah dilakukan.
Hasil dari liputan tersebut akan ditayangkan di berbagai media yang sudah bekerja sama dengan
Munik. Media relations akan dilakukan pada bulan Januari 2020.

Gambar 3.1 Alur Program Kampanye

Universitas Indonesia
17

Kampanye program komunikasi “Nikmat Alami Masakan Indonesia dengan Munik” akan
menggunakan model PESO yang dikembangkan oleh Gini Dietrich (2014) mengidentifikasi
empat jenis media, yaitu Paid, Earned, Shared, dan Owned, dan menggabungkan semuanya.
Strategi ini dapat memaksimalkan peluang atau mengidentifikasi kelemahan dalam strategi
komunikasi yang dilakukan. Melalui model PESO, pemasaran dan hubungan masyarakat dapat
berjalan ke dunia digital secara bersamaan mencapai hasil maksimal.

Gambar 3.2 Strategi PESO

3.2 Strategi Program


1) Mengoptimalisasi dan melakukan aktivasi kanal media digital Munik untuk
meningkatkan interaksi dengan pelanggan melalui varian konten yang diberikan.
2) Melakukan interaksi di kanal media digital Munik untuk menjangkau dan
mempertahankan loyalitas konsumen.
3) Menstimulasi pembelian bumbu Munik dengan mengikuti aktivasi digital Munik
berupa kontes foto dan top spender e-commerce Munik.
4) Memberikan konten promosi yang menarik dengan endorsement dan content
partnership Bumbu Munik bersama dengan key opinion leader.
5) Membangun citra dan reputasi Munik dengan melakukan hubungan media serta
meningkatkan publisitas pada media online yang dapat meningkatkan SEO
Munik.

3.3 Strategi Kegiatan


1) Optimalisasi Kanal Media Digital Munik

Universitas Indonesia
18

Munik mempunyai berbagai kanal media untuk melakukan komunikasi


melalui Facebook, Instagram, YouTube, dan Website. Untuk memaksimalkan
seluruh alur pesan komunikasi Munik dapat tersampaikan dengan efektif dan tepat
sasaran, perlu adanya optimalisasi pada seluruh kanal media digital Munik.
Melalui program ini, Munik akan mengintegrasikan website yang sebelumnya
terpisah dari setiap lini bisnisnya. Nantinya, pada website Munik akan diperbarui
tampilannya agar dapat mempermudah user untuk mengakses website dengan
seluruh informasi yang dimiliki oleh Munik. Selain itu, pada website Munik akan
menyediakan halaman website yang berisi artikel dan berbagai resep dengan
menggunakan bumbu Munik. Diharapkan dengan menerbitkan postingan artikel
blog pada website dengan konsisten dapat membantu Munik mendatangkan lebih
banyak traffic ke situs Munik dan seiring berjalannya waktu dapat meningkatkan
SEO dari Munik.

Gambar 3.3 Contoh Halaman Utama Website

Gambar 3.4 Contoh Halaman Artikel Website

Universitas Indonesia
19

Selain itu, Munik memiliki media sosial, yaitu Facebook, Instagram, dan
YouTube. Optimalisasi media sosial Munik akan berfokus pada Facebook dan
Instagram. Pada Facebook dan Instagram, Munik memiliki dua akun resmi, yaitu
@munikseasonings yang berfokus pada seluruh produk Munik dan
@munikrestaurant yang berfokus pada lini bisnis Munik lainnya, yaitu restoran
dan catering. Pada media sosial Munik merupakan salah satu sarana Munik untuk
berinteraksi dengan target khalayaknya melalui penyajian konten yang menarik,
interaktif, dan informatif.

Gambar 3.5 Contoh Halaman Media Sosial Instagram

2) Aktivasi Media Digital Munik


Pada akun bumbu Munik akan melakukan aktivasi media sosial di
Instagram dan Facebook berupa Kontes Foto bersama produk Munik yang
bernama “Kontes Foto Masakan dengan Munik” yang merupakan bagian dari
kampanye “Nikmat Alami Masakan Indonesia dengan Munik”. Kontes foto ini
akan diadakan setiap bulan. Pada kontes foto ini, peserta kontes diwajibkan
mengikuti seluruh akun media sosial Munik, memposting multiple photos dengan
produk Munik dan memberikan ulasan pada bagian caption dengan kreatif dan

Universitas Indonesia
20

menarik serta memposting bukti struk pembelian produk Munik, dan memberikan
ajakan ke 5 orang teman untuk menggunakan produk Munik pada caption foto.
Pada setiap bulan, kontes foto akan dimenangkan oleh 3 orang dari pengikut
Instagram dan Facebook yang masing-masing berkesempatan mendapatkan
produk Munik sebesar Rp200.000,- dan voucher code sejumlah Rp100.000,- yang
dapat digunakan untuk belanja produk Munik di www.sarimunik.com.

Gambar 3.6 Contoh Konten Kontes Foto

Selain itu, bentuk aktivasi media sosial yang lain adalah konten yang
bersifat interaktif yang memanfaatkan seluruh fitur di media sosial. Akun media
sosial bumbu Munik dapat memanfaatkan penggunaan Instagram Stories atau
Facebook Stories secara lebih rutin. Berbeda dengan konten di feed, Instagram
dan Facebook stories menawarkan berbagai alat yang mendorong engagement
seperti fitur polling, vote, QnA, dan lain-lain. Pada postingan di media sosial
bumbu Munik mempunyai konten utama (content pillar) berupa resep memasak,
tips dalam memasak, cerita menarik dibalik makanan Indonesia, dan juga berita
terkini terkait kuliner. Konten media sosial akan bersifat informatif dan
entertaining. Konten tersebut juga akan diperkaya dengan menarik kesempatan
engagement dari pengikut media sosial dengan comment-baiting pada setiap
postingannya.
Selama kampanye berlangsung juga akan diadakan Top Spender Munik
yang di mana pengikut akun media sosial Munik berkesempatan memenangkan

Universitas Indonesia
21

grand prize sebesar Rp10.000.000,- untuk 3 orang pemenang. Pemenang yang


dipilih didasarkan pada 3 pengguna yang paling sering bertransaksi dan paling
besar nominal berbelanja produk di www.sarimunik.com.

Gambar 3.7 Contoh Instagram Story

3) Content Partnership
Bumbu Munik akan memanfaatkan kerja sama konten untuk memasarkan
produk bumbu Munik dengan media dan influencers. Melalui penciptaan konten
yang relevan dan menarik merupakan suatu upaya untuk memikat pelanggan.
Melalui partnership, penyebaran konten yang bekerja sama dengan Bumbu
Munik akan dipromosikan ke khalayak sasaran masing-masing oleh key opinion
leader. Berikut adalah key opinion leader terpilih untuk kerja sama konten:
● Chef William Gozali
William Gozali merupakan culinary content creator dan
influencer sekaligus chef profesional serta F&B consultant dan
entrepreneur. William Gozali atau yang dikenal dengan sapaan Willgoz
aktif di media sosial instagram dan youtube. Di Instagram, Willgoz
memiliki lebih dari 82.000 pengikut dan di YouTube memiliki 530 ribu
subscribers. Chef Willgoz memiliki program di YouTube, yaitu “Masak

Universitas Indonesia
22

Instan” yaitu merupakan salah satu program yang menunjukkan ulasan


terkait produk bumbu masakan instan. Bentuk kerja sama konten yang
akan dilakukan adalah Bumbu Munik mensponsori video program Masak
Instan yang nantinya Chef Willgoz akan menyajikan ulasan memasak
menggunakan bumbu masak Munik varian Satai Padang.

Gambar 3.8 Akun YouTube William Gozali

Gambar 3.9 Contoh Content Partnership dengan William Gozali

4) Endorsement
Pemasaran dengan model endorsement cukup populer saat ini seiring
dengan pertumbuhan media sosial yang sangat pesat. Banyak brand yang
diuntungkan dengan sistem endorse ini, karena dengan mudah dapat mencapai ke
pangsa pasar yang tepat, dengan biaya yang tidak terlampau besar. Terdapat dua
sasaran endorsement yang akan terlibat pada kampanye “Nikmat Alami Masakan
Indonesia dengan Munik”. Endorsement hanya berfokus di Instagram. Untuk

Universitas Indonesia
23

endorsement produk bumbu Munik, influencer yang akan diajak bekerja sama
adalah Chef William Gozali.
Bentuk endorsement akan berupa postingan di feeds Instagram dan
Instastory. Selain itu, Bumbu Munik akan mengirimkan PR Packages yang akan
didokumentasikan melalui Instagram Stories. Munik juga memanfaatkan interaksi
antara influencer dan audiens dengan mengadakan kuis media sosial. Kuis
tersebut adalah kontes foto bersama produk bumbu Munik dan menceritakan
pengalaman menarik tentang produk Munik. Kuis akan dimenangkan oleh 2
pemenang setiap influencer yang berkesempatan untuk memenangkan PR
packages yang sama dengan influencer. Munik juga akan membagikan voucher
code untuk pelanggan yang membeli produk bumbu Munik di e-commerce
Munik.

Gambar 3.10 Contoh Postingan Endorsement

5) Media Relations
Publikasi dari media konvensional dan media digital diperlukan untuk
menyebarkan berbagai rangkaian kampanye “Nikmat Alami Masakan Indonesia
denga Munik”. Untuk mendapatkan perhatian dari media, Munik perlu
membangun dan menjalin hubungan yang baik dengan pihak media. Munik akan
mengundang beberapa media online dan televisi untuk ikut dalam rangkaian
program “Nikmat Alami Masakan Indonesia dengan Munik”.
Dalam menjalankan media relations, media yang terpilih akan
mendapatkan kesempatan peliputan media dengan konten ulasan restoran Munik

Universitas Indonesia
24

dan memperkenalkan produk bumbu Munik yang bisa didapatkan di supermarket


retail ataupun e-commerce. Selain itu, Munik juga akan membagikan media kit
berupa press release dan fact sheet.

Gambar 3.11 Contoh Liputan Media

Universitas Indonesia
25

BAB IV
PENUTUP

4.1 Linimasa Program


Oktober November Desember Januari
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Optimalisasi Kanal Media Komunikasi
Website x x x x
Media Sosial x x x x
2. Aktivasi Media Digital
Pembuatan Konten x x x x x x x x x x x x x x x x
Pelaksanaan Quiz x x x
Pengumuman Pemenang Quiz x x x
Publikasi Konten Media Sosial x x x x x x x x x x x x x x x x
3. Content Partnership
Perencanaan dan Persiapan x x x x
Shooting x x x x
Publikasi Kerja Sama Konten x x x x
Evaluasi Kerja Sama Konten x x
4. Endorsement
Perencanaan dan Persiapan x x x x
Mengundang Key Opinion Leaders x x x x
Pembuatan Konten x x
Publikasi Konten x x
Evaluasi Endorsement x
5. Media Relations
Perencanaan dan Persiapan x x x
Penyebaran Undangan ke Media x x
Hari H Media Relations x x
Evaluasi Media Relations x x

Tabel 4.1 Linimasa Kegiatan Program Kampanye Munik

4.2 Anggaran Kegiatan

Universitas Indonesia
26

ANGGARAN PROGRAM PERENCANAAN KOMUNIKASI MUNIK


1. Optimalisasi Kanal Media Munik
No Keterangan Item Biaya Satuan Biaya Total
1 Website 1 Rp2,000,000 Rp2,000,000
Total Anggaran Optimalisasi Kanal Media Munik Rp2,000,000
2. Aktivasi Media Digital
No Keterangan Item Biaya Satuan Biaya Total
1 Hadiah Kuis 24 Rp200,000 Rp4,800,000
2 Hadiah Kuis Top Spender 1 Rp10,000,000 Rp10,000,000
Total Anggaran Aktivasi Media Digital Rp14,800,000
3. Content Partnership
No Keterangan Item Biaya Satuan Biaya Total
1 Fee Content Partnership 1 Rp50,000,000 Rp50,000,000
Total Anggaran Content Partneship Rp50,000,000
4. Endorsement
No Keterangan Item Biaya Satuan Biaya Total
1 Fee Endorsement 1 Rp3,000,000 Rp3,000,000
2 Giveaway Endorsement 5 Rp500,000 Rp2,500,000
Total Anggaran Endorsement Rp5,500,000
5. Media Relations
No Keterangan Item Biaya Satuan Biaya Total
1 Konsumsi 10 Rp1,500,000 Rp15,000,000
2 PR Packages 10 Rp500,000 Rp5,000,000
Total Anggaran Media Relations Rp20,000,000
Total Anggaran Program Perencaan Munik Rp92,300,000

Tabel 4.2 Anggaran Kampanye Program Munik

4.3 Evaluasi
Menurut Paul J. Gertler monitoring adalah proses yang berkelanjutan yang menelusuri
hal-hal yang terjadi dalam suatu program dengan menggunakan data yang dikumpulkan untuk
menginformasikan implementasi program dan pengelolaannya. Kegiatan monitoring dapat
menelusuri kinerja program apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan, membuat perbandingan
dengan program lain, dan menganalisis kecenderungan sepanjang waktu. Biasanya, monitoring

Universitas Indonesia
27

meliputi input, output, dan outcome. Adapun evaluasi adalah analisis tujuan yang bersifat
periodik dari suatu proyek, program, ataupun kebijakan yang sudah direncanakan, sedang
berjalan, maupun telah dilaksanakan/telah selesai. Evaluasi digunakan untuk menjawab
pertanyaan spesifik yang berkaitan dengan rancangan, implementasi, dan hasil.
Strategi monitoring evaluasi pada kampanye program “Nikmat Alami Masakan Indonesia
dengan Munik” dilakukan dengan rapat mingguan untuk memastikan semua kampanye yang
berjalan ada di arah yang sesuai dan tepat waktu. Untuk monitoring hasil dari kampanye yang
dilakukan adalah evaluasi bulanan media sosial yang menyertakan insight setiap postingan yang
sudah dipublikasikan di media sosial dan untuk kuis menyertakan data peserta yang mengikuti
kontes foto Munik. Pada monitoring website akan dilakukan setiap bulan yang menyertakan data
traffic website Munik dan melihat data penjualan di website Munik.

N Kegiatan Indikator Keberhasilan Instrumen


o Input Output Outcome Evaluasi
1 Optimalisasi Kanal Media Munik
Website Integrasi website ● Total visitors menjadi ● Meningkatnya Social Media
100.000 pengikut pengetahuan Monitoring
target khalayak dan Survey
terhadap Munik
Facebook Optimalisasi ● Memiliki 5.000 ● Target
Facebook pengikut khalayak merasa
engaged terhadap
konten yang
diberikan di
media sosial
Munik
Instagram Optimalisasi ● Memiliki 5.000 ● Menjadi
Instagram pengikut gerbang awal
Youtube Integrasi ● Memiliki 500
untuk pelanggan
YouTube subscribers
membeli dan
● Selama kampanye
mencari tahu
mendapat 3.000 viewers
tentang Munik

Universitas Indonesia
28

2 Aktivasi Media Digital Munik


Aktivasi #KuisMunik ● Selama kampanye, 400 ● Target Social Media
media dilaksanakan akun mengikuti khalayak merasa Monitoring,
komunikasi setiap bulan #KuisMunik adanya Website
Munik keterikatan Monitoring,
terhadap konten Survey
yang diberikan di
media sosial
Munik
● 400 peserta kuis ● Adanya
memberikan ulasan peningkatan
positif terhadap Munik di pembelian pada
media sosial setiap pelanggan
Munik
● Terdapat 1.200 user ● Meningkatnya
yang telah rekomendasi
direkomendasikan untuk Munik oleh target
menggunakan Munik khalayak
oleh peserta kuis
Top Spender ● Selama kampanye, 300 ● Adanya
Munik pelanggan membeli peningkatan
Munik di e-commerce pembelian pada
Munik setiap pelanggan
(www.sarimunik.com) Munik
3 Content Partnership
Willgoz MoU untuk ● Selama kampanye ● Target Social Media
bekerja sama video telah ditonton khalayak Monitoring,
menghasilkan 100.000 viewers mengetahui Survey
konten Munik identitas Munik
● Selama kampanye ● Memicu
video dikomentari lebih pembelian Munik
dari 200 komentar pada setiap
pengikut KOL
yang melakukan
content
partnership

Universitas Indonesia
29

4 Endorsement
Chef MoU untuk ● Total postingan dilihat ● Target Social Media
William bekerja sama oleh 82.000 akun khalayak Monitoring,
Gozali menghasilkan mengetahui Survey
konten Munik identitas Munik
● Total postingan ● Target
dan mengadakan
dikomentari oleh 30 akun khalayak
aktivasi
mempunyai
#KuisMunik
keterikatan
terhadap konten
yang diberikan di
media sosial
● Peserta #MunikKuis 50 ● Memicu
akun pembelian Munik
pada setiap
pengikut KOL
yang melakukan
content
partnership
● Terdapat
peningkatan
pelanggan baru
Munik
5 Media Mengundang 12 ● 10 Media ● Munik sebagai Media
Relations media untuk menayangkan berita organisasi yang Monitoring,
liputan terkait positif terkait Munik terpercaya, Survey
● Terdapat 2 berita di
Munik kredibel yang
halaman pertama search
mempunyai
engine dalam pencarian
reputasi dan citra
kata kunci "Munik"
yang baik

Tabel 4.3 Evaluasi Strategi Program Munik

Universitas Indonesia
30

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Aaker, David A. 1996. Building Strong Brands. New York: Free Press
Belch,G.E & Belch, M.A 2004. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing
Communication Perspective. Boston: McGraw Hill-Irwin. Hal. 16
Charles Lamb, W.et.al. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat: Jakarta.
Giannini, G.T., Jr. (2010). Marketing Public Relations: A Marketer’s Approach to Public
Relations and Social Media, 1sted. New Jersey: Pearson Education Limited.
Guth, D, W & Marsh, C. 2000. Public relations. A values-driven approach. Needham Heights:
Allyn & Bacon.
Kotler & Amstrong. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta

Jurnal:
Bowen, J.T., & S.L. Chen. (2001), “The Relationship between Customer Loyalty and Customer
Satisfaction”, International Journal of Contemporary Hospitality Management, May, pp.
213-217.
Darsono, Licen Indahwati (2004), “Loyalty & Disloyalty: Sebuah Pandangan Komprehensif
Dalam Analisis Loyalitas Pelanggan,”. KINERJA, Volume 8, No.2, Hal 163-173
Gendron, M. (2017). From Public Relations to Brand Activation: Integrating today’s
Communications Tools to Move Business Forward. Journal of Organizational Behavior,
28(3), 303-325. https://doi.org/10.1002/joe.21775
Hallowell, R. (1996), “The Relationships of Customer Satisfaction, Customer Loyalty, and
Profitability: an empirical study”, International Journal of Service Industry Management,
Vol. 7, No. 4, pp. 27-42.
Liembawati, Y., Dharmayanti, D., Si, M., Karina, R., Pemasaran, P. M., Petra, U. K., &
Siwalankerto, J. (2014). Analisa Pengaruh Brand Activation Terhadap Pembentukan
Brand Community Pada PT ISM Bogasari Flour Mills. Jurnal Manajemen Pemasaran
Petra, 2(1), 1-15.

Universitas Indonesia
31

Rowley, J., & J. Dawes. (2000), “Disloyalty: a closer look at non-loyals”, Journal of Consumer
Marketing, Vol. 17, No. 6, pp. 538-549.

Referensi Online:
Alberts, P. G. (2009). What is Brand Activation?. Retrieved July 1, 2019, from
http://brandactivation.com/theory
Business HSBC. (2017). FMCG Industry in Indonesia: Opportunities and Challenges. Retrieved
July 11, 2019. https://www.business.hsbc.co.id/en-gb/id/article/fmcg-industry-in-
indonesia
Finansialku. (2017). Kisah Sukses Daniel Mananta, Pendiri DAMN I Love Indonesia!.
https://www.finansialku.com/kisah-sukses-daniel-mananta-pendiri-damn-i-love-
indonesia/
Global Business Guide Indoneia. (2014). Thirst Quenching: Indonesia’s Food & Beverage
Industry. Retrieved
http://www.gbgindonesia.com/en/manufacturing/article/2014/thirst_quenching_indonesia
_s_food_andamp_beverage_industry.php
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. (2019). Industri Makanan dan Minuman Jadi
Sektor Kampiun. https://kemenperin.go.id/artikel/20298/Industri-Makanan-dan-
Minuman-Jadi-Sektor-Kampiun
Latief, M. Nazarudin. (2018). Bumbu khas Indonesia agresif tembus pasar Arab Saudi. AA.
https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/bumbu-khas-indonesia-agresif-tembus-pasar-arab-
saudi/1021511
Lestari, Vega Dhini. (2019). Vlog Perdana Maudy Ayunda di Narasi TV, Teman Chelsea Islan
Ini Sempat Merasa Tak Pede Kuliah di LN. Tribun Style.
https://style.tribunnews.com/2019/09/13/vlog-perdana-maudy-ayunda-di-narasi-tv-
teman-chelsea-islan-ini-sempat-merasa-tak-pede-kuliah-di-ln
McLeod, Richard. (2018). How can FMCG brands stay relevant in Indonesia’s new experience
economy? Retrieved July 22, 2019 from
https://www.thedrum.com/opinion/2018/11/02/how-can-fmcg-brands-stay-relevant-
indonesia-s-new-experience-economy
Sari Munik. Retrieved July 10, 2019, from https://www.sarimunik.com/tentang-kami/

Universitas Indonesia
32

Sherman. (2019). Top 25 Benefits of Content Marketing & How Content Marketing Can
Transform Your Business. Lyfe Marketing.
https://www.lyfemarketing.com/blog/benefits-content-marketing/
Tribun News. (2019). Profil Reisa Broto Asmoro, Model dan Dokter Cantik, Istri Bangsawan
Pernah Ikut Miss International. https://jabar.tribunnews.com/2019/08/13/profil-reisa-
broto-asmoro-model-dan-dokter-cantik-istri-bangsawan-pernah-ikut-miss-international
Tribunnews. (2018). Tidak Banyak Bumbu Instan yang Memiliki Citarasa Rasa yang Kuat.
Retrieved July 5, 2019, from https://www.tribunnews.com/travel/2018/11/23/tidak-
banyak-bumbu-instan-yang-memiliki-citarasa-rasa-yang-kuat

Universitas Indonesia
33

LAMPIRAN

Lampiran 1
Survei merek produk bumbu masak instan

Survei disebar melalui grup media sosial penulis. Survei ini telah diisi oleh 37 responden.
Berikut hasil dari survey yang dilakukan:

Universitas Indonesia
34

Universitas Indonesia
35

Universitas Indonesia
36

Lampiran 2
Transkrip Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA (1)

Narasumber : Yasser
Lokasi : Candlestick Coffe, Rawamangun
Tanggal : 11 Oktober 2019

● Boleh perkenalkan diri dahulu?


○ Nama saya Yasser Darmawan, umur 21 tahun, pekerjaan karyawan swasta di
perusahaan kontraktor.
● Seberapa sering anda memasak?
○ Lumayan sering. Terutama jika tidak dirumah, untuk menghemat. Khususnya
kalau lg di tugaskan (proyek) yang jauh dari rumah. Jadi pasti memasak setiap
hari.
● Masakan yang paling sering dimasak?
○ Biasanya masak ayam kecap, ayam goreng lengkuas, sayur tauge, mie, nasi
goreng, rendang. Pokoknya masak yang mudah aja.
● Dalam memasak, apakah menggunakan bumbu masak dari rempah asli atau bumbu
masak instan?
○ Dua duanya. Di campur aja kalau masak ayam atau yang agak ribet selalu pake
bumbu instan. Tapi kalau masaknya yang mudah kaya sayur tauge atau nasi
goreng itu pake bumbu rempah asli pake bawang merah, bawang putih, cabe yang
paling sering dipakai.
● Kalau bumbu rempah lain?
○ Jarang memakai
● Faktor apa yang membuat kamu pakai bumbu masak instan?
○ Yang ga ribet. Karena kan pulang kerja sudah malam, dan gak ada waktu juga ke
pasar. Jadi selalu ke minimarket atau supermarket untuk mencari bumbu masak
instan. Tapi kalo dari pengalaman, saya selalu memilih bumbu masak yang

Universitas Indonesia
37

dipakai oleh ibu saya. Karena saya merasa itu lebih terjamin dan rasanya sudah
jelas enak.
● Apa sih hal yang paling penting yang harus dimiliki oleh produk bumbu masak instan?
○ Gak tau sih. Kalau dari harga, tidak terlalu memperhatikan juga. Dan kalau
masalah rasa itu balik ke selera masing - masing. Karena pada akhirnya ketika
rasa dari bumbu masak instan tidak sesuai dengan ekspektasi maka saya
menyiasatinya dengan menambahkan bumbu rempah asli atau menambahkan
garam, gula, kecap. Jadi rasanya tidak akan alami sesuai dengan rasa bumbu
masak instan tersebut karena sudah di mixed tadi.
● Boleh ceritakan pengalaman menyenangkan kamu dalam menggunakan bumbu masak
instan?
○ Saya menggunakan bumbu masak instan bukan karena menginginkan rasa yang
enak tapi kemudahan dalam memasak dan memasak menjadi lebih simpel dan gak
ribet. Tidak harus memotong atau mengulek hanya tinggal robek kemasan bumbu
masak instan saja lalu dituang dan diaduk . Udah deh selesai.
● Kalau yang tidak menyenangkan?
○ Ya itu tadi sih, rasanya pasti tidak alami. Dan harus menambahkan bumbu dan
racikan sendiri agar rasanya sesuai dengan ekspektasi kita.
● Apa merk produk bumbu masak instan yang kamu tahu?
○ Cuma tau Bamboe. Karena selalu pake itu
● Gak ada yang lain?
○ Ga kepikiran. Soalnya selalu beli itu, kalau gak ada bamboe baru ambil dari merk
lain. Tapi ga inget juga merknya
● Apa sih karakteristik bamboe yang selalu diingat?
○ Soalnya beda sendiri. Kemasannya warna coklat sendiri.
● Menurut kamu kenapa bamboe terkenal dibanding kompetitor?
○ Karena referensi dari nyokap dan sugesti juga jadi merasa lebih enak. Karena
masakan nyokap selalu enak. Dan gak mau nyoba nyoba merk lain yang rasanya
juga masih belum tentu enak.
● Terus apa kekurangan bamboe dibanding kompetitor?
○ Distribusinya tidak tersedia di minimarket.

Universitas Indonesia
38

● Berarti nyokap lo se loyal itu juga ya sama bamboe?


○ Iya, kalau pilih produk bumbu masak instan pasti bamboe. Atau beli bumbu jadi
di pasar
● Pernah melihat komunikasi bamboe gak?
○ Gak pernah sih kayaknya
● Setelah melihat media sosial, tanggapan kamu gimana?
○ Ga tertarik dan ga menarik. Biasa aja. Kurang ada video, semuanya foto.
● Kalau seandainya bamboe itu adalah orang, seperti apakah dia?
○ Bamboe itu cewe umur 40an sifatnya itu bijaksana, sabar, pendiam, tapi
charming, pintar, dan kalem juga.
● Seberapa skor kepuasaan anda dalam menggunakan bumbu bamboe?
9. Karena gue gak ngerti merk lain
● Seberapa jauh anda loyal terhadap bamboe?
○ Loyal banget. Sudah menjadi konsumen bamboe udah 2-3 tahun. Namun sudah
tau dari jaman SMP karena nyokap selalu beli bamboe. Dan selalu
merekomendasikan ke kerabat.
● Apakah kamu tau Munik?
○ Engga
● Ok terima kasih atas ketersediaan waktunya
○ Iya sama sama

Universitas Indonesia
39

TRANSKRIP WAWANCARA (2)

Narasumber : Erika
Lokasi : Starbucks, Matraman
Tanggal : 13 Oktober 2019

● Boleh Perkenalkan diri?


○ Nama gue Erika, Karyawan Swasta, Accounting, Usia 20 Tahun
● Seberapa sering anda memasak?
○ Masak mungkin 3x seminggu karena gak begitu sempat. Kalau kerja, ga ada
waktu untuk memasak. Jadi yang biasa memasak itu mama di rumah. Dan
biasanya kalau aku tuh masak di hari yang agak luang kalau tidak lembur atau pas
lagi weekend.
● Biasanya memasak kalau lagi ada event apa?
○ Masak buat diri sendiri atau masak buat pacar
● Masakan apa yang paling sering dimasak?
○ Nasi goreng karena paling mudah dimasak. Sop ayam, ayam goreng lengkuas,
atau bikin cake, puding. Kadang lumpia juga.
● Kalau memasak lebih suka pakai bumbu rempah asli atau bumbu masak instan?
○ Bumbu masak instan digunakan setiap kali mau memasak
● Faktor apa sih yang dipertimbangkan untuk memilih bumbu masak instan?
○ Melihat dari nyokap yang masaknya gak ribet. Jadi suka tahu pake bumbu masak
instan merk apa dan varian rasa apa. Yang pasti itu gak ribet dan mereknya sudah
dikenal. Kalau dari segi harga, kan rata rata sama ya. Karena gue kan suka gonta
ganti merek juga. Jadi tidak memperhatikan segi harga. Terus lihat juga dari
range varian bumbunya, karena kalau memasak suatu menu, misal di bumbu
instan merek A ada varian bumbu itu, tapi yang merek B itu gak punya varian
bumbu itu. Jadi selalu memilih merek yang varian bumbunya yang terbanyak sih.
Selain itu, dari referensi kerabat/keluarga juga. Terus terkadang juga melihat dari
iklannya, biasanya kalo bumbu instan ngeluarin iklan itu mereka ngeluarin produk

Universitas Indonesia
40

baru. Jadi gue akan penasaran untuk coba sih. Selain itu, dari rasa yang udah
pernah dicoba sih. Kalau enak pasti akan beli lagi
● Bagaimana pengalaman kamu menggunakan bumbu masak instan?
○ Jadi lebih gampang banget. Tinggal dimasukin aja itu bumbu dan langsung jadi.
Simpel, gak ribet, gak buang waktu juga. Selain itu, juga sering ngebawain bumbu
masak instan buat pacar (LDR Jakarta - Korea) kalau lagi ketemu. Karena dia
suka masakan indonesia, jadi biar ga ribet kalau dia lagi kangen sama masakan
indonesia suka dibawain bumbu masak instan deh.
● Ada pengalaman kurang menyenangkan ga dalam menggunakan bumbu masak instan?
○ Ada. Kalau rasanya gak sesuai sama kemauan kita. Aneh gitu rasanya. Dan kalau
ga enak, gak bakal nyoba varian itu bumbu lagi sih. Karena sebagian tuh rasanya
tuh lebih ke ekstrak kimia gitu, kaya rasa sintetis dan mecin banget, bukan rasa
alami. Dan jadinya bikin enek.
● Apa tuh merek bumbu yang ga enak?
○ Sebagian dari bumbu racik suka aneh. Kalau gak salah varian bumbu racik opor
ayam yang gue gak suka inget
● Merk bumbu masak instan apa yang kamu tahu?
○ Sajiku, Royco, Munik, Racik, Desaku, Bamboe, Sasa, Indofood, Bango
● Apa atribut merek yang membuat kamu tertarik untuk membeli produk bumbu masak
instan?
○ Gambar di kemasannya dan warnanya harus menarik sih yang ngejreng dan beda
dari yang lain. Terus tulisannya harus gede dan jelas. Gambarnya juga harus
sesuai sama deskripsi.
● Sebutkan satu merek bumbu masak instan apa yang paling terkenal?
○ Bumbu Racik
● Kenapa?
○ Karena varian rasanya terbanyak, di jual dimana mana, di warung kecil juga jual
racik jadi mudah di dapat dan iklannya juga banyak.
● Seandainya brand tersebut adalah orang, akan seperti apa?
○ Sajiku : Cowo, Karena sajiku identik dengan nasi goreng. Jadi keinget abang
nasgor hahah. Mungkin umurnya 30-40an

Universitas Indonesia
41

○ Munik : high-end, cewe, jadul, umurnya 20-30 tahun, tidak mau tersaingi, paling
luxurious,
○ Royco : Cewe, umur 20an, pintar, tangguh
○ Racik : Cewe, umur 20an, tidak membosankan,
○ Bango : Cewe, manis, monoton, umur 20an
● Pernah melihat komunikasi dari brand produk bumbu masak instan ga?
○ Kalau iklan hampir semuanya sih atau ada product placement di acara masak di
TV. Sejauh ini, kayaknya belum ada SPGnya yang nyamperin sih.
● Bagaimana kesan terhadap media sosial dari produk bumbu masak instan?
○ Sajiku : banyak resep, fotonya bagus
○ Munik : Bagus, menarik, lebih banyak informasi promo, dan resep juga ada,
variatif juga banyak informasi lain, ada giveaway juga jadi interaktif
○ Racik : Mirip kaya sajiku, banyak tips untuk memasak, namun sayangnya gak
terlalu update
○ Bango : Lebih menjelaskan si kecapnya daripada bumbunya, gak terlalu banyak
posting, dan gak ada informasi promosi
● Tahu merek Munik kan?
○ Iya dong
● Menurut kamu Munik seperti apa?
○ Packagingnya bagus, luxurious, rasanya oke, ada dimana-mana kok, terpercaya
juga.
● Bagaimana pengalaman menggunakan bumbu masak Munik?
○ Oke, rasanya enak. Kurang lebih sama seperti bumbu yang lain. Terus karena
Munik ini ada restorannya, sugestinya jadi serasa kaya makanan di restoran sih
enaknya.
● Seberapa sering kamu membeli Munik?
○ Tergantung nyokap gue mau atau engga sih. Kadang - kadang. Atau kalau lagi
pengen aja. Terus gak sering beli, karena cuma ada di supermarket besar sih. Dan
kalaupun ke supermarket kan kalo lg belanja bulanan aja gak sering sering banget.
● Kenapa memilih Munik dibanding produk kompetitor?

Universitas Indonesia
42

○ Terpercaya. Rasa restorannya sih oke, Varian rasanya terbanyak dibanding bumbu
lain sih. Lebih unik bumbu masaknya.
● Kekurangan Munik itu apa?
○ Susah di dapat karena cuma ada di supermarket besar aja sih. Terus kurang main
iklan juga, kurang main di youtube juga soalnya kan sekarang semua generasi
nonton youtube ya. Lumayan banget kalo ada video masak masak.
● Seberapa jauh merekomendasikan bumbu Munik?
○ Rekomendasi ke kerabat sih. Kalau butuh bumbu masak yang agak ribet.
● Ok terima kasih erika atas waktunya
○ Iya sama sama

Universitas Indonesia
43

TRANSKRIP WAWANCARA (3)

Narasumber : Genta
Lokasi : Gedung Komunikasi, FISIP UI
Tanggal : 14 Oktober 2019

● Boleh perkenalkan diri dulu sebelumnya?


○ Namaku Genta umur 21 tahun, sekarang domisili di Depok. Aslinya dari Gresik.
Jadi mahasiswa
● Apakah kamu suka memasak dan seberapa sering memasak?
○ Suka banget, emang udah hobi sih sebenernya jadi setiap hari memasak terus
untungnya jadi lumayan hemat juga, dan suka males kalo keluar kosan dan prefer
untuk masak aja
● Makanan favorit apa yang paling sering dimasak?
○ Tumis buncis, sop, sandwich, nasi goreng, mi goreng, pasta, chicken wings, atau
kalau susah sih steak, sushi. Tapi paling sering tetep masakan indonesia aja sih ya
● Kamu dalam memasak suka menggunakan bumbu rempah asli atau bumbu masak instan?
○ Bumbu rempah asli dong. Paling favorit bawang putih. Tapi paling sering pake
bumbu rempah asli sih. Cuma kalau mau masak yang bumbunya susah,terutama
kalo bumbu yang harus ngulek, di blender baru deh pakai bumbu masak instan
biar lebih ga ribet.
● Faktor apa yang membuat kamu membeli produk bumbu masak instan?
○ Tergantung merek. Karena setiap merek punya rasa yang berbeda sih dan gak
semua enak.
● Bagaimana pengalaman menggunakan bumbu masak instan?
○ Enak, jadi cepet banget dan gak perlu repot dan efisien waktu banget. Cuma
sayangnya rasanya kurang gitu sih, jadi mesti ditambah tambah bumbu sendiri
biar rasanya makin sedap.
● Ada pengalaman tidak menyenangkan ga dalam menggunakan bumbu masak instan?
○ Biasanya kalo di kemasan itu kan selalu nuangin seluruh isi di kemasannya setiap
masakan tanpa menakar harusnya berapa. Namun, terkadang rasanya tuh keasinan

Universitas Indonesia
44

kalau semuanya dipakai. Dan jadinya gak tau harus memasukan produk seberapa
banyak, supaya rasanya itu pas sesuai sama yang kita mau. Terutama kebanyakan
produk bumbu masak instan tuh lebih ke porsi keluarga bukan porsi individual.
Dan rasanya udah failed harus ngakalin dengan nambahin air, atau apa gitu. Itu
sih tricky banget tapi
● Apa brand bumbu masak instan yang sering dipakai?
○ Bumbu bamboe, selalu pake itu. Karena emang keluarga gue juga pake bamboe.
Jadinya pake bumbu itu.
● Sudah berapa lama menjadi pelanggan bumbu bamboe?
○ Dari jaman gue sma kalo makenya. Tapi kalau tahu bumbu bamboe dari kecil
karena nyokap selalu pake itu.
● Selain itu apa produk bumbu masak instan yang kamu ketahui?
○ Kobe, Indofood, Bamboe, Sasa La Rasa, Ko Kita,
● Pernah melihat komunikasi yang dilakukan oleh brand tersebut?
○ Pernah. Indofood biasanya suka ada iklan di tv, terus sosmednya juga terutama
youtube. Gue suka liat youtube brand masak - masak gitu sih. Kaya kokita juga
sering di youtube, dan beberapa kali melakukan endorsement, kalo kobe sering
melihat instalasi pop-up di supermarket aja sih.
● Setelah melihat sosial media brand tersebut, gimana tanggapan kamu?
○ Kobe : hard selling, product knowledge, informatif, fun, friendly, desain,
kombinasi warnanya kurang,
○ indofood : jarang update, banyak resep, fotonya bagus HD, warnanya bagus
warm, cocok, fontnya cewe
○ sasa la rasa : digital activationnya banyak, bagus , menarik, gimmicknya bagus
terutama yang ibu ibu berantem rebutan rendang, infografis sangat milenial,
young sekali,
○ bamboe : fotonya mainstream kebanyakan menggunakan istock, bahasanya kaku,
jadul, desainnya kurang menarik, tidak estetik, desain dangdut.
○ Munik ignya nanggung visualnya, typographynya kuraang, kurang menarik

Universitas Indonesia
45

TRANSKRIP WAWANCARA (4)

Narasumber : Inel
Lokasi : Rumah Penulis (Cempaka Putih)
Tanggal :

● Boleh perkenalkan diri dulu?


○ Nama Inel umur 48 tahun, pekerjaan akuntan di salah satu BUMN
● Seberapa sering anda memasak?
○ Dua kali dalam seminggu. Ketika weekend aja. Karena kerja gak ada waktu, dan
tinggal sendiri juga. Jadi lebih praktis beli makanan dibanding memasak
● Masakan apa yang paling di favoritkan?
○ Sayur asem, balado, rendang. Seringnya masakan sumatera karena saya kan orang
sumatera juga. Jadi lidah sudah suka sama masakan sumatera
● Suka memasak menggunakan bumbu rempah asli atau bumbu jadi?
○ Lebih sering pake bumbu jadi karena tidak bisa memasak
● Faktor apa saja yang diperhatikan dalam menggunakan produk bumbu masak instan?
○ Kualitas rasa dan inovasi rasanya. Rasanya harus sudah pasti enak, dan variannya
banyak. Selain itu, ada referensi dari teman juga, intinya harus mencoba rasa dulu
● Bagaimana pengalaman anda menggunakan produk bumbu masak instan?
○ Pas sesuai selera, sesuai sama klaimnya, masaknya juga mudah gak ribet, gak
usah susah-susah, gak harus ngulek, dan gak mikir takarannya.
● Ada pengalaman tidak menyenangkan gak dalam menggunakan bumbu masak instan?
○ Rasanya kurang enak. Atau tidak sesuai deskripsi. Misalnya harusnya sebungkus,
tapi rasanya masih kurang nikmat atau rasanya overpowering jadi tidak enak
● Apa merek bumbu masak instan yang diketahui?
○ Munik dan Racik
● Bagaimana kesan dua merek tersebut?

Universitas Indonesia
46

○ Munik kemasannya exclusive, lebih menonjol, kemasannya sangat rapih.


Sementara racik mudah ditemukan, namun rasanya tidak terlalu enak, terlalu
banyak msg, dan packagingnya standar seperti merek kebanyakan
● Bagaiamana kesan menggunakan dua produk tersebut?
○ Munik itu mudah takarannya, mudah diikuti untuk pemula, dan sering saya
jadikan oleh-oleh untuk keluarga jauh baik keluar negeri atau keluarga saya yang
di Sumatera. Kalau racik sih mudah di dapat dan harganya terjangkau banget yaa
● Apakah pernah melihat komunikasi dari merek tersebut? Dan bagaimana tanggapannya?
○ Munik belum ada, kalo racik cuma lihat iklannya aja.
● Jika brand tersebut adalah orang, bagaimana sifat orang tersebut?
○ Munik itu friendly, susah di dapat, seperti sahabat yang langka (yang susah
bertemu), ngangenin, seperti ibu-ibu tradisional. Racik itu masih remaja, masih
harus dibimbing, dan sukanya yang sesuatu yang serba cepat.
● Kenapa munik lebih baik dibanding kompetitor?
○ Banyak yang merekomendasi, rasanya tidak mengecewakan, harganya worth it.
● Apa kekurangan Munik dibanding kompetitor?
○ Susah didapat ya, hanya ada di supermarket besar, dan tidak ada iklannya.
● Sudah berapa lama anda menjadi pengguna Munik?
○ Lebih dari 10 tahun
● Seberapa jauh anada merekomendasikan Munik?
○ Merekomendasikan dan memberikan Munik ke kerabat. Dan tanggapannya selalu
positif.

Universitas Indonesia
47

TRANSKRIP WAWANCARA (5)

Narasumber : Annisa Aulia - Marketing Staf Munik


Lokasi : Restoran Munik, Matraman
Tanggal :

● Apa yang bisnis / produk Anda lakukan?


○ Munik adalah pioneer bumbu masak indonesia yang melestarikan kuliner
indonesia hingga ke mancanegara
● Masalah apa yang Anda selesaikan untuk pelanggan Anda?
○ Ingin membantu untuk memudahkan dalam memasak secara efisien. Sehingga
dapat menyajikan makanan dengan praktis
● Siapa pesaing utama Anda (langsung atau tidak langsung)? Apa yang Anda sukai dari
kehadiran mereka? Apa yang Anda sukai tentang identitas merek mereka?
○ Semua produk bumbu masak instan. Baik bumbu horeca/retail. Mereka
memasarkan produk mereka dengan baik dengan berbagai media komunikasi.
● Bagaimana dengan latar belakang atau produk atau layanan Anda yang membedakan
Anda dari pesaing Anda?
○ Munik berdiri sejak 25 tahun yang lalu. Maka, munik menjadi pioneer di bidang
bumbu masak. Identitas Munik yang diklaim : good qualitas, rasanya asli,
authentic, tidak pakai ekstrak/pewarna
● Apakah ada kisah unik di balik nama atau logo bisnis atau bisnis Anda?
○ Munik : Mudah & Nikmat
● Bagikan 5 kata sifat atau kata-kata yang paling menggambarkan perusahaan Anda.
○ Pintar, Dewasa, Berpengalaman, Baik, Kerja Keras
● Apa Hasil Kerja untuk identitas merek?
○ Tiap tahun pameran Food and Hotel Indonesia, SIAL Interfood, Endorsement
instagram (MasakMasakDenganNic), Chef Irede, JKTFoodBang), IG Ads,
Zomato Ads buat resto, Zomato Gold, Youtube channel, Video, Mini workshop
buka usaha dengan UMKM (Chef Yongki Gunawan), Sering bekerjasama dengan
chef william wongso, Bu Sisca.

Universitas Indonesia
48

● Apakah ada materi Anda saat ini yang perlu diperbarui agar sesuai dengan identitas
merek yang baru?
○ Saat ini sedang proses mengganti packaging khususnya mengganti gambar di
packaging dan membuka cabang pop up store utk Nasi Box di Chase Plaza,
Sudirman.
● siapa pelanggan ideal Anda?
○ 22 sampai <60 Tahun, ibu rumah tangga, ibu karier, ibu-ibu pengusaha UMKM,
● Apa pesan utama yang ingin Anda sampaikan kepada pelanggan Anda?
○ Fresh, Authentic, Traditional (Tagline)
● Apakah Anda memiliki riset pasar tentang klien ideal Anda atau produk / bisnis Anda
yang dapat Anda bagikan dengan kami?
○ Tidak ada. Hanya melihat dari berbagai customer yang datang ke Munik. Sejauh
ini, Kalau nasi box & catering selalu dipakai oleh orang kantoran, dan restoran
sering dipakai utk berbagai event, bumbu retail biasanya ibu2 30-40 tahun.
● Jika Anda memiliki merek / identitas yang ada, mengapa ini tidak bekerja untuk Anda?
○ Saat ini, identitas merek dirasa tepat ke customer.
● Sejauh apa sih konsumen mengenal munik?
○ Customer banyak yang mengetahui Munik.Namun, hanya customer hanya
mengerti munik sebagai 1 layanan saja : Mereka hanya tau
restoran/bumbu/catering aja. Mereka belum tau Munik secara keseluruhan. Dr
hasil analisis, segmentasi target bisnis munik yg berbeda yg menyebabkan
customer tidak mengetahui Munik secara keseluruhan. Mungkin perlu utk di
"treat" komunikasinya sesuai dengan target bisnis masing2.
● Bagaimana pesan pesan yang disampaikan oleh Munik? Apakah sudah tersampaikan
dengan baik?
○ Munik tidak mempunyai pesan umum sehingga tidak ada yg di evaluasi. Munik
hanya bekerjasama dengan berbagai brand2 utk mengembangkan bisnis. Namun
keputusan dr direktur lebih fokus ke B2B, krn keterbatasan budget. bahkan
beberapa kerjasama bisnis terkait catering&restoran beberapakali ditolak
kerjasama krn masalah budget.
● Seberapa loyal customer Munik?

Universitas Indonesia
49

○ Tinggi. Terutama orang yang mau ke LN, mereka suka stock Munik. Makanya
kita export dan melakukan endorsement dengan micro influencer (youtube) yg
basisnya Australia. Kompetitor horeca suka sponsor pameran besar &
menggelontorkan dana yg banyak saat membuka booth, Kalo retail mereka
mengetahui selera trend saat ini di masyarakat sehingga brand tsb bisa
menyesuaikannya
● Bagaimana identitas dan asosiasikan Munik? Dan apakah selama ini sudah konsisten
menanamkan identitas Munik seperti itu?
○ Munik sebagai bumbu masak yang terpercaya & legend. Asosiasinya sudah lama
berpengalaman dalam masakn indonesia. Saat ini blm mengetahui "desired
image" ke depan krn blm pernah melakukan komunikasi tersebut. Namun sbg
produk kami ttp konsisten
● Bagaimana brand personality yang dimiliki oleh Munik? Dan bagaimana Munik menjalin
hubungan dengan audiens terkait personality itu?
○ Family oriented, real, original, leader, upper class, feminine. Kami berkomunikasi
melalui berbagai event seperti bazaar, pameran, event di restoran, dan media
sosial. Yang membedakan kami mempunyai restoran dan mempunyai e-
commerce sendiri.
● Ada target brand personality mau seperti apa yang berbeda dari sekarang?
○ Tidak ada target brand personality.
● Apakah brand personality membantu menanamkan identitas merek Munik?
○ Family oriented tersedia di restoran kami yg bersifat resto keluarga, Real &
original yaitu adalah produk kami yg dr bahan asli. Leader sebagai pioneer di
bumbu masak, dan upper class & feminine sesuai target market kami. Kami
menggunakan functional benefit representation yang terlihat jelas dr produk kami
● Apakah anda mengetahui bagaimana perkembangan identitas Munik dari dulu hingga
sekarang?
○ Kurang mengetahui
● Apakah brand personality Munik sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh konsumen?
Dan ada gak sih cara supaya memperkuat pesan Munik?

Universitas Indonesia
50

○ Iya. sesuai dengan target market kali. dan sangat mungkin utk memperkuat pesan
identitas brand kami dgn strategi yg baik & budget yang memadai.
● Apa saja aset perusahaan Munik?
○ Munik : Bumbu Retail, Horeca, Export, Catering, Resto
● Aset perusahaan yang paling kuat?
○ Bumbu Horeca
● Apakah Munik mempunyai customer yang banyak?d
○ Ada. Buktinya selalu banyak yang beli
● Apa kelebihan yang Anda miliki dibandingkan kompetitor?
○ Mempunyai macam lini bisnis makanan yang tidak dipunyai oleh kompetitor.
Kami ada bumbu retail, horeca, export, catering, resto
● Bidang apa yang perlu Anda tingkatkan?
○ resto&catering harus lebih berkolaborasi, dan bumbu retail lebih memangsa pasar
yang ada, horeca lebih menjangkau UMKM
● Apa hal-hal yang perlu Anda hindari?
○ Tidak ada sejauh ini
● Apa keunggulan dari kompetitor dibanding anda?
○ Mereka fokus terhadap retail/horeca mereka. dan mereka mempunyai dana yg
memumpuni sehingga bisa melakukan berbagai promosi ke customer
● Apakah basis pelanggan Anda terlalu rendah?
○ Secara masing masing lini bisnis market sharenya kecil, namun kalau digabung
lumayan mematok berbagai segmentasi
● Apakah kompetitor sudah berjalan jauh di depan Anda?
○ Iya banget
● Perubahan eksternal apa yang akan menjadi peluang Anda?
○ Tidak ada
● Apa tren yang sedang berlangsung saat ini? Dan apakah memperhatikannya
○ Kalau di resto kita selalu memberikan inovasi menu baru begitu jg catering utk
menyesuaikan pasar yg ada. (cth: salted egg), Tidak melihat trend bumbu. varian
rasa bumbu yang keluar itu2 saja dr berbagai brand.
● Apakah tren ini akan memengaruhi Anda secara positif?

Universitas Indonesia
51

○ Sejauh ini, kami menawarkan varian rasa yg berbeda dibandingkan kompetitor


● Bisakah Anda memanfaatkan pasar lokal?
○ Iya dgn segmentasi tertentu yg sudah disebutkan
● Dari basis pelanggan anda, Apa ada yang tidak diperhatikan dari pelanggan ideal anda?
○ Milenials muda yang suka masak.
● Bisakah Anda memberikan tautan yang hilang itu kepada potensial konsumen?
○ Blm terfikirkan
● Apakah kompetitor pernah gagal memuaskan basis pelanggan mereka?
○ Kalau kompetitor ada isu isu tidak halal/mengandung babi, tp itu hoax sih. Paling
persepsi dr brandnya yg mengandung mecin yg tidak sehat (cth: sasa, royco), dan
bbrp bumbu terasa rasanya seperti bahan kimia/mecin banget. Masalah rasa sih
● Jika demikian, dapatkah Anda mencuri pelanggan mereka?
○ Iya karena rasa kami enak
● Apa saja aspek negatif di pasar produk bumbu masak instan saat ini?
○ selera pasar yg berubah cepat, kompetitor bermain dengan harga yang terjangkau.
● Adakah pesaing potensial yang dapat memberi Anda persaingan di masa depan?
○ banyak brand yg baru mengeluarkan produk bumbu instan baru. Ketika brand
tersebut mengembangkan rasa maka akan menjadi threat.
● Apa saja kendala yang Anda hadapi dalam misi saat ini?
○ minim awareness dan kurang melakukan kampanye komunikasi krn keterbatasan
dana
● Sudahkah Anda melakukan sesuatu yang bisa mengarah pada kemungkinan gugatan?
○ Tidak ada
● Apakah Anda melihat perubahan selera konsumen?
○ Liat. Trendnya masakan sehat dan alami
● Apakah demografis populasi tumbuh atau melambat dan jika demikian, bagaimana
pengaruhnya terhadap bisnis Anda?
○ Sejauh ini umur 30-40 tahun masih mendominasi pasar. Namun perlu utk
mencaplok pasar utk umur yg lebih muda krn adanya bonus demografi.
● Sudahkah Anda mendokumentasikan perubahan dalam cara dan kapan pelanggan Anda
membeli produk Anda?

Universitas Indonesia
52

○ Sekarang perubahannya ada e-commerce aja sih.


● Bagaimana nilai dan keyakinan konsumen kami berdampak pada kebiasaan pembelian
mereka?
○ Butuh produk yang terpercaya dan rasa yang enak dan alami
● Inovasi dan kemajuan teknologi apa yang tersedia saar ini?
○ Sekarang segmentasinya lebih luas utk online dan offline store. Makanya dgn
berkembangnya digitalisasi ini kami invest utk membuat ecommerce sendiri
(target: lemonilo, dgn image nasional/nusantara)
● Bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi operasi perusahaan?
○ Jadi harus adapatasi ke online store dan merambah dunia digital secara bertahap.
● Ok terima kasih mba lia
○ Ya sama sama

Universitas Indonesia
53

Lampiran 3
Insight Media Sosial Munik

● Audiens Media Sosial Instagram @munikseasonings

● Audiens Media Sosial Instagram @munikresto

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai