Anda di halaman 1dari 16

Meningkatnya

Kekerasan Berbasis
Gender Online Pada
Masa Pandemi Covid-
19
Oleh :
Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 tidak hanya berimbas pada bidang kesehatan ataupun ekonomi saja,
tetapi juga menyebabkan semakin meningkatkan aktivitas KBGO. Kekerasan Berbasis
Gender Online atau yang biasa disebut KBGO, kegiatan masyarakat yang serba daring ini
meningkatkan intensitas manusia manusia di duniamaya tidak terkecuali aktivitas
melakukan KBGO ataupun mendapatkan perlakuan tersebut. KBGO saat ini telah menyita
perhatian kekerasan ini banyak terjadi di tengah meluasnya jangkauan teknologi informasi
yaitu internet. Kekerasan ini dilakukan dengan tujuan untuk melecehkan, menyakiti fisik,
menyakiti psikologis, mempermalukan, menakuti, membuat marah yang didasarkan atas
gender
01
Motif dari kekerasan tersebut bentuknya dilakukan dengan
memperdaya, peretasan (hacking), pencemaran nama baik, konten
ilegal, pelanggaran privasi, dan pelecehan online. Dengan perantara
situs media sosial, situs hiburan hingga akun online pribadi. Dengan
difasilitasi teknologi internet kekerasan ini dilakukan secaraberulang-
ulang hanya semata untuk melecehkan korban. Ada beberapa tipe
KBGO antara lain :
01 02 03
Revenge Malicious Cyber
porn distribution harrasment
Revenge porn Malicious distribution Cyber harrasment

04 05
Impersonati Cyber
on stalking
Impersonation . Cyber stalking
06 07 08
Cyber Sexting Cyber
recruitment hacking
Cyber recruitment Sexting Cyber hacking

09
Morphing
Morphing
KBGO semakin disorot karena pada saat inisudah mulai
banyak korban yang berani untuk “speak up” mengenai
perlakuan kekerasan gender yang dialaminya dengan tujuan si
pelaku kekerasan akan mendapatkan sanksi sosial sehingga
membuat efek jera serta untuk lebih menyadarkan masyarakat
mengenai bahaya KBGO.

~KBGO
Penyebab Kejahatan
Terdapat dua faktor pokok penyebab terjadinya
kejahatan, yaitu pertama, faktor dalam diri (internal)
ialah hal-hal yang temasuk dalam penyebab yang
berasal dari dalam diri pelaku atau penjahat yaitu
Faktor Biologis dan Psikologis. dan kedua, faktor
eksternal adalah hal-hal yang menjadi penyebab
perbuatan jahat yang asalnya dari luar diri penjahat
yaitu faktor kondisi sekitar.
Faktor Penyebab Kejahatan
1. Faktor Internal

a. Teori Biologis b. Teori Psikogenesis


Faktor struktur dalam diri penjahat yakni Pelaku kejahatan melakukanperbuatan jahat tersebut
jasmaniah dan faktor fisiologi , serta fisik penjahat disebabkan karena minimnya kecerdasan atau
seperti dengan karakter muka seram, tak beraturan, intelegensia yang dimilikinya, dari emosinya,
bibir hitam besar, hidung tebal dan pesek, sorot karakter, motivasi untuk melakukan hal tersebut,
mata tajam, rahang terlihat, bentuk badan besar perbuatan yang senyatanya salah, pemikirannya yang
tinggi, dan lain sebagainya tidak logis, sering berandaiandai, tidak rasional, tidak
konsekuen, sikap batin yang berseberangan,
kebingungan atas diri sendiri, amarah yang sering
kali meledak-ledak, depresi, trauma, dsb
Faktor Penyebab Kejahatan
2. Faktor Eksternal

a. Anaomie (ketiadaan norma) atau Strain b. Social Control ( Kontrol Sosial)


(keterangan) kontrol sosial merupakan upaya guna
istilah Anomie yang berarti musnahnya hal-ha mentargetkan diri untuk mengatur
yang beraturan yang merupakan penyebab dari sikap tindak manusia dengan berbagai
hancurnya dasar-dasar serta norma sosial, teknik dan penyesuaian dengan
melalui perubahan apabila suatu kelompok peraturan yang dibuatdan harus ditaati
masyarakat biasa yang kemudian berkembang masyarakat. Orang akan mentaati
menjadi masyarakat perkotaan sudah barang perintah aturan apabila kontrol dirinya
tentu akan menimbulkan kemerosotan yang meningkat sehingga tidak terpikirkan
menyebabkan perilakunya jauh berbanding untuk melakukan perbuatan jahat.
terbalik dengan yang sebelumnya ada karena
anomie itu tadi.
Faktor Penyebab Kejahatan
2. Faktor Eksternal
a. Aktivitas Rutin
Teori ini harus dilandasi dengan adanya penyebab yang memotivasi
pelaku untuk melakukan kejahatan seperti korban yang memang benar-
benar menarik serta cocok untuk mereka targetkan serta karena
kebanyakan korban adalah perempuan ataupun anak maka, minimnya
perlindungan, penjagaan dan kasih sayang terhadap mereka oleh orang
yang dinilai mampu adalah menjadi hal yang paling penting untuk
mentargetkan perbuatan mereka.
Teori Kebijakan
Penanggulangan
Kejahatan
Istilah “kebijakan” pada hasil penelitian ini, dikaji dari kata
policy (Inggris) dan politiek (Belanda). Bertolak pada kata itu,
menyebabkan munculah pernyataan bahwa kebijakan terkait
hukum pidana dapat disamaartikan dengan criminal law policy,
straftrecht politiek dan juga penal policy atau dalam bahasa
Indonesia berarti politik pidana , Segala macam upaya yang
masuk akal an terorganisir dalam satuan masyarakat guna
mengatasi perbuatan jahat disebut kebijakan atau politik
kriminal
Upaya pengendalian perbuatan jahat bisa
dilakukan dengan mencegah tanpa dikenai
pidana, menerapkan pemidanaan, serta
mendoktrin masyarakat terkait pidana dan
pemidanaan melalui sosial media dan media
massa lainnya yang sekaraang ini cukup
berperan penting
–Upaya
Pengendalian
Ketiganya tersebut mesti dilakukan serta merta dengan 2 jalur
utama, yakni jalur hukum pidana atau penal dan jalur bukan/di luar
hukum pidana atau non penal

01 02

Upaya Penal atau Jalur Pidana yaitu upaya Upaya Non Penal atau jalur di luar pidana
atau kebijakan dengan mengandalkan yaitu kebijakan dengan menggunakan
peradilan pidana yang membentuk sistem sarana lain di luar hukum pidana yang lebih
atau criminal justice system (penegakkan menitikberatkan pada sifat pencegahan atau
sanksi ). preventif
Kekerasan Berbasis
Gender
Kekerasan Berbasis Gender Online atau biasa disebut
KBGO adalah kekerasan yang terjadi di dunia maya
maupun dunia nyata yang dilakukan atas dasar relasi
gender dengan difasilitasi teknologi yang semakin
maju. Menurut Komisioner Tinggi Persatuan
BangsaBangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Kekerasan
Berbasis Gender didefinisikan sebagai kekerasan
langsung pada seseorang yang didasarkan seks atau
gender.
Tujuan Kekerasan
Tujuan kekerasan ini dilakukan adalah untuk melecehkan,
menjatuhkan, dan menyakiti fisik. Adapun dampak buruk
yang diberikan seperti trauma, hilangnya rasa percaya diri,
tidak mau bersosialisasi kembali dengan lingkungan,
bahkan berdampak buruk bagi ekonomi jika korban
tersebut pekerja maka bisa kehilangan pekerjaannya
Hall
o!
Thank You..
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai